Ditulis oleh Tim Konten Medis
Jenis penyakit kulit yang paling umum adalah jerawat hingga dermatitis seboroik yang rentan menyerang bayi dan anak-anak. Gangguan kesehatan pada kulit ini bisa disebabkan oleh infeksi, alergi, dan gangguan autoimun.
Penyakit kulit bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.
Jenis Penyakit Kulit
Ada berbagai jenis penyakit kulit yang bisa menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Tentu jika penyakit ini muncul, penanganannya bisa berbeda, tergantung pada penyebab dan gejalanya. Untuk itu penting untuk mengenal apa saja penyakit yang bisa menyerang kulit agar kita bisa lebih waspada.
Berikut macam-macam penyakit kulit dan gejalanya yang perlu diwaspadai:
1. Kusta
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Gejala kusta bervariasi dari ringan hingga parah, tetapi sering melibatkan kulit, saraf, dan selaput lendir. Gejala yang paling umum termasuk kulit kering, kaku, mimisan, otot kaki tangan melemah, dan luka pada telapak kaki.
Penyebaran kusta terjadi melalui kontak langsung dengan penderita yang tidak diobati. Penanganan kusta melibatkan pengobatan antibiotik yang ditentukan oleh dokter, yang biasanya diberikan dalam regimen multi-obat selama periode waktu tertentu.
2. Kurap
Kurap adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Umumnya, penyakit ini banyak ditemukan pada kaki dan tangan, terutama di sela-sela jari.
Gejala kurap bisa meliputi kulit bersisik yang gatal, kemerahan, dan terkadang disertai dengan kulit pecah-pecah. Kurap merupakan jenis penyakit kulit yang menular lewat penggunaan barang-barang pribadi dengan orang yang terinfeksi.
3. Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang paling umum terjadi pada bayi dan anak-anak, meskipun dapat terjadi juga pada orang dewasa.
Pada bayi, dermatitis seboroik sering kali disebut sebagai “kupu-kupu” atau “kerak susu” karena gejalanya menyerupai kulit bersisik dan berminyak yang muncul di area kepala. Dermatitis seboroik yang muncul di kepala dikenal dengan “fontanelle.”
Sementara itu, pada anak-anak dan orang dewasa, kondisi ini dapat memengaruhi area kulit seperti wajah, leher, dan bagian tubuh lainnya. Gejala dermatitis seboroik meliputi bercak merah, bersisik, dan berminyak pada kulit yang terkena.
Faktor seperti stres, perubahan hormon, atau infeksi jamur dapat memperburuk kondisi ini. Pengobatan dermatitis seboroik meliputi penggunaan sampo khusus, krim steroid topikal, dan pengaturan pola makan yang sehat.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Utama Kudis dan Kurap
4. Jerawat
Jerawat menjadi salah satu penyakit kulit yang paling umum. Penyebab jerawat adalah tersumbatnya folikel rambut di bawah kulit dengan dengan minyak dan sel-sel kulit mati, yang kemudian menjadi tempat berkembang biak bakteri Propionibacterium acnes.
Faktor risiko jerawat meliputi hormon, genetika, stres, dan kebersihan kulit. Cara mengatasi jerawat sebenarnya bisa berbeda pada setiap orang.
Namun, Anda bisa mulai dengan rutin menggunakan skincare yang mengandung bahan-bahan seperti asam salisilat atau benzoyl peroxide hingga obat-obatan oral seperti antibiotik atau isotretinoin.
5. Eksim
Eksim adalah jenis penyakit kulit yang paling umum terjadi pada anak-anak, namun juga bisa memengaruhi orang dewasa. Ada dua jenis eksim utama, yaitu dermatitis atopik dan dermatitis kontak. Dermatitis atopik adalah jenis eksim pada anak yang paling umum.
Gejala penyakit eksim meliputi ruam merah, kulit kering, gatal, dan kadang-kadang pembengkakan. Pada orang dewasa, eksim dapat menyebabkan kulit kering, pecah-pecah, dan gatal yang intens.
Dermatitis kontak, di sisi lain terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat tertentu yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Ini bisa termasuk bahan kimia rumah tangga, produk perawatan pribadi, atau bahkan logam seperti nikel dalam perhiasan.
