Ditulis oleh Tim Konten Medis
Menstruasi tidak teratur terjadi ketika siklus haid Anda lebih dari 35 hari atau durasinya bervariasi dari bulan ke bulan. Penyebab menstruasi tidak teratur bisa dikarenakan berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan hormon, kondisi medis seperti PCOS, endometriosis, atau mioma rahim, serta perubahan berat badan atau stres.
Siklus menstruasi rata-rata terjadi setiap 23-35 hari.
Siklus menstruasi setiap wanita berbeda-beda, tetapi jika siklus Anda melebihi 35 hari bisa disebut menstruasi tidak teratur. Ketidakpastian ini sering kali menimbulkan kekhawatiran karena dapat menjadi tanda masalah kesehatan. Lantas, apa penyebab kondisi ini? Bagaimana cara mengatasi menstruasi tidak teratur?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Kapan Dikatakan Menstruasi Tidak Teratur?
Menstruasi yang tidak teratur adalah hal yang umum terjadi pada banyak wanita, dan siklus menstruasi dapat berbeda-beda antara satu wanita dengan lainnya. Secara normal, siklus menstruasi terjadi setiap 23-35 hari, di mana salah satu ovarium melepaskan sel telur, dan rahim mempersiapkan diri untuk kemungkinan kehamilan.
Jika pembuahan tidak terjadi, rahim akan mengeluarkan lapisan dindingnya melalui vagina sebagai menstruasi. Menstruasi dikatakan tidak teratur jika:
- Jarak antar siklus menstruasi berubah-ubah.
- Jumlah darah yang dikeluarkan selama menstruasi lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
- Durasi menstruasi sangat bervariasi atau tidak konsisten.
- Siklus menstruasi berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari.
- Mengalami menstruasi yang hilang selama tiga bulan berturut-turut.
- Aliran darah menstruasi sangat berat atau sangat ringan.
- Menstruasi berlangsung lebih dari tujuh hari.
- Interval antara siklus menstruasi berbeda lebih dari sembilan hari.
- Menstruasi disertai dengan nyeri parah, kram, mual, atau muntah.
- Pendarahan atau bercak darah terjadi di luar periode menstruasi, setelah menopause, atau setelah berhubungan seksual.
- Menggunakan satu atau lebih pembalut atau tampon dalam satu jam karena pendarahan yang sangat banyak.
Baca Juga: 10 Jamu Pelancar Haid dari Bahan Alami Penuh Manfaat
Kondisi yang Berhubungan dengan Menstruasi Tidak Teratur
Menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu perhatian. Memahami berbagai kondisi yang dapat memengaruhi siklus menstruasi Anda sangat penting untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Berikut beberapa kondisi umum yang berhubungan dengan menstruasi tidak teratur yang perlu Anda ketahui:
1. Amenore
Amenore adalah kondisi di mana menstruasi berhenti sepenuhnya. Jika Anda tidak mengalami menstruasi selama 90 hari atau lebih, tidak hamil, menyusui, atau sedang mengalami menopause (yang umumnya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun). Kondisi ini bisa dianggap tidak normal.
Amenore juga bisa menjadi masalah jika menstruasi belum dimulai pada usia 15 atau 16 tahun, atau jika menstruasi tidak dimulai dalam waktu tiga tahun setelah perkembangan payudara.
2. Oligomenore
Kondisi ini ditandai dengan menstruasi yang jarang terjadi. Anda mungkin mengalami periode menstruasi yang lebih dari 35 hari atau hanya mengalami enam hingga delapan periode dalam setahun.
Oligomenore dapat mengindikasikan ketidakseimbangan hormonal atau masalah kesehatan lainnya yang memerlukan perhatian medis.
3. Dismenore
Istilah medis ini menggambarkan menstruasi yang disertai dengan rasa sakit dan kram parah. Meski sedikit ketidaknyamanan selama menstruasi adalah hal yang normal, dismenore dapat menyebabkan nyeri hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejala ini sering kali memerlukan penanganan khusus untuk mengurangi rasa sakit.
