Ditulis oleh Tim Konten Medis
Fertilitas adalah kondisi alami untuk hamil atau mendukung terjadinya pembuahan. Penyebab fertilitas bisa terjadi pada beberapa faktor, seperti produksi sperma dan sel telur sehat, tidak ada penyumbatan tuba falopi, serta kualitas embrio yang cukup.
Anda bisa meningkatkan kesuburan dengan mengonsumsi makanan sehat setiap harinya.
Banyak orang menganggap infertilitas hanya terjadi pada wanita saja. Padahal, kondisi ini juga dipengaruhi oleh kesuburan pria.
Secara statistik, terdapat sepertiga masalah infertilitas terkait dengan pria dan sisanya merupakan kombinasi yang melibatkan kedua pasangan atau tidak diketahui penyebabnya. Anda dan pasangan dapat melakukan cek kesuburan secara rutin guna memastikan sistem reproduksi sehat dan berfungsi dengan baik.
Apa Itu Fertilitas?
Fertilitas atau kesuburan adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan keturunan. Secara umum, wanita yang tidak dapat hamil setidaknya satu tahun mencoba berhubungan intim tanpa pengaman bisa mengalami gangguan kesuburan sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab fertilitas bisa terjadi karena adanya siklus menstruasi yang dialami oleh wanita setiap bulannya. Pada siklus ini, tubuh dapat melepaskan hormon perangsang folikel (FH) yang membuat sel telur tumbuh di dalam ovarium dan meningkatkan peluang untuk hamil.
Hari ke-2 dan ke-14 siklus haid, hormon FH juga menebalkan lapisan rahim untuk mempersiapkan sel telur yang telah dibuahi. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai tahap folikel.
Faktor-faktor pendorong fertilitas adalah usia wanita dan pria, lama waktu mencoba untuk hamil, berat badan, tingkat hormon, dan masalah pada organ reproduksi. Jika Anda berusia lebih dari 35 tahun dan tidak mampu hamil selama lebih dari 2 tahun, sebaiknya segera cari pertolongan medis di klinik fertilitas untuk menentukan perawatan kesuburan yang tepat.
Penyebab Infertilitas
Penyebab infertilitas atau gangguan kesuburan cenderung bervariasi. Penyebabnya dapat meliputi:
1. Bekas Luka Operasi
Kerusakan dan bekas luka pada tuba falopi bisa terjadi akibat operasi panggul. Kondisi dapat meningkatkan risiko gangguan kesuburan pada wanita sehingga perlu diwaspadai.
Bukan hanya itu saja, operasi serviks juga menyebabkan jaringan parut atau memperpendek leher rahim (serviks). Jika ingin merencanakan kehamilan, Anda bisa melakukan program IVF untuk meningkatkan peluang hamil.
Baca Juga: Ini 8 Olahraga untuk Promil yang Meningkatkan Kesuburan
2. Gangguan Lendir Serviks
Lendir serviks adalah kelenjar atau cairan yang terdapat di sekitar serviks. Saat Anda berovulasi, cairan ini cenderung lebih encer sehingga memudahkan pergerakan sperma menuju sel telur.
Namun, beberapa wanita kerap mengalami gangguan lendir serviks sehingga mempersulit proses pembuahan. Anda bisa berdiskusi dengan dokter apabila mengalami kondisi ini.
3. Fibroid
Fibroid adalah pertumbuhan non-kanker yang berada di dalam atau sekitar rahim. Pertumbuhan ini terdiri dari otot dan jaringan fibrosa dengan ukurannya yang bervariasi.
Gangguan fibroid terkadang dikenal dengan sebutan mioma uterus atau leiomioma. Banyak wanita yang tidak menyadari fibroid karena tidak mengalami gejala apa pun pada kondisi awal.
4. Penyakit Endometriosis
Penyebab infertilitas selanjutnya adalah mengalami penyakit endometriosis. Kondisi ini dapat terjadi ketika sel-sel yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar bagian tubuh lainnya.
Tanda dan gejala endometriosis dapat berupa nyeri haid parah, sakit saat buang air kecil atau besar, dan mudah merasa lelah. Dokter dapat mengatasi kondisi ini dengan pengobatan lini pertama, seperti parasetamol dan ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit.
