Ditulis oleh Tim Konten Medis
Varikokel adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pembuluh darah di dalam skrotum membesar atau melebar. Penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala seperti rasa nyeri atau ketidaknyamanan di area skrotum, terutama saat berdiri atau duduk dalam waktu yang lama.
Varikokel sering kali menyebabkan ketidaknyamanan, sakit hingga nyeri pada testis.
Apakah Anda pernah mendengar tentang varikokel? Ini merupakan kondisi medis yang mungkin belum banyak dikenal sebagian besar orang.
Namun, penyakit ini memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan pria. Cari tahu gejala, penyebab, hingga cara mencegahnya di bawah ini.
Apa Itu Varikokel?
Varikokel adalah kondisi medis yang terjadi ketika pembuluh darah vena di dalam skrotum (kantong kulit di bawah penis yang menampung testis) melebar atau mengalami pelebaran. Pelebaran terjadi karena terjadi hambatan aliran darah sehingga darah mengalir kembali ke skrotum.
Kondisi pembengkakan pada pembuluh darah vena ini sering kali terasa seperti benjolan atau urat-urat yang teraba di dalam atau di atas skrotum, terutama saat berdiri atau beraktivitas. Penyakit ini dapat memengaruhi salah satu atau kedua testis dan seringkali terjadi pada satu sisi saja.
Varikokel adalah kondisi yang umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa pria, penyakit ini dapat menyebabkan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di skrotum, terutama setelah beraktivitas fisik atau berdiri lama.
Varikokel juga dapat memengaruhi kualitas sperma dan berpotensi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan dalam mencapai kehamilan jika sudah parah.
Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih pada Pria: Risiko dan Pencegahannya
Penyebab Varikokel
Di dalam pembuluh darah vena, biasanya terdapat katup satu arah yang berfungsi untuk memastikan aliran darah hanya menuju jantung dan tidak kembali.
Varikokel terjadi ketika katup-katup vena di skrotum tidak berfungsi dengan baik, sehingga darah bisa berkumpul di belakang katup yang rusak.
Penyebab pasti varikokel belum diketahui. Tetapi, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, penyakit ini bisa terjadi karena adanya penyumbatan dalam pembuluh darah vena di perut. Darah yang terkumpul di sana dapat memberikan tekanan balik pada pembuluh vena yang lebih kecil di skrotum, sehingga varikokel terbentuk.
Selain itu, penyakit ini juga dapat terjadi akibat tekanan dari tumor ginjal yang memengaruhi pembuluh vena di skrotum.
Apakah Varikokel Memengaruhi Kesuburan?
Ya, varikokel dapat memengaruhi kesuburan pada beberapa orang. Penyakit reproduksi ini dapat berkontribusi pada sekitar 40% dari semua kasus infertilitas pada pria.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam PubMed Central, sebanyak 25-35% pria yang mengalami infertilitas primer (belum pernah memiliki anak setelah berhubungan rutin selama 1 tahun tanpa alat kontrasepsi) dan 50-80% pria dengan infertilitas sekunder (sudah pernah memiliki anak namun saat ini kesulitan memiliki anak kembali) mengalami varikokel.
Selain masalah fertilitas, penyakit ini juga dapat menyebabkan nyeri pada kantung buah zakar pada 2-10% penderita. Nyeri umumnya bersifat ringan dan tumpul pada daerah kantung buah zakat maupun lipat paha.
Para ahli medis belum sepenuhnya memahami peran penyakit ini dalam infertilitas. Kemungkinan suhu di dalam skrotum Anda meningkat akibat penumpukan darah di pembuluh darah. Suhu yang lebih tinggi yang memengaruhi kedua testis dapat memengaruhi jumlah atau produksi sperma.
Baca Juga: Tes Kesehatan Khusus Pria: Perlu Diketahui
Gejala Varikokel
Varikokel biasanya terjadi di sisi kiri skrotum dan seringkali tidak menunjukkan tanda atau gejala. Kemungkinan tanda dan gejala yang mungkin terjadi adalah:
1. Nyeri
Rasa nyeri atau ketidaknyamanan yang terasa tumpul lebih mungkin terjadi saat berdiri atau menjelang sore hari. Rasa nyeri ini seringkali dapat mereda ketika Anda berbaring.
2. Pembengkakan di Skrotum
Jika penyakit ini ukurannya cukup besar, bisa terlihat seperti massa seperti “tas berisi cacing” di atas testis. Varikokel yang lebih kecil mungkin tidak terlihat, tetapi bisa terasa saat disentuh.
Dalam beberapa kasus penderita varikokel akan mengalami testis mengecil.
3. Ukuran Testis yang Berbeda
Testis yang terkena varikokel mungkin terlihat lebih kecil daripada testis yang lain.
4. Masalah Kesuburan
Varikokel dapat menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan keturunan, tetapi tidak semua penyakit ini menyebabkan masalah kesuburan.
