Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Apa Itu Penyakit Anoreksia? Penyebab, Gejala, Pengobatan
Riva
Selasa, 06 Agustus 2024 / Published in Artikel Kesehatan

Apa Itu Penyakit Anoreksia? Penyebab, Gejala, Pengobatan

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Penyakit anoreksia adalah salah satu jenis gangguan mental yang disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari biologis, psikologis, hingga lingkungan. Gejala anoreksi adalah penderita mengalami penurunan berat badan di bawah batas normal dan rasa takut berlebihan terhadap kenaikan berat badan.

penyakit anoreksia

Penyakit anoreksia merupakan gangguan makan dan kondisi mental yang serius yang ditandai dengan pembatasan asupan makan.

Berat badan ideal bisa diwujudkan menerapkan pola makan yang sehat. Namun, hal ini tidak berlaku bagi seseorang yang mengalami anoreksia nervosa.

Penyakit anoreksia dapat dipengaruhi oleh berbagai hal ekstrem untuk memeroleh berat badan yang diinginkan. Dalam jangka waktu lama, kondisi ini bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti kerusakan organ dan gangguan kesehatan mental.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Anoreksia?
  • Jenis Penyakit Anoreksia
    • 1. Anoreksia Nervosa
    • 2. Anoreksia Nervosa Atipikal
    • 3. Anoreksia Atletik
  • Penyebab Penyakit Anoreksia
  • Gejala Penyakit Anoreksia
  • Diagnosis Penyakit Anoreksia
  • Komplikasi Anoreksia
  • Cara Mengatasi Penyakit Anoreksia
    • 1. Terapi Perilaku Kognitif
    • 2. Terapi Perilaku Dialektika
    • 3. Mengonsumsi Obat-Obatan
    • 4. MANTRA (Maudsley Anorexia Nervosa Treatment for Adult)
    • 5. Berkonsultasi dengan Dokter Gizi
  • Cara Mencegah Penyakit Anoreksia

Apa Itu Anoreksia?

Anoreksia adalah gangguan perilaku makan yang membuat seseorang memiliki ketakutan terhadap kenaikan berat badan. Penderita kerap memiliki berat badan rendah dari tinggi badan, usia, dan kondisi kesehatannya.

Kondisi ini menyebabkan penderita melakukan berbagai cara ekstrem untuk menguruskan badannya, seperti diet ketat, mengonsumsi obat pencahar atau pil pelangsing, aktivitas fisik berlebihan, dan memuntahkan makanan secara sengaja

Perlu disadari bahwa anoreksia bisa menimbulkan komplikasi serius apabila tidak segera ditangani segera mungkin. Hal ini bisa memicu dehidrasi berat, malnutrisi, dan mengancam nyawa.

Selain itu, terdapat perbedaan anoreksia dan bulimia yang terlihat dari penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Anoreksia adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan asupan kalori yang cukup karena penderita membatasi asupan makanan secara ketat.

Sementara bulimia merupakan penyimpangan perilaku makan yang umumnya menimbulkan gejala memuntahkan kembali makanan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi berat badan akibat rasa takut yang terlalu ekstrem.

Baca Juga: Depresi dan Kecemasan: Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Kita Waspadai

Jenis Penyakit Anoreksia

Anoreksia bisa terjadi pada siapapun, tetapi lebih sering terjadi pada remaja atau wanita usia muda. Terdapat beberapa jenis anoreksia yang perlu Anda ketahui, antara lain:

1. Anoreksia Nervosa

Anoreksia nervosa merupakan salah satu jenis anoreksia yang paling sering terjadi. Kondisi ini menimbulkan gejala rasa takut berlebihan terhadap kenaikan berat badan dan bentuk penampilan tubuh.

Anoreksia nervosa menyebabkan penderita mengalami beberapa gejala fisik, mulai dari siklus menstruasi tidak teratur, tekanan darah rendah, dan mengalami rambut rontok. Pada kondisi ini, penderita memiliki anggapan bahwa tubuh yang kurus dapat meningkatkan kecantikannya.

Penderita juga cenderung menghindari makanan dan menjalani diet ketat untuk mengurangi berat badan hingga di bawah batas normal. Anda perlu waspada karena kondisi ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh dan perlu mendapatkan penanganan segera mungkin.

2. Anoreksia Nervosa Atipikal

Jenis anoreksia ini memiliki gejala yang hampir sama dengan anoreksia nervosa. Namun, terdapat perbedaan yang terlihat dari berat badan penderita.

Anoreksia nervosa atipikal cenderung tidak mengalami penurunan berat badan. Hal ini karena penderita mengontrol pola makan dengan cara mengurangi jumlah kalori dan makan terlalu sedikit.

