Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab sakit saat berhubungan seks bisa terjadi karena berbagai faktor salah satunya adalah gangguan pada organ intim hingga akibat stres. Rasa sakit atau nyeri bisa berlangsung sementara maupun waktu yang lama. Meski umumnya tidak berbahaya, namun kondisi ini bisa menjadi tanda penyakit pada saluran kemih hingga kanker.
Bagi wanita, rasa sakit saat berhubungan intim bisa disebabkan oleh peradangan panggul, endometriosis, kista ovarium, atau menopause.
Sakit saat berhubungan intim tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan tertentu. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan dispareunia.
Dispareunia adalah kondisi ketika tubuh mengalami rasa nyeri atau sakit pada bagian organ intim sebelum, saat, atau setelah berhubungan seksual. Selain itu, kondisi ini juga menimbulkan rasa panas dan perih saat penetrasi.
Lantas, apa saja penyebab sakit saat berhubungan intim dan bagaimana cara mengatasinya? Mari simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Sakit Saat Berhubungan Intim
Sakit saat berhubungan, bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Mengalami Stres
Stres bisa terjadi karena adanya tugas atau kewajiban yang perlu diselesaikan. Tanpa disadari, stres dan gangguan kecemasan bisa meningkatkan rasa perih saat berhubungan intim.
Ketika tubuh mengalami stres, otot dasar panggul cenderung menegang dan menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh lainnya. Oleh sebab itu, Anda perlu menghilangkan stres terlebih dahulu sebelum memulai hubungan intim.
Anda bisa memberikan pijatan romantis atau pemanasan seksual (foreplay) untuk mengurangi stres dan membantu tubuh lebih rileks bersama pasangan. Selain itu, Anda juga bisa melakukan olahraga, seperti yoga dan meditasi agar meredakan rasa cemas yang dialami.
Baca Juga: 10 Jenis Kelainan Seksual: Gejala dan Cara Mengatasinya
2. Infeksi di Area Organ Intim
Bagi wanita, penyebab rasa sakit saat berhubungan intim bisa terjadi karena adanya peradangan panggul, endometriosis, kista ovarium, dan menopause. Kondisi ini merupakan infeksi penyakit yang menyebabkan rasa tidak nyaman di organ intim.
Selain rasa sakit, infeksi penyakit di organ intim bisa menimbulkan gejala lain berupa keluarnya cairan tidak biasa, gatal, dan nyeri pada alat kelamin. Jika Anda mengalami keluhan ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Biasanya, dokter akan menyarankan tes penyakit kelamin untuk mendiagnosis infeksi menular atau tidak. Prosedur tes ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah mengambil sampel darah dari tubuh penderita.
Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Gairah Seksual, Pasutri Wajib Tahu!
3. Gangguan Pada Alat Kelamin
Penyebab wanita merasa sakit saat berhubungan intim, seperti tertusuk bisa terjadi karena adanya gangguan pada alat kelamin. Pada wanita, gangguan ini dapat berupa vaginismus, yaitu pengencangan otot vagina secara tidak sadar.
Vaginismus memiliki gejala yang beragam, mulai dari nyeri saat penetrasi, kesulitan bernapas, hingga kejang otot. Selain wanita, pria juga dapat mengalami hal yang sama, seperti hipospadia (kelainan lubang kencing) dan priapismus (ereksi berkepanjangan). Gangguan ini bisa meningkatkan rasa sakit saat berhubungan intim.
Bahkan, organ intim pria cenderung sensitif setelah mengalami orgasme dan ejakulasi. Akibatnya, mereka tidak mampu berhubungan intim selanjutnya karena terasa menyakitkan.
4. Mengalami Reaksi Alergi
Reaksi alergi bisa mengakibatkan rasa sakit tiba-tiba saat melakukan aktivitas. Kondisi ini disebabkan oleh kulit yang cenderung sensitif, khususnya pada organ intim, baik pria atau pun wanita.