4. Perdarahan Uterin Tidak Normal
Kondisi ini mencakup berbagai jenis perdarahan yang tidak sesuai dengan siklus menstruasi normal. Ini bisa termasuk perdarahan di antara periode menstruasi, perdarahan yang berlangsung lebih lama dari biasanya, atau menstruasi yang sangat berat. Perdarahan yang tidak normal bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperiksa oleh dokter.
Penyebab Haid Tidak Teratur
Berikut beberapa penyebab haid tidak teratur yang perlu Anda waspadai:
1. Kehamilan
Baca Juga: Siklus Menstruasi Wanita (Women Cycle)
2. Menyusui
Prolaktin adalah hormon yang berperan dalam produksi ASI dan juga dapat menghambat ovulasi, terutama pada ibu menyusui secara eksklusif dan sering dalam beberapa bulan pertama setelah kelahiran bayi. Ini menyebabkan menstruasi tidak terjadi selama periode tersebut, kondisi ini dikenal sebagai amenore laktasi.
Biasanya, siklus menstruasi akan kembali normal setelah frekuensi menyusui berkurang atau setelah berhenti menyusui.
3. Stres
Stres yang tinggi bisa memengaruhi siklus menstruasi. Sebuah penelitian di tahun 2021 menunjukkan bahwa stres selama pandemi COVID-19 membuat 54% orang mengalami perubahan pada siklus haid mereka.
Ketika stres, tubuh mengeluarkan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Hormon-hormon ini bisa mengganggu hormon yang mengatur menstruasi sehingga menyebabkan haid menjadi lebih panjang atau lebih berat.
4. Perimenopause
Perimenopause adalah tahap awal menopause yang biasanya terjadi sekitar 4-8 tahun sebelum menopause dimulai, biasanya di usia 40-an. Selama perimenopause, siklus menstruasi bisa menjadi tidak teratur dengan periode yang bisa lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, hingga akhirnya berhenti sepenuhnya saat menopause tiba.
Selain perubahan siklus menstruasi, gejala lain yang mungkin muncul termasuk hot flashes (rasa panas mendadak), keringat malam, perubahan suasana hati, kesulitan tidur, dan kekeringan pada area vagina. Dokter dapat mendiagnosis perimenopause dengan tes darah dan pemeriksaan lainnya untuk memastikan tidak ada kondisi kesehatan lain yang menyebabkan gejala serupa.
5. Berat Badan Kurang
Penurunan berat badan yang berlebihan atau cepat dapat menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur atau berhenti sama sekali yang dikenal sebagai amenore hipotalamik. Kondisi ini terjadi ketika bagian otak yang mengatur hormon yang memengaruhi siklus menstruasi tidak berfungsi dengan baik sehingga mengakibatkan kekurangan estrogen.
Orang dengan berat badan kurang mungkin mengalami kulit atau rambut kering, rambut menipis, kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan suasana hati yang rendah. Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter mungkin akan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dan menilai kemungkinan penyebabnya.
6. Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim. Ini memengaruhi sekitar 1 dari 10 wanita usia reproduktif dan bisa menyebabkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi.
Gejala lain termasuk pendarahan berat, menstruasi yang berlangsung lama, dan nyeri saat berhubungan seksual atau buang air besar. Diagnosis endometriosis memerlukan operasi untuk memeriksa secara langsung dan meskipun tidak ada obat yang menyembuhkan, obat-obatan dokter dan terapi hormon dapat membantu mengurangi gejalanya.
7. Fibroid Rahim
Fibroid adalah benjolan non-kanker yang muncul di dinding rahim dan bisa bervariasi ukuran dari kecil hingga besar. Gejala mungkin termasuk menstruasi yang sangat berat dan nyeri, serta nyeri panggul, punggung bawah, dan kaki. Beberapa orang hanya mengalami menstruasi yang tidak teratur.
Jika fibroid tidak menimbulkan gejala, biasanya tidak perlu perawatan. Namun, jika menyebabkan nyeri atau pendarahan berat, pengobatan atau operasi mungkin diperlukan.
8. Masalah Tiroid
Tiroid memproduksi hormon yang memengaruhi siklus menstruasi. Jika tiroid tidak aktif (hipotiroidisme) dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat dan lama, disertai kelelahan dan penambahan berat badan.
Sebaliknya, tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) bisa membuat menstruasi lebih ringan dan pendek, serta gejala seperti penurunan berat badan dan kecemasan. Diagnosis dilakukan dengan tes darah, dan pengobatan bisa melibatkan obat pengganti hormon atau terapi lainnya.
