Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filariasis yang menular lewat gigitan nyamuk dan masuk melalui pembuluh getah bening. Penyakit ini perlu diwaspadai karena seringkali tidak menimbulkan gejala dan baru terdeteksi ketika sudah parah.
Penyakit kaki gajah menular melalui proses di mana nyamuk bertindak sebagai pembawa penyakitnya.
Penyakit kaki gajah atau yang dikenal secara medis sebagai limfatic filariasis adalah penyakit menular yang umumnya ditandai dengan kaki bengkak dan tungkai menjadi lebih gelap sampai pecah-pecah. Bukan hanya pada kaki, pembengkakan akibat kaki gajah juga bisa ditemui pada kelamin, tangan, hingga dada.
Penyakit ini mudah menyerang di negara tropis, seperti Indonesia. Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu jawabannya di bawah ini.
Apa Itu Penyakit Kaki Gajah?
Penyakit kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit cacing filaria. Cacing ini termasuk dalam kelompok parasit yang dikenal sebagai nematoda. Pada kasus penyakit kaki gajah, jenis filaria yang umumnya terlibat adalah Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori.
Penyakit ini umumnya ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, yang menjadi perantara bagi mikrofilaria (larva cacing) untuk masuk ke dalam tubuh manusia.
Baca Juga: Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Apakah Berbahaya?
Penyebab Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah disebabkan oleh jenis cacing filaria yang menyerang kelenjar getah bening. Penularan penyakit ini terjadi melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, yang dapat mentransmisikan cacing dari satu individu ke individu lainnya.
Dalam tubuh, cacing filaria dapat menyebar melalui pembuluh darah dan kelenjar getah bening. Kemudian, mereka akan bereproduksi di pembuluh getah bening, mengakibatkan penyumbatan peredaran getah bening yang menyebabkan pembengkakan pada kaki.
Cara Penularan Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah ditularkan melalui proses yang melibatkan nyamuk sebagai vektor penularan. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam penularan penyakit kaki gajah:
1. Penularan dari Gigitan Nyamuk
Penularan cacing filaria penyebab kaki gajah dimulai ketika nyamuk yang terinfeksi cacing menggigit manusia. Melalui gigitan nyamuk tersebut, cacing masuk ke dalam pembuluh darah dan menjadikan manusia sebagai inang bagi cacing dewasa. Nyamuk yang berperan sebagai vektor penular di antaranya adalah dari genus Anopheles, Aedes, dan Culex.
2. Perkembangan dalam Tubuh Manusia
Setelah masuk ke dalam tubuh manusia, larva cacing filaria mengalami perkembangan menjadi cacing dewasa. Lokasi utama perkembangan cacing dewasa ini terjadi di dalam saluran limfatik manusia yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh dan peredaran cairan limfatik.
Proses ini dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga tahunan, tergantung pada jenis filaria yang menyebabkan infeksi.
3. Produksi Mikrofilaria
Cacing dewasa yang berkembang dalam tubuh manusia menghasilkan mikrofilaria, yang merupakan bentuk larva yang lebih kecil. Mikrofilaria ini dapat ditemukan dalam darah dan limfe manusia.
Proses pelepasan mikrofilaria ke dalam aliran darah dan limfe memungkinkan mereka dapat dihisap oleh nyamuk yang menggigit manusia yang terinfeksi, membentuk lingkaran penularan antara manusia dan nyamuk.
4. Penularan Kembali ke Nyamuk
Nyamuk yang menggigit manusia terinfeksi menghisap darah yang mengandung mikrofilaria. Di dalam tubuh nyamuk, mikrofilaria mengalami perkembangan selama beberapa minggu hingga menjadi bentuk infeksius yang dapat ditransmisikan kembali ke manusia melalui gigitan nyamuk. Proses ini menandai fase baru dalam lingkaran hidup penyakit kaki gajah.
5. Penularan kepada Manusia Lain
Ketika nyamuk yang terinfeksi kembali menggigit manusia lain, mikrofilaria yang ada dalam darah manusia akan masuk ke dalam sistem sirkulasi darah baru, memulai siklus hidup baru penyakit ini.
Dengan demikian, penyebaran penyakit kaki gajah terus berlanjut melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, menjadikan vektor ini sebagai bagian integral dalam penularan penyakit ini.
Baca juga: Ciri-Ciri Chikungunya, Salah Satunya Muncul Pembengkakan pada Kaki
Gejala Penyakit Kaki Gajah
Penyakit kaki gajah melalui beberapa tahap perkembangan, dan gejalanya dapat bervariasi tergantung pada fase infeksi. Berikut adalah informasi umum mengenai gejala pada setiap fase penyakit kaki gajah:
1. Fase Tidak Bergejala
Pada fase awal infeksi, banyak individu mungkin tidak menunjukkan gejala yang jelas. Fase ini sering disebut sebagai “tidak bergejala” karena tanda-tanda penyakit belum muncul secara nyata. Meskipun tanpa gejala, cacing filaria terus berkembang dalam tubuh, dan individu yang berada dalam fase ini dapat menjadi sumber penularan bagi nyamuk vektor.
