Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kurap dan kudis adalah penyakit kulit yang berbeda. Kurap adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur, sedangkan kudis disebabkan oleh gigitan tungau yang biasanya bersembunyi di dalam lapisan kulit. Keduanya menimbulkan gejala yang sama, seperti gatal, kemerahan, dan rasa tidak nyaman.

Kudis dan kurap memiliki kesamaan menimbulkan rasa gatal yang parah pada kulit yang terkena.
Perbedaan kudis dan kurap seringkali terabaikan oleh banyak orang karena gejalanya yang sangat mirip. Akan tetapi, mengetahui perbedaan mendasar dari kedua penyakit kulit menular ini penting guna mendapatkan pengobatan yang sesuai. Simak artikel ini untuk pembahasan lebih lengkapnya.
Perbedaan Kudis dan Kurap
Ada beberapa perbedaan kudis dan kurap yang dapat dikenali dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasiya seperti berikut ini:
1. Penyebab Kudis dan Kurap
Perbedaan kudis dan kurap yang paling utama dapat dilihat dari penyebabnya. Kudis adalah kondisi kulit dengan ruam gatal yang disebabkan oleh tungau kecil bernama sarcoptes scabiei. Serangga kecil ini membuat liang kecil di bawah kulit sehingga menyebabkan adanya benjolan merah yang sangat gatal. Rasa gatal tersebut terjadi di area tempat tungau bersembunyi. Umumnya, penderita kudis merasakan gatal lebih parah di malam hari.
Berbeda dengan kudis yang disebabkan oleh tungau, kurap adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur dermatofita. Jamur ini tumbuh pada kulit dan memakan keratin di berbagai bagian tubuh seperti kuku, rambut dan lapisan luar kulit. Dermatofit dapat bertahan di permukaan kulit selama berbulan-bulan serta di media lainnya yakni tanah, handuk, sisir, dan benda-benda rumah tangga yang lain.
Infeksi jamur penyebab kurap ini membuat kulit bersisik dan menonjol. Umumnya sisik berbentuk melingkar dimulai dari ukuran kecil hingga kemudian meluas ke arah luar.
Baca Juga: Ketahui Faktor Pemicu Gejala Awal Psoriasis yang Harus Diwaspadai

Dokter biasanya meresepkan salep untuk dioleskan pada area terkena untuk jangka waktu tertentu.
2. Gejala Kudis dan Kurap
Ciri-ciri penyakit kudis.
Perbedaan kudis dan kurap lainnya dapat dilihat dari gejala yang ditimbulkan. Gejala kudis meliputi:
- Kulit terasa sangat gatal, seringkali lebih buruk di malam hari
- Garis gatal dan benjolan di area jari tangan, pergelangan tangan dan kaki hingga di bagian pinggang
- Timbul benjolan meradang pada alat kelamin pria dan payudara wanita
- Muncul ruam yang cenderung lebih besar pada bayi dan anak kecil
Gejala kudis biasanya mulai muncul 4-6 minggu setelah terinfeksi. Hal ini karena tungau kudis bersembunyi di lapisan atas kulit atau tempat betina dewasa bertelur. Telur menetas dalam 3-4 hari dan berkembang menjadi tungau dewasa dalam 1–2 minggu. Setelah 4-6 minggu, pengidap kudis baru akan mengalami reaksi alergi terhadap keberadaan tungau tersebut.
Jika Anda pernah menderita kudis sebelumnya, gejala mungkin muncul dalam beberapa hari setelah terpapar. Namun, Anda masih bisa menularkan kudis meskipun belum menunjukkan gejala apapun.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah termasuk para penderita HIV, memiliki potensi terpapar kudis berkusta. Penyakit ini menyebar sangat mudah dapat menimbulkan infeksi sekunder lainnya.
Selain pada lipatan kulit, kudis juga bisa muncul di banyak bagian tubuh seperti siku bagian dalam, dada, sekitar puting, sekitar pusar, pantat bahkan di wajah.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kulit Eksim Basah yang Menimbulkan Ruam
Ciri-ciri penyakit kurap.
