Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apakah kista memengaruhi kesuburan wanita tergantung pada jenisnya. Jika kista terbentuk akibat penyakit seperti endometriosis dan PCOS, maka kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesuburan yang membuat penderitanya sulit hamil. Sedangkan jenis kista fungsional hingga kista dermoid bisa hilang dengan sendirinya.
Beberapa jenis kista dapat mengganggu ovulasi dan menyebabkan masalah keseimbangan hormon, seperti endometriosis.
Kista adalah benjolan atau kantung cairan abnormal, seperti melepuh yang terbentuk di berbagai area tubuh, termasuk organ intim. Benjolan ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan hilang dengan sendirinya. Namun, banyak wanita khawatir bahwa kista bisa memengaruhi kesuburan dan mengganggu kesehatan tubuh.
Bahkan, gangguan ini juga dianggap memiliki efek buruk pada masa kehamilan. Lantas, apakah kista mempengaruhi kesuburan wanita dan menyebabkan masalah kesehatan? Mari simak pembahasan di bawah ini ya.
Apakah Wanita yang Punya Penyakit Kista Bisa Hamil?
Tentu bisa. Umumnya, kista pada wanita tidak membuat Anda sulit hamil. Benjolan ini tidak memengaruhi kesuburan dan bisa hilang saat hamil pada trimester kedua. Jika Anda tidak hamil, kemungkinan besar benjolan ini akan hilang dalam waktu beberapa minggu.
Berikut ini adalah beberapa jenis kista yang tidak memengaruhi kesuburan:
1. Kista Dermoid
Ciri-ciri orang terkena kista dermoid adalah muncul rasa nyeri di daerah panggul, terutama saat menstruasi, kelemahan otot, dan sulit berjalan. Jenis kista ini mungkin tampak seperti tumor tetapi biasanya tidak berbahaya.
Pengobatan kista dermoid cenderung berbeda-beda, tergantung dari lokasi benjolan. Sebagai contoh, kista dermoid ovarium yang membutuhkan operasi minimal invasif untuk mengangkat kista secara menyeluruh.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Kista Rahim pada Remaja
2. Kistadenoma
Kistadenoma atau cystadenomas adalah tumor ovarium jinak yang sering dialami oleh wanita berusia 20-60 tahun. Kista ini tidak menunjukan gejala dan tanda yang spesifik sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita.
Namun, kistadenoma bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri perut, rasa tidak nyaman, dan perut kembung. Benjolan kista ini juga berukuran kecil sekitar 1-3 cm.
Kistadenoma dapat ditangani secara konservatif dengan pemindaian lanjutan. Misalnya, operasi pengangkatan kista (kistektomi) atau ovarium dan tuba falopi (adnektomi). Penanganan ini tergantung pada usia penderita dan keinginan untuk mempertahankan kesuburan.
3. Kista Fungsional
Setiap bulan, ovarium dapat menumbuhkan kista kecil yang disebut kantung folikel atau benjolan. Kantung ini memproduksi hormon estrogen dan progesteron serta melepaskan sel telur masa ovulasi.
Dalam istilah medis, folikel yang muncul ini dikenal dengan sebutan kista fungsional. Ada dua jenis kista ovarium fungsional, yaitu:
- Kista folikel: Kista ini terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasi dan mengeluarkan sel telur dari folikel.
- Kista korpus luteum: Setelah folikel melepaskan sel telur, benjolan ini akan menyusut dan mulai memproduksi hormon estrogen dan progesteron untuk pembuahan.
Biasanya, kista fungsional tidak berbahaya dan jarang menimbulkan rasa sakit. Jenis kista ini juga bisa keluar bersama darah haid dalam 2-3 siklus menstruasi.
Penyebab Kista Berbahaya yang Bikin Sulit Hamil
Kista pada umumnya tidak menyebabkan sulit hamil. Namun, apabila penyeba kista terjadi akibat penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi, maka Anda mungkin akan mengalami masalah kesuburan dan sulit untuk hamil.
Berikut ini beberapa penyebab kista pada ovarium yang berbahaya dan dapat mengganggu kesuburan wanita:
1. Endometriosis
Salah satu penyebab munculnya kista yang bikin sulit hamil adalah endometriosis. Ini adalah kondisi di mana jaringan mirip lapisan rahim menempel atau tumbuh di bagian luar rahim, seperti pada ovarium atau tuba falopi. Jaringan yang menempel ini dapat membentuk kista.
Penderita endometriosis memang masih mungkin saja untuk hamil, namun memang peluangnya lebih kecil. 30-40% wanita dengan endometriosis mungkin mengalami masalah kesuburan atau infertilitas.
Endometriosis sering kali menimbulkan rasa nyeri saat haid, berhubungan seksual, atau buang air kecil. Bahkan, endometriosis bisa memicu pendarahan berlebihan.
Kondisi ini memerlukan pengobatan medis sedini mungkin untuk mencegah terjadinya komplikasi serius. Pengobatan yang diperlukan dapat berupa obat pereda nyeri, terapi hormon, dan operasi konservatif.
