Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala awal kanker vulva yang perlu diwaspadai umumnya ditandai dengan rasa nyeri pada vagina, munculnya benjolan pada labia majora, hingga terdapat luka yang tidak kunjung sembuh.

Bengkak atau benjolan menjadi gejala umum penyakit kanker vulva.
Kanker vulva adalah jenis kanker yang berkembang pada bagian luar organ reproduksi wanita yang melibatkan struktur seperti bibir luar (labia majora), bibir dalam (labia minora), klitoris, serta vestibulum vagina yang mencakup pembukaan vagina.
Mendeteksi gejala kanker vulva sejak dini bisa membantu pengobatan lebih cepat, sehingga peluang kesembuhannya lebih tinggi.
Dalam artikel ini akan dibahas apa saja ciri-ciri kanker vulva yang perlu kamu waspadai dan faktor risiko penyebabnya.
Gejala Kanker Vulva
Gejala kanker vulva pada setiap orang bisa berbeda. Namun, beberapa gejala yang dapat muncul sebagai tanda kanker vulva melibatkan perubahan pada organ vagina, termasuk:
- Muncul benjolan pada vulva atau bibir vagina bengkak
- Vulva berubah warna menjadi lebih kemerahan atau putih
- Vagina terasa gatal atau muncul sensasi seperti terbakar
- Terdapat luka pada vagina yang tidak kunjung sembuh atau kembali muncul
- Vulva terasa nyeri dan tidak nyaman
- Ukuran klitoris, labia majora, atau labia minora mengalami perubahan
- Setelah berhubungan seksual terjadi perdarahan
- Kelenjar getah bening di panggul atau pangkal paha membesar
Baca juga: Gejala Kanker Serviks Pada Stadium Awal hingga Akhir
Faktor Risiko Kanker Vulva
Penyebab kanker vulva belum diketahui secara pasti. Namun, munculnya tanda atau gejala kanker dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk:
1. Merokok
Zat beracun dalam rokok bisa merusak sel-sel sehat dan meningkatkan kemungkinan perkembangan sel ganas yang menyebabkan kanker. Kandungan rokok bisa memperburuk kesehatan vagina dan memicu kanker vulva.
2. Wanita Lanjut Usia atau Menopause
Wanita yang sudah memasuki masa menopause memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker vulva. Penuaan dapat memengaruhi kestabilan genetik sel, meningkatkan potensi terjadinya mutasi yang berkontribusi pada kanker.
3. Riwayat Kutil Kelamin
Pernah terkena kutil kelamin berisiko meningkatkan seseorang terkena kanker vulva. Pasalnya, beberapa jenis HPV yang menyebabkan kondisi ini juga berkaitan dengan perkembangan sel kanker.
4. Lichen Sclerosus
Lichen Sclerosus adalah kondisi yang menyebabkan kulit di area genital dan anus tampak lebih tipis, berubah warna, dan tidak merata. Kondisi kulit ini juga meningkatkan risiko kanker vulva. Jika Anda memiliki riwayat penyakit Lichen Sclerosus, penting untuk selalu berkonsultasi pada dokter dan mengawasi perkembangan kondisinya.
5. Riwayat Vaginal Intraepithelial Neoplasia (VIN)
Vaginal Intraepithelial Neoplasia (VIN) adalah perubahan prakanker pada sel-sel vulva yang bisa memicu kanker di masa mendatang. Orang dengan riwayat VIN memerlukan pemantauan dan manajemen yang tepat untuk mengurangi risiko perkembangan sel ganas.
Baca juga: Ciri-Ciri Kanker Payudara Stadium Awal hingga Ganas
Untuk menentukan diagnosis kanker vulva, Anda perlu berkonsultasi pada dokter. Anda bisa mengunjungi Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan kanker yang tepat.
Rumah Sakit Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Lia Tanoto
Source:
- Mayo Clinic. Vulva Cancer. Diakses 2024.
- American Cancer Society. Signs and Symptoms of Vulvar Cancers and Pre-Cancers. Diakses 2024.