Pengobatan eksim melibatkan serangkaian strategi, termasuk menghindari pemicu potensial, menjaga kebersihan kulit dengan mandi yang tidak terlalu panas, menggunakan pelembap, dan menghindari pakaian yang terlal
6. Tahi Lalat
Tahi lalat atau nevus merupakan pertumbuhan jaringan pada kulit disebabkan oleh kumpulan sel pigmentasi yang disebut melanosit. Mayoritas tahi lalat adalah benigna (tidak berbahaya) dan tidak memerlukan perawatan khusus.
Namun, penting untuk memeriksa tahi lalat secara teratur karena tahi lalat yang berubah ukuran, bentuk, atau warna dapat menjadi tanda potensial kanker kulit, seperti melanoma.
Tahi lalat dapat muncul di mana saja pada tubuh, termasuk wajah, leher, lengan, atau punggung. Beberapa orang memilih untuk menghapus tahi lalat untuk alasan kosmetik atau untuk mengurangi risiko kanker kulit.
Cara menghilangkan tahi lalat biasanya dilakukan dengan prosedur sederhana oleh dokter kulit atau bedah plastik.
Baca juga: Ciri-Ciri Penyakit Eksim Basah pada Kulit
7. Rosacea
Kondisi kulit kronis ini ditandai oleh kemerahan, pembengkakan, dan pembuluh darah yang tampak di wajah. Meskipun tidak berbahaya secara medis, rosacea dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang karena gejalanya yang mencolok seringkali berdampak pada kepercayaan diri seseorang.
Gejala rosacea dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi seringkali meliputi kemerahan di area pipi, hidung, dahi, dan dagu, pembesaran pembuluh darah yang tampak, dan terkadang timbulnya ruam kecil. Faktor pemicu rosacea termasuk paparan sinar matahari, makanan pedas, alkohol, dan stres.
Pengobatan rosacea meliputi penggunaan krim atau gel antiinflamasi, antibiotik oral, terapi cahaya, atau dalam kasus yang lebih parah, prosedur medis seperti laser atau terapi listrik.
8. Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun yang dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit, sendi, ginjal, dan organ dalam lainnya. Salah satu jenis lupus paling umum adalah lupus eritematosus sistemik (LES) yang biasanya memengaruhi kulit dan sendi.
Gejala lupus pada kulit bisa berupa ruam merah, berbentuk kupu-kupu yang muncul di atas pipi dan hidung (ruam kupu-kupu), ruam melingkar, atau ruam yang terbakar sinar matahari.
Selain itu, lupus juga dapat menyebabkan rambut rontok, luka di mulut, atau lesi pada kulit yang terpapar sinar matahari.
Pengobatan lupus melibatkan obat antiinflamasi, kortikosteroid, atau obat imunosupresif untuk menekan sistem kekebalan tubuh yang hiperaktif.
Jerawat menjadi salah satu jenis penyakit kulit yang sering terjadi, khususnya pada remaja.
9. Psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan pertumbuhan cepat sel-sel kulit. Penyakit ini memunculkan bercak merah, tebal, bersisik yang disebut plak. Plak psoriasis dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk kulit kepala, siku, lutut, dan punggung.
Gejala psoriasis dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan flare-up dapat dipicu oleh faktor seperti stres, infeksi, atau perubahan cuaca.
Selain plak kulit, psoriasis juga dapat menyebabkan pitting (lubang kecil) pada kuku, nyeri sendi, atau psoriasis kulit kepala yang dapat menimbulkan rasa gatal dan ketombe yang parah.
Pengobatan psoriasis melibatkan penggunaan krim atau salep steroid, terapi cahaya, atau obat oral seperti methotrexate atau cyclosporine.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Herpes dan Cacar Air
10. Vitiligo
Vitiligo adalah penyakit kulit yang menyebabkan hilangnya pigmentasi pada kulit, biasanya dalam bentuk bercak putih yang tidak berpigmen. Ini disebabkan oleh kerusakan pada melanosit, sel-sel yang bertanggung jawab untuk menghasilkan pigmen melanin.
Gejala penyakit kulit vitiligo biasanya berkembang secara bertahap dan sering kali dimulai di area yang terkena sinar matahari, seperti wajah, tangan, lengan, dan kaki.
Proses pengobatan untuk vitiligo dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan lokasi bercak, tetapi umumnya mencakup terapi cahaya (fototerapi), obat topikal yang mengandung steroid atau kalsineurin inhibitor, dan dalam kasus yang lebih ekstrem, terapi bedah atau transplantasi melanosit.