Komplikasi Varikokel
Varikokel dapat membuat tubuh Anda kesulitan mengatur suhu testis. Ini dapat menghasilkan stres oksidatif dan penumpukan racun. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada komplikasi berikut:
1. Kesehatan Testis yang Buruk
Bagi anak laki-laki yang sedang mengalami masa pubertas, penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan testis, produksi hormon, dan faktor-faktor lain yang terkait dengan kesehatan dan fungsi testis. Bagi pria dewasa, penyakit ini dapat menyebabkan penyusutan gradual karena kehilangan jaringan.
2. Infertilitas atau Mandul
Penyakit ini tidak selalu menyebabkan infertilitas. Sekitar 10% hingga 20% pria yang didiagnosis dengan penyakit ini mengalami kesulitan menjadi ayah. Di antara pria yang mengalami masalah kesuburan, sekitar 40% memiliki varikokel.
Diagnosis Varikokel
Diagnosis varikokel biasanya melibatkan sejumlah langkah yang dilakukan oleh seorang profesional medis, seperti dokter umum atau ahli urologi.
Ada tiga tingkatan varikokel, yaitu:
- Grade 1 atau tingkat awal: Tipe terkecil, tidak terlihat, namun dokter dapat merasakannya jika menggunakan manuver Valsava.
- Tingkat lanjut: Ini tidak terlihat, tetapi dapat dirasakan tanpa melakukan manuver Valsava.
- Grade 3 atau tingkat akhir: Pembengkakan pada skrotum sudah terlihat.
Berikut prosedur yang biasanya digunakan untuk mendiagnosis varikokel:
1. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada skrotum dan area sekitarnya. Selama pemeriksaan ini, dokter akan mencari tanda-tanda fisik varikokel, seperti benjolan atau urat yang teraba di dalam skrotum. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan saat Anda berdiri karena penyakit ini seringkali lebih terlihat dan teraba dalam keadaan berdiri.
2. Ultrasonografi Skrotum
Jika diagnosis penyakit ini tidak dapat dipastikan melalui pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan ultrasonografi skrotum.
Ini adalah tes pencitraan yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar organ dalam skrotum. Ultrasonografi dapat membantu mengidentifikasi perubahan struktural dalam pembuluh darah yang menunjukkan adanya penyakit ini.
3. Varikografi
Varikografi adalah prosedur pencitraan khusus yang digunakan dalam beberapa kasus yang lebih kompleks. Ini melibatkan penyuntikan kontras ke dalam pembuluh darah di sekitar skrotum, diikuti oleh pemotretan sinar-X. Varikografi membantu mengidentifikasi dengan jelas lokasi dan tingkat keparahan varikokel.
4. Pengujian Fungsi Testis
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga melakukan pengujian fungsi testis, seperti analisis sperma atau pengukuran hormon, untuk menilai dampak varikokel pada kesuburan atau produksi sperma.
Cara Mengobati Varikokel
Sebagian besar kasus penyakit ini tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, jika Anda mengalami nyeri, gangguan kesuburan, atau pengecilan testis, ada beberapa cara untuk mengobati varikokel, yaitu:
1. Operasi Terbuka
Melakukan operasi dengan membuat sayatan pada lipatan paha atau perut bagian bawah. Melalui sayatan ini, dokter akan memperbaiki struktur pembuluh darah vena di dalam skrotum.
Baca Juga: 10 Penyebab Testis Besar Sebelah dan Pengobatannya
2. Operasi Laparoskopi
Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan kecil di perut dan penggunaan alat kecil untuk memperbaiki pembuluh darah vena di dalam skrotum. Ini adalah metode yang lebih minim invasif dibandingkan operasi terbuka.
3. Embolisasi
Proses ini melibatkan penyisipan cairan atau sumbatan ke dalam pembuluh darah vena yang melebar, dengan tujuan menghambat aliran darah ke pembuluh darah tersebut.
Cara Mencegah Varikokel
Meskipun varikokel mungkin tidak selalu dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan untuk mengurangi risiko atau mencegah komplikasi lebih lanjut:
- Kenali Faktor Risiko: Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan varikokel atau faktor risiko lain, konsultasikan dengan dokter Anda dan periksa secara teratur.
- Hidup Sehat: Menjaga berat badan yang sehat, menghindari merokok, dan menjalani gaya hidup aktif dapat membantu menjaga kesehatan vaskular Anda.
- Pemeriksaan Rutin: Penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin oleh dokter Anda, terutama jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
Varikokel dapat memengaruhi kualitas hidup dan kesehatan reproduksi pria. Dengan memahami gejala, penyebab, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan dan mengidentifikasi masalah secepat mungkin jika diperlukan.
Bila Anda mengalami gejala di atas, segera konsultasi ke Ciputra Hospital terdekat untuk diagnosa lebih lanjut.
Di Ciputra Hospital, Anda dapat memeriksa berbagai layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari jaga dan periksa kondisi kesehatan seluruh keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Cleveland Clinic. Varicocele. Diakses 2024.
- Medical News Today. What is The Link Between Varicocele and Infertility?. Diakses 2024.