Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sariawan di lidah bisa menjadi pengalaman yang sangat mengganggu. Sensasi terbakar atau terasa pedih saat makan atau berbicara dapat membuat sehari-hari menjadi sulit. Ada berbagai cara mengobati sariawan di lidah yang bisa Anda lakukan. Baca artikel ini sampai selesai.
Menyikat gigi terlalu keras atau kasar menyebabkan sariawan di lidah.
Gejala Sariawan di Lidah
Sariawan, juga dikenal sebagai stomatitis aftosa, adalah kondisi yang umum terjadi di mana Anda mengalami luka kecil, ulkus, atau borok di dalam mulut Anda. Sariawan di lidah bisa menjadi salah satu lokasi yang paling umum untuk sariawan. Gejala sariawan di lidah dapat mencakup:
- Rasa Sakit: Lidah yang terkena sariawan biasanya terasa sakit atau terbakar. Rasa sakit ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah tergantung pada ukuran dan kedalaman luka.
- Borok atau Luka: Anda akan melihat luka kecil, biasanya berwarna putih atau kekuningan di lidah. Luka ini bisa berbentuk oval atau bulat.
- Peradangan: Lidah di sekitar sariawan mungkin tampak merah atau meradang.
- Kesulitan dalam Makan atau Minum: Rasa sakit di lidah bisa membuat Anda kesulitan makan atau minum, terutama jika sariawan terletak di area yang sering terganggu oleh makanan atau minuman.
- Sensasi gatal atau terasa pedih: Sebelum lesi muncul sepenuhnya, beberapa orang mungkin merasakan sensasi gatal atau pedih di area yang terkena.
Baca Juga: Langit-Langit Mulut Bengkak, Ini 8 Penyebabnya dan Mengatasinya
Penyebab Sariawan di Lidah
Apa saja yang bisa menjadi penyebab kondisi sariawan ini? Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Terkena Sikat Gigi
Sariawan di lidah bisa terjadi jika lidah terluka atau tergores saat menyikat gigi. Penggunaan sikat gigi yang terlalu keras atau kasar juga dapat mengiritasi lidah dan menyebabkan sariawan.
2. Mulut Kering
Kekurangan produksi saliva/air liur atau mulut kering dapat meningkatkan risiko sariawan. Saliva memiliki sifat pelindung yang membantu menjaga kesehatan mulut dan lidah.
3. Lidah Tergigit
Saat Anda secara tidak sengaja menggigit atau menggertak lidah, itu bisa mengakibatkan luka kecil yang dapat berkembang menjadi sariawan.
4. Mengonsumsi Makanan Tertentu
Makanan yang sangat pedas, panas, atau asam dapat merusak jaringan di lidah dan memicu sariawan. Penggunaan makanan atau minuman yang terlalu panas juga dapat menjadi penyebab.
5. Kekurangan Asupan Nutrisi
Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, terutama vitamin B, zat besi, seng, atau asam folat dapat meningkatkan risiko sariawan. Nutrisi yang kurang memadai dapat memengaruhi kesehatan jaringan mulut.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Mulut
6. Penggunaan Behel
Individu yang menggunakan behel ortodontik atau perangkat penyangga gigi mungkin lebih rentan terhadap sariawan karena perangkat tersebut dapat menggosok atau menggesek lidah dan jaringan mulut.
Berkumur dengan air garam dapat membantu membersihkan area yang terinfeksi dan meredakan peradangan.
Cara Mengobati Sariawan di Lidah
Melakukan cara mengobati sariawan di lidah dapat membantu meredakan ketidaknyamanan yang Anda rasakan. Berikut beberapa cara untuk mengatasinya:
1. Obat Pereda Nyeri Topikal
Obat pereda nyeri topikal yang dijual bebas, seperti gel atau salep untuk sariawan dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit sariawan di lidah. Oleskan obat ini secara tipis di atas sariawan sesuai petunjuk pada kemasan.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar dan hindari menggunakannya secara berlebihan.
2. Berkumur dengan Larutan Garam
Berkumur dengan larutan garam adalah salah satu cara mengobati sariawan di lidah yang bisa Anda lakukan. Ini dilakukan dengan mencampurkan setengah sendok teh garam (biasanya garam meja) ke dalam satu cangkir air hangat.
Kemudian, Anda menggunakan larutan ini untuk berkumur selama beberapa detik, mencoba untuk mencapai area sariawan. Garam memiliki sifat antiseptik yang berarti dapat membantu membersihkan area yang terinfeksi dan meredakan peradangan. Kumur dengan larutan garam biasanya dilakukan beberapa kali sehari.
3. Perhatikan Pola Makan
Ketika Anda mengalami sariawan di lidah, penting untuk memperhatikan pola makan. Hindari makanan atau minuman yang dapat memperburuk kondisi seperti makanan yang panas, pedas, atau asam, karena dapat memicu rasa sakit dan peradangan yang lebih parah.
Alihkan perhatian pada makanan lembut, mudah dicerna yang teriritasi. Selain itu, pastikan untuk menjaga kebersihan mulut setelah makan untuk mencegah infeksi tambahan dan mempercepat proses penyembuhan.
4. Minum Banyak Air
Menjaga tubuh terhidrasi sangat penting sebagai cara mengobati sariawan di lidah. Air membantu menjaga kebersihan mulut dan mencegah iritasi yang dapat memicu atau memperburuk sariawan. Selain itu, air juga membantu dalam proses penyembuhan sariawan dengan menjaga area tersebut tetap lembap.
Baca Juga: Kurangi Risiko Kanker Mulut
5. Hindari Penggunaan Produk Oral yang Mengiritasi
Beberapa produk oral seperti obat kumur atau pasta gigi mengandung bahan-bahan yang dapat mengiritasi jaringan mulut, termasuk lidah. Misalnya, produk yang mengandung alkohol atau deterjen keras dapat membuat sariawan menjadi lebih buruk.
Oleh karena itu, jika Anda memiliki sariawan di lidah, pertimbangkan untuk menggunakan produk oral yang lebih lembut atau bebas alkohol untuk sementara waktu. Baca label produk dengan teliti dan cari produk yang dirancang khusus untuk kondisi mulut yang sensitif.
6. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Gigi
Jika sariawan di lidah Anda berlangsung lama, sangat parah, atau sering kambuh, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gigi. Mereka dapat melakukan evaluasi lebih lanjut dan mungkin merujuk Anda ke spesialis jika diperlukan.
Ada beberapa alasan mengapa sariawan mungkin perlu diperiksa lebih lanjut, seperti jika tidak sembuh dalam beberapa minggu, terjadi berulang kali, atau disertai dengan gejala yang mencurigakan seperti demam, perdarahan yang tidak berhenti, atau nyeri yang parah.
Dengan bantuan profesional medis, Anda dapat menerima perawatan yang sesuai untuk kondisi mulut dan memastikan bahwa tidak ada masalah yang lebih serius yang perlu ditangani.
Telah direview oleh dr Maisie Thalia
Source: