Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab hipertensi di usia muda salah satunya adalah karena kelebihan berat badan, malas berolahraga, hingga pola hidup yang tidak sehat seperti merokok dan kurang tidur. Untuk mengatasi darah tinggi pada usia muda, Anda perlu menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari stres.
Salah satu tanda hipertensi usia muda adalah sering pusing hingga pingsan.
Gejala Hipertensi di Usia Muda
Gejala hipertensi pada usia muda seringkali sulit untuk Anda kenali secara langsung. Hal ini karena tekanan darah tinggi dapat berkembang secara perlahan dan seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas pada tahap awal.
Ini alasan mengapa hipertensi sering disebut sebagai “pembunuh diam-diam” karena dapat merusak organ tubuh tanpa disadari.
Namun, beberapa gejala yang mungkin muncul pada hipertensi usia muda antara lain:
- Sakit kepala kronis atau parah
- Pusing atau pingsan
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan di dada
- Kesulitan bernapas
- Ketegangan atau nyeri di leher maupun kepala bagian belakang
- Mimisan pada hipertensi berat
- Ketegangan atau nyeri di dada yang memerlukan perhatian media segera
Baca Juga: Puasa Bagi penderita Hipertensi Begini Cara Amannya
Penyebab Hipertensi Usia Muda
Tekanan darah tinggi yang umumnya dikenal sebagai hipertensi primer adalah kondisi di mana tekanan tinggi meningkat tanpa pengaruh dari gangguan medis tertentu. Hal ini sering terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti obesitas.
Di sisi lain, hipertensi sekunder disebabkan oleh berbagai kondisi medis, di antaranya:
- Gangguan pada ginjal
- Ketidakseimbangan hormon
- Masalah pada pembuluh darah
- Masalah pada paru-paru
- Gangguan jantung
- Penggunaan obat-obatan tertentu
Hipertensi primer yang tidak disebabkan oleh penyakit lain, seringkali terkait dengan pola hidup yang tidak sehat, seperti:
1. Mengalami Stres
Stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan fisik, emosional, atau mental. Kondisi stres kronis yang berlangsung dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan tekanan darah.
Ini terjadi karena stres memicu pelepasan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin yang dapat memengaruhi pembuluh darah dan jantung sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah.
2. Faktor Keturunan
Riwayat keluarga dengan hipertensi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini. Genetika dapat memainkan peran dalam regulasi tekanan darah dan jika ada riwayat keluarga dengan hipertensi, risiko seseorang untuk menderita hipertensi juga akan lebih tinggi.
3. Kebiasaan Merokok
Rokok mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak dinding pembuluh darah dan mengganggu aliran darah. Hal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Oleh karena itu, merokok adalah faktor risiko utama untuk hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya.
4. Kelebihan Berat Badan
Kegemukan atau obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk hipertensi primer. Lemak berlebih dalam tubuh dapat menyebabkan resistensi insulin, meningkatkan volume darah, dan merusak fungsi pembuluh darah, semuanya berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Penurunan berat badan yang sehat dapat membantu mengendalikan tekanan darah.
Baca juga: Olahraga untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi
5. Pola Makan yang Buruk
Pola makan yang buruk mencakup konsumsi makanan tinggi garam, lemak jenuh, gula, dan makanan olahan. Makanan tinggi garam dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena garam menyebabkan retensi air dalam tubuh.
Lemak jenuh, gula, dan makanan olahan juga dapat merusak kesehatan pembuluh darah dan berkontribusi pada perkembangan hipertensi.
6. Konsumsi Alkohol
Mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Alkohol memengaruhi sistem saraf dan pembuluh darah, sehingga tekanan darah dapat naik secara sementara atau dalam jangka panjang.
7. Malas Berolahraga
Kurangnya olahraga dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tekanan darah. Manfaat olahraga teratur membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mendukung kesehatan jantung serta berat badan yang seimbang.
8. Penggunaan Obat Terlarang
Penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang drastis. Obat-obatan ini memengaruhi sistem saraf dan menyempitkan pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan tekanan darah yang sangat tinggi dan berbahaya.
9. Konsumsi Garam Berlebihan
Garam (natrium) yang berlebihan dalam diet dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh, meningkatkan volume darah, dan akhirnya meningkatkan tekanan darah. Individu yang sensitif terhadap garam lebih rentan terhadap efek ini. Mengurangi konsumsi garam dapat membantu mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung yang lebih baik.
Baca juga: Buah Penurun Darah Tinggi yang Bergizi dan Enak
Cara Mengatasi Hipertensi di Usia Muda
Hipertensi usia muda dapat diatasi dengan cara sederhana. Berikut cara mengatasi tekanan darah tinggi:
1. Perubahan Gaya Hidup Sehat
Salah satu menangani hipertensi usia muda adalah mengadopsi gaya hidup lebih sehat. Ini melibatkan peningkatan pola makan yang seimbang dengan mengurangi asupan garam, lemak jenuh, dan gula.
Beberapa makanan yang baik untuk hipertensi dapat berasal dari buah-buahan, sayuran, dan makanan tinggi serat. Selain itu, berolahraga secara teratur dapat membantu mengontrol berat badan dan menurunkan tekanan darah.
2. Pengelolaan Stres
Menderita stres kronis dapat memengaruhi tekanan darah. Oleh karena itu, mengembangkan keterampilan pengelolaan stres seperti meditasi, yoga, atau terapi kognitif perilaku dapat membantu menurunkan tekanan darah. Mengatur waktu untuk relaksasi dan aktivitas yang membantu meredakan stres juga penting dalam upaya menangani hipertensi.
3. Obat-obatan
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah. Ini bisa menjadi pilihan jika perubahan gaya hidup saja tidak cukup efektif.
Berbagai jenis obat hipertensi tersedia dan dokter akan memilih yang paling sesuai dengan kondisi medis Anda. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan obat dengan teliti dan menjadwalkan kunjungan rutin ke dokter untuk pemantauan.
4. Pemantauan Rutin
Mengukur tekanan darah secara rutin adalah bagian penting dari pengelolaan hipertensi. Anda dapat melakukannya di rumah dengan alat pengukur tekanan darah yang dapat dibeli bebas atau melalui kunjungan rutin ke dokter. Pemantauan teratur memungkinkan Anda dan dokter untuk memantau perubahan tekanan darah dan menilai efektivitas perawatan.
5. Konsultasi dengan Dokter
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan yang berpengalaman dalam menangani hipertensi usia muda. Mereka dapat memberikan saran khusus, mengidentifikasi penyebab yang mungkin, dan meresepkan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Apabila Anda memiliki keluhan seperti gejala hipertensi di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Anda bisa mengunjungi Ciputra Hospital untuk mendapatkan penanganan medis lengkap. Yuk, jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Maisie Thalia
Source:
- Mayo Clinic. High blood pressure in children. September 2024
- Norton Healthcare. High Blood Pressure. September 2024
- Healthline. Everything You Have to Know About High Blood Pressure. September 2024