Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ciri-ciri menopause pada wanita, mulai dari tubuh terasa panas hingga gangguan ingatan. Normalnya, usia menopause pada wanita berlangsung antara 45-55 tahun. Ketika mengalami kondisi ini, wanita tetap bisa berhubungan intim.
Usia rata-rata seorang wanita mencapai usia menopause adalah 51 tahun.
Perlu diketahui bahwa menopause merupakan hal yang wajar dan umum dialami oleh wanita. Kondisi ini dapat didiagnosis setelah wanita tidak mengalami menstruasi, pendarahan vagina, atau bercak setelah 12 bulan.
Meskipun umum terjadi, menopause kerap menimbulkan gejala tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini bisa diatasi dengan perawatan mandiri di rumah atau penanganan medis, seperti pola hidup sehat dan terapi hormon untuk meningkatkan kualitas hidup lebih baik.
Apa Itu Menopause?
Usia menopause adalah fase wanita berhenti mengalami menstruasi dan tidak lagi bisa hamil secara alami. Haid merupakan fase meluruhnya dinding rahim akibat tidak terbuahinya sel telur.
Kondisi ini biasanya terjadi sekali dalam sebulan dengan rentan rata-rata waktu 7-14 hari. Menopause juga menjadi salah satu fase normal yang dialami oleh wanita pada rentan usia antara 45 sampai 55 tahun.
Pada usia menopause, wanita akan memiliki frekuensi haid yang sedikit atau bahkan berhenti secara tiba-tiba. Hal ini disertai dengan adanya penurunan kadar estrogen dalam tubuh wanita.
Kapan Usia Menopause Wanita?
Umumnya, usia rata-rata seorang wanita mencapai usia menopause adalah 51 tahun. Diketahui, 1 dari 100 wanita mengalami menopause sebelum usia 40 tahun. Peristiwa tersebut dikenal sebagai menopause dini atau insufisiensi ovarium prematur.
Ciri-ciri dan gejala yang muncul pada setiap wanita menopause akan berbeda tergantung pada kadar estrogen dalam tubuh mereka. Ketika wanita telah memasuki masa menopause, kondisi ini bisa menurunkan peluang atau tidak dapat hamil kembali secara alami.
Wanita juga mengalami kecemasan dan menurunnya gairah seks akibat menurunnya hormon di dalam tubuh. Hal inilah yang perlu dipahami oleh setiap wanita untuk mempersiapkan diri saat mengalami menopause.
Tanda-Tanda Usia Menopause
Tanda-tanda usia menopause akan berbeda-beda pada setiap wanita. Beberapa diantaranya dapat mengalami tanda yang sangat parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala umum usia menopause yang normal terjadi pada wanita, yaitu:
1. Tubuh Terasa Panas
Tubuh terasa panas menjadi salah satu gejala paling umum dari perimenopause dan menopause. Kondisi ini terjadi secara alami ketika ovarium berhenti melepaskan sel telur sehingga menstruasi berhenti.
Dokter menyebut rasa panas akibat menopause sebagai gejala vasomotor (VMS). Rasa panas yang hebat bisa terjadi di bagian tubuh tertentu, seperti wajah, leher, dan dada.
Baca Juga: Siklus Menstruasi Wanita (Women Cycle)
2. Keringat Berlebihan
Saat mengalami menopause, Anda dapat mengalami keringat berlebih di malam hari. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan rasa panas atau gejala vasomotor pada wanita.
Keringat berlebih bisa terjadi akibat perubahan kadar hormon, termasuk estrogen dan progesteron yang memengaruhi pengaturan suhu tubuh. Perubahan ini juga mengganggu cara kerja hormon lainnya yang bertanggung jawab dalam mengatur suhu tubuh.
3. Vagina Terasa Kering
Gejala umum menopause selanjutnya adalah vagina kering. Kondisi ini sering kali berkaitan dengan tanda menopause yang menyerang wanita.
Vagina kering kerap menimbulkan rasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seks dan meningkatkan risiko terjadinya iritasi. Bahkan, kondisi ini juga menyebabkan rasa sakit saat olahraga dan buang air kecil.
4. Kesulitan Tidur
Kesulitan tidur merupakan keluhan yang terjadi pada wanita selama masa transisi menopause. Kondisi ini berkaitan erat dengan stres akibat perubahan hormon yang terjadinya
Selain itu, sulit tidur juga bisa terjadi karena tubuh terasa panas dan sering berkeringat di malam hari. Akibanya, banyak wanita menopause yang sering terbangun dini hari dan tidak mampu tidur nyenyak.
5. Perubahan Suasana Hati
Selama masa transisi menuju menopause, tubuh dapat mengalami penurunan kadar hormon estrogen dan memicu dampak besar di seluruh tubuh. Kondisi ini berkaitan erat dengan perubahan suasana hati saat menopause.
Penurunan hormon estrogen bisa memengaruhi cara tubuh dalam mengelola zat serotonin dan norepinefrin. Zat ini dapat menimbulkan gejala depresi yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Kadar estrogen yang lebih rendah dapat berupa:
- Mudah tersinggung
- Stres
- Daya ingat menurun atau pelupa
- Sering merasa cemas
- Sulit berkonsentrasi
- Tubuh mudah lelah
Baca Juga: Penyebab Haid Lama, Normal atau Tidak?