11. Kutil
Kutil adalah pertumbuhan kulit yang disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). Penyakit kulit ini biasanya tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan ketidaknyamanan estetika dan, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan rasa sakit atau gatal.
Ada berbagai jenis kutil, termasuk kutil biasa, kutil plantar (kutil di telapak kaki), kutil kelamin, dan kutil filiform (kutil yang sering muncul di wajah dan leher).
Pengobatan untuk kutil bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahan, tetapi bisa mencakup obat topikal, prosedur krioterapi (pembekuan dengan nitrogen cair), atau, dalam kasus yang lebih ekstrem, pengangkatan bedah.
12. Herpes Simpleks
Herpes simpleks menyebabkan munculnya lepuh merah berisi cairan di kulit atau selaput lendir. Sebelum lepuh muncul, seseorang mungkin merasakan gatal atau sensasi terbakar di area yang terkena.
Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan herpes simpleks sepenuhnya, terapi medis dapat membantu mengurangi intensitas dan frekuensi serangan serta mengurangi gejala selama serangan terjadi.
Pengobatan antiviral oral atau topikal sering diresepkan oleh dokter untuk membantu mengatasi infeksi.
13. Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans berlebihan di kulit. Infeksi ini bisa terjadi di berbagai area tubuh, termasuk lipatan kulit seperti ketiak dan selangkangan, serta dapat memengaruhi area lain seperti wajah.
Gejala kandidiasis kulit meliputi iritasi, kemerahan, dan munculnya pustula kecil yang berisi cairan. Faktor risiko untuk mengembangkan kandidiasis kulit termasuk kelembaban berlebihan, penggunaan antibiotik yang berlebihan, atau sistem kekebalan tubuh melemah.
Pengobatan kandidiasis kulit biasanya melibatkan penggunaan obat antijamur topikal yang diresepkan oleh dokter, seperti krim atau losion antijamur. Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat meresepkan kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan gejala iritasi.
Baca Juga: Bagaimana Cara agar Tidak Terjangkit Penyakit Menular pada Kulit?
14. Melanoma
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling serius dan potensial mematikan. Melanoma berkembang dari melanosit, sel-sel yang memproduksi pigmen kulit melanin.
Ini dapat muncul sebagai tahi lalat baru atau perubahan pada tahi lalat yang sudah ada, seperti perubahan ukuran, bentuk, atau warna.
Pengobatan untuk melanoma tergantung pada stadium kanker, tetapi bisa mencakup pembedahan untuk mengangkat tumor, terapi target yang ditujukan pada mutasi genetik yang mendasari kanker, atau terapi imun untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap kanker.
Pencegahan melanoma melibatkan pemeriksaan kulit sendiri secara rutin, melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebihan, dan menghindari penggunaan solarium.
15. Squamous Cell Carcinoma
Scuamous cell carcinoma (SCC) merupakan jenis kanker kulit yang berasal dari sel-sel skuamosa, yang merupakan jenis sel kulit yang paling banyak. Ini sering terjadi di area kulit yang terpapar sinar matahari, seperti wajah, tangan, atau leher.
Gejala SCC sering kali muncul sebagai bercak kering dan bersisik yang disebut keratosis aktinik. Jika tidak dideteksi dan ditangani sejak dini, SCC dapat berkembang dan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada kulit.
Pengobatan untuk SCC sering melibatkan pembedahan untuk mengangkat tumor dan jaringan sekitarnya yang terinfeksi. Terapi lain seperti terapi fotodinamik atau terapi radiasi juga dapat digunakan dalam beberapa kasus.
Pencegahan SCC melibatkan penggunaan tabir surya, penghindaran paparan sinar matahari berlebihan, dan pemeriksaan kulit rutin untuk mengidentifikasi perubahan yang mencurigakan.
Bagi Anda penderita penyakit kulit disarankan untuk konsultasi ke dokter di Ciputra Hospital terdekat untuk mendapat penanganan yang tepat dan dideteksi sejak dini. Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).
Untuk yang ingin memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat dapat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Medical News Today. Common Skin Diseases and Conditions. Diakses 2024.
- Healthline. All About Common Skin Disorders. Diakses 2024.