Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit menular seksual ditandai dengan beberapa gejala, seperti keputihan abnormal, ruam atau luka lepuh, dan rasa sakit di alat kelamin. Terdapat beberapa jenis penyakit infeksi seksual, di antaranya adalah gonore, HIV, HPV, herpes, dan klamidia.
Gejala penyakit menular seksual bisa terjadi karena infeksi bakteri.
Penyakit menular seksual adalah jenis infeksi yang menyerang melalui hubungan seks secara vaginal, oral (mulut), atau anal (dubur). Selain itu, penularan penyakit ini bisa terjadi karena penggunaan jarum suntik dan transfusi darah yang tidak steril.
Contoh penyakit menular seksual (PMS) adalah gonore, sifilis, herpes, hingga HIV. Jika tidak ditangani dengan tepat, gejala PMS bisa menyebabkan komplikasi serius.
Misalnya, mengalami kemandulan hingga kanker leher rahim. Pada ibu hamil, kondisi ini dapat menyebabkan bayi lahir cacat dan keguguran.
Gejala Penyakit Menular Seksual
Cara mengetahui orang yang terkena penyakit menular seksual dapat dilihat dari perubahan warna urin, keputihan abnormal, dan mengalami kutil atau luka memar. Kondisi ini bisa diatasi dengan pengobatan yang tepat sesuai dengan anjuran dokter.
Penyakit Menular Seksual bisa saja menimbulkan komplikasi serius, seperti kanker serviks, penyakit jantung, dan kanker dubur. Meskipun begitu, terdapat jenis PMS yang bisa sembuh, salah satunya adalah gonore atau kencing nanah. Jenis penyakit ini dapat diobati dengan konsumsi antibiotik yang tepat.
Tanda infeksi penyakit menular seksual bisa berbeda-beda tergantung jenisnya. Namun, berikut adalah gejala penyakit menular seksual paling umum yang perlu diwaspadai.
1. Kencing Nanah
Kondisi ini dinamakan sebagai penyakit gonore. Kencing nanah disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
Penyakit ini bisa ditularkan melalui kontak langsung, seperti hubungan seksual dengan cairan vagina dan sperma. Pada kondisi tertentu, kencing nanah menimbulkan rasa sakit sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Bagaimana Cara Penularan Penyakit PMS?
2. Perubahan Cairan Vagina
Tanda dan gejala penyakit menular seksual bisa ditandai dengan perubahan cairan vagina. Kondisi ini merupakan gejala dari penyakit klamidia.
Penyakit ini menimbulkan berbagai gejala, seperti perdarahan di luar siklus haid. Perubahan cairan vagina bisa berupa keputihan abnormal yang berwarna hijau, kuning, dan putih. Kondisi ini juga disertai dengan bau tidak sedap.
3. Luka di Vagina
Salah satu gejala penyakit menular seksual pada wanita adalah terdapat luka pada vagina. Luka ini biasanya terjadi pada penderita sifilis dan tidak memicu rasa sakit pada kondisi awal.
Selain itu, penyakit sifilis juga ditandai dengan bercak putih di mulut. Anda perlu berhati-hati karena infeksi ini bisa ditularkan melalui sentuhan luka.
4. Rasa Gatal di Area Vagina
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans yang tumbuh secara berlebihan. Infeksi ini mampu menimbulkan peradangan pada vagina sehingga perlu pengobatan sesuai saran dokter. Rasa gatal juga disertai dengan keputihan abnormal, seperti bau amis dan perubahan warna cairan.
5. Sensasi Terbakar saat Buang Air Kecil
Gejala infeksi menular seksual pada wanita, salah satunya adalah sensasi terbakar saat buang air kecil. Kondisi ini merupakan gejala dari penyakit vulvovaginitis.
Gejala lain yang dapat dialami berupa keluarnya cairan berbau dan kulit merah pada vagina. Anda bisa melakukan pemeriksaan medis terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
6. Benjolan pada Anus
Kondisi ini dapat ditularkan melalui vagina dan seks anal. Benjolan bisa tumbuh secara perlahan-lahan sehingga lapisan kulit mudah mengelupas.
Benjolan pada anus menandakan bahwa Anda terkena penyakit donovanosis. Kondisi ini juga disertai gejala seperti kemerahan pada organ intim.
7. Muncul Bisul
Bisul terjadi akibat infeksi bakteri haemophilus ducreyi. Hal ini menyebabkan luka tidak beraturan, luka yang mudah berdarah, dan sakit pada organ intim.
Jika tidak segera diobati, bisul dapat menyebabkan peradangan luas pada alat kelamin. Biasanya, kondisi awal ditandai dengan rasa gatal di area anus dan vagina.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Menular pada Kulit?
8. Keluarnya Cairan dari Ujung Penis
Cairan ini memiliki warna hijau, kuning, atau putih. Keluarnya cairan menjadi salah satu tanda gejala penyakit kencing nanah atau gonore.
Penyakit ini sering dialami oleh pria akibat hubungan seksual yang tidak aman. Jika mengalami gejala ini, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
9. Pembengkakan Kulup
Gejala penyakit menular seksual pada pria yang paling umum adalah kulup pada penis membengkak. Bengkak bisa terjadi akibat kurangnya menjaga kebersihan penis. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria yang tidak disunat.
