Ditulis oleh Tim Konten Medis
Pernah mendengar, apa itu bayi tabung ivf (in vitro fertilization)? Bayi tabung adalah program kehamilan dengan metode pembuahan di luar tubuh atau di dalam tabung. Metode bayi tabung atau IVF bisa menjadi alternatif mengatasi masalah kesuburan, dan memberi kesempatan bagi mereka untuk memiliki keturunan.
Satu siklus bayi tabung dapat memakan waktu sekitar 2-3 minggu.
Proses bayi tabung dalam satu siklusnya akan memakan waktu kurang lebih 3 minggu atau lebih lama. Sebelum memulai program bayi tabung, Anda juga perlu memperhatikan risiko yang mungkin terjadi, seperti bayi lahir prematur, keguguran, komplikasi obat kesuburan, kanker, dan lainnya. Oleh karena itu, bicaralah dengan dokter Anda secara detail, untuk menghindari risiko efek samping.
Apa Itu Bayi Tabung?
Bayi tabung ivf (in vitro fertilization) adalah prosedur untuk mengatasi bermacam masalah kesuburan dalam proses kehamilan, di mana sperma membuahi sel telur di luar tubuh, yakin di laboratorium khusus.
Adapun sel telur yang telah dibuahi yakni embrio, akan dibiarkan berkembang di tempat khusus selama beberapa waktu sampai akhirnya dipindahkan ke rahim. Cara ini dianggap mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan.
Baca Juga: Tanda-Tanda Hamil yang Jarang Disadari Wanita
Proses Bayi Tabung
Satu siklus bayi tabung dapat memakan waktu sekitar 2 sampai 3 minggu, dan pada beberapa kondisi dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan lebih dari satu siklus sampai Anda berhasil hamil.
Proses bayi tabung ivf (in vitro fertilization) berlangsung dalam beberapa tahapan. Berikut penjelasan lengkapnya.
Tahap 1: Peninjauan Riwayat Kesehatan
Ini merupakan tahap awal yang Anda dan pasangan persiapkan sebelum proses bayi tabung. Dokter akan meninjau riwayat kesehatan Anda, termasuk pemeriksaan dan pengobatan yang pernah Anda lakukan sebelumnya, serta memberikan saran mengenai pilihan pengobatan yang dapat dilakukan.
Tahap 2: Konsultasi Praperawatan
Pada tahap ini, Anda akan bertemu dengan dokter spesialis kesuburan guna mengkonfirmasi rencana perawatan. Anda akan menjawab beberapa pertanyaan, dan menandatangani formulir persetujuan untuk prosedur bayi tabung. Anda perlu memberitahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda pakai, karena bisa jadi obat tersebut mengganggu proses bayi tabung.
Tahap 3: Proses Bayi Tabung Dimulai
Dokter akan memberi obat yang untuk memulai proses bayi tabung. Di tahap ini pula, dokter akan menjelaskan jadwal siklus perawatan, dan menunjukkan cara mengelola suntikan hormon stimulasi folikel (FSH).
Tahap 4: Stimulasi Hormon
Suntikan stimulasi hormon akan diberikan melalui pena gaya diabetes, merangsang ovarium Anda untuk menghasilkan lebih banyak telur daripada biasanya. Pasien akan memiliki peluang lebih tinggi untuk mencapai pemupukan dan kehamilan ketika dapat menghasilkan lebih banyak telur.
Tahap 5: Pemantauan Perawatan
Sepanjang siklus bayi tabung, Anda akan melakukan tes darah reguler guna mengukur kadar hormon, dan ultrasound untuk mengukur ukuran dan jumlah folikel ovarium Anda. Tes-tes ini juga akan membantu dokter menentukan waktu yang tepat untuk pengumpulan telur.
Baca juga: Bahaya Asap Rokok untuk Ibu Hamil dan Janin, Apa Saja?
Tahap 6: Suntikan Pemicu
Setelah mengetahui jumlah dan ukuran folikel optimal, dokter selanjutkan akan merencanakan koleksi sel telur Anda. Anda juga akan diberi suntikan pemicu berupa hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) di malam hari, dan pengumpulan telur akan dilakukan 36-38 jam kemudian. Injeksi HCG menggantikan hormon luteinising alami dalam tubuh dan memicu terjadinya ovulasi.
Tahap 7: Pengumpulan Telur
Proses pengumpulan telur akan dilakukan dalam rawat inap singkat, biasanya di bawah panduan ultrasonografi. Saat operasi, Anda akan mendapatkan anestesi. Pasien dapat memilih jenis anestesi yang diinginkan baik anestesi ringan maupun lokal.
Proses ini biasanya memakan waktu sampai 4 jam lamanya. Kemudian di pagi harinya, dokter akan membutuhkan sampel sperma segar, agar dapat segera dilakukan pembuahan pada telur Anda.
Tahap 8: Pembuahan Telur
Telur yang telah dikumpulkan akan dibawa ke laboratorium dan ditempatkan di media khusus untuk persiapan proses pembuahan. Dalam proses bayi tabung, sperma dan sel telur akan ditempatkan bersamaan di suatu media khusus, dimana pembuahan terjadi.
Proses pemilihan sperma biasanya akan dibantu seorang ahli embriologi berpengalaman, dan di bawah kontrol mikroskopis yang canggih. Telur kemudian akan disuntik dengan sperma tunggal ini.
Tahap 9: Pengembangan Embrio
Telur dan sperma selanjutnya ditempatkan pada inkubator dengan suhu 37 derajat celsius. Setelah itu, menunggu satu hari dokter akan memeriksa telur untuk menentukan apakah pembuahan telah terjadi. Jika sudah, dokter akan memberitahu Anda mengenai perkembangan embrio.
Baca juga: Cara Aman Menurunkan Berat Badan Saat Hamil
Tahap 10: Transfer Embrio
Transfer embrio merupakan prosedur operasi sederhana yang dilakukan lima hari setelah pengumpulan telur berlangsung. Proses ini dilakukan dengan memasukkan kateter halus ke dalam rahim.
Tahap 11: Pembekuan Embrio
Setiap embrio tambahan yang tidak digunakan yang memenuhi syarat dapat dibekukan untuk digunakan di kemudian hari.
Tahap 12: Tes Kehamilan
Dua minggu setelah transfer embrio, dokter akan meminta Anda untuk melakukan tes darah. Pada beberapa kasus, kadang-kadang wanita masih mengalami haid meskipun sedang hamil.
Karenanya tes darah akan tetap dilakukan meski Anda sedang menstruasi. Anda perlu menunggu beberapa saat untuk mengetahui hasil tes kehamilan. Jika tes kehamilan positif, dokter akan melakukan USG tiga minggu kemudian.
Baca juga: 1 Hari Setelah Haid Apakah Masa Subur?
Siapa yang Membutuhkan Bayi Tabung?
Program IVF umumnya direkomendasikan kepada pasangan yang berusia 40 tahun dengan masalah infertilitas