Ditulis oleh Tim Konten Medis
Fertilisasi adalah masuknya sperma melalui vagina dan membuahi sel telur di tuba falopi. Jika fertilisasi atau pembuahan terjadi, proses ini dapat membentuk zigot yang mampu menghasilkan keturunan. Namun, pembuahan yang tidak berhasil dapat meluruhkan lapisan endometrium sebagai bagian dari siklus menstruasi.
Fertilitas adalah kemampuan seseorang untuk memiliki anak atau menghasilkan keturunan.
Kehamilan sebenarnya adalah proses yang cukup rumit yang memiliki beberapa tahapan. Kondisi ini dapat dimulai dengan bertemunya sel sperma dan sel telur di dalam organ reproduksi wanita.
Meskipun hanya dibutuhkan 1 sperma untuk menghasilkan bayi, beberapa sel ini perlu menempel pada kulit luar dan membran sel telur sebelum 1 sperma dapat masuk dan membuahinya. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan proses fertilisasi.
Apa Itu Fertilisasi atau Pembuahan?
Pembuahan atau fertilisasi adalah proses penyatuan sperma dan sel telur untuk membentuk zigot yang mampu menciptakan keturunan. Zigot adalah sel telur yang sudah dibuahi dan mengandung informasi genetik (DNA) yang dibutuhkan untuk menghasilkan embrio dan janin.
Jenis fertilisasi terbagi atas 2 jenis, yaitu fertilisasi eksternal dan internal. Pada manusia, fertilisasi internal ditandai dengan pembuahan sel telur oleh sperma di dalam tubuh wanita.
Selama proses ini, air mani yang terdiri dari ribuan sperma diinseminasi ke dalam vagina wanita selama hubungan seksual. Tempat terjadinya fertilisasi internal berada di tuba falopi.
Sementara itu, fertilisasi eksternal dapat berupa IVF atau Fertilisasi In Vitro, yaitu prosedur yang melibatkan pembuahan sel telur dengan sperma dalam cawan laboratorium. Setiap siklus IVF memerlukan waktu 2 minggu atau lebih untuk mencapai proses pembuahan. Prosedur ini perlu dilakukan beberapa kali untuk meningkatkan peluang kehamilan secara optimal.
Proses Fertilisasi pada Manusia
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam proses pembuahan atau fertilisasi pada manusia yang perlu Anda ketahui:
1. Pengangkutan Sperma
Setelah ejakulasi, sperma atau air mani membentuk gel yang melindungi diri dari zat asam di vagina. Gel ini akan mencair dalam waktu 20-30 menit oleh enzim dari kelenjar prostat.
Pencairan sperma sangat penting untuk mengangkut sel-sel ini menuju ke organ intim wanita. Selanjutnya, sperma akan bergerak melalui lapisan lendir serviks yang menjaga pintu masuk rahim. Proses ini dikenal dengan sebutan tahapan ovulasi.
Selama ovulasi, lapisan lendir serviks cenderung menjadi lebih tipis dan mengubah tingkat keasamannya, sehingga menciptakan lingkungan yang bersahabat bagi sperma. Lapisan ini berfungsi sebagai tempat penampungan untuk kelangsungan hidup sperma yang lebih lama.
Setelah sperma masuk ke dalam rahim, kontraksi dapat mendorong sel ini menuju ke tuba falopi dan menghasilkan pembuahan. Lama sperma membuahi sel telur biasanya berlangsung dalam waktu 24 jam dan bisa hidup di saluran reproduksi wanita hingga 5 hari.
Baca Juga: 10 Tes Kesuburan Wanita dan Pria untuk Program Hamil
2. Pengangkutan Sel Telur
Pengangkutan sel telur dapat terjadi saat ovulasi dan berakhir setelah sel ini telah mencapai organ rahim. Setelah itu, ujung tuba falopi akan menutup ovarium yang berperan penting untuk menangkap dan memindahkan ke telur ke dalam tuba.
Umumnya, pengangkutan melalui tuba ini memakan waktu sekitar 30 jam. Bagi wanita dengan infeksi panggul dan endometriosis, kondisi ini dapat merusak tuba falopi secara permanen akibat pembentukan jaringan parut atau kerusakan pada fimbria.
3. Perkembangan Embrio
Setelah sel telur tiba di bagian tertentu dari tuba, sel ini akan beristirahat selama 30 jam. Pembuahan atau penyatuan sperma dengan sel telur terjadi di bagian tuba ini.
Sel telur yang telah dibuahi (disebut embrio) dapat menempel ke dinding rahim dan memicu pembentukan organ plasenta. Organ ini mulai memproduksi dan melepaskan hormon hCG (human chorionic gonadotropin) ke dalam darah dan air seni.
HCG terdapat dalam darah seseorang sekitar 11 hari setelah pembuahan. Biasanya, hCG memerlukan waktu lebih lama untuk muncul pada tes kehamilan, seperti testpack.
Bagaimana Jika Fertilisasi Tidak Terjadi?
Jika pembuahan tidak terjadi, endometrium bersama dengan darah dan lendir dari vagina, serta serviks membentuk aliran menstruasi yang keluar dari tubuh melalui vagina. Menstruasi adalah salah satu bagian dari siklus wanita yang meliputi peluruhan endometrium (lapisan rahim) yang terjadi sepanjang kehidupan reproduksi.
Pada setiap siklus menstruasi bulanan, endometrium mempersiapkan diri untuk memberi makan janin karena peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam penebalan dinding rahim. Umumnya, siklus ini berlangsung selama 28 hari.
Baca juga: 10 Makanan untuk Kesuburan Wanita agar Cepat Hamil
Masalah pada Proses Pembuahan
Kondisi kesehatan tertentu dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk hamil. Hanya karena sperma dan sel telur bertemu bukan berarti pembuahan akan terjadi. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa memicu masalah pada proses pembuahan:
- Anovulasi: Kondisi ini merupakan penyebab umum dari infertilitas. Anovulasi berarti Anda tidak mampu melepaskan sel telur sehingga meningkatkan risiko terjadinya pendarahan vagina yang tidak teratur.
- Oligospermia: Kondisi ini dapat terjadi akibat jumlah sperma yang rendah kurang dari 5 juta sperma dalam 1 mililiter air mani. Penyebabnya cukup bervariasi, mulai dari penyakit genetika, terkena racun lingkungan, hingga konsumsi obat terlarang.
- Endometriosis: Gangguan ini sering kali menimbulkan rasa nyeri akibat pembentukan jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim. Endometriosis biasanya terjadi selama periode menstruasi.
- Gangguan hormon: Ketidakseimbangan hormon dapat memengaruhi kesuburan. Kondisi ini berkaitan dengan dengan masalah pada seksual, kelelahan, dan libido rendah.
- Penyakit radang panggul: Gangguan ini merupakan infeksi pada satu atau beberapa organ reproduksi bagian atas, termasuk rahim, tuba falopi, dan ovarium. Jika tidak mendapatkan penanganan, penyakit radang panggul bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi.
- Varikokel: Merupakan pelebaran pembuluh darah vena di dalam kantung kulit longgar yang menahan testis (skrotum). Varikokel menimbulkan rasa nyeri dan kemandulan.
Jika Anda mengalami masalah kesehatan pada proses pembuahan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Bryan
Source:
- Cleveland Clinic. Conception. Agustus 2024.
- UCSF Health. Conception: How It Works. Agustus 2024.