Ditulis oleh Tim Konten Medis
Endometrium adalah jaringan yang melapisi rahim yang menjadi tempat tumbuh kembang janin. Jaringan ini sebagian besar terdiri dari mukosa dan memiliki dua lapisan, yaitu stratum basalis dan dan stratum fungsional. Menjaga kesehatan endometrium sangat penting untuk mencegah masalah kesuburan.
Endometrium terdiri dari kelenjar dan stroma, serta sensitif terhadap hormon estrogen dan progesteron.
Endometrium adalah organ pada sistem reproduksi wanita yang terdiri dari 2 bagian. Pada lapisan pertama, stratum basalis dapat melekat pada lapisan jaringan otot polos rahim atau miometrium. Lapisan ini terdapat di dalam rahim dan cenderung tidak berubah.
Sementara itu, lapisan kedua, stratum functionalis atau fungsional bersifat dinamis yang berarti dapat berubah ketika terjadi perubahan hormon bulanan yang mengatur siklus haid.
Lapisan ini juga termasuk bagian endometrium yang menjadi pembuahan sel telur.
Fungsi Endometrium
Endometrium adalah lapisan rahim yang berfungsi untuk menampung embrio selama siklus menstruasi. Setiap wanita memiliki tahap siklus dan ketebalan endometrium yang bervariasi, mulai dari 1 hingga 18 milimeter.
Selain itu, fungsi endometrium pada rahim adalah mampu mengalami penebalan untuk menerima pembuahan sel telur dan mendukung plasenta yang berkembang selama kehamilan. Hal ini sangat penting agar tubuh dapat memasok darah, oksigen, dan nutrisi ke janin.
Jika pembuahan tidak terjadi setelah pelepasan sel telur (ovulasi), penumpukan pembuluh dan jaringan yang tidak diperlukan akan luruh dan keluar melalui vagina. Kondisi inilah yang disebut dengan menstruasi.
Hormon estrogen dan progesteron bisa memicu siklus perkembangan dan pengelupasan endometrium melalui menstruasi apabila sperma tidak membuahi sel telur atau tidak terjadi proses ovulasi. Pada anak-anak dan wanita menopause, siklus menstruasi biasanya tidak terjadi karena lapisan endometrium mereka relatif stabil dan tipis.
Hal ini juga serupa dengan orang yang menggunakan alat kontrasepsi. Sebab, alat kontrasepsi mampu menekan lapisan fungsional endometium sehingga hanya mengalami menstruasi yang lebih ringan.
Baca juga: Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita
Gangguan pada Endometrium
Sebagian besar perubahan lapisan endometrium mengikuti ritme atau siklus yang sulit diprediksi. Namun, lapisan ini juga bisa berubah karena adanya kelainan pada jaringan lapisan dalam rahim.
Akibatnya, tubuh dapat mengalami berbagai masalah kesehatan yang dapat mengganggu fungsi tubuh. Berikut ini adalah beberapa gangguan pada endometrium yang umum terjadi:
1. Endometriosis
Salah satu gangguan pada endometrium adalah endometriosis. Kondisi ini merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika jaringan selaput lendir rahim atau endometrium tumbuh dan berkembang di luar rahim.
Gejala endometriosis dapat berupa nyeri panggul kronis, pendarahan hebat, dan gangguan kesuburan pada wanita. Sampai saat ini, penyebab endometriosis belum diketahui secara pasti.
Namun, para ahli menduga kemungkinan besar kondisi ini bisa terjadi karena masalah kesehatan tertentu. Misalnya, mengalami menstruasi retrograde, perubahan hormon, dan gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
Dokter dapat mendiagnosis endometriosis dengan melakukan beberapa pemeriksan, seperti tes USG, pencintraan, dan pemeriksaan panggul. Pengobatannya cenderung beragam, mulai dari konsumsi obat pereda nyeri hingga operasi bedah.
Baca Juga: Bagaimana Cara Pencegahan Penyakit Endometriosis?
