Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ivf (in vitro fertilization) atau bayi tabung adalah program kehamilan dengan metode pembuahan di luar tubuh atau di dalam tabung. Metode bayi tabung bisa menjadi alternatif untuk mengatasi masalah kesuburan, dan memberi kesempatan bagi mereka untuk memiliki keturunan.
Satu siklus bayi tabung dapat memakan waktu sekitar 2-3 minggu.
Bayi tabung termasuk jenis perawatan kesuburan yang dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium, lalu membuahinya dengan sperma untuk menghasilkan embrio. Setelah embrio terbentuk, dokter dapat memasukkannya ke dalam rahim.
Anda mungkin sudah akrab dengan istilah umum bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF). Tujuan bayi tabung adalah untuk meningkatkan peluang hamil pada pasien yang mengalami infertilitas atau gangguan kesuburan.
Biasanya, program ini berlangsung selama 4-6 minggu untuk mencapai kehamilan yang optimal. Sebelum menjalani IVF, ada beberapa syarat yang perlu Anda dan pasangan patuhi untuk menghasilkan kelahiran hidup. Misalnya, telah melakukan tes skrining, siap secara mental dan finansial, serta usia kehamilan ideal.
Apa Itu Bayi Tabung?
Fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung adalah prosedur kompleks yang melibatkan penyatuan sel telur dan sperma di luar rahim untuk menghasilkan kehamilan. Ini termasuk perawatan untuk penderita infertilitas, yaitu kondisi ketika tubuh tidak dapat hamil setelah 1 tahun mencoba berhubungan intim tanpa alat kontrasepsi.
Teknologi berbantu untuk kehamilan sebenarnya ada dua, yaitu bayi tabung dan IUI. Meskipun hampir serupa, terdapat perbedaan IVF dan IUI (inseminasi intrauterin) secara signifikan. Pada perawatan IUI, pembuahan dapat terjadi di dalam tuba falopi dengan memasukkan sperma berkualitas tinggi dengan kateter ke dalam rahim selama ovulasi.
Prosedur ini mampu membantu sperma untuk mencapai sel telur dengan lebih mudah. Sementara itu, perawatan IVF dapat terjadi ketika sperma dan sel telur dibuahi di laboratorium, lalu menempatkannya di rahim sebagai embrio.
IUI cenderung memiliki tingkat keberhasilan lebih rendah daripada IVF tetapi memiliki harga yang lebih terjangkau. Anda bisa berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan jenis perawatan yang tepat dalam mengatasi masalah kesuburan.
Baca juga: Persiapan Sebelum Bayi Tabung, Apa Saja?
Urutan Proses Bayi Tabung
Berikut ini adalah beberapa tahapan proses bayi tabung:
1. Pemberian Pil KB atau Estrogen
Langkah pertama proses bayi tabung adalah menggunakan pil KB atau estrogen sesuai resep dokter. Jenis obat ini berperan penting untuk menghambat pertumbuhan kista ovarium yang dapat mengontrol siklus menstruasi wanita.
Selain itu, obat pil KB atau estrogen mampu memaksimalkan jumlah sel telur yang matang sehingga memudahkan prosedur pengambilan sel telur. Pada beberapa kasus, dokter dapat meresepkan pil KB kombinasi, yaitu estrogen dan progesteron atau hanya estrogen saja, tergantung dari kondisi kesehatan pasien.
2. Stimulasi Ovarium
Cara kerja bayi tabung selanjutnya adalah dengan menjalani stimulasi ovarium. Tahapan ini melibatkan penyuntikan obat hormon untuk mendukung seluruh kelompok sel telur agar matang secara bersamaan.
Ini berarti pasien IVF dapat memiliki lebih dari satu sel telur yang dapat mendukung pembuahan. Dokter dapat menyesuaikan obat hormon sesuai dengan kondisi kesehatan, usia, dan respon tubuh terhadap stimulasi ovarium.
Selain itu, terdapat beberapa langkah lainnya pada proses stimulasi, di antaranya:
● Pemantauan: Dokter dapat memantau respon ovarium terhadap obat-obatan melalui pemeriksaan USG dan kadar hormon darah. Pemantauan ini berlangsung selama 8-14 hari.
● Suntikan pemicu: Prosedur bayi tabung ini dapat diberikan untuk menuntaskan pematangan sel telur. Tim medis dapat memberikan suntikan pemicu 36 jam sebelum pengambilan sel telur.
3. Pengambilan Sel Telur
Dokter atau ahli medis profesional dapat menggunakan USG untuk mengarahkan jarum tipis ke setiap ovarium melalui vagina. Jarum ini terhubung langsung ke alat penghisap agar mampu menarik sel telur keluar dari folikel.
Kemudian, sel telur ditempatkan dalam wadah berisi larutan dan inkubator khusus. Selama prosedur pengambilan sel telur, kondisi ini bisa menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga memerlukan obat-obatan ringan untuk mengurangi gejalanya.