Penderita memiliki anggapan memiliki gaya hidup sehat dengan menjalani pola diet ekstrem. Tentu, hal ini bisa menimbulkan dampak buruk, seperti kerusakan organ vital dan kekurangan nutrisi di dalam tubuh

3. Anoreksia Atletik

Anoreksia atletik merupakan gangguan makan dengan gejala membatasi jumlah porsi makanan dan kebiasaan olahraga secara ekstrem. Kondisi ini dikenal dengan sebutan hipergimnasia.

Anoreksia atletik seringkali dialami oleh atlet atau olahragawan. Hal ini terjadi karena adanya tekanan dari lingkungan sekitar untuk mempertahankan berat badan ideal.

Faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami anoreksia atletik, seperti trauma di masa lalu, mengalami perundungan, gangguan kecemasan, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang.

Baca juga: Cara Menaikkan Berat Badan yang Cepat dan Sehat

Penyebab Penyakit Anoreksia

Penyebab utama anoreksia belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini kemungkinan besar bisa terjadi karena riwayat penyakit keluarga dan trauma yang pernah dialami.

Penyakit anoreksia bisa menimbulkan berbagai masalah penyakit, mulai dari osteoporosis, jantung kronis, anemia, dan kerusakan otak.

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang mengalami penyakit anoreksia, seperti:

  • Adanya riwayat penyakit keluarga
  • Trauma di masa lalu
  • Mengidap gangguan kecemasan
  • Tekanan dari lingkungan sekitar untuk membentuk berat badan ideal dan cenderung perfeksionis
  • Ingin mendapatkan validasi dari banyak orang

Gejala Penyakit Anoreksia

Penderita anoreksia bisa mengalami beberapa gejala fisik, perubahan perilaku, dan masalah emosional. Berikut gejala yang sering terjadi:

  • Gigi mudah patah
  • Kekurangan asupan cairan dan nutrisi
  • Mengalami sembelit dan sakit perut
  • Mengalami rambut rontok
  • Tubuh terlihat kurus
  • Tekanan darah rendah
  • Irama jantung tidak teratur
  • Kepala pusing hingga kehilangan kesadaran
  • Sering melewatkan waktu makan
  • Tidak suka makan di tempat umum

Diagnosis Penyakit Anoreksia

Biasanya dokter melakukan wawancara, pemeriksaan medis, dan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyakit anoreksia, seperti:

  • Pemeriksaan laboratorium, seperti tes darah, mengukur kadar protein, dan tes urine
  • Dokter menanyakan langsung kepada penderita untuk mengetahui perasaan, kebiasaan makan, dan pola pikir
  • Rontgen untuk melihat kondisi kesehatan dan kepadatan tulang, serta mengetahui potensi adanya infeksi paru-paru atau kerusakan organ jantung

Komplikasi Anoreksia

Jika tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat, penyakit anoreksia menyebabkan komplikasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, antara lain:

  • Memicu penyakit jantung, seperti hipotensi, gagal jantung, dan aritmia
  • Sistem kekebalan tubuh yang menurun
  • Gangguan kecemasan dan keinginan untuk bunuh diri
  • Penyakit ginjal dan masalah pada saluran pencernaan
  • Menurunkan gairah seksual
  • Mengalami osteoporosis dan kerusakan gigi
  • Sulit berkonsentrasi dan mengalami malnutrisi

Baca Juga: Gangguan Panik dan Depresi

Cara Mengatasi Penyakit Anoreksia

Anda tidak perlu khawatir karena penyakit anoreksia bisa sembuh dengan menjalani terapi medis sesuai dengan anjuran dokter. Namun, pengobatan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, seperti psikiater, dokter gizi, dan keluarga agar perawatan bisa berjalan secara efektif.

Selain itu, penderita juga harus berkeinginan kuat untuk cepat sembuh agar mengurangi kebiasaan buruk dalam menurunkan berat badan. Adapun beberapa cara mengatasi penyakit anoreksia, sebagai berikut:

1. Terapi Perilaku Kognitif

Terapi perilaku kognitif adalah salah satu jenis terapi psikologis yang bermanfaat untuk memperbaiki pola pikir penderita. Pada kondisi ini, penderita memiliki anggapan rendah diri dan takut terhadap kenaikan berat badan sehingga bisa memengaruhi kondisi kesehatannya.

Penyakit anoreksia merupakan gangguan kejiwaan yang bisa menyebabkan masalah kesehatan pada tubuh penderita. Oleh sebab itu, melakukan terapi ini penting untuk memperbaiki pola makan dan mengubah tingkah laku yang menyimpang.

2. Terapi Perilaku Dialektika

Terapi perilaku dialektika berfungsi untuk mengatasi gangguan psikologis dan cara mengontrol emosi yang kuat. Penderita akan dibimbing oleh terapis untuk mengetahui penyebab atau situasi yang mendukung terjadinya gangguan makan.