2. Endometritis
Endometritis adalah infeksi bakteri yang mengakibatkan peradangan pada endometrium atau lapisan dalam rahim. Kondisi ini dapat bersifat akut atau kronis, tergantung dari gejala yang terjadi pada penderita.
Gangguan endometritis akut bisa bermula secara tiba-tiba dan berlangsung dalam waktu sementara saja. Biasanya, penyebabnya karena keguguran, melahirkan, sehabis menjalani operasi bedah yang melibatkan serviks dan rahim.
Pada kondisi akut, endometritis bukan termasuk kondisi yang mengancam nyawa. Namun, kondisi ini meningkatkan risiko komplikasi serius apabila tidak mendapatkan penanganan segera mungkin.
Sementara itu, pada kondisi kronis, peradangan pada lapisan endometrium bisa berlangsung lama atau terjadi berulang kali. Biasanya, kondisi ini sering menyerang wanita pasca menopause atau mengalami infeksi menular seksual, seperti gonore dan klamidia.
Pengobatan endmetritis bisa dengan pemberian antibiotik dan istirahat yang cukup. Sebelum minum antibiotik, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
3. Hiperplasia Endometrium
Hyperplasia endometrium adalah kondisi di mana lapisan rahim terlalu tebal. Kondisi ini menyebabkan pendarahan hebat atau tidak normal yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, hiperplasia endometrium menilmbulkan rasa nyeri perut atau panggul saat berhubungan seksual. Orang dengan kondisi ini cenderung memproduksi estrogen secara berlebihan dan tidak cukup menghasilkan progesteron sehingga memengaruhi fungsi tubuh menyeluruh.
Hiperplasia endometrium berisiko tinggi pada wanita yang telah memasuki masa perimenopause, kanker payudara, dan gangguan diabetes. Sebagian besar kasus kondisi ini dapat diobari dengan pemberian progestin untuk menghasilkan cukup hormon pada tubuh.
Progestin tersedia dalam beberapa bentuk, seperti terapi progesteron oral, alat kontrasepsi dalam rahim, suntukan, dan krim atau gel vagina. Anda dapat berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu untuk menemukan jenis pengobatan yang sesuai.
4. Polip Endometrium
Gangguan pada jaringan dalam rahim selanjutnya adalah polip. Gangguan ini dapat terjadi karena adanya pertumbuhan pada lapisan dalam rahim.
Polip cenderung melekat pada jaringan endometrium melalui tangkai tipis atau pangkal lebar dan meluas hingga ke dalam rahim. Biasanya, polip dapat berbentuk bulat atau oval dan berukuran hampir serupa dengan biji wijen hingga bola golf.
Gangguan polip endometrium termasuk jinak atau non-kanker tetapi bisa memicu masalah pada siklus menstruasi. Bahkan, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya infertilitas.
Gejala polip endometrium dapat berupa pendarahan abnormal dan siklus haid tidak teratur. Dokrer dapat memberikan sejumlah pengobatan, seperti progestin dan operasi pengangkatan polip untuk mencegah kanker rahim di kemudian hari.
Baca Juga: 6 Makanan Pantangan Endometriosis yang Harus Dihindari
5. Kanker Endometrium
Kanker endometrium adalah perkembangan sel-sel kanker yang muncul di bagian dalam lapisan rahim. Jenis kanker ini bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri panggul, pendarahan vagina setelah menopause, dan pendarahan di antara siklus haid.
Sampai saat ini, penyebab kanker lapisan dalam rahim belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu jenis kanker ini, di antaranya:
- Perubahan keseimbangan hormon
- Mengalami sindrom bawaan, seperti sindrom Lynch
- Menjalani terapi hormon untuk kanker payudara
- Berat badan belebih atau obesitas
- Lanjut usia
Jika Anda mengalami gejala gangguan lapisan dalam rahim, seperti pendarahan hebat, nyeri panggul, dan muncul benjolan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Source:
- Medical News Today. What to Know About Endometrial Thickness. Oktober 2024.
- Very Well Health. The Endometrium and Its Role in Reproductive Health. Oktober 2024.