Pembengkakan biasanya menimbulkan rasa sakit dan iritasi sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada kondisi awal, gejala ini disertai dengan rasa gatal luar biasa.
10. Bintil Merah pada Kulit Kepala Penis
Penyebab bintil bisa terjadi karena berbagai masalah kesehatan, seperti kutu kemaluan, balanitis, dan herpes genital. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya kebersihan dan iritasi pada alat kelamin pria.
Bintil merah bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 hari. Jika gejala ini tidak menghilang selama beberapa hari, segera konsultasikan ke dokter.
11. Sakit saat Buang Air Kecil dan Ejakulasi
Kondisi ini disebabkan oleh infeksi pada penis, prostat, saluran kemih, dan testis. Rasa sakit menandakan adanya penyakit menular seksual, seperti klamidia, gonore, dan herpes.
Selain itu, penderita kerap mengalami lecet pada bagian organ intim. Rasa sakit ini dapat memengaruhi frekuensi buang air kecil.
Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Anyang-Anyangan yang Mengganggu
12. Rasa Gatal Pada Anus
Kondisi ini menimbulkan rasa gatal luar biasa sehingga terjadi iritasi di kulit anus. Anus gatal dapat disebabkan oleh alergi konsumsi makanan tertentu dan penyakit infeksi.
Rasa gatal ini seringkali memburuk setelah buang air besar atau di malam hari. Gejala ini timbul akibat hubungan seksual yang tidak aman.
13. Penis Mengeluarkan Bau Tidak Sedap
Penis yang sehat tidak menimbulkan bau tidak sedap. Kondisi ini bisa terjadi apabila kurangnya menjaga kebersihan alat kelamin, terutama setelah berolahraga.
Namun, terdapat beberapa penyakit menular seksual yang menjadi penyebab penis bau. Misalnya, infeksi saluran kemih, gonore, dan balanitis.
14. Terdapat Darah di Dalam Air Mani
Ejakulasi berdarah disebabkan oleh berbagai hal, seperti peradangan, pembentukan kista, dan tumor. Kondisi ini jarang terjadi pada pria berumur di bawah 40 tahun.
Darah pada air mani dikenal dengan sebutan hematospermia. Penyakit ini menimbulkan gejala lain, seperti peradangan pada saluran prostat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami ciri-ciri penyakit menular seksual seperti yang telah dijelaskan dalam artikel ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Penyakit menular seksual lebih berisiko terjadi pada orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual dan tidak menggunakan kondom.
Untuk mendiagnosis PMS, biasanya dokter melakukan wawancara medis terkait riwayat seksual dan gejala yang diderita. Selain itu, dokter juga memeriksa kondisi fisik untuk menemukan tanda-tanda terkena infeksi.
Penderita juga dapat menjalani pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis penyakit secara tepat, seperti:
- Menggunakan sampel urine yang dikeluarkan oleh tubuh
- Menjalani pemeriksaan darah untuk mencari tahu diagnosis sifilis stadium lanjut atau HIV
- Menguji sampel cairan pada luka yang terinfeksi.
Pengobatan yang dilakukan bisa berbeda-beda tergantung dari jenis dan penyebab infeksi penyakit. Pada umumnya, infeksi yang ditularkan oleh bakteri lebih mudah diobati dengan antibiotik. Infeksi akibat virus dan parasit memerlukan penanganan lebih lanjut oleh tenaga medis, tetapi tidak selalu sembuh sepenuhnya.
Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual
Pencegahan penyakit menular seksual dapat dilakukan dengan beberapa hal, seperti hubungan seksual yang aman. Anda dapat menggunakan kondom setiap berhubungan intim dan tidak berganti lebih dari satu pasangan seksual.
Pemeriksaan skrining juga perlu dijalani secara rutin, baik pria dan wanita yang berusia 15 hingga 65 tahun. Pemeriksaan ini berupa tes darah dan tes usap kelamin yang disesuaikan pada jenis infeksi penyakit.
Berikut beberapa cara mencegah penyakit menular seksual, antara lain:
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual
- Menjalani vaksinasi, khususnya vaksin hepatitis B dan vaksin HPV
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada bagian organ intim
- Tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang, seperti narkoba, NAPZA, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril
- Tidak melakukan hubungan seksual apabila memiliki gejala penyakit menular seksual
- Pada pria dianjurkan untuk menjalani sunat agar menurunkan risiko terinfeksi bakteri, virus, dan parasit
- Rajin menjaga kebersihan alat kelamin
- Menggunakan alat pengaman, seperti kondom berbahan lateks atau poliuretan sebelum berhubungan seksual
Apabila mengalami ciri penyakit menular seksual, seperti muncul kutil, kulit memar, sakit saat berhubungan seks, dan keputihan abnormal, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Farra Assyifa Rizqy
Source:
- Healthline. Sexually Transmitted Disease (STD) Information for Women. Juni 2024.
- Healthline. Signs and Symptoms of Common STDs in Men. Juni 2024.
- Mayo Clinic. Sexually Transmitted Diseases (STDs). Juni 2024.