Ditulis oleh Tim Konten Medis
Jenis infeksi jamur kulit yang paling umum adalah kurap, panu, hingga kandidiasis. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur seperti dermatofita, seperti Trichophyton, Microsporum. Gejalanya dapat berupa gatal, kemerahan, hingga ruam.

Beberapa jenis infeksi jamur dapat berkembang dengan cepat dalam kondisi suhu yang lembap.
Infeksi jamur kulit merupakan masalah umum yang seringkali dianggap sepele, tetapi dapat memberikan ketidaknyamanan yang signifikan. Lembap atau kurangnya sirkulasi udara seringkali menjadi penyebab pertumbuhan jamur pada kulit. Mari cari tahu jenis infeksi jamur kulit yang umum terjadi.
Apa Itu Infeksi Jamur Kulit?
Infeksi jamur kulit adalah kondisi yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur pada kulit. Jamur yang paling sering menyebabkan infeksi adalah kelompok dermatofita, seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Infeksi ini umumnya terjadi pada area tubuh yang hangat, lembap, dan sering terlindung, seperti lipatan kulit, area selangkangan, kaki, kuku, dan kulit kepala.
Infeksi jamur kulit dapat menyebabkan berbagai gejala, tergantung pada jenis jamur dan area tubuh yang terkena. Gejala umum meliputi ruam, gatal, kemerahan, perubahan warna kulit, pembentukan lecet, dan kadang-kadang pecah-pecah pada kulit.
Faktor yang meningkatkan risiko infeksi jamur kulit termasuk kelembapan berlebih, penggunaan pakaian yang ketat, paparan terhadap area umum yang terinfeksi (seperti di kolam renang atau tempat olahraga), serta penurunan sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Kulit Kepala Gatal? Kenali 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jenis Infeksi Jamur Kulit
Terdapat beberapa jenis infeksi jamur kulit yang biasa terjadi. Masing-masing menyerang area tubuh tertentu dan menyebabkan gejala khas.
Berikut adalah macam-macam infeksi jamur kulit yang umum terjadi lengkap dengan gejalanya:
1. Panu (Tinea Versicolor)
Panu kulit atau tinea versicolor disebabkan oleh jamur Malassezia yang secara alami ada pada kulit manusia. Jamur ini bisa berkembang biak secara berlebihan, terutama dalam kondisi kulit yang hangat dan lembap.
Gejala umumnya melibatkan perubahan warna kulit, seperti bercak putih, merah, atau coklat, yang dapat menyebabkan kulit terlihat belang-belang. Panu kulit sering kali memburuk saat cuaca hangat dan lembap.
2. Kurap Kaki (Tinea Pedis)
Kurap kaki atau tinea pedis adalah infeksi jamur yang umum terjadi pada kaki, terutama di daerah antara jari-jari kaki. Jamur ini menyukai lingkungan lembap, seperti sepatu yang tertutup dan kaus kaki.
Gejala kurap kaki melibatkan kulit bersisik, gatal, kemerahan, dan terkadang pembentukan lecet atau kulit pecah-pecah. Infeksi ini dapat menular melalui kontak langsung dengan permukaan yang terinfeksi atau melalui penggunaan barang-barang pribadi yang sama.
Baca juga: Perbedaan Utama Penyakit Kudis dan Kurap

Kurap tubuh menular melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
3. Kurap Tubuh (Tinea Corporis)
Kurap tubuh merupakan infeksi jamur yang dapat terjadi di berbagai area tubuh. Gejala umumnya mencakup munculnya ruam cincin yang khas, yang dapat menjadi lebih besar seiring waktu. Bagian tengah cincin cenderung membaik, memberikan penampilan cincin yang terlihat.
Area tepi cincin dapat menjadi kemerahan dan terkadang bersisik. Infeksi ini dapat menular melalui kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, serta melalui benda-benda yang terkontaminasi.
4. Dermatofitosis (Ringworm)
Dermatofitosis atau ringworm nsebenarnya bukan disebabkan oleh cacing, melainkan oleh jenis jamur yang disebut dermatofita. Infeksi ini dapat menyerang kulit, kuku, dan rambut.
Pada kulit, gejalanya melibatkan munculnya ruam bulat yang bersisik dan gatal. Cincin tersebut memiliki tepi yang lebih terang dan pusat yang cenderung membaik.
Ringworm dapat menyebar melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau benda-benda yang terkontaminasi, seperti sisir, handuk, atau pakaian. Kebersihan pribadi yang baik dan menjaga kebersihan lingkungan dapat membantu mencegah penyebaran infeksi ini.
5. Kandidiasis Kulit
Kandidiasis kulit adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh spesies jamur candida, terutama candida albicans. Infeksi ini dapat terjadi di lipatan kulit, seperti lipatan selangkangan, bawah payudara, atau di bawah lapisan kulit yang lembap. Gejalanya melibatkan ruam merah, gatal, dan terkadang terbentuk lecet kecil.
Kandidiasis kulit umumnya muncul pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, wanita hamil, atau orang yang mengalami kelembapan berlebih di area kulit tertentu.
Pengelolaan infeksi ini melibatkan penggunaan antijamur topikal dan menjaga kebersihan dan kekeringan area yang terkena. Jika infeksi menyebar atau persisten, konsultasi dengan profesional kesehatan diperlukan untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Fakta Medis Kanker Kulit Melanoma, Kenali Bahayanya
Cara Mengatasi Infeksi Jamur pada Kulit
Jenis infeksi jamur pada kulit tertentu bisa dihindari atau diatasi dengan berbagai cara. Di antaranya:
1. Penggunaan Antijamur Topikal
Salah satu cara utama untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit adalah dengan menggunakan antijamur topikal, seperti krim atau salep yang mengandung zat antijamur seperti clotrimazole, miconazole, atau terbinafine.
Penggunaan secara teratur sesuai petunjuk dapat membantu menghentikan pertumbuhan jamur dan mengurangi gejala seperti gatal dan kemerahan.
2. Menjaga Kebersihan dan Keringat
Infeksi jamur seringkali berkembang di lingkungan lembap. Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur dan mengeringkan kulit dengan baik setelah beraktivitas fisik atau berada di lingkungan yang panas dan lembap dapat membantu mencegah pertumbuhan jamur.
Baca juga: Cara Mengobati Eksim pada Kulit yang Tidak Kunjung Sembuh
3. Menghindari Pakaian Ketat dan Lapisan Kulit yang Panas
Pakaian ketat dan lapisan kulit yang menyimpan kelembapan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jamur. Memilih pakaian yang longgar dan terbuat dari bahan yang dapat menyerap keringat, seperti katun, dapat membantu menjaga kulit tetap kering dan mencegah infeksi.
4. Menggunakan Obat Antijamur Oral
Dalam beberapa kasus infeksi jamur yang lebih serius atau yang menyebar ke seluruh tubuh, dokter mungkin meresepkan obat antijamur oral. Obat ini bekerja dari dalam tubuh untuk menyingkirkan jamur dan dapat efektif untuk kondisi yang tidak merespons baik terhadap pengobatan topikal.
5. Menghindari Berbagi Barang Pribadi
Infeksi jamur dapat menyebar melalui kontak langsung atau melalui benda-benda pribadi yang terkontaminasi. Menghindari berbagi barang-barang pribadi seperti handuk, pakaian, atau perlengkapan mandi dapat membantu mencegah penularan dan penyebaran infeksi.
Baca Juga: Ketahui Faktor Pemicu Gejala Awal Psoriasis yang Harus Diwaspadai
Itu dia jenis infeksi jamur kulit yang umum terjadi. Selalu jaga kesehatan kulit ya. Bila mengalami gejala di atas, segera konsultasi ke Ciputra Hospital untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai kondisi Anda.
Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Healthline. Everything You Need to Know About Fungal Skin Infections. Diakses 2024.
- WebMD. Fungal Infections of the Skin. Diakses 2024.