Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit glaukoma menjadi salah satu penyakit mata yang bisa menyebabkan kebutaan. Penyakit ini sering dialami oleh lansia dan memiliki angka kasus terbanyak setelah katarak.
Glaukoma adalah sekelompok kondisi mata yang merusak saraf optik.
Kasus penyakit glaukoma semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Kondisi ini dapat dialami oleh semua kalangan usia, tetapi lebih sering terjadi pada usia di atas 60 tahun.
Penting untuk mengenali penyebab, gejala, dan pengobatan glaukoma agar terhindar dari risiko penyakit di kemudian hari. Mari simak pembahasan di bawah ini.
Apa Itu Glaukoma?
Glaukoma adalah kondisi ketika tubuh mengalami kerusakan saraf optik pada mata yang berperan penting dalam proses penglihatan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat tekanan tinggi dan penumpukan cairan di dalam mata.
Umumnya, tanda dan gejala glaukoma terjadi secara bertahap sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita. Anda dapat menyadari gangguan penglihatan ketika kondisinya sudah mencapai tahap lanjut.
Jenis Glaukoma
Secara garis besar, terdapat 2 macam glaukoma yang perlu diketahui, antara lain:
1. Glaukoma Sudut Terbuka
Pada tahap awal, penderita yang mengalami glaukoma sudut terbuka tidak merasakan gejala apa pun. Kondisi ini bisa menyebabkan penglihatan menjadi sempit seiring berjalannya waktu.
Anda perlu mewaspadai tanda dan gejala yang terjadi agar terhindar dari infeksi penyakit yang semakin parah. Jika penglihatan mulai sempit, segera periksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mata dan Ciri-Ciri Mata Sehat
2. Glaukoma Sudut Tertutup
Jenis glaukoma ini cenderung terjadi secara mendadak dan berat sehingga perlu diwaspadai. Glaukoma sudut tertutup merupakan kondisi langka yang ditandai dengan pembesaran pupil terlalu cepat.
Kondisi ini bisa menimbulkan beberapa gejala, termasuk nyeri mata dan sakit kepala. Bahkan, penderita bisa merasakan tekanan mata semakin meningkat.
3. Glaukoma Tekanan Normal
Sebanyak 1 dari 3 orang mengalami kerusakan saraf optik saat tekanan mata dalam keadaan normal atau tidak terlalu tinggi. Kondisi ini sering dialami oleh orang-orang keturunan Asia atau Asia-Amerika.
Penyebab utama glaukoma tegangan normal belum diketahui secara pasti. Jika memiliki masalah pada penglihatan, sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Glaukoma Kongenital
Glaukoma kongenital biasanya terjadi pada bayi baru lahir. Kondisi ini terjadi akibat saluran drainase yang tidak terbentuk dengan baik di dalam rahim.
Glaukoma kongenital cukup serius karena bisa merusak saraf mata. Segera cari bantuan medis apabila anak mengalami gangguan penglihatan.
Penyebab Glaukoma
Glaukoma disebabkan oleh kerusakan saraf optik yang dapat mengganggu penglihatan. Kondisi ini bisa membentuk bintik buta pada penglihatan mata seiring berjalannya waktu.
Kerusakan saraf biasanya berkaitan erat dengan peningkatan tekanan pada mata. Hal ini diakibatkan oleh penumpukan cairan yang mengalir di seluruh bagian dalam mata.
Dalam istilah medis, penumpukan cairan mata dikenal dengan sebutan humor akuos. Cairan ini dapat mengalir melalui jaringan yang terletak di sudut tempat iris dan kornea bertemu.
Faktor Risiko Penyebab Glaukoma
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko terjadinya penyakit glaukoma:
- Tekanan mata internal yang tinggi
- Usia di atas 55 tahun
- Memiliki riwayat keluarga glaukoma
- Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes, migrain, tekanan darah tinggi, dan anemia sel sabit
- Memiliki kornea yang tipis di bagian tengah
- Mengidap rabun jauh atau rabun dekat yang ekstrem
- Mengalami cedera mata atau jenis operasi mata tertentu
- Mengonsumsi obat kortikosteroid, terutama obat tetes mata dalam jangka waktu lama
Baca Juga: Fakta Medis Kanker Mata karena Sering Main HP
Gejala Glaukoma
Adapun sejumlah gejala umum penyakit glaukoma, sebagai berikut:
- Nyeri kepala hebat
- Sakit pada bagian mata
- Pandangan kabur
- Mual dan muntah
- Mata merah
- Terdapat lingkaran cahaya saat menatap lampu.