Gejala kurap awalnya muncul sebagai bercak bersisik dengan warna di area yang terpapar. Bercak ini biasanya tampak merah pada kulit lebih terang atau cokelat di kulit cenderung lebih gelap. Anda tidak akan langsung melihat bentuk kurap setelah terinfeksi jamur. Pada banyak kasus, diperlukan waktu hingga 3 minggu sebelum gejala mulai bermunculan.
Umumnya ada dua tahap infeksi kurap yang gejalanya bisa Anda sadari sejak awal, yaitu:
- Tahap awal: Adanya perubahan warna dan area kulit yang terpapar. Kadang tampak sangat kering hingga bersisik
- Tahap kedua: Ukuran kurap mulai membesar tetapi bagian tengah ruam menyerupai kulit sehat
Gejala kurap sendiri bervariasi tergantung area infeksi tersebut terjadi. Beberapa hal umum yang mungkin Anda alami di antaranya adalah:
- Rasa gatal pada kulit yang terinfeksi jamur
- Bercak bersisik dengan warna merah atau cokelat
- Area kulit menonjol
- Bercak menimbulkan efek seperti kulit melepuh
- Bercak menyerupai cincin
Penting untuk memulai pengobatan ketika tanda-tanda pertama infeksi kurap muncul. Jika tidak diobati segera, penyakit ini bisa menyebar dan berkembang.
3. Cara Mengobati Kurap dan Kudis
Secara umum, pengobatan kurap dan kudis memang tidak jauh berbeda. Dokter biasanya akan meresepkan obat luar seperti salep yang harus Anda oleskan pada area terpapar selama beberapa waktu tertentu. Meski demikian, kandungan obat yang diberikan tentu saja berbeda.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaan kudis dan kurap agar mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Baca Juga: Waspadai Kanker Kulit Melanoma yang Tampak Seperti Tahi Lalat
Apakah Kurap dan Kudis Menular?
Seperti jenis penyakit kulit lainnya, kudis dan kurap mudah menular. Kudis menular terutama pada orang yang tinggal berdekatan. Biasanya, bila ada anggota keluarga yang terkena kudis, dokter akan menyarankan semua anggota keluarga untuk ikut memeriksa kondisi kesehatan masing-masing.
Penyakit kudis merupakan penyakit yang paling sering terjadi di daerah tropis dan negara padat penduduk. Hewan peliharaan Anda bisa juga terkena kudis meskipun jenis tungaunya sedikit berbeda.
Kudis biasanya menyebar melalui kontak kulit langsung dengan penderita. Namun, kontaknya cenderung terjadi dalam waktu yang lama. Penyakit kudis dapat menyebar secara tidak langsung melalui berbagai barang seperti pakaian, handuk, atau alas tidur dengan orang terinfeksi. Kudis juga mudah menular melalui hubungan seksual.
Kurap juga seringkali menyebar melalui kontak langsung dari kulit ke kulit dengan orang atau hewan yang terinfeksi. Bila terjadi di sela-sela jari kaki, orang biasanya menyebut kurap sebagai kutu air. Selain pada bagian tubuh seperti tangan, kurap juga bisa hidup pada kulit kepala, kuku bahkan selangkangan Anda.
Jika seseorang terkena infeksi kurap, mereka menyebarkan jamur tersebut pada benda dan permukaan yang disentuh. Kemudian, semua orang yang menyentuh benda-benda tersebut memiliki risiko terinfeksi kurap juga. Anak-anak lebih sering terkena infeksi kurap karena sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna.
Itulah informasi mengenai perbedaan kudis dan kurap yang bisa Anda gunakan dalam mengambil langkah awal pengobatan. Bila Anda mengalami gejala serupa, jangan membuat diagnosa sendiri dan segera kunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk diagnosa lanjutan yang lebih optimal.
Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr.Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Cleveland Clinic. Scabies. Diakses 2024.
- Mayo Clinic. Scabies. Diakses 2024.
- WebMD. What You Should Know About Ringworm. Diakses 2024.