5. Penyakit Radang Panggul
Penyebab infertilitas pada wanita bisa disebabkan oleh penyakit radang panggul (PID). Kondisi ini merupakan infeksi pada sistem reproduksi yang meliputi rahim, saluran tuba, dan ovarium.
PID tidak menimbulkan gejala yang jelas sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita. Sebagian besar gejalanya bersifat ringan, seperti nyeri di sekitar panggul atau perut bagian bawah.
Baca Juga: Ketahui Cara Menghitung Masa Subur Pria dengan Tepat
6. Jumlah Sperma Rendah
Jumlah sperma yang rendah menjadi salah satu penyebab sulit hamil. Biasanya, kondisi ini dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan kesuburan, seperti analisis air mani.
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan jumlah sperma. Misalnya, menjaga pola hidup sehat dan menghindari paparan bahan kimia di tempat kerja.
7. Kanker Testis
Kanker testis adalah jenis kanker yang bermula dari sel-sel testis. Kondisi ini dapat menyerang siapa saja, terutama pria berusia 15-49 tahun.
Gejala kanker testis dapat berupa benjolan atau pembengkakan di testis, timbul rasa nyeri, dan skrotum terasa berat. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera mungkin agar terhindar dari risiko gejala penyakit yang semakin parah.
8. Gangguan Ejakulasi
Masalah ejakulasi merupakan gangguan seksual yang sering dialami oleh pria. Kondisi ini terdiri dari 3 jenis utama, yaitu ejakulasi dini, ejakulasi tertunda, dan ejakulasi retrograde.
Sebagai contoh, ejakulasi dini dapat terjadi ketika pria mengalami pelepasan sperma lebih cepat dari biasanya. Ada berbagai faktor yang menyebabkan pria mengalami ejakulasi dini, seperti masalah prostat, depresi, dan kelebihan atau kekurangan tiroid.
9. Kadar Testosteron Rendah
Kadar testosteron rendah atau hipogonadisme adalah suatu kondisi di mana pria tidak mampu memproduksi cukup hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan maskulin selama pubertas. Kondisi ini bisa menimbulkan sejumlah gejala pada orang dewasa, seperti penurunan gairah seksual, disfungsi ereksi, dan kemandulan.
Faktor risiko yang bisa meningkatkan kadar testosteron rendah dapat berupa malnutrisi, kegemukan, dan penyakit HIV/AIDS. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi serius.
10. Konsumsi Obat-Obatan Tertentu
Jenis obat-obatan tertentu terkadang bisa menyebabkan gangguan infertilitas. Ini termasuk:
- Sulfasalazine
- Steroid anabolik
- Kemoterapi
- Obat herbal
Selain itu, penggunaan obat-obatan terlarang, seperti ganja dan kokain juga dapat memengaruhi kualitas sperma pada pria. Bahkan, narkoba atau obat terlarang mampu meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, seperti gangguan mental.
Baca Juga: 10 Makanan untuk Kesuburan Wanita agar Cepat Hamil
Gejala Infertilitas pada Wanita
Berikut ini adalah beberapa gejala infertilitas yang bisa terjadi pada wanita:
- Siklus haid tidak teratur: Misalnya, siklus menstruasi yang terlalu panjang sekitar 35 hari atau lebih atau terlalu pendek kurang dari 21 hari.
- Menstruasi yang menyakitkan: Kondisi ini ditandai dengan nyeri punggung, sakit panggul, dan kram yang dapat terjadi.
- Sakit saat berhubungan intim: Ini menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan wanita. Contohnya dapat berupa infeksi, fibroid, dan endometriosis.
- Darah menstruasi berwarna gelap atau pucat: Kondisi ini perlu Anda khawatirkan karena bisa mengganggu kesehatan tubuh. Segera berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Perubahan hormon: Tanda-tanda hormon bisa tidak spesifik, tetapi bisa menyebabkan jerawat parah, muncul rambut wajah pada wanita, dan keluarnya cairan dari puting susu.
- Obesitas: Penelitian membuktikan bahwa obesitas bisa berdampak buruk pada kesehatan reproduksi. Kondisi ini bisa menurunkan peluang hamil.
Gejala Infertilitas pada Pria
Adapun beberapa gejala gangguan fertilitas pada pria, di antaranya:
- Ketidakseimbangan hormon: Testosteron merupakan hormon utama pada kesuburan pria sehingga masalah pada testis yang memproduksi hormon ini dapat memicu kemandulan.
