Ditulis oleh Tim Konten Medis
Punggung terasa nyeri bisa disebabkan oleh masalah pada otot hingga radang sendi. Kondisi ini juga bisa dipicu oleh kebiasaan duduk dengan postur tubuh membungkuk hingga jarang olahraga.
Nyeri punggung yang paling sering dialami adalah nyeri pada leher dan pinggang.
Nyeri punggung dapat dialami oleh setiap orang dari segala usia dengan alasan yang berbeda. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan untuk mengalami sakit punggung ini bisa meningkat karena faktor seperti pekerjaan ataupun penyakit degeneratif.
Kenali apa saja penyebab sakit punggung dan cara mengatasinya dalam artikel ini.
Penyebab Nyeri Punggung
Sakit punggung yang paling sering dialami adalah nyeri pada leher dan pinggang, karena daerah tersebut merupakan daerah tulang belakang yang paling sering digunakan pada tubuh manusia. Sementara tulang punggung pada dada cenderung untuk jarang mengalami nyeri karena posisinya terfiksasi oleh tulang rusuk sehingga gerakannya terbatas.
Berikut adalah penyebab nyeri punggung yang perlu diwaspadai:
1. Spasme Otot
Spasme otot atau kram dapat terjadi ketika otot mengalami kontraksi secara tiba-tiba dengan kuat dan tidak terkendali. Aktivitas yang dapat menyebabkan spasme otot meliputi:
- Mengangkat sesuatu dengan tidak benar atau terlalu berat.
- Membuat gerakan memutar tubuh yang tiba-tiba.
2. Masalah Struktural
Sejumlah permasalahan pada struktur dari tulang belakang dapat menyebabkan punggung terasa nyeri, antara lain:
- Bantalan yang menonjol. Setiap sambungan tulang belakang dilapisi oleh bantalan. Jika bantalan menonjol atau pecah dapat menyebabkan penekanan pada saraf yang mengakibatkan nyeri punggung. Hal ini yang sering disebut dengan SARAF KEJEPIT.
- Pertumbuhan tulang yang abnormal dapat menyebabkan ruang di sekitar sumsum tulang belakang dapat menyempit. Ini dikenal sebagai stenosis tulang belakang.
- Radang pada sendi tulang belakang.
- Tulang belakang yang membengkok ke samping.
- Tulang belakang yang keropos memudahkan untuk terjadinya fraktur atau patah.
- Tulang belakang yang rusak karena kanker atau infeksi, biasanya tuberkulosis.
Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Punggung Saat Hamil
3. Gerakan dan Postur Tubuh
Punggung terasa nyeri juga bisa diakibatkan oleh beberapa aktivitas sehari-hari atau postur tubuh yang buruk seperti:
- Peregangan berlebihan saat berolahraga
- Membungkuk atau duduk dalam waktu yang lama
- Mendorong, menarik, mengangkat, atau membawa sesuatu saat berdiri
- Menekuk leher ke depan, seperti saat menggunakan handphone
- Tidur di kasur yang tidak menopang tubuh dengan baik
Beberapa kondisi medis lainnya juga dapat menyebabkan punggung terasa nyeri, antara lain seperti permasalahan di ginjal (batu atau infeksi) dan infeksi di kulit seperti herpes zoster.
Faktor Risiko Penyebab Sering Sakit Punggung
Faktor-faktor berikut terkait dengan risiko yang lebih tinggi pada nyeri punggung:
- Aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan beban yang berat pada leher dan pinggang.
- Kehamilan, terutama pada yang mengalami kenaikan berat badan berlebihan.
- Gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
- Kebugaran fisik yang buruk karena tidak pernah berolahraga.
- Usia yang lebih tua.
- Obesitas dan kelebihan berat badan.
- Merokok.
- Latihan fisik yang dilakukan dengan tidak benar.
- Faktor genetik.
- Kondisi medis, seperti radang sendi dan kanker.
Nyeri punggung juga cenderung lebih sering terjadi pada wanita daripada pria, hal ini dapat berhubungan dengan faktor hormonal. Stres, kecemasan, dan gangguan mood juga dapat menyebabkan nyeri punggung.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Sakit Pinggang?
Gejala Nyeri Punggung
Gejala utama nyeri punggung adalah munculnya rasa nyeri di bagian punggung manapun, dan terkadang sampai ke bokong dan kaki. Beberapa permasalahan pada punggung dapat menyebabkan rasa nyeri di bagian tubuh lain, tergantung pada saraf yang terkena.
Rasa nyeri biasanya dapat hilang dengan beristirahat bahkan tanpa pengobatan, namun jika nyeri disertai dengan hal di bawah ini harus SEGERA menemui dokter:
- Berat badan turun secara drastis.
- Demam, terutama demam yang tinggi.
- Nyeri punggung terus-menerus yang tidak membaik.
- Riwayat cedera, pukulan, atau trauma yang baru-baru ini dialami.
- Susah atau tidak bisa menahan buang air besar dan kecil.
- Hilang rasa di sekitar selangkangan hingga pantat.
- Kelemahan anggota gerak baik tangan maupun kaki.
Ahli terapi fisik dapat memperkenalkan beberapa latihan fleksibilitas untuk mengobati nyeri punggung.
Pengobatan Nyeri Punggung
Nyeri punggung dapat sembuh dengan istirahat dan pengobatan seadanya di rumah, namun terkadang perawatan oleh tenaga medis diperlukan.
Berikut adalah pilihan pengobatan untuk mengatasi punggung yang terasa nyeri:
1. Perawatan di Rumah
Perawatan rumahan yang dapat meringankan nyeri punggung adalah sebagai berikut:
- Beristirahat dari aktivitas berat dapat membantu mengurangi nyeri.
- Obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), ibuprofen, dapat meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.
