Gejala kanker serviks hingga penangannya penting untuk diketahui oleh setiap wanita. Kanker serviks sendiri merupakan salah satu jenis kanker yang mematikan pada wanita, selain kanker payudara. Dilansir dari International Agency for Research on Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2012, estimasi kasus baru kanker serviks di Indonesia sekitar 14 % dengan estimasi kasus kematian sebesar 6.8%.
Serta menempati posisi ke-3 jumlah kasus baru kanker pada wanita setelah kanker payudara dan kolorektal. Sedangkan kanker serviks uteri merupakan kanker terbanyak penyebab kematian pada perempuan di negara berkembang.

Gejala kanker serviks, pada 76% kasus tidak menunjukan gejala sama sekali.
Kanker Serviks Adalah
Kanker serviks merupakan sel kanker yang tumbuh pada area leher rahim yang terhubung dengan vagina dan umumnya tidak memiliki gejala awal. Kanker serviks ini baru akan memunculkan gejala ketika sel-sel kanker telah menyebar. Penyebab kanker serviks belum dapat dipastikan, namun kanker ini berhubungan erat dengan infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Serviks adalah bagian bawah rahim yang terhubung dengan vagina. Salah satu fungsinya adalah menghasilkan lendir/mukus. Serviks sendiri akan menutup saat kehamilan untuk menjaga janin tetap di dalam rahim, dan akan melebar/terbuka saat proses persalinan.
Baca Juga: Kenali Gejala Kanker Ganas Ini
Gejala Kanker Serviks
Gejala kanker serviks, pada 76% kasus tidak menunjukan gejala sama sekali. Lesi pra-kanker dan kanker stadium dini biasanya tidak bergejala dan dapat terdeteksi dengan pemeriksaan sitologi/pap smear. Pemeriksaan pap smear/sitologi untuk mendeteksi sel-sel serviks yang tidak menunjukan adanya gejala dengan tingkat ketelitiannya mencapai 90%.
Pada stadium dini biasanya yang dialami:
- Tidak khas (perdarahan pervaginam yang disangka perpanjangan masa haid).
- Keputihan, yang makin lama akan berbau busuk.
- Perdarahan setelah senggama.
- Timbulnya perdarahan setelah masa menopause
- Pada fase infasif, dapat keluar cairan berwarna kekuningan, berbau dan bercampur darah.
Pada Stadium lanjut biasa yang dialami:
- Gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.
- Timbul nyeri panggul/perut bagian bawah (jika ada radang panggul).
- Nyeri di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan terjadi hidronephrosis
- Badan menjadi kurus (kurang gizi).
- Gangguan organ, misal otak (nyeri kepala, gangguan kesadaran).
Baca Juga: Kanker Tulang: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan
Penyebab Kanker Serviks
Selanjutnya, apa penyebab kanker serviks? Penyebab yang memungkinkan kemunculan kanker serviks pada leher rahim, yaitu Virus HPV (human papilloma virus). Virus HPV ini dapat menginfeksi leher rahim, kulit dan membrane mukosa pada anus, mulut dan tenggorokan. Virus ini dapat menyebar dan menular pada hubungan seksual terutama bagi yang berhubungan seksual lebih dari satu pasangan.

HPV adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi dipermukaan kulit serta berpotensi menyebabkan kanker serviks.
Baca Juga: 6 Cara Mencegah Kanker Usus
Terapi Kanker Serviks
Pengobatan kanker serviks ini dapat menggunakan berbagai cara. Metode pengobatan yang dipilih dan dijalankan tentu harus menyesuaikan dengan jenis, stadium dan kondisi dari penderita. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:
1. Pembedahan
Pembedahan histerektomi ekstrafasial bila kanker mikroinvasif <5 mm dan tidak terdapat sel tumor pada pembuluh darah/limfe.
Pembedahan radikal: Histerektomi radikal + limfadenektomi pelvis dilakukan pada stadium I-IIa, bila tidak ada kontraindikasi.
2. Radiasi
Radiasi interna + radiasi eksterna. Sebaiknya dilakukan pemberian kemoradiasi (sebelum radiasi diberikan kemoterapi).
3. Kemoterapi (menggunakan obat kemoterapi)
Kemoterapi, pengobatan kanker dengan menggunakan obat anti kanker untuk menghambat pertumbuhan atau membunuh sel kanker.
4. Pengobatan kombinasi
Pengobatan kanker yang melibatkan antara pembedahan, kemoterapi, dan radiasi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghindari Penyakit Kanker?
Pencegahan Kanker Serviks
Kemudian, hal apa saja yang dapat mencegah penularan kanker serviks? Berikut adalah beberapa hal diantaranya:
1. Berhubungan seksual dengan aman
Gunakanlah kondom dan hindari berganti-ganti pasangan.
2. Vaksin HPV
Pada wanita dengan usia 9-26 tahun akan baik diberikan sebelum mereka aktif berhubungan seksual.
3. Rutin pap smear
Periksalah pap smear secara berkala dan rutin untuk memantau kondisi serviks.
4. Jalani pola hidup sehat
Menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayuran dan rutin melakukan aktivitas fisik.
Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai kanker serviks mulai dari gejala kanker serviks hingga pencegahannya. Bagi para wanita, perhatikanlah pola hidup kalian supaya dapat mengurangi kemungkinan terjangkitnya penyakit kanker serviks. Selain itu, jika Anda telah menyadari beberapa gejala di atas, segeralah untuk periksa ke dokter supaya dapat penanganan segera dan tidak menyebar lebih jauh. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda!
Telah direview oleh dr. Febriani
Source:
- Torre, Lindsey A. MSPH. Global cancer statistics. 2012. Volume 65, Issue 2. March/April 2015. Pages 87–108. First published: 4 February 2015. DOI: 10.3322/caac.21262.,diunduh 6 oktober 2016).
- Buletin Jendela dan data dan informasi kesehatan. Semester 1. 2015
- Kanker Serviks
- Gundah Gulana Menghadapi Kemoterapi