Ditulis oleh Tim Konten Medis
Infertilitas pada pria meliputi gangguan seperti kualitas sperma yang buruk, jumlah sperma rendah, atau penyumbatan pada saluran sistem reproduksi. Penyebabnya beragam, mulai dari adanya kelainan genetik, sedang menjalani perawatan kanker, hingga faktor lain seperti obesitas.
Salah satu penyebab infertilitas pada pria adalah adanya kelainan genetik.
Meskipun telah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, pria tidak dapat menghasilkan keturunan apabila mengalami infertilitas. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui tanda dan gejala pada kondisi tersebut.
Gejala infertilitas pada pria sering kali tidak disadari oleh penderita. Kondisi ini bergantung pada penyebab yang memicu gangguan kesuburan, seperti perubahan hasrat seksual dan masalah ereksi.
Apa Itu Infertilitas pada Pria?
Infertilitas adalah gangguan pada sistem reproduksi yang membuat seseorang tidak dapat menghasilkan keturunan. Gangguan ini dapat dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita.
Umumnya, infertilitas pada pria lebih sering dialami oleh orang dengan riwayat radang prostat, testis yang turun, dan perawatan hernia. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa memicu stres berkelanjutan dan masalah hubungan dengan pasangan.
Seperti Apa Gejala Infertilitas pada Pria?
Pria yang mengalami infertilitas tidak mampu untuk menghasilkan keturunan. Pada beberapa kasus, kondisi bisa terjadi akibat kelainan bawaan, ketidakseimbangan hormon, dan pembuluh darah yang melebar di sekitar testis.
Adapun tanda dan gejala infertilitas pada pria, sebagai berikut:
- Mengalami masalah pada fungsi seksual, seperti kesulitan ejakulasi atau volume cairan yang hanya keluar sedikit
- Tidak mampu mempertahankan ereksi
- Terdapat rasa nyeri, pembengkakan, atau benjolan di area testis
- Mengidap infeksi pernapasan berulang
- Ketidakmampuan untuk mencium
- Pertumbuhan payudara abnormal atau ginekomastia
- Mengalami kelainan kromosom yang menimbulkan gejala berkurangnya rambut di wajah atau tubuh
- Jumlah sperma cenderung lebih rendah dari batas normal, yaitu berkisar kurang dari 15 juta sperma per mililiter
Baca Juga: Ini Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria dan Pengobatannya
Penyebab Masalah Kesuburan pada Pria
Adapun sejumlah penyebab infertilitas pada pria, yaitu:
1. Masalah Sperma
Masalah sperma menjadi salah satu hal yang membuat laki-laki tidak subur. Kondisi ini ditandai dengan jumlah sperma rendah (oligospermia) atau tidak adanya sperma dalam air mani (azoospermia).
Pada oligospermia, sperma tidak subur hanya memiliki kurang dari 15 juta sel dalam 1 mililiter air sehingga tidak mencapai batas normal. Sementara itu, sperma pada azoospermia cenderung tidak ditemukan pada air mani. Akibatnya, tubuh mengalami infertilitas dan menurunkan peluang kehamilan.
2. Kelainan Genetik
Penyebab gangguan kesuburan pria bisa akibat kelainan genetik berupa sindrom klinefelter. Sindrom ini menimbulkan gejala adanya kromosom X tambahan dalam kode genetik pria.
Penderita sindrom klinefelter dapat mengalami gejala bervariasi, tergantung pada tingkat keparahannya. Kondisi ini menimbulkan gejala seperti ukuran penis yang lebih kecil, kaki datar, dan proporsi tubuh yang tidak lazim.
3. Beberapa Kondisi Medis
Kondisi medis tertentu bisa menyebabkan infertilitas pada pria. Kondisi ini meliputi:
- Diabetes: Penyakit ini dapat terjadi saat kadar gula darah atau glukosa terlalu tinggi. Gejala diabetes berupa sering buang air kecil, mengalami infeksi jamur pada organ intim, dan luka lama sembuh.
- Penyakit autoimun: Penyebab kondisi ini adalah sistem kekebalan tubuh yang secara tidak sengaja menyerang jaringan dan hampir semua organ tubuh.
- Fibrosis kistik: Kondisi ini termasuk penyakit genetik yang menyebabkan lendir kental dan lengket menumpuk di organ-organ tubuh, termasuk paru-paru dan pankreas.
4. Mengalami Varikokel
Varikokel adalah kondisi ketika tubuh mengalami pembengkakan pada pembuluh darah vena di skrotum. Kondisi ini menimbulkan gejala ringan, termasuk pembengkakan skrotum atau nyeri hebat di testis.
Varikokel dapat memengaruhi kesuburan pria sehingga perlu mendapatkan penanganan sedini mungkin. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
5. Menjalani Perawatan kanker
Penyebab masalah kesuburan pada pria selanjutnya adalah pernah menjalani perawatan kanker, seperti kemoterapi atau operasi pengangkatan testis. Kemoterapi menggunakan obat-obatan tertentu untuk menghancurkan sel kanker dan mencegah perkembangan tumor di dalam tubuh.