- Melakukan kompres panas atau kompres es ke area yang nyeri juga dapat mengurangi rasa nyeri. Terutama jika berhubungan dengan pembengkakan akibat trauma. Pada fase awal kurang dari 24 jam sebaiknya menggunakan kompres dingin dan selanjutnya diikuti dengan kompres hangat.
2. Perawatan Medis
Jika perawatan di rumah tidak meredakan nyeri punggung, dokter dapat merekomendasikan pengobatan berikut:
- Nyeri punggung yang tidak merespon dengan baik obat penghilang rasa nyeri yang dijual bebas. Dalam beberapa kasus, relaksan otot dapat digunakan. Antidepresan, seperti amitriptyline juga dapat diresepkan.
- Terapi fisik seperti menerapkan ultrasound dan stimulasi listrik seperti TENS, serta beberapa teknik melemaskan otot dan jaringan lunak dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Saat rasa nyeri membaik, ahli terapi fisik dapat memperkenalkan beberapa latihan fleksibilitas dan kekuatan untuk otot punggung dan perut.
- Teknik untuk memperbaiki postur juga dapat membantu. Pasien akan didorong untuk mempraktikkan teknik ini secara teratur, bahkan setelah rasa nyerinya hilang, untuk mencegah kambuhnya nyeri punggung.
- Jika pilihan obat-obatan lain tidak efektif, steorid dapat disuntikkan ke dalam ruang epidural, di sekitar sumsum tulang belakang. Steroid adalah obat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan di sekitar akar saraf. Suntikan juga dapat digunakan untuk mematikan area yang dianggap menyebabkan rasa nyeri.
- Terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu mengelola nyeri punggung kronis dengan mendorong cara berpikir baru. Ini termasuk teknik relaksasi dan cara mempertahankan sikap positif sehingga dapat menjadi lebih aktif dan melakukan olahraga dan mengurangi risiko kekambuhan nyeri punggung.
3. Tindakan Pembedahan
Pembedahan untuk nyeri punggung merupakan pilihan yang harus diakukan terutama jika terjadi ancaman pada kerusakan saraf atau terjadi permasalahan pada struktur tulang belakang yang memerlukan tindakan koreksi melalui pembedahan.
Pembedahan dapat menggunakan implan atau tidak tergantung dari kondisi masing-masing pasien. Contoh prosedur pembedahan antara lain:
- Fusi dua kolum tulang belakang, penggabungan dua tulang belakang yang berdekatan ini dilakukan dengan memasukkan graft tulang di antara keduanya. Kemudian dilakukan fiksasi menggunakan implan berupa pelat logam sehingga memungkinkan terjadinya penyambungan tulang atau fusi.
- Bantalan buatan untuk menggantikan bantalan antara dua tulang belakang.
- Diskektomi, sebagian dari bantalan dapat diangkat jika menekan akar saraf.
- Menghilangkan sebagian tulang belakang, bagian kecil dari tulang dapat diangkat jika ada yang menekan sumsum tulang belakang atau akar saraf.
Baca juga: Cara Mengobati Sakit Leher Akibat Salah Posisi Tidur
Cara Mencegah Nyeri Punggung
Nyeri punggung bisa dicegah dengan melakukan beberapa langkah pencegahan, seperti:
1. Olahraga Teratur
Olahraga teratur membantu menjaga stamina dan mengontrol berat badan. Olahraga aerobik contohnya dapat meningkatkan kesehatan jantung tanpa terlalu membebani punggung.
Sebelum memulai program olahraga apa pun, bicarakan dengan profesional kesehatan. Inti dari latihan adalah penguatan otot perut dan punggung, membantu memperkuat otot yang melindungi punggung.
Selanjutnya latihan untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh termasuk tulang belakang, pinggul, dan kaki bagian atas.
2. Diet Sehat
Pastikan diet mencakup cukup kalsium dan vitamin D, karena ini diperlukan untuk kesehatan tulang. Diet sehat juga membantu mengontrol berat badan. Berat badan yang berlebihan terutama obesitas meningkatkan risko terjadinya nyeri punggung.
3. Terapkan Postur Tubuh yang Benar
Pastikan postur tubuh dalam posisi yang benar saat berdiri jika membutuhkan berdiri dalam waktu cukup lama misalnya saat menunggu antrian. Berdiri dengan tegap, kepala menghadap ke depan, dan seimbangkan berat badan secara merata di kedua kaki.
Anda juga perlu memerhatikan postur tubuh saat duduk. Posisi duduk yang baik saat bekerja harus memiliki penyangga punggung yang baik, sandaran lengan, dan alas putar.
Saat duduk, cobalah untuk menjaga lutut dan pinggul sejajar dan menjaga kaki rata di lantai, atau gunakan tumpuan kaki. Idealnya harus bisa duduk tegak dengan penyangga di punggung bagian bawah. Jika menggunakan keyboard, pastikan siku berada pada sudut siku-siku dan lengan bawah horizontal.
Saat mengangkat barang, gunakan kaki sebagai tumpuan untuk melakukan pengangkatan, bukan punggung. Bisa dilakukan dengan jongkok terlebih dahulu bukan dengan membungkuk. Gunakan sepatu datar dapat mengurangi beban di bagian belakang.
4. Hindari Kebiasaan yang Memicu Sakit Punggung
Stop merokok. Kebiasaan merokok memiliki risiko nyeri punggung yang lebih tinggi. Selain itu, pastikan untuk tidur di kasur yang nyaman.
Kasur yang digunakan saat tidur sebaiknya cukup keras sehingga menjaga tulang belakang lurus. Gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi sehingga posisi leher juga tidak tertekuk.
Ditulis oleh dr. I Gde Anom Ananta Yudha, Sp.BS, FINO, FINSS, FICS