Ditulis oleh Tim Konten Medis
Disfungsi seksual adalah berkurang atau hilangnya ketertarikan atau hasrat seksual. Pemikiran atau fantasi seksual berkurang, berkurangnya respon terhadap hasrat seksual, hingga motivasi untuk membangun hasrat seksual juga menghilang. Disfungsi seksual ini dapat terjadi baik pada pria maupun wanita. Mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja disfungsi seksual pada pria dan wanita, simaklah penjelasan lengkap berikut ini!
Jika mengalami disfungsi seksual sudah berulang kali segera konsultasikan dengan dokter untuk perawatan yang tepat.
Disfungsi Seksual Pria
Ada sebanyak 31% pria mengalami kesulitan dalam berhubungan seks. Tetapi, banyak dari mereka yang mengalami masalah seksual dapat disembuhkan atau ditingkatkan menjadi lebih baik. Berikut adalah beberapa masalah seksual yang biasa dialami oleh pria, yaitu:
- Kurangnya hasrat untuk melakukan hubungan seksual
- Ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahan ereksi
- Mengalami orgasme yang terjadi terlalu lambat atau terlalu cepat
- Ketidakmampuan untuk mencapai orgasme
Isu-isu lainnya yang mungkin juga terjadi pada pria adalah:
- Kelainan pada bentuk penis, salah satunya adalah Peyronie, yaitu terjadinya penumpukan kolagen atau jaringan parut yang menyebabkan penis membengkok.
- Ejakulasi retrograde, yaitu ketika air mani dipaksa masuk kembali ke kandung kemih dan bukan keluar dari penis. Hal ini biasa terjadi pada pria yang memiliki kerusakan saraf akibat diabetes atau setelah operasi prostat.
Disfungsi Seksual Wanita
Berdasarkan sebuah survei yang telah dilakukan oleh Frank Holloway dari departemen Urologi menemukan bahwa 2-3 wanita memiliki disfungsi seksual. Selain itu, 1 dari 4 wanita pada usia antara 21 hingga 30 tahun memiliki hasrat seksual yang rendah. Disimpulkan bahwa disfungsi seksual pada wanita sangat signifikan dan masalah ini membuat kebanyakan wanita melakukan perawatan khusus. Berikut adalah beberapa masalah yang dialami oleh wanita terkait dengan disfungsi seksualnya, yaitu:
- Ketidakmampuan untuk melakukan hubungan seks
- Bermasalah untuk mempertahankan gairah seksual
- Bermasalah dalam melakukan orgasme
Tetapi dari berbagai jenis masalah disfungsi seksual yang dialami wanita, sampai saat ini belum ditemukan penyebab utamanya. Jika seorang wanita mengalami disfungsi seksual, maka disarankan untuk menghubungi dokter spesialis kandungan yang memahami akan masalah-masalah tersebut sehingga mampu mendapatkan perawatan yang baik dan tepat.
Penyebab Disfungsi Sistem Reproduksi
Disfungsi sistem reproduksi adalah berbagai macam penyakit atau gangguan yang mempengaruhi sistem reproduksi pada manusia. Berikut adalah beberapa penyebab yang menyebabkan adanya disfungsi sistem reproduksi, antara lain:
- Ketidaknormalan produksi hormon
- Kelainan genetik
- Adanya infeksi
- Penyakit tumor
- Penyakit atau gangguan lainnya yang tidak diketahui
Selain lima penyebab di atas, ada juga yang disebabkan karena lingkungan kerja dari orang tersebut. Ketika seseorang bekerja di lingkungan pabrik yang banyak memproduksi uap/gas kimia, maka itu dapat membahayakan kesehatan dirinya, anak, maupun orang lain. Tempat-tempat kerja yang seperti itu biasanya akan membawa masalah pada sistem reproduksi mereka, seperti:
- Mengurangi kesuburan
- Disfungsi ereksi
- Ketidakstabilan siklus menstruasi dan ovulasi
- Ketidakseimbangan hormon pada wanita
- Memiliki masalah terkait kehamilan
- Anak mengalami gangguan perkembangan
Gangguan hormon menjadi salah satu penyebab gangguan disfungsi seksual pada wanita maupun pria.
Batasan Karakteristik Disfungsi Seksual
Batasan karakteristik disfungsi seksual yang dialami oleh wanita dan pria dan perlu dilakukannya penanganan dokter adalah:
- Ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mengontrol ereksi
- Keterlambatan ejakulasi meskipun telah mendapatkan stimulasi yang cukup
- Tidak mampu mengontrol waktu ejakulasi, bisa terlalu cepat atau terlambat
- Ketidakmampuan mencapai orgasme
- Cairan vagina yang tidak muncul ketika atau sebelum berhubungan seks
- Ketegangan otot-otot vagina sehingga tidak dapat terjadi hubungan seks
- Ketidaktertarikan terhadap seks
- Mengalami sakit ketika melakukan hubungan seks
Seluruh karakteristik yang ada di atas, ketika sudah tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh diri sendiri maupun pasangan sehingga membuat ketidaknyamanan dalam berhubungan seksual, maka disarankan melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan/androgen. Jika tidak ditemui masalah secara medis, bisa jadi faktor lainnya yang diduga menjadi penyebabnya adalah ketakutan, kecemasan, trauma, alkohol, narkoba dan hal-hal lainnya.
Gangguan Orgasme
Gangguan orgasme terjadi ketika seseorang tidak mampu mencapai orgasme saat berhubungan intim, membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai orgasme, dan orgasme tidak tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Gangguan orgasme adalah salah satu masalah seksual yang umum dialami seseorang. Untuk mendapatkan orgasme perlu melibatkan banyak hal, seperti hormone, kesehatan fisik, emosi, pengalaman, rasa percaya, gaya hidup dan hubungan. Tetapi, jangan khawatir karena gangguan orgasme sendiri dapat diobati. Pengobatan yang dilakukan dapat dengan berbagai cara dengan adanya penyesuaian pada penyebab terjadinya gangguan orgasme tersebut.
Pemahaman mengenai disfungsi seksual diperlukan bagi seseorang. Ketika disfungsi seksual muncul pada pasangan, maka segera lakukan pemeriksaan dengan dokter untuk menangani masalah tersebut. Masalah terkait disfungsi seksual atau gangguan seksual lainnya perlu ditangani tenaga profesional sehingga kehidupan dan hubungan seksual antara suami-istri dapat terjalin dengan baik. Semoga informasi di atas mampu memberikan manfaat dan ilmu baru bagi Anda mengenai disfungsi seksual.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source: