Ditulis oleh Tim Konten Medis
Faktor penyebab kanker kelenjar getah bening dikarenakan mutasi sel darah putih. Kondisi ini umumnya ditandai dengan gejala demam dan muncul benjolan di sekitar leher, selangkangan, hingga di ketiak.

Ciri awal penyakit ini adalah benjolan lunak yang tidak menimbulkan rasa sakit.
Kanker kelenjar getah bening menjadi salah satu jenis kanker darah paling banyak ditemukan di Indonesia. Penyakit ini ditandai dengan gejala demam, nyeri dada, sulit bernapas, hingga nafsu makan berkurang. Kanker kelenjar getah bening secara umum memiliki dua jenis yang dapat dibedakan berdasarkan faktor risikonya.
Penyebab pastinya juga belum sepenuhnya dipahami. Meskipun begitu, ada beberapa langkah pencegahan dan metode pengobatan yang penting untuk diketahui. Apa saja? Simak artikel ini sampai selesai ya.
Apa Itu Kanker Kelenjar Getah Bening?
Kanker kelenjar getah bening adalah penyakit yang menyerang sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi melawan infeksi kuman, bakteri, virus, dan parasit. Penyakit ini disebut juga dengan kanker limfoma.
Penyakit ini menyebabkan benjolan atau pembengkakan pada sistem organ limfatik. Sistem limfatik pada tubuh terdiri atas kelenjar, cairan getah bening, sumsum tulang, pembuluh darah, amandel, dan timus.
Baca Juga: Macam-Macam Kanker Paling Banyak Ditemukan di Indonesia
Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening
Sampai saat ini, penyebab kanker kelenjar getah bening belum diketahui secara pasti. Penyakit ini terjadi karena sel darah putih yang mengalami mutasi genetik sehingga sel berkembang secara cepat. Akibatnya, kelenjar getah bening, limpa, dan hati mengalami pembengkakan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker limfoma, yaitu berusia di atas 55 tahun, sering terjadi pada pria, memiliki riwayat keluarga, sistem kekebalan tubuh yang lemah, gaya hidup tidak sehat, pernah terpapar virus dan bahan kimia tertentu.
Jenis Kanker Kelenjar Getah Bening
Adapun jenisnya berdasarkan faktor penyebab risikonya adalah sebagai berikut:
1. Limfoma Hodgkin
Limfoma Hodgkin adalah jenis kanker yang menyerang sel darah putih. Penyakit ini ditandai dengan benjolan atau pembengkakan yang muncul di bagian leher (60-70%), ketiak (30%)dan lipatan paha. Faktor risiko terjadinya Limfoma Hodgkin yakni:
- Laki-laki berumur 20-40 tahun atau di atas 55 tahun
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini
- Memiliki infeksi virus Epstein-Barr atau EBV
- Daya tahan tubuh lemah karena infeksi HIV atau penyakit autoimun.
2. Limfoma non-Hodgkin
Limfoma non-Hodgkin ditandai dengan rasa sakit pada bagian tulang, dada, dan perut. Faktor risiko terjadinya Limfoma non-Hodgkin yakni:
- Laki-laki atau perempuan berumur di atas 60 tahun
- Penyakit ini bisa menyerang anak-anak
- Pernah terpapar bahan kimia beracun, seperti pestisida dan herbisida
- Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini
- Daya tahan tubuh lemah karena infeksi HIV, penyakit autoimun tertentu (AIDS, rheumatoid arthritis, penyakit celiac)
- Berat badan melebihi batas normal atau obesitas
- Memiliki riwayat leukemia, hepatitis C, virus Epstein-Barr (EBV), atau infeksi bakteri pylori.

Untuk memastikan benjolan berbahaya atau tidak, dokter biasanya akan melakukan CT Scan.
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening
Gejala kanker kelenjar getah bening ditandai dengan benjolan atau pembengkakan di bagian tubuh tertentu, seperti leher, bawah ketiak, hingga selangkangan.
Ciri-ciri stadium 1 ditandai dengan benjolan lunak yang tidak menimbulkan rasa sakit. Biasanya, penderita mengalami demam, berat badan menurun, batuk, sesak napas, sakit kepala, kejang, dan gatal yang luar biasa.
Gejala dan tanda umum penyakit kanker limfoma dapat meliputi:
1. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Ciri-ciri kanker kelenjar getah bening stadium 1 yang paling umum adalah terjadi pembengkakan atau muncul benjolan pada organ sistem limfatik. Benjolan ini dapat bergerak ketika disentuh dan terasa lunak.
Pembengkakan pada kelenjar getah bening memang tidak selalu tanda kanker. Infeksi virus atau iritasi ringan juga bisa menyebabkan kelejar getah bening bengkak selama 2 sampai 3 hari. Namun, pembengkakan yang berkembang akan perlahan kembali kempes selama 2 sampai 4 minggu ke depan.
Jika bengkak tidak kunjung hilang, semakin membesar, berubah-ubah, dan disertai gejala penyakit lainnya, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Baca Juga: Penyebab Benjolan di Selangkangan, Waspadai Kanker
2. Demam
Penyakit ini menyebabkan suhu tubuh meningkat yang menjadi respons tubuh terhadap penyakit. Gejala ini juga mengakibatkan keringat berlebih saat malam hari.
3. Berat Badan Turun Drastis
Berat badan menurun terjadi karena tubuh memerlukan banyak energi untuk melawan sel-sel kanker. Selama proses pengobatan, pasien juga bisa mengalami penurunan nafsu makan yang membuat berat badan mereka turun drastis.