Terapi ini menerapkan konsep kesadaran penuh (mindfulness) dan berfokus pada momen yang ada. Penderita diminta untuk duduk dalam posisi yang nyaman, mengatur napas, dan

fokus pada irama detak jantung. Selain itu, terapi perilaku dialektika juga melatih pernapasan agar mampu merilekskan otot-otot tegang.

3. Mengonsumsi Obat-Obatan

Dokter kesehatan mental atau psikiater dapat meresepkan obat-obatan tertentu untuk mengurangi gejala depresi pada tubuh penderita. Biasanya, dokter memberikan obat berupa antidepresan dan antipsikotik.

Anda bisa konsumsi obat-obatan secara teratur hingga sembuh secara total. Segera berkonsultasi dengan dokter apabila memiliki alergi pada obat tertentu.

4. MANTRA (Maudsley Anorexia Nervosa Treatment for Adult)

Metode MANTRA dilakukan dengan cara melibatkan secara langsung orang tua dan keluarga untuk mengurangi gejala gangguan makan yang dialami. Orang tua dan keluarga dapat memastikan penderita telah memeroleh asupan nutrisi yang cukup selama menjalani pengobatan.

Metode ini menjadi salah satu penanganan paling efektif untuk memulihkan gangguan mental dan fisik penderita. Biasanya, metode MANTRA dokter gunakan untuk menangani penderita berusia di bawah 18 tahun.

Metode ini berfungsi untuk membantu hubungan antara pasien dengan makanan, postur tubuh dan kualitas hidup mereka.

5. Berkonsultasi dengan Dokter Gizi

Selain menjalani terapi dan konsumsi obat-obatan, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter gizi untuk memberikan saran mengenai pola makan yang tepat. Hal ini bisa mengurangi risiko terjadinya kekurangan nutrisi di dalam tubuh.

Dokter juga dapat memberikan suplemen atau vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat dan terhindar dari infeksi penyakit. Tanyakan secara langsung bagaimana menjalani diet yang sehat tanpa perlu menyakiti diri sendiri.

Baca Juga: Kenali Gangguan Depresi Mayor

Cara Mencegah Penyakit Anoreksia

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penyakit anoreksia antara lain:

  • Meningkatkan rasa percaya diri terhadap bentuk dan berat badan
  • Fokus pada hal lain yang tidak berkaitan dengan penampilan, seperti belajar dan menjalani hobi
  • Tidak menuntut atau memberi tekanan pada keluarga yang berkaitan dengan penampilan
  • Berkonsultasi dengan dokter gizi untuk menjalani diet dan perubahan pola makan

Apabila gejala anoreksia, seperti tekanan darah rendah, denyut jantung tidak teratur, dan rasa takut berlebih terhadap kenaikan berat badan tidak kunjung membaik setelah perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.

Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).

Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!

Telah direview oleh dr. Maissie

Source:

  • Cleveland Clinic. Anorexia Nervosa. Juli 2024.
  • Mayo Clinic. Anorexia Nervosa. Juli 2024.
  • WebMD. Anorexia Nervosa: What to Know. Juli 2024.

Diperbarui pada 6 Agustus 2024

Artikel Terkait

  • Gejala Penyebab Penyakit Ebola
    Gejala dan Penyebab Penyakit Ebola
  • Penyakit hidrosefalus
    Penyakit Hidrosefalus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
  • Penyakit Leptospirosis Adalah: Penyebab, Gejala & Pengobatan
    Apa Itu Leptospirosis? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • penyakit lupus
    Mengenal Penyakit Lupus: Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • Penyakit Kanker Rahim: Penyebab, Gejala, & Pengobatan
    Penyakit Kanker Rahim: Penyebab, Gejala, & Pengobatan
  • penyakit diabetes
    Penyakit Diabetes: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • gejala prostatitis
    Apa Itu Prostatitis? Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
Tagged under: Gangguan Penyakit

Artikel Terkait

  • Gejala Penyebab Penyakit Ebola
    Gejala dan Penyebab Penyakit Ebola
  • Penyakit hidrosefalus
    Penyakit Hidrosefalus: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
  • Penyakit Leptospirosis Adalah: Penyebab, Gejala & Pengobatan
    Apa Itu Leptospirosis? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • penyakit lupus
    Mengenal Penyakit Lupus: Penyebab, Gejala, Pengobatan
  • Penyakit Kanker Rahim: Penyebab, Gejala, & Pengobatan
    Penyakit Kanker Rahim: Penyebab, Gejala, & Pengobatan
  • penyakit diabetes
    Penyakit Diabetes: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
  • gejala prostatitis
    Apa Itu Prostatitis? Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2024 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP