Ditulis oleh Tim Konten Medis
Faktor yang memengaruhi fertilitas atau kesuburan pada pria dan wanita di antaranya adalah proses ovulasi, kesehatan saluran tuba, hingga usia. Seseorang dengan masalah kesuburan umumnya akan sulit hamil dan bisa menderita berbagai gangguan kesehatan.
Anda dan pasangan bisa mengatasi gangguan kesuburan dengan menjaga pola hidup sehat.
Kesuburan atau fertilitas termasuk kemampuan seseorang untuk memiliki anak. Jika seorang wanita tidak dapat hamil setelah mencoba setidaknya 1 tahun berhubungan seks tanpa pengaman, kondisi ini bisa menjadi tanda kemandulan.
Penyebab kemandulan atau gangguan kesuburan pada pria dan wanita dapat terjadi karena berbagai alasan. Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter untuk meningkatkan peluang hamil secara maksimal.
Apa yang Dimaksud Dengan Fertilitas?
Fertilitas atau kesuburan adalah kemampuan alami untuk mengandung atau menginduksi konsepsi (penggabungan antara sel telur dan sperma). Untuk bisa mencapai kehamilan, prosesnya tidak sederhana.
Terdapat banyak faktor yang berkontribusi, termasuk:
- Produksi sperma sehat oleh pria
- Sel telur wanita yang sehat
- Tuba falopi yang tidak mengalami gangguan, sehingga memungkinkan sperma untuk mencapai sel telur
- Kemampuan sperma untuk mencapai sel telur
- Kemampuan sel telur menempel ke dalam lapisan rahim wanita (implantasi)
- Kualitas embrio
Selain itu, faktor utama agar kehamilan akan berhasil adalah ketika embrio dalam keadaan sehat dan lingkungan hormon wanita memadai untuk perkembangannya. Jika salah satu faktor terganggu, maka kondisi tersebut dapat menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan.
Baca juga: Ciri-Ciri Wanita Tidak Subur dan Cara Mengetahuinya
Apa Faktor yang Memengaruhi Fertilitas?
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesuburan seseorang, antara lain:
1. Proses Ovulasi
Jika wanita memiliki siklus menstruasi normal, itu menjadi tanda ovulasi (melepaskan telur matang dari ovarium). Namun, menstruasi yang hanya terjadi setiap beberapa bulan sekali atau tidak terjadi sama sekali, maka ovulasi dapat terganggu.
Dengan memantau jadwal ovulasi, Anda dapat merencanakan kehamilan dengan lebih mudah. Gunakan kit prediksi ovulasi yang terjual bebas, untuk membantu Anda merencanakan ovulasi sebelum terjadi.
Dengan begitu, Anda dapat menentukan jadwal hubungan seksual, ketika berada pada waktu subur yang memungkinkan peluang kehamilan terjadi. Kit prediksi ovulasi mampu mendeteksi lonjakan hormon luteinizing (LH) yang terjadi tepat sebelum berovulasi.
Lonjakan LH merangsang salah satu ovarium untuk melepaskan sel telur dan menghasilkan progesteron. Alat ini dapat mendeteksi lonjakan LH sekitar satu atau satu setengah hari sebelum Anda mulai berovulasi.
2. Kesehatan Saluran Tuba
Untuk bisa hamil, seorang wanita harus memiliki tuba fallopi yang terbuka dan dapat berfungsi sebagaimana layaknya. Anda dapat melakukan tes khusus, untuk memeriksa keterbukaan tuba fallopi ini.
Keterbukaan tuba fallopi sangat penting, karena faktor ini menyumbang sekitar 35% dari semua masalah infertilitas. X-ray khusus atau hysterosalpingogram (HSG) dapat memeriksa serta mengevaluasi kondisi tuba serta rahim Anda.
Jika HSG menunjukkan tuba falopi yang tertutup, dokter akan merekomendasikan laparoskopi. Uji laparoskopi mampu menilai tingkat kerusakan pada tuba Anda.
3. Kesehatan Reproduksi Pria
Dalam kasus pasangan yang tidak subur, hampir sebagian besar terjadi akibat masalah infertilitas pada pria. Oleh karena itu, analisis semen sangat penting dalam evaluasi kesuburan awal.
Jika hasil analisis semen menunjukkan masalah atau kelainan, pria biasanya akan langsung direkomendasikan untuk konsul ke spesialis urologi.
Baca Juga: 10 Tes Kesuburan Wanita dan Pria untuk Program Hamil
3. Faktor Usia
Usia menjadi faktor yang memengaruhi fertilitas selanjutnya. Semakin tua usia seseorang, tingkat kesuburan akan semakin menurun secara signifikan, khususnya ketika berada di pertengahan 30-an.
Sebab, semakin tua usia seseorang, maka kualitas telur yang tersisa juga lebih rendah. Untuk memeriksa ketersediaan cadangan ovarium, Anda dapat melakukan tes darah. Tes ini akan menunjukkan kepada Anda mengenai potensi kesuburan berdasarkan usia sekarang.
4. Infertilitas Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi tumbuhnya jaringan yang biasa melapisi rahim di area luar rahim. Kondisi ini dapat menimbulkan sejumlah gejala, seperti nyeri perut, pendarahan berlebihan, dan kemandulan.
Ada beberapa kondisi medis tertentu yang bisa meningkatkan risiko terjadinya endometriosis, seperti menstruasi retrograde, masalah pada sistem imun, dan komplikasi bekas luka operasi. Dokter dapat mengatasi endometriosis dengan perawatan medis sesuai gejala yang terjadi pada penderita.
Apa Saja Permasalahan Fertilitas di Indonesia?
Permasalah fertilitas di Indonesia yang perlu menjadi sorotan, antara lain:
1. Kondisi Medis
Salah satu permasalah fertilitas di Indonesia adalah mengalami kondisi medis tertentu. Kondisi ini meliputi:
- Sindrom polikistik ovarium (PCOS): Kondisi umum yang terjadi pada wanita akibat masalah hormon selama masa reproduksi.
- Diabetes: Kondisi ini disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi dan tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup.
- Klamidia: Merupakan infeksi menular seksual yang sering kali tidak menimbulkan gejala.
- Gonore: Infeksi yang menyebar melalui kontak dengan alat kelamin atau cairan tubuh.
- HIV: Jenis penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
- Fibroid uterus: Pertumbuhan nonkanker yang terdapat di dalam atau sekitar rahim.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Kesuburan Wanita agar Cepat Hamil
2. Masalah Lingkungan
Paparan pestisida, bahan kimia, polusi, atau radiasi lainnya dapat memengaruhi fertilitas. Terlebih jika Anda berada pada kawasan yang tinggi faktor-faktor tersebut, potensi untuk memiliki anak dapat menurun. Oleh sebab itu, penting untuk menghindari paparan bahan kimia berbahaya agar terhindar dari masalah kesehatan tertentu.
3. Kurangnya Pengetahuan Soal Fertilitas
Ada banyak faktor yang memengaruhi fertilitas, dan hal ini sering diabaikan. Kehamilan dianggap sebagai sebuah konsep sederhana, yang bisa terjadi setelah melakukan hubungan seksual.
Padahal ada banyak faktor seperti, kondisi kesuburan, gaya hidup, kesehatan, dan lainnya yang memengaruhi fertilitas. Jika hal ini tidak disadari dengan baik, maka risiko untuk terjadi infertilitas akan tinggi.
Cara Mengendalikan Fertilitas
Cara mengendalikan fertilitas atau kesuburan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Memperhatikan Usia Kehamilan
Usia dan tingkat kehamilan berbanding lurus terhadap peluang Anda dalam memiliki anak. Wanita usia pertengahan 30 tahun akan mengalami penurunan kesuburan, seiring bertambahnya waktu. Hal ini dikarenakan jumlah dan kualitas telur yang lebih rendah atau juga masalah kesehatan yang memengaruhi kesuburan.
Sedangkan pada pria, usia 40 tahun ke atas, mereka mulai mengalami penurunan tingkat kesuburan. Tak hanya itu, jika berhasil hamil, risiko cacat lahir dan masalah genetik juga meningkat untuk anak-anak yang lahir dari pria di atas usia 40 tahun.
2. Tidak Merokok
Merokok pada salah satu atau kedua pasangan dapat menurunkan tingkat kesuburan. Termasuk, jika keduanya berencana memiliki anak dan menjalani program, kegiatan merokok dapat membuat program tidak berjalan efektif.
Tak hanya itu, risiko keguguran juga dapat meningkat pada wanita atau pasangan yang merokok. Merokok juga dapat meningkatkan disfungsi ereksi dan jumlah sperma rendah pada pria.
Baca Juga: Apakah Kista Memengaruhi Kesuburan Wanita? Cek Faktanya!
3. Menjaga Berat Badan
Kelebihan atau kekurangan berat badan, dapat membuat masalah fertilitas tersendiri. Bahaya kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan kualitas semen (cairan yang mengandung sperma) lebih rendah.
Sedangkan untuk orang yang kekurangan berat badan, termasuk mereka yang memiliki gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia juga menurunkan tingkat kesuburan. Ini merupakan risiko yang perlu diperhatikan dan dihindari.
Untuk memiliki seorang anak, terdapat banyak hal yang harus dipersiapkan. Salah satunya memahami faktor-faktor yang memengaruhi fertilitas dari setiap individu. Jika Anda mengalami masalah atau kesulitan terkait kondisi fertilitas Anda, diskusikan dengan ahli untuk mendapatkan perawatan fertilitas yang sesuai.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Abigail Cheryl A.G
Source:
- American Pregnancy Association. What Is Fertility?. November 2024.
- Mayo Clinic. Infertility. November 2024.
- Very Well Health. Infertility. November 2024.