4. Sesak Napas
Kanker kelanjar getah bening yang sudah masuk stadium 4 akhir ciri-cirinya bisa ditandai dengan gejala sesak napas. Pembengkakan menyebabkan nyeri dada karena sel-sel kanker menekan saluran pernapasan seperti pembuluh darah dan paru-paru. Selain sesak napas, gejala ini muncul dibarengi dengan batuk.
Diagnosis Penyakit Kanker Kelenjar Getah Bening
Untuk mendiagnosis infeksi penyakit kelenjar getah bening, biasanya dokter melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Tanda seseorang terkena penyakit ini adalah muncul benjolan pada bagian tubuh tertentu seperti leher, lipatan paha, tulang, dada, dan perut.
Selain pemeriksaan fisik, dokter melakukan diagnosis lain seperti wawancara medis dan pemeriksaan penunjang (cek darah, biopsi, CT Scan, dan pemeriksaan X-Ray). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengevaluasi masalah kesehatan pada tubuh penderita.
Baca juga: Waspadai Munculnya Benjolan di Ketiak, Apa Penyebabnya?
Komplikasi Kanker Kelenjar Getah Bening
Jika tidak segera ditangani, infeksi kelenjar getah bening bisa menyebabkan komplikasi yang dapat mengancam nyawa, seperti:
- Sistem kekebalan tubuh melemah
- Ketidaksuburan atau infertilitas dapat bersifat sementara atau permanen
- Terbentuknya sel kanker lain seperti leukemia, kanker paru-paru, dan kanker hati
- Memiliki masalah kesehatan seperti katarak, sakit ginjal, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Cara Mengatasi Kanker Kelenjar Getah Bening
Kanker kelenjar getah bening apakah bisa sembuh? Jenis kanker ini bisa sembuh, namun tingkat keberhasilannya dipengaruhi oleh masing-masing kondisi penderita.
Pengobatan kanker limfoma atau kelenjar getah bening akan disesuaikan dengan jenis kanker dan tingkat keparahan. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin direkomendasikan dokter adalah:
1. Kemoterapi
Kemoterapi adalah prosedur medis yang bertujuan untuk menghambat dan menghilangkan sel-sel kanker dalam tubuh. Pengobatan ini dilakukan dengan cara pemberian obat medis dalam bentuk pil atau melalui pembuluh darah.
Biasanya, kanker kelenjar getah bening dapat ditangani dengan penggunaan dua atau lebih obat-obatan. Hal ini diperlukan untuk mencegah gejala kambuh yang terjadi.
2. Imunoterapi
Cara mengatasi kanker kelenjar getah bening selanjutnya adalah dengan imunoterapi. Pengobatan ini bertujuan untuk membunuh sel kanker dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Perlu diketahui bahwa sel kanker kelenjar getah bening dapat bertahan hidup dengan bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh. Dengan imunoterapi, sel kanker dapat mudah ditemukan sehingga meredakan gejala kanker.
3. Terapi Target
Terapi target menjadi salah satu pengobatan kanker yang dilakukan secara khusus untuk menargetkan sel-sel kanker. Pengobatan ini dapat menyerang sinyal kimia yang terdapat di dalam sel kanker.
Dengan begitu, pengobatan yang ditargetkan dapat menghancurkan sel-sel kanker. Sebelum menjalani terapi target, penderita perlu menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.
4. Terapi Radiasi
Terapi radiasi dapat mengobati kanker dengan menggunakan pancaran energi yang kuat. Energi ini berasal dari sinar X, proton, atau sumber lainnya.
Terapi radiasi bekerja dengan cara mengelilingi tubuh penderita untuk mengarahkan radiasi ke bagian titik-titik tertentu. Selama pengobatan, Anda diharuskan untuk berbaring.
5. Terapi Sel T Car
Terapi sel T chimeric antigen receptor (CAR) atau disebut terapi sel T CAR dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker kelenjar getah bening. Pengobatan ini dimulai dengan cara menghilangkan beberapa sel darah putih, termasuk sel T di dalam darah.
Kemudian, sel ini akan dimodifikasi secara genetik di laboratorium dan dimasukkan kembali ke dalam tubuh. Sel yang sudah dimodifikasi dapat menghancurkan sel penyebab kanker.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Penyakit Kanker?
Cara Mencegah Kanker Kelenjar Getah Bening
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit ini, antara lain:
- Rutin mencuci tangan
- Tidak menyentuh mata dan hidung saat tangan kotor
- Desinfeksi lingkungan rumah
- Istirahat cukup
- Mengonsumsi makanan sehat
- Rajin olahraga
- Hindari merokok dan minuman alkohol
- Memenuhi kebutuhan cairan tubuh
Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening ke Dokter
Apabila gejala infeksi penyakit kelenjar getah bening yang dirasakan tidak kunjung membaik disertai munculnya benjolan atau pembekakan di bagian tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri dan sesak napas, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Cek jadwal dokter Ciputra Hospital dan buat janji dokter lebih mudah dan cepat lewat WhatsApp.
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan kamu sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Daniel
Source:
- Cleveland Clinic. Swollen Lymph Nodes. Diakses 2024.
- Healthline. What to know about Swollen Lymph Nodes (Lymphadenopathy/Adenopathy). Diakses 2024.
- Mayo Clinic. Swollen Lymph Nodes. Diakses 2024.