Baca Juga: Ciri-Ciri Kista yang Keluar Saat Haid
2. Sindrom Polikistik Ovarium (PCOS)
Sindrom polikistik ovarium (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi selama masa reproduksi dan merupakan penyebab utama kemandulan pada wanita. PCOS adalah kondisi di mana ovarium memiliki kumpulan kista atau folikel seukuran Mutiara.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala seperti haid tidak teratur dan menstruasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya. Ovarium wanita mengandung sel telur yang akan dilepaskan di setiap bulan selama fase ovulasi dalam siklus menstruasi.
Sel telur ini berada di dalam folikel, kantung kecil yang berisi cairan ketika sel telur matang. Pada fase ovulasi, folikel akan pecah dan melepaskan sel telur untuk proses pembuahan di tuba falopi. Namun, wanita dengan PCOS tidak bisa memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk proses pematangan sel telur tersebut.
Akibatnya, folikel tumbuh dan menghasilkan cairan, tetapi sel telur tidak dilepaskan. Ovulasi tidak terjadi, dan folikel tetap tidak aktif.
PCOS membutuhkan pengobatan medis untuk mencegah terjadinya komplikasi serius, mulai dari kemandulan hingga penyakit kanker. Biasanya, dokter merekomendasikan pil KB kombinasi dan terapi progestin untuk mengatur menstruasi secara optimal.
Penyebab Kista pada Wanita
Adapun sejumlah penyebab kista pada wanita, antara lain:
- Saluran tersumbat yang menyebabkan penumpukan cairan
- Kelainan pada sel-sel di dalam tubuh
- Cedera akibat benturan yang memicu pecahnya pembuluh darah
- Infeksi parasit
Cara Mengatasi Kista agar Bisa Hamil
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi kista agar bisa hamil yang perlu diketahui:
1. Mengetahui Tanda dan Gejala Kista
Jika Anda mengalami kista, penting untuk memahami apa itu kista, tanda-tandanya, dan jenis yang dimiliki. Kista biasanya tidak menimbulkan masalah kesehatan dan bisa hilang tanpa memerlukan perawatan apa pun. Bahkan, gejala gangguan ini sering kali tidak disadari oleh penderita karena tidak mengetahui ciri-ciri yang dialaminya.
Meskipun tidak berbahaya, Anda perlu berhati-hati apabila kista memiliki ukuran besar atau pecah. Kondisi ini bisa memicu beberapa gejala, seperti:
- Sakit saat berhubungan intim
- Perut kembung
- Nyeri panggul
- Sering buang air kecil
- Perubahan pada pendarahan selama siklus menstruasi
- Merasa kenyang secara terus-menerus.
Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan sementara untuk hamil apabila kista sudah pecah. Namun, hal ini memiliki kemungkinan sangat kecil. Sebaiknya, periksakan diri ke dokter apabila Anda memiliki benjolan yang terbentuk secara abnormal.
Baca Juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista
2. Memahami Penyebab Kista
Penyebab kista cenderung berbeda-beda, tergantung dari jenisnya. Sebagai contoh, kista ovarium dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Sebagai hasil alami dari siklus menstruasi
- Masalah kesehatan serius, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Infeksi panggul
- Endometriosis
- Penyakit kanker
Jika kista terjadi akibat dari siklus menstruasi, kondisi ini sembuh dengan sendirinya tanpa membutuhkan perawatan apa pun. Namun, kista akibat PCOS, kanker, dan endometriosis, sebaiknya segera berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan memahami penyebab kista, Anda bisa melakukan pemeriksaan sedini mungkin sehingga mengurangi risiko gangguan kesuburan. Pastikan untuk tidak mengabaikan benjolan yang tiba-tiba muncul pada bagian tubuh tertentu.
3. Lakukan Pengobatan Medis
Kista yang parah bisa diatasi dengan menjalani pengobatan medis. Pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:
- Konsumsi obat pereda nyeri: Kista yang memicu rasa tidak nyaman, bisa diatasi dengan obat pereda nyeri. Obat ini bisa berupa herbal dan antibiotik.
- Kontrasepsi hormonal: Pengobatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kista baru. Obat ini dapat berupa pil KB monofasik yang berisi progesteron dan estrogen.
- Operasi: Pada kasus tertentu, operasi diperlukan untuk mengangkat kista dan mencegah gejala yang semakin parah.
4. Konsumsi Makanan Penghancur Kista
Cobalah untuk mengonsumsi makanan penghancur kista, seperti kacang almond. Jenis makanan ini mengandung tinggi magnesium yang mampu mengatasi rasa tidak nyaman.
Dalam 100 gram kacang almond, terdapat sekitar 270 mg magnesium yang baik bagi kesehatan tubuh. Penelitian juga membuktikan bahwa magnesium terbukti bisa mengatasi nyeri kronis yang dialami oleh penderita.
Jika Anda mengalami gejala kista, seperti keluarnya darah atau nanah, kulit kemerahan, dan nyeri pada benjolan yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Kezia Susanti
Source:
- Better Health Channel. Cysts. Juli 2024.
- Mayo Clinic. Ovarian Cysts. Juli 2024.
- Penn Medicine. Ovarian Cysts and Pregnancy: Could A Cyst Stop Me from Having a Baby?. Juli 2024.