- Disfungsi ereksi: perubahan hormonal, faktor psikologis, atau masalah fisik bisa menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan atau mempertahan ereksi.
- Masalah ejakulasi: Kondisi ini ditandai dengan penurunan volume yang menjadi salah satu gejala terkait dengan kesuburan pria.
- Perubahan pada testis: Bagian tubuh ini sangat penting untuk menjaga kesuburan pria. Testis yang berukuran kecil atau keras bisa menjadi tanda-tanda dari gangguan hormon.
Tes Kesuburan Pria dan Wanita
Tes kesuburan sangat penting untuk membantu dokter dalam mendiagnosis penyebab infertilitas dan tingkat fertilitas. Pemeriksaan ini dapat mencakup beberapa hal, seperti pengujian laboratorium, pencitraan, dan tes lainnya.
Pemeriksaan kesuburan juga mampu memberikan informasi terkait kondisi kesehatan organ reproduksi seseorang dan proses kehamilan yang terjadi. Berikut ini adalah beberapa tes kesuburan pria dan wanita perlu Anda ketahui:
1. Cek Kesuburan Wanita
Cek kesuburan bagi wanita dapat mengidentifikasi penyebab ketidaksuburan sehingga mendapatkan penanganan yang tepat dan meningkatkan peluang hamil. Pemeriksaan ini meliputi:
- Riwayat kesehatan: Terutama memeriksa gangguan ovulasi atau siklus menstruasi
- Tes darah: Untuk mengetahui kadar hormon dan cadangan ovarium
- Pemeriksaan panggul: Mengetahui adanya perubahan yang tidak biasa pada organ intim
- Prosedur minimal invasif: Misalnya, pencitraan ultrasonografi (USG) dan pembedahan untuk mendeteksi penyebab struktural infertilitas
2. Cek Kesuburan Pria
Dokter dapat melakukan cek kesuburan pria apabila Anda dan pasangan tidak kunjung hamil setelah 1 tahun mencoba berhubungan intim tanpa pengaman. Pemeriksaan ini dapat berupa:
- Analisis sperma dan air mani: Untuk memeriksa jumlah, bentuk, pergerakan, serta karakteristik sperma
- Pemeriksaan fisik: Mampu menemukan varikokel, yaitu pembentukan pembuluh darah vena abnormal
- Evaluasi hormon testosteron: Untuk mengetahui penyebab hormonal dari ketidaksuburan
- Pengujian genetik: Mengidentifikasi hambatan tertentu terhadap kesuburan dan gangguan sperma
- Antibodi anti sperma: Dapat mengetahui jenis antibodi abnormal yang menyerang sperma dalam perjalanan menuju sel telur.
Baca Juga: Ketahui Minuman yang Berisiko Membunuh Sperma dalam Rahim
Cara Menjaga Kesuburan
Berikut ini strategi alami yang dapat meningkatkan kesuburan wanita dan pria:
- Konsumsi makanan tinggi antioksidan: Anda dapat menemukan jenis makanan ini pada buah, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh. Antioksidan mampu mendukung fertilitas pria dan wanita.
- Makan sarapan: Penelitian membuktikan bahwa makan sarapan cenderung efektif dalam memperbaiki efek hormonal PCOS yang memengaruhi kesuburan.
- Prioritaskan asam lemak omega-3: Kandungan ini mudah ditemukan pada ikan berlemak, biji ramo, dan biji chia.
- Kurangi karbohidrat bagi penderita PCOS: Beberapa penelitian membuktikan bahwa mengatur pola makan karbohidrat dapat memberikan efek menguntungkan pada penderita PCOS.
- Perbanyak serat: Makanan tinggi serat dan rendah gula tambahan berperan penting untuk meningkatkan kesuburan wanita dan pria.
Itulah pembahasan mengenai fertilitas beserta penyebab, gejala gangguan fertilitas, dan cara menjaganya. Jika mengalami ketidaksuburan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Healthline. 16 Natural Ways to Boost Fertility. Oktober 2024.
- John Hopkins Medicine. Fertility and Reproductive Health. Oktober 2024.
- Medical News Today. Signs and Symptoms of Infertility. Oktober 2024.