4. Pemupukan
Tim medis dapat melakukan proses pembuahan pada seluruh sel telur yang telah matang dengan menggunakan alat suntikan sperma berupa intrasitoplasma atau ICSI. Proses ini berarti sperma akan disuntikkan ke setiap sel telur matang untuk mendukung proses pembuahan.
Jika jumlah sel telur masih banyak yang belum dibuahi, dokter dapat membekukan sel telur untuk menggunakannya di kemudian hari. Pembuahan sel telur matang rata-rata berkisar 70 persen. Jika terdapat 10 sel telur matang, maka 7 sel lainnya dapat dibuahi.
5. Perkembangan Embrio
Ketika proses pembuahan sel telur berhasil, dokter dapat memantau perkembangan embrio selama 5-6 hari. Embrio yang sehat dapat dipindahkan ke rahim pasien untuk mendukung proses kehamilan secara menyeluruh.
Rata-rata, terdapat 50 persen embrio yang mampu berkembang ke tahap blastokista untuk dipindahkan ke rahim. Misalnya, 7 sel telur yang dibuahi dapat menghasilkan 3-4 embrio yang berkembang ke tahap blastokista.
6. Transfer Embrio
Ada dua jenis transfer embrio bayi tabung, yaitu segar dan beku. Pada transfer embrio segar, dokter dapat memasukkan embrio ke dalam rahim antara 3-7 hari setelah prosedur berlangsung.
Sementara itu, transfer embrio beku memerlukan proses pencairan agar bisa memasukkannya ke dalam rahim. Proses ini dapat berasal dari siklus IVF sebelumnya atau sel telur donor dari orang lain.
7. Kehamilan
Kehamilan dapat terjadi ketika embrio menempel pada dinding rahim. Pasien bisa menjalani pemeriksaan tes darah untuk mengetahui kehamilan sekitar 9-14 setelah proses pemindahan embrio.
Sebelum menjalani prosedur bayi tabung, terdapat beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan terlebih dahulu, seperti usia, kesuburan, dan riwayat kehamilan sebelumnya. Selain itu, Anda perlu mengetahui risiko program bayi tabung yang bisa terjadi kapan saja, termasuk perdarahan dan infeksi.
Baca juga: Mengenal OPU dan Prosedurnya dalam Program IVF
Siapa yang Membutuhkan Bayi Tabung?
Program bayi tabung menjadi salah satu perawatan utama bagi orang yang mengalami infertilitas dan berusia di atas 40 tahun. Perawatan ini juga dapat dilakukan apabila Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti:
- Kerusakan atau penyumbatan tuba falopi
- Mengalami endometriosis atau pertumbuhan jaringan yang menyerupai lapisan rahim yang tumbuh di luar rahim
- Gangguan ovulasi
- Fibroid uterus atau pertumbuhan tumor di uterus
- Pernah menjalani operasi ligasi tuba
- Memiliki kelainan sperma, seperti jumlahnya yang sedikit
- Kelainan genetik
- Kemandulan tanpa penyebab yang jelas
- Mengidap kanker
Baca juga: Apa Saja Syarat untuk Program Bayi Tabung?
Tingkat Kesuksesan Bayi Tabung dan Faktor yang Memengaruhinya
Penelitian membuktikan bahwa peluang keberhasilan bayi tabung berkisar 30-40 persen yang paling tinggi daripada program kehamilan lainnya, seperti IUI dan penggunaan obat-obatan.
Adapun beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan program IVF, di antaranya:
- Usia: Wanita berusia di bawah 35 tahun memiliki peluang lebih tinggi untuk menghasilkan kelahiran hidup daripada wanita dengan usia 43 tahun ke atas.
- Riwayat kehamilan sebelumnya: Perawatan IVF dapat meningkatkan peluang keberhasilan apabila Anda memiliki riwayat hamil sebelumnya. Hal ini bisa terjadi karena tubuh telah terbukti dapat mempertahankan kehamilan secara optimal.
- Kesuburan: Pria dan wanita yang mengalami gangguan kesuburan dapat memengaruhi keberhasilan IVF sehingga memerlukan pengobatan medis.
- Kualitas sel telur dan embrio: Sel telur dan embrio yang berkualitas baik dapat meningkatkan peluang hamil pada program IVF lebih tinggi.
- Kualitas sperma: Pria yang mengalami kelainan sperma dapat mengurangi keberhasilan program bayi tabung. Cobalah untuk menjalani perawatan ICSI atau injeksi sperma intra-sitoplasma agar meningkatkan peluang hamil.
- Gaya hidup: Hindari kebiasaan buruk, seperti merokok, minum alkohol, dan stres yang dapat mengganggu kadar hormon tubuh.
- Berat badan: Wanita yang memiliki berat badan berlebih cenderung memiliki peluang keberhasilan yang rendah. Hal ini juga serupa apabila mengalami kekurangan berat badan yang tidak mampu menghasilkan cukup hormon untuk merangsang sel telur.