2. Fase Akut
Ketika cacing filaria berkembang menjadi cacing dewasa dan menghasilkan mikrofilaria, gejala-gejala akut dapat muncul. Gejala umum pada fase ini melibatkan reaksi inflamasi dan respons kekebalan tubuh terhadap mikrofilaria. Gejala akut dapat mencakup:
- Demam.
- Nyeri dan pembengkakan pada area kelenjar getah bening.
- Nyeri otot dan sendi.
- Ruam kulit.
- Sakit kepala dan kelelahan.
Pada fase akut, kaki gajah menimbulkan gejala demam hingga sakit kepala disertai kelelahan.
3. Fase Kronis
Jika penyakit tidak diobati, fase kronis dapat berkembang, menyebabkan kerusakan jaringan dan sistem limfatik. Gejala pada fase ini melibatkan perubahan yang lebih permanen dan dapat mencakup:
- Pembengkakan kronis pada tungkai, kaki, dan bagian tubuh lainnya (limfedema).
- Perubahan kulit, seperti penebalan dan pengerasan.
- Deformitas anggota tubuh yang terkena.
- Infeksi berulang pada kulit dan kuku.
- Masalah pernapasan pada kasus yang parah.
Baca Juga: Kaki Bengkak karena Jantung: Gejala, Penyebab, dan Mengatasinya
Diagnosis Kaki Gajah
Diagnosis kaki gajah biasanya didasarkan pada gejala yang dialami oleh penderita, pemeriksaan fisik, serta hasil uji laboratorium. Gejala umumnya termasuk pembengkakan pada tungkai atau lengan, kulit yang terasa tegang dan mengkilap, serta perubahan warna kulit menjadi merah atau kebiruan. Selain itu, dokter juga dapat melakukan tes darah untuk mengukur jumlah sel darah putih dan mengidentifikasi infeksi.
Pemeriksaan pencitraan seperti ultrasound, MRI, atau CT scan juga dapat dilakukan untuk memeriksa aliran limfatik dan melihat kerusakan jaringan. Diagnosis yang tepat sangat penting untuk memulai perawatan yang sesuai dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Cara Mengobati Kaki Gajah
Secara umum, obat untuk mengatasi penyakit kaki gajah dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni sebagai tindakan pencegahan dan terapi.
Sebagai upaya pencegahan, terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan. Pencegahan ini dapat diimplementasikan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan medis dan nonmedis.
Dalam konteks medis, dokter biasanya meresepkan obat profilaksis (pencegahan) yang harus dikonsumsi. Sementara itu, dalam pendekatan nonmedis, masyarakat dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan sanitasi sebagai cara untuk menghambat penyebaran nyamuk.
Selain itu, terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala penyakit kaki gajah, seperti:
- Rutin membersihkan dan mengeringkan area yang mengalami pembengkakan.
- Menggunakan pelembap pada kulit yang terkena.
- Melakukan pemeriksaan berkala dan mengaplikasikan krim obat pada area yang terasa sakit atau mengalami luka.
- Melakukan aktivitas fisik dan berjalan secara teratur.
- Menjaga posisi lengan atau kaki yang bengkak agar tetap diangkat, baik saat berbaring maupun duduk.
- Membungkus dengan rapat bagian yang terasa sakit sebagai langkah pencegahan agar luka tidak semakin parah.
Cara Mencegah Kaki Gajah
Untuk mencegah kaki gajah, penting untuk menjaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur, menggunakan alas kaki yang sesuai, dan menjaga kaki tetap kering dan bersih. Periksa kaki secara rutin untuk memastikan tidak ada luka atau lecet yang terinfeksi. Hindari berjalan telanjang kaki di area yang berisiko kontaminasi parasit dan pastikan air minum bersih. Dengan langkah-langkah sederhana ini, risiko terkena penyakit kaki gajah dapat dikurangi.
Pengobatan Kaki Gajah ke Dokter
Jika Anda mengalami gejala kaki gajah seperti pembengkakan, nyeri, atau ruam yang tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dan perawatan yang tepat dini dapat membantu mencegah komplikasi serius serta mempercepat proses pemulihan. Bila Anda memiliki pertanyaan lebih lengkap atau mengalami gejala di atas, segera konsultasikan ke Ciputra Hospital terdekat.
Di Ciputra Hospital, Anda bisa mengakses berbagai layanan kesehatan, termasuk rawat jalan dan Medical Check Up (MCU). Anda juga dapat dengan mudah memeriksa jadwal dokter dan membuat janji konsultasi melalui layanan WhatsApp. Mari rawat dan pantau kesehatan Anda dan anggota keluarga di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- World Health Organization (WHO). Lymphatic Filariasis. Diakses 2024.
- Cleveland Clinic. Filariasis. Diakses 2024.
- BYJU’S. Filariasis. Diakses 2024.