6. Gairah Seks Menurun
Pada masa perimenopause atau menopause, wanita kerap mengalami kesulitan seksual, mulai dari tidak bergairah hingga tidak mampu mencapai orgasme. Kondisi ini bisa terjadi akibat penurunan kadar estrogen yang dapat mengurangi hasrat seseorang untuk berhubungan seks dan mempersulit gairah seksual.
Bukan hanya itu saja, terdapat faktor lain yang bisa membuat hubungan seksual menjadi kurang menarik. Misalnya, penyakit kronis, mengalami cedera, dan mudah lelah seiring bertambahnya usia. Hal ini juga menyebabkan vagina kering sehingga hubungan intim terasa menyakitkan.
7. Gangguan Ingatan
Saat memasuki masa perimenopause atau pascamenopause, wanita dapat mengalami masalah pada daya ingat yang tidak sama seperti dulu lagi. Kondisi ini merupakan keluhan umum di kalangan usia lanjut yang perlu Anda waspadai.
Penelitian membuktikan bahwa 60 persen wanita saat menopause melaporkan penurunan kinerja kognitif, seperti berpikir dan mengingat. Anda bisa mengatasi kondisi ini dengan menjalani terapi hormon.
Tanda-tanda usia menopause dapat muncul dari beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun sebelum haid berhenti. Kondisi ini umumnya berlangsung selama kurang lebih 4 tahun setelah haid terakhir.
Namun, pada beberapa wanita, tanda-tanda usia menopause akan berlangsung lebih lama dari rata-rata pada umumnya. Hal ini tergantung pada kondisi kesehatan setiap orang.
Ciri-Ciri Haid Menjelang Menopause
Ciri-ciri haid menjelang menopause adalah siklus menstruasi menjadi tidak teratur. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya darah haid yang lebih lambat dari biasanya.
Siklus menstruasi pada wanita menopause akan berhenti sepenuhnya dalam waktu 4 tahun setelah haid terakhir. Adapun sejumlah ciri-ciri haid lainnya menjelang menopause, di antaranya:
- Perubahan suasana hati yang tidak pasti
- Dorongan atau keinginan berhubungan seks menjadi lebih rendah
- Muncul rasa panas pada tubuh, mirip demam
- Banyak memproduksi keringat
- Jantung berdebar lebih cepat
- Mengalami sakit kepala
- Kekeringan dan nyeri pada vagina
- Hubungan seks terasa lebih menyakitkan
- Mengalami kesulitan tidur
Berdasarkan kondisi ini, ciri-ciri haid menjelang menopause tidak jauh berbeda dengan tanda-tanda usia menopause. Hal ini dapat terjadi karena siklus tidak teratur dan haid mulai berhenti juga merupakan gejala menopause.
Apa Penyebab Wanita Mengalami Menopause Dini?
Penyebab menopause dini bisa terjadi karena pengobatan kanker, operasi, atau kondisi kesehatan tertentu. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini terkadang tidak diketahui penyebab utamanya.
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah menopause dini:
- Kenali faktor utama penyebab usia menopause, misalkan hormon pada tubuh
- Hindari melakukan olahraga secara berlebihan, karena hal ini tidak baik dan dapat mempercepat usia menopause
- Hindarilah kebiasaan merokok atau vape
- Hindari lingkungan yang mengandung gas-gas beracun
- Perbanyak minum air putih, normalnya adalah 8 gelas dalam sehari
- Mengatur dan memperhatikan berat badan tetap ideal
- Mulai pertimbangkan untuk melakukan terapi hormon
Baca Juga: 10 Penyebab Menstruasi Tidak Teratur dan Cara Mengatasinya
Cara Mengatasi Gejala Menopause
Selain mencegah, Anda juga bisa mengatasi gejala menopause dengan beberapa cara, seperti:
1. Perawatan Mandiri di Rumah
Umumnya, gejala menopause akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Anda bisa menjalani perawatan mandiri di rumah dengan menerapkan hal-hal, sebagai berikut:
- Mengenakan pakaian berbahan katun untuk mengurangi rasa panas dan keringat berlebih
- Menggunakan pelumas vagina berbahan dasar air saat berhubungan intim
- Istirahat yang cukup
- Lakukan pijat atau relaksasi otot
- Memperkuat dasar panggul dengan latihan kegel
- Konsumsi makanan gizi seimbang, seperti sayur, buah, dan biji-bijian utuh
- Mengelola berat badan
- Menghentikan kebiasaan merokok dan hindari paparan asap rokok
- Olahraga secara teratur
2. Terapi Hormon
Salah satu cara efektif untuk mengatasi gejala menopause adalah dengan terapi hormon estrogen. Terapi ini mampu meredakan hot flashes atau tubuh terasa panas dan memperlambat pengeroposan tulang.
Dokter dapat merekomendasikan estrogen dalam dosis rendah dan selama waktu tertentu untuk mengurangi gejala yang terjadi pada penderita. Terapi ini bermanfaat untuk wanita berusia di bawah 60 tahun dan dalam kurun waktu 10 tahun sejak menopause.
Jika Anda mengalami tanda-tanda menopause, seperti tubuh terasa panas, gangguan fungsi seksual, dan sering berkeringat berlebih yang tidak kunjung hilang dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS
Source:
- NHS. Menopause. Agustus 2024.
- WebMD. Your Guide to Menopause. Agustus 2024.
- Women’s Health. 7 Steps You Can Take Right Now To Prevent Early Menopause. Agustus 2024.