Anda mungkin memiliki alergi terhadap cairan pelumas, kondom lateks, atau penggunaan sabun dan wewangian. Produk ini terbuat dari bahan kimia yang bisa menimbulkan peradangan dan gatal-gatal pada alat kelamin.
Sebaiknya, gunakan pelumas berbahan dasar silikon dan bersifat hipoalergenik sehingga aman bagi orang yang memiliki alergi. Selain itu, pilihlah kondom yang aman dipakai. Misalnya, terbuat dari poliuretan atau polisuprena.
5. Kurangnya Pemanasan Seksual (Foreplay)
Foreplay memiliki manfaat untuk mengurangi rasa sakit saat berhubungan intim. Aktivitas ini meningkatkan aliran darah ke organ genital sehingga mampu melumasi vagina.
Hasilnya, seks lebih terasa menyenangkan dan semakin menggairahkan. Anda dapat melakukan foreplay bersama dengan pasangan dengan cara melepaskan oksitosin, dopamin, dan serotonin.
6. Konflik dengan Pasangan
Konflik dengan pasangan bisa menyebabkan hubungan kurang harmonis. Hal ini dapat memicu gangguan pada aktivitas seksual hingga sulit terangsang.
Konflik juga mampu meningkatkan rasa sakit saat berhubungan intim meskipun sudah mendapatkan stimulasi dari pasangan. Sebaiknya, selesaikan masalah terlebih dahulu supaya suasana menjadi lebih santai.
7. Mengidap Kanker
Sakit saat berhubungan intim yang disertai dengan pendarahan tidak wajar pada vagina dapat menjadi pertanda adanya sel-sel kanker di area mulut rahim. Jika Anda mengalami kondisi ini, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Biasanya, dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis gejala penyakit yang diderita. Setelah itu, dokter dapat melakukan penanganan tergantung dari kondisi kesehatan penderita.
Baca Juga: Manfaat Berhubungan Seks Saat Haid dan Risiko Bahayanya
8. Masalah Pada Saluran Kemih
Masalah pada saluran kemih bisa menimbulkan rasa sakit saat berhubungan intim. Misalnya, buang air kecil tidak tuntas, nyeri pada alat kelamin, dan kencing darah.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan ginjal permanen. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter urologi apabila untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Cara Mengatasi Sakit Saat Berhubungan Seks
Terdapat beberapa cara mengatasi sakit saat berhubungan intim yang bisa Anda dan pasangan coba, yaitu:
- Komunikasi dengan pasangan. Cobalah untuk menyampaikan hal-hal yang membuat tidak nyaman saat berhubungan intim dengan pasangan. Misalnya, penetrasi terasa sakit akibat pasangan yang terlalu antusias.
- Mengganti posisi seks. Cobalah berbagai macam posisi seks agar hubungan intim semakin menggairahkan, seperti women on top, yaitu posisi seks ketika wanita berada di atas pria.
- Melakukan foreplay lebih lama. Aktivitas ini bertujuan untuk mengeluarkan cairan vagina lebih banyak. Hasilnya, tubuh menjadi lebih rileks dan mudah terangsang.
- Menggunakan pelumas. Anda dapat menggunakan pelumas berbahan dasar air untuk mencegah rasa sakit saat berhubungan intim.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Fisik Penyakit Menular Seksual pada Wanita
Itulah penyebab rasa sakit saat berhubungan intim serta cara mengatasinya. Jika Anda mengalami nyeri pada organ intim dengan gejala lain, mulai dari keluarnya cairan abnormal hingga pendarahan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Leonardo
Source:
- Healthline. Why Is Sex Painful? 7 Possible Causes. Agustus 2024.
- Johns Hopkins Medicine. What Causes Painful Sex?. Agustus 2024.
- The American College of Obstetricians and Gynecologists. When Sex Is Painful. Agustus 2024.