Sementara itu, operasi pengangkatan testis bertujuan untuk mengobati atau mencegah kanker testis. Prosedur ini termasuk pengobatan rawat jalan sehingga Anda bisa pulang pada hari yang sama.
6. Faktor Lain yang Meningkatkan Risiko
Faktor yang menyebabkan infertilitas pada pria terdiri atas beberapa kondisi, antara lain:
- Memiliki berat badan berlebih dengan indeks massa tubuh (BMI) lebih besar dari 25
- Berusia 40 tahun atau lebih
- Telah terpapar radiasi dan zat kimia berbahaya, seperti timbal, kalsium, pestisida, atau merkuri
- Menggunakan tembakau, ganja, atau alkohol
- Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk flutamide, spironolactone, dan bicalutamide
- Menghabiskan banyak waktu di lingkungan panas yang meningkatkan suhu testis, seperti sauna atau bak mandi air panas
Baca Juga: 8 Jenis Tes Kesehatan Khusus Pria dan Manfaatnya
Bagaimana Cara Mendeteksi Masalah Infertilitas Pria?
Adapun sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksi gangguan kesuburan pada pria, sebagai berikut:
- Pemeriksaan fisik: Dokter dapat memeriksa alat kelamin pria dan mengajukan pertanyaan terkait penyakit bawaan, gangguan kesehatan kronis, atau operasi yang memengaruhi kesuburan.
- Analisis air mani: Penderita diminta untuk memberikan sampel air mani dengan melakukan masturbasi dan ejakulasi ke dalam wadah khusus.
- USG skrotum: Tes ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar di dalam tubuh.
- Ultrasonografi transrektal: Prosedur ini menggunakan tongkat kecil yang dilumasi, lalu dimasukkan ke dalam rektum untuk mencari tahu penyumbatan saluran air mani.
- Urinalisis pasca ejakulasi: Tes urinalisis mampu mengindikasikan sperma yang bergerak mundur ke dalam kandung kemih, alih-alih keluar dari penis saat ejakulasi.
- Tes genetik: Tes ini dapat mengungkap tanda-tanda kelainan genetik, seperti sindrom bawaan.
- Biopsi testis: Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel dari testis dengan jarum.
Pengobatan Infertilitas pada Pria
Ada banyak pilihan pengobatan yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi infertilitas pada pria. Hal ini dapat menyesuaikan pada penyebab dan gejala penderita.
Berikut adalah pengobatan infertilitas pada pria:
1. Perubahan Gaya Hidup
Cobalah untuk melakukan perubahan gaya hidup agar mampu meningkatkan produksi sperma sehat secara optimal. Pola ini dapat meliputi:
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Konsumsi banyak sayur dan buah-buahan segar
- Lakukan aktivitas fisik secara rutin, termasuk berjalan, joging, bersepeda, atau angkat beban
- Mengelola stres
- Hindari kebiasaan merokok, minuman beralkohol, dan penggunaan obat-obatan terlarang atau obat tanpa resep dokter
- Hindari menggunakan pelumas seksual saat berhubungan intim
2. Terapi Hormon
Melakukan terapi hormon menjadi salah satu cara mengatasi infertilitas pada pria. Terapi ini mampu mengatur kadar hormon yang terlalu tinggi atau rendah dan memengaruhi kualitas sperma.
Selain itu, Anda juga perlu menghindari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antidepresan trisiklik, penghambat saluran kalsium, dan anti-androgen. Sebelum menjalani terapi hormon dan konsumsi obat tertentu, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Baca Juga: 8 Manfaat Asam Folat untuk Pria dan Aturan Minumnya
3. Menjalani Operasi
Infertilitas pada pria bisa diatasi dengan menjalani operasi medis berupa:
- Pembalikan vasektomi: Prosedur ini bertujuan untuk mencegah sperma memasuki air mani dan menyambungkan kembali vas deferens agar kehamilan
- Pengambilan sperma: Dokter akan melakukan biopsi untuk mengambil sperma dari epididimis atau testis.
- Vasoepididymostomy: Operasi ini mampu mengangkat sumbatan pada epididimis, yaitu saluran melingkar yang menempel pada testis sebagai tempat sperma matang sehingga mencegah sperma memasuki air mani.
- Varikokelektomi: Kondisi ini merupakan operasi pengangkatan varises yang dapat meningkatkan kemungkinan kehamilan pada beberapa kasus.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda belum bisa hamil setelah 1 tahun melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa pengaman. Selain itu, terdapat beberapa kondisi yang perlu Anda perhatikan, seperti:
- Berusia di atas 35 tahun
- Masalah kesuburan pada pria, seperti tidak bergairah dan tidak mampu mempertahankan ereksi
- Testis mengalami pembengkakan dan timbul rasa tidak nyaman
- Memiliki riwayat gangguan testis, prostat, atau seksual
- Pernah menjalani operasi selangkangan, testis, penis, atau skrotum
Jika Anda mengalami kondisi tersebut, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- Cleveland Clinic. Male Infertility. September 2024.
- Mayo Clinic. Male Infertility. September 2024.
- NHS. Causes Infertility. September 2024.