Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit eksim basah adalah kondisi kulit yang menghasilkan cairan basah berisi nanah. Nanah yang keluar biasanya berwarna kuning atau bening, dan selama beberapa waktu tertentu akan mengering dengan sendirinya membentuk lapisan berkerak di kulit Anda.
Perawatan eksim basah penting dilakukan untuk menghindari bahaya infeksi yang berlebihan.
Eksim basah adalah salah satu jenis penyakit kulit yang umum terjadi pada banyak orang. Ciri-ciri eksim basah ditandai dengan munculnya lepuhan dan luka yang mengeluarkan cairan. Kondisi ini menyebabkan area yang terkena tampak basah dan sering kali terasa gatal serta perih.
Apa Itu Eksim Basah?
Eksim basah adalah jenis eksim dengan gejala munculnya luka atau lepuhan yang berisi cairan di kulit. Ketika lepuhan ini pecah, cairan yang keluar dapat membuat area tersebut tampak basah. Kondisi ini sering disertai dengan rasa gatal yang intens, kemerahan, dan pembengkakan pada kulit.
Penyebab eksim basah bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk alergi, iritasi kulit, infeksi bakteri, atau kondisi kulit kronis seperti dermatitis atopik. Beberapa pemicu umum meliputi sabun atau deterjen yang keras, bahan kimia, stres, dan perubahan cuaca.
Selain itu, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi alergi atau eksim lebih rentan mengalami eksim basah.
Perawatan eksim basah biasanya melibatkan penggunaan krim atau salep kortikosteroid untuk mengurangi peradangan, antihistamin untuk mengatasi gatal, serta menjaga kebersihan dan kelembapan kulit.
Dalam kasus yang parah, dokter mungkin meresepkan antibiotik jika terdapat infeksi. Menghindari pemicu dan menjaga kulit tetap lembap adalah langkah penting dalam mencegah kambuhnya eksim basah.
Baca Juga: Bahaya Penyakit Eksim
Penyebab Eksim Basah
Eksim basah sering kali menunjukkan bahwa luka pada kulit telah terinfeksi. Infeksi ini bisa terjadi akibat kebiasaan menggaruk area kulit yang gatal sehingga mudah berubah menjadi luka terbuka. Akibatnya, bakteri, virus, atau jamur dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh melalui luka tersebut.
Penyebab eksim basah yang paling umum adalah bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus grup A. Bakteri ini dapat dengan mudah menemukan celah untuk masuk melalui kulit yang terluka.
Eksim basah juga bisa terjadi akibat gangguan autoimun yang menyerang kulit, seperti pemfigoid bulosa, pemfigus vulgaris, dan epidermolysis bullosa. Selain itu, beberapa jenis dermatitis yang dapat menyebabkan eksim basah meliputi dermatitis kontak, dermatitis atopik, dan dermatitis numular.
Gejala Eksim Basah
Gejala umum eksim basah adalah gatal pada kulit. Selain itu, penyakit ini juga sering muncul beberapa gejala lain, seperti:
1. Kulit Mengeluarkan Cairan Nanah
Ketika eksim sudah melepuh dan mengeluarkan cairan berisi nanah, maka ini menjadi tanda utama jika penyakit eksim Anda sudah terinfeksi. Hal ini bisa jadi karena adanya luka basah yang akhirnya menghasilkan cairan.
2. Kerak Kering pada Kulit
Kerak kering merupakan hasil tindak lanjut dari eksim yang mengeluarkan nanah. Nanah yang telah keluar akhirnya membuat kulit menjadi kering, dan membuatnya seperti lapisan berkerak.
3. Kulit Terasa Gatal, Nyeri, atau Ruam Kemerahan
Dalam kasus eksim yang lebih parah, kondisi kulit seperti radang, gatal, dan kemerahan merupakan hal yang umum terjadi. Hindari menggaruknya agar tidak menyebabkan kulit menjadi berdarah.
4. Gejala Eksim Memburuk
Peningkatan gejala merupakan salah satu tanda eksim telah mengalami infeksi. Gejala eksim yang semakin parah sering disebut sebagai flare-up dalam dunia medis.
Diagnosis Penyakit Eksim Basah
Bila Anda mengalami gejala di atas, umumnya dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Tes Alergi
Tes alergi penting untuk mengidentifikasi alergen yang mungkin memicu atau memperburuk eksim basah. Prosedur ini melibatkan aplikasi sejumlah kecil alergen umum pada kulit untuk melihat apakah ada reaksi alergi. Tes ini membantu menentukan faktor-faktor yang harus Anda hindari untuk mencegah kekambuhan eksim.
2. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah dapat berfungsi untuk mengidentifikasi tanda-tanda infeksi atau peradangan dalam tubuh. Tes ini juga dapat mendeteksi adanya peningkatan kadar eosinofil dan imunoglobulin E (IgE) yang sering kali tinggi pada individu dengan kondisi alergi atau gangguan autoimun yang berkaitan dengan eksim.