Risiko Bayi Tabung yang Harus Dipertimbangkan
Berikut ini adalah beberapa risiko bayi tabung:
1. Mengalami Stres
Anda dan pasangan mungkin mengalami stres karena program bayi tabung membutuhkan lebih dari satu siklus untuk mencapai kehamilan. Program ini cenderung menguras tenaga, dan pikiran, dan finansial sehingga sering kali meningkatkan risiko depresi.
Stres termasuk reaksi tubuh terhadap perubahan atau tantangan yang normal terjadi. Namun, jika berlangsung dalam waktu lama, kondisi ini bisa menyebabkan berbagai kondisi medis jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi dan radang sendi.
2. Komplikasi Pengambilan Sel Telur
Tahapan pengambilan sel telur dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pendarahan, infeksi, atau kerusakan pada usus. Kondisi ini bisa terjadi akibat penggunaan jarum panjang dan tipis melalui vagina untuk mengambil sel telur.
Selain itu, risiko lainnya berkaitan dengan konsumsi obat medis untuk mencegah rasa sakit atau membuat pasien tertidur. Oleh sebab itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur ini.
3. Sindrom Hiperstimulasi Ovarium
Risiko bayi tabung selanjutnya adalah mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium. Jenis sindrom ini merupakan kondisi ovarium yang mengalami pembengkakan dan nyeri.
Biasanya, sindrom hiperstimulasi ovarium dapat terjadi akibat pemberian suntikan obat kesuburan. Misalnya, obat hormon hCG untuk merangsang ovulasi.
4. Keguguran
Keguguran adalah berakhirnya kehamilan secara tiba-tiba dalam 20 minggu pertama. Tanda dan gejalanya dapat berupa pendarahan ringan hingga berat, kram dan nyeri perut, serta sakit punggung bawah.
Angka keguguran bagi orang yang menjalani IVF berkisar 15 persen pada usia 20-an hingga lebih dari 50 persen bagi ibu hamil usia 40-an. Angka ini dapat meningkatkan seiring bertambahnya usia ibu hamil.
5. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kondisi ketika kehamilan terjadi di luar rahim, seperti tuba falopi. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan pada tubuh, termasuk pendarahan vagina, nyeri perut bagian bawah, dan kepala pusing.
Pada kehamilan ektopik, embrio tidak mampu bertahan hidup di luar rahim sehingga tidak terjadi kehamilan. Meskipun jarang terjadi, beberapa orang yang menjalani IVF dapat mengalami kehamilan ektopik.
Tips Gaya Hidup untuk Sukses Program Bayi Tabung
Adapun sejumlah tips untuk mendukung keberhasilan program bayi tabung, di antaranya:
- Konsumsi makanan gizi seimbang: Cobalah untuk mengonsumsi makanan sehat berupa sayur, buah, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh agar menjaga daya tahan tubuh tetap sehat.
- Olahraga rutin: Dokter dapat menyarankan pasien untuk melakukan olahraga dengan intensitas ringan untuk menjaga tubuh tetap bugar.
- Mencukupi asupan vitamin D: Jenis vitamin ini bermanfaat untuk menjaga kesuburan pria dan wanita.
- Konsumsi suplemen: Sebelum minum suplemen, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar mengetahui jenis suplemen yang tepat.
- Menjaga berat badan ideal: Tips ini sangat penting untuk meningkatkan kesuburan dan mengoptimalkan keberhasilan IVF.
- Tetap berusaha: Biasanya, program bayi tabung membutuhkan lebih dari siklus untuk mengalami pembuahan. Oleh sebab itu, Anda dan pasangan tetap berusaha dan tidak menyerah untuk melakukan prosedur ini.
Biaya Bayi Tabung di Indonesia
Harga bayi tabung ivf (in vitro fertilization) dapat bervariasi tergantung pada fasilitas dan tindakan medis. Biaya bayi tabung di beberapa rumah sakit berkisar antara di bawah 20 juta, yakni mulai Rp. 15.000.000 hingga Rp. 200.000.000. Adapun biaya ini meliputi obat-obatan, prosedur, anestesi, USG, tes darah, dan penyimpanan embrio.
Biaya di atas dapat bertambah, terlebih jika dokter menyarankan Anda untuk melakukan beberapa siklus bayi tabung sampai Anda bisa hamil. Oleh karena itu, temukan rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jika Anda memiliki rencana untuk melakukan program bayi tabung, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk memenuhi kebutuhan dan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi Ciputra IVF Center terdekat untuk konsultasi program bayi tabung maupun masalah kesuburan.
Ciputra IVF Center adalah layanan kesehatan yang membantu Anda untuk mendambakan keturunan dengan program bayi tabung. Layanan ini menggunakan teknologi reproduksi modern yang mampu mendapatkan kehamilan sehat.
Sekarang, Anda tidak perlu khawatir lagi untuk mempertimbangkan memiliki anak di masa depan. Cek layanan Ciputra IVF Center mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya di Ciputra Hospital sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- IVF Australia. IVF Treatment and Process. November 2024
- Mayoclinics. In Vitro Fertilizations (IVF). November 2024
- Planned Parenthood. What Is IVF?. November 2024