Ditulis oleh Tim Konten Medis
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif bagi pria yang sudah yakin tidak ingin menambah keturunan di masa depan. Prosedur ini dapat dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kedua sisi skrotum atau tanpa sayatan yang melibatkan saluran vas deferens.
Setelah vasektomi, pria tetap menghasilkan air mani tetapi tidak mengandung sperma.
Prosedur vasektomi menjadi alat sterilisasi pada pria untuk mencegah kehamilan. Prosedur ini bisa menjadi solusi permanen bagi mereka yang tidak lagi ingin memiliki buah hati.
Meskipun vasektomi mencegah sperma masuk ke air mani, pria tetap dapat melakukan ejakulasi dan merasakan orgasme seperti biasanya. Banyak pria memilih vasektomi sebagai metode kontrasepsi yang andal dan jangka panjang, tanpa harus khawatir tentang efek samping yang signifikan.
Apa Itu Vasektomi?
Vasektomi adalah prosedur medis permanen yang digunakan sebagai metode kontrasepsi untuk pria. Proses ini melibatkan pemotongan atau pemblokiran saluran yang membawa sperma dari testis ke uretra (vas deferens) sehingga sperma tidak dapat bergabung dengan air mani saat ejakulasi.
Dengan demikian, vasektomi mencegah terjadinya pembuahan dan efektif sebagai bentuk kontrasepsi jangka panjang. Setelah menjalani prosedur ini, pria tidak lagi mengeluarkan sperma, melainkan hanya cairan mani yang tidak mengandung sperma.
Meskipun vasektomi sangat efektif dalam mencegah kehamilan, prosedur ini tidak mempengaruhi kemampuan pria untuk mencapai ereksi atau menikmati hubungan seksual. Biaya vasektomi pada pria jauh lebih murah daripada biaya sterilisasi wanita (ligasi tuba) atau biaya jangka panjang dari obat-obat kontrasepsi untuk wanita.
Vasektomi sangat efektif dan hanya sedikit memiliki efek samping. Bahkan, hanya 1 dari 2.000 wanita yang bisa hamil setelah pasangannya menjalani vasektomi.
Tujuan dan Manfaat Vasektomi
Tujuan utama vasektomi adalah untuk memberikan solusi permanen bagi pria yang tidak ingin memiliki anak lagi atau tidak ingin memiliki anak sama sekali. Sementara itu, terdapat berbagai manfaat dari prosedur ini termasuk:
- Memiliki risiko dan efek samping yang sangat rendah
- Efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan hingga mencapai 99 persen
- Tidak mengganggu hubungan seksual atau produksi hormon testosteron
Baca Juga: Ini 8 Jenis Alat Kontrasepsi Wanita dan Tingkat Efektivitasnya
Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Vasektomi
Sebelum menjalani vasektomi, pria harus memastikan bahwa mereka benar-benar yakin dengan keputusannya karena prosedur ini bersifat permanen. Selain itu, ada hal yang perlu Anda persiapkan sebelum melakukan vasektomi, seperti:
- Melakukan konsultasi dengan dokter untuk memahami semua aspek dari vasektomi, termasuk efek samping dan komplikasi
- Melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik terlebih dahulu guna mengetahui kondisi pasien secara menyeluruh
- Pilihlah prosedur vasektomi dengan dokter yang tepat
Adapun sejumlah kondisi yang perlu menjadi pertimbangan sebelum menjalani prosedur vasektomi meliputi:
- Mengidap gangguan pada organ reproduksi, seperti hidrokel atau varikokel
- Menjalani pengobatan dengan obat antikoagulan dan antiplatelet
- Memiliki reaksi alergi terhadap anestesi lokal atau obat antibiotik
- Mengalami infeksi saluran kemih atau infeksi berulang pada organ kelamin
- Pernah menjalani operasi pada alat kelamin
- Ada bekas luka atau infeksi kulit pada skrotum yang terjadi akibat kecelakaan
Prosedur Vasektomi
Prosedur vasektomi ini terbagi menjadi 2 metode, antara lain:
1. Vasektomi Konvensional
Vasektomi konvensional adalah proses pembedahan dengan membuat sayatan kecil di kedua sisi skrotum, yaitu di bagian atas skrotum dekat dengan pangkal penis. Melalui sayatan ini, dokter atau tim medis profesional dapat mengangkat saluran vas deferens yang membawa sperma dari testis.