Diagnosis Penyakit Glaukoma
Untuk mendiagnosis glaukoma, dokter dapat melakukan pemeriksaan berupa:
- Tonometri: Pemeriksaan ini dilakukan agar dokter dapat mengetahui tekanan pada bola mata.
- Funduskopi: Tes ini diperlukan untuk melihat kondisi saraf optik secara kualitatif
- Perimetri atau pemeriksaan lapang pandang: Tes ini diperlukan untuk mengetahui area penglihatan yang hilang.
- Gonioskopi: Pemeriksaan ini dilakukan untuk memeriksa sudut bilik mata depan agar mampu membedakan glaukoma sudut mata terbuka atau tertutup.
Komplikasi Glaukoma
1 dari 10 orang yang menderita glaukoma dapat mengalami gangguan penglihatan. Kondisi ini jarang menimbulkan kebutaan dan hanya memengaruhi 5 persen dari penderita glaukoma.
Jika mengalami gejala gangguan penglihatan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi serius. Selain itu, Anda juga bisa melakukan perawatan mandiri di rumah hingga pengobatan medis untuk meredakan gejala yang terjadi.
Cara Mengatasi Glaukoma
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi glaukoma yang perlu diketahui:
1. Menggunakan Obat Tetes Mata
Salah satu cara mengatasi glaukoma adalah dengan menggunakan obat tetes mata. Cara ini bertujuan untuk mengurangi tekanan pada bola mata yang dialami oleh penderita.
Dokter biasanya meresepkan beberapa macam obat tetes untuk meredakan gejala glaukoma. Pastikan untuk menggunakan obat ini sesuai anjuran dokter agar terhindar dari efek samping.
2. Mengonsumsi Obat Oral
Anda dapat mengonsumsi obat oral untuk meredakan tekanan pada bola mata. Jenis obat ini dapat diperoleh sesuai dengan resep dokter.
Obat oral yang dapat dikonsumsi berupa acetazolamide untuk orang dewasa dan anak usia di atas 12 tahun. Sebaiknya, hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Baca Juga: Apa Itu Kista Kalazion Mata? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
3. Tindakan Laser
Tindakan laser bertujuan untuk menurunkan tekanan pada bola mata dengan cara memperlancar sirkulasi cairan di dalam mata. Tindakan ini dapat berupa iridotomi dan trabekuloplasti.
Namun, tidak semua penderita glaukoma membutuhkan laser sehingga Anda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini tergantung pada jenis dan kondisi kesehatan penderita.
4. Operasi Bedah
Operasi bedah dilakukan untuk membentuk saluran baru sehingga mampu mengeluarkan cairan berlebih di dalam mata. Operasi glaukoma dapat berupa trabekulektomi dan pemasangan Glaucoma Drainage Device atau implant. Operasi bedah cukup efektif untuk mengatasi glaukoma dalam jangka waktu panjang.
Cara Mencegah Glaukoma
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah glaukoma dan menjaga mata tetap sehat:
- Melakukan olahraga secara rutin
- Konsumsi makanan gizi seimbang
- Menggunakan obat oral atau tetes secara teratur dan sesuai anjuran dokter
- Batasi asupan kafein dan hindari merokok
- Tinggikan posisi kepala saat tidur untuk menurunkan tekanan bola mata
- Hindari mengucek mata walaupun terasa gatal
- Hindari mengemudi apabila memiliki gangguan penglihatan
- Gunakan kacamata pelindung saat olahraga atau melakukan aktivitas berat
- Periksa mata secara rutin
Pengobatan Penyakit Glaukoma ke Dokter
Apabila gejala penyakit glaukoma yang dirasakan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- American Academy of Ophthalmology. What Is Glaucoma? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment. Agustus 2024.
- Cleveland Clinic. Glaucoma. Agustus 2024.
- WebMD. Glaucoma. Agustus 2024.