9. Latihan Berlebihan
Latihan intensif, terutama pada atlet wanita atau penari dapat mengganggu siklus menstruasi. Bila latihan berat digabungkan dengan diet ketat bisa menyebabkan gangguan makan, perubahan menstruasi, dan masalah tulang seperti osteoporosis.
Dokter dapat membantu dengan menilai rutinitas olahraga dan diet, serta merekomendasikan perubahan atau dukungan tambahan jika gangguan makan atau latihan berlebihan adalah penyebabnya.
10. Kanker Serviks dan Endometrium
Kanker serviks dan endometrium dapat menyebabkan pendarahan tidak biasa mirip dengan menstruasi, serta pendarahan antara periode atau setelah berhubungan seksual. Gejala ini sering muncul di tahap awal, jadi penting untuk konsultasi dengan dokter jika mengalami pendarahan yang tidak biasa.
Diagnosis dilakukan dengan tes jaringan dan pencitraan medis, dan perawatan bisa melibatkan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Baca Juga: Haid/ Menstruasi yang Sehat Seperti Apa?
Cara Menghitung Siklus Menstruasi
Cara menghitung siklus menstruasi akan mudah jika dibantu dengan kalender atau aplikasi khusus. Pemantauan siklus menstruasi selama 3 bulan dapat dijadikan acuan untuk melihat kekonsitensian siklus yang terjadi. Mulailah untuk membuat catatan terkait tentang:
- Kapan menstruasi dimulai dan kapan berhenti
- Seberapa ringan atau berat darah menstruasi yang keluar
- Seberapa sering melakukan pergantian pembalut atau tampon
- Seberapa parah kram yang terjadi
- Bagaimanakah perubahan suasana hati saat menstruasi
Untuk menghitung siklus menstruasi Anda, mulailah dengan mencatat hari pertama menstruasi terakhir Anda dan menghitung jumlah hari hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi pada umumnya terjadi selama 23-35 hari dan masa subur terjadi pada hari ke-12 hingga 14 sebelum terjadinya menstruasi berikutnya dan menghitung durasi siklus ini dapat membantu Anda memantau pola menstruasi secara akurat.
Anda bisa menggunakan kalkulator masa subur online yang akan memudahkan perhitungan dan membantu menentukan waktu terbaik untuk konsepsi. Kunjungi kalkulator masa subur online untuk hasil yang lebih akurat.
Pengobatan untuk Mengatasi Haid Tidak Teratur
Pengobatan untuk haid tidak teratur sering kali melibatkan obat-obatan. Jika tidak efektif, tindakan bedah mungkin diperlukan:
- Kontrasepsi Hormonal: Mengatur siklus dan mengatasi perdarahan tidak teratur, tersedia dalam bentuk pil, cincin vaginal, suntikan, atau IUD.
- Asam Traneksamat: Obat untuk mengatasi perdarahan menstruasi berat.
- Penghilang Nyeri: Obat seperti ibuprofen atau parasetamol untuk meredakan kram.
- Terapi Hormon: Membantu mengatasi haid tidak teratur akibat perimenopause dan gejala menopause lainnya, tetapi perlu diskusikan risiko dengan dokter.
- Antibiotik: Jika penyebabnya adalah infeksi.
- Agonis GnRH: Mengurangi mioma rahim dan mengontrol perdarahan berat, namun dapat menghentikan menstruasi sementara.
Opsi Bedah
- Ablasi Endometrial: Menghancurkan jaringan rahim untuk mengurangi perdarahan, tidak disarankan jika Anda ingin hamil di masa depan.
- Miomektomi: Mengangkat mioma rahim.
- Embolisasi Arteri Rahim: Menghentikan aliran darah ke rahim untuk mengatasi mioma.
- Histerektomi: Mengangkat rahim, biasanya sebagai opsi terakhir jika ada kerusakan parah.
Bila Anda mengalami terlambat haid secara terus menerus, sebaiknya konsultasi dengan dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Cleveland Clinic. Irregular Periods. Diakses 2024.
- Medical News Today. What Causes Menstrual Cycles to Change?. Diakses 2024.