3. Biopsi Kulit
Biopsi kulit melibatkan pengambilan sampel kecil kulit yang terinfeksi atau meradang untuk dianalisis di laboratorium. Prosedur ini membantu memastikan diagnosis eksim basah dengan melihat karakteristik seluler dan jaringan kulit yang terkena. Biopsi kulit juga dapat mengidentifikasi adanya infeksi sekunder atau kondisi kulit lainnya yang mungkin menyerupai eksim.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Eksim pada Anak
Komplikasi Eksim Basah
Waspadai komplikasi bahaya akibat eksim, seperti:
- Infeksi Bakteri
- Infeksi Virus
- Infeksi Jamur
- Dermatitis Kontak Sekunder
- Ekskoriasi (Luka Akibat Garukan)
- Gangguan Tidur
- Penurunan Kualitas Hidup
- Cicatricial Pemphigoid (Jaringan Parut pada Kulit)
- Erythroderma (Peradangan Kulit yang Meluas)
Cara Mengatasi Eksim Basah
Pengobatan eksim bisa dengan dua cara, secara medis maupun alami yang bisa Anda lakukan. Berikut di cara mengatasi eksim pada kulit
1. Konsumsi Antibiotik
Antibiotik jadi salah satu obat yang dapat dikonsumsi ketika Anda mengalami infeksi bakteri. Antibiotik hadir dalam berbagai bentuk seperti, krim, salep, tablet, atau sirup.
Pada beberapa kondisi, antibiotik biasa diberikan bersama dengan steroid topikal. Sebaiknya konsultasikan dahulu kepada dokter agar pengobatan tepat dan aman.
2. Antivirus
Selain antibiotik, obat lainnya yang dapat membantu kondisi eksim Anda adalah antivirus, hal inibergantung kepada penyebab infeksi sekundernya. Jika infeksi yang Anda alami akibat virus, dokter biasa merekomendasikannya.
3. Latihan Manajemen Stres
Hal ini penting untuk dilakukan, karena terdapat sebuah studi yang menunjukkan bila stres dapat meningkatkan gejala eksim. Oleh karena itu, kelola pikiran dan stres yang mungkin terjadi dengan beberapa alternatif seperti, olahraga, yoga atau meditasi.
4. Diet
Diet dalam hal ini adalah menghindari makanan atau minuman yang dapat memicu kondisi eksim Anda semakin memburuk. Jika Anda memiliki alergi pada jenis makanan tertentu, sebaiknya hindari karena dapat meningkatkan gejala gatal Anda semakin buruk, dan hal ini tentu akan berakibat pada eksim.
5. Mandi Oatmeal Koloid
American Academy of Dermatology (AAD) menyebutkan bila oatmeal koloid dapat bermanfaat untuk penderita eksim. Hal ini karena oatmeal dapat menahan kelembapan pada kulit, memiliki kualitas anti-inflamasi, dan mengurangi rasa gatal di kulit.
Untuk penggunaanya, Anda dapat berendam dalam air hangat yang sudah dicampurkan oatmeal, lakukan selama 10-15 menit, kemudian bilas dengan lembut, dan gunakan pelembab setelahnya.
6. Menggunakan Sabun dan Detergen yang Lembut
Penggunaan sabun dan detergen yang tepat dapat mengurangi potensi peningkatan gejala eksim Anda. Oleh karena itu, gunakan sabun atau detergen dengan bahan yang lembut, bebas pewangi, pewarna, atau alergen ketika Anda mengalami eksim. Bahan-bahan tersebut mungkin dapat membuat kulit lebih kering dan gatal dari sebelumnya.
Cara Mencegah Eksim Basah
Ada beberapa cara mencegah eksim basah secara sederhana yang bisa Anda lakukan, seperti:
1. Menjaga Kebersihan Kulit
Rutin mencuci kulit dengan sabun lembut dan air hangat dapat membantu mencegah infeksi. Hindari menggunakan sabun atau produk pembersih yang mengandung bahan kimia keras yang bisa mengiritasi kulit.
Baca Juga: Kenali 5 Jenis Infeksi Jamur Kulit, Gejala & Pengobatannya
2. Menghindari Pemicu Alergi
Identifikasi dan hindari alergen atau iritan yang dapat memicu eksim. Ini termasuk bahan kimia, debu, serbuk sari, makanan tertentu, atau produk perawatan kulit yang tidak cocok.
3. Menggunakan Pelembap Secara Rutin
Mengaplikasikan pelembap yang bebas pewangi dan bahan kimia setiap hari dapat membantu menjaga kulit tetap lembap dan mencegah kekeringan yang dapat memicu eksim. Pelembap sebaiknya Anda pakai segera setelah mandi untuk mengunci kelembapan.
4. Menghindari Menggaruk Area yang Gatal
Menggaruk kulit yang gatal dapat menyebabkan luka terbuka dan meningkatkan risiko infeksi. Menggunakan krim anti-gatal atau mengompres area yang gatal dengan air dingin bisa membantu meredakan rasa gatal.
5. Memakai Pakaian yang Lembut dan Tidak Iritan
Pilih pakaian dari bahan lembut seperti katun yang tidak mengiritasi kulit. Hindari pakaian ketat dan bahan sintetis yang dapat menyebabkan iritasi atau gesekan pada kulit yang sensitif.
Baca juga: Obat Penyakit Eksim Kering
Pengobatan Eksim Basah ke Dokter
Anda patut waspada jika gejala-gejala tersebut muncul dengan demam, menggigil, kelelahan, atau pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini bisa jadi infeksi Anda berada di tingkat yang sangat parah. Bila hal ini terjadi, sebaiknya Anda segera menghubungi dokter untuk mendapatkan perawatan.
Kunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter anak hingga Medical Check Up (MCU).
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Cleveland Clinic. Weeping Eczema. November 2024.