Pada prosedur vasektomi konvensional, dokter dapat memberikan anestesi lokal pada pasien agar tidak merasakan sakit selama operasi. Meskipun sayatan cenderung kecil, proses ini sangat efektif untuk memastikan sperma tidak lagi dapat mencapai air mani.
Pemulihan pasca operasi biasanya cepat dan sedikit menimbulkan rasa tidak nyaman. Tim medis dapat memberikan obat penghilang rasa sakit ringan untuk meredakan gejala yang terjadi.
2. Vasektomi Tanpa Sayatan
Vasektomi tanpa sayatan adalah prosedur yang melibatkan penahanan saluran vas deferens dengan penjepit kecil dari luar kulit skrotum. Pada prosedur ini, dokter akan membuat lubang kecil pada kulit skrotum untuk memasukkan alat penjepit khusus untuk mengeluarkan vas deferens.
Prosedur vasektomi tanpa sayatan dapat memberikan akses ke vas deferens tanpa perlu melakukan sayatan besar sehingga mengurangi risiko komplikasi dan meminimalisir bekas luka.
Setelah pengangkatan vas deferens, dokter dapat memotong saluran dan mengikatnya untuk menghentikan aliran sperma. Meskipun hanya menggunakan lubang kecil, prosedur ini tidak memerlukan jahitan yang membuat pemulihan lebih cepat dan nyaman bagi pasien.
Vasektomi tanpa sayatan menjadi pilihan populer karena prosedurnya cenderung sederhana, minim risiko, dan jarang menimbulkan komplikasi serius. Oleh sebab itu, banyak pria yang menjadikan metode ini sebagai kontrasepsi permanen yang efektif.
Baca Juga: 7 Manfaat Pil KB untuk Kesehatan dan Kesuburan, Apa Saja?
Perawatan Pascaprosedur
Setelah menjalani vasektomi, pasien dapat mengalami memar, bengkak, dan nyeri. Kondisi ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Penting untuk mengikuti perawatan pascaprosedur sesuai petunjuk dokter, seperti:
- Lebih banyak beristirahat dan menghindari aktivitas berat selama beberapa hari
- Setelah mandi, sebaiknya keringkan area bekas luka operasi dengan lembut
- Segera konsultasikan ke dokter apabila mengalami gejala infeksi, seperti pendarahan dari area operasi, suhu tubuh melebihi 38 derajat Celsius, kemerahan, nyeri dan pembengkakan semakin parah
- Gunakan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri
- Menutup skrotum dengan perban
- Mengenakan pakaian dalam yang ketat selama minimal 48 jam setelah vasektomi
- Hindari mengangkat beban berat selama seminggu setelah operasi
- Hindari berhubungan seksual hingga 1 minggu atau lebih
- Saat melakukan hubungan intim, gunakan metode kontrasepsi tambahan
Apa Efek Samping Vasektomi pada Pria?
Meskipun vasektomi cenderung aman dan minim efek samping, beberapa pria mungkin mengalami efek samping setelah menjalani prosedur ini, di antaranya:
- Mengalami infeksi dan peradangan
- Testis terasa penuh dan menyebabkan rasa tidak nyaman
- Mengalami nyeri ringan dan pembengkakan akibat penumpukan cairan pada testis
- Pendarahan atau gumpalan darah di dalam skrotum, yaitu kantong kulit yang berisi testis
- Adanya benjolan keras karena peradangan akibat kebocoran sperma
Jika Anda mengalami efek samping vasektomi yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Monica
Source:
- Cleveland Clinic. Vasectomy. September 2024.
- Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development. What are The Risks of Vasectomy?. September 2024.
- Mayo Clinic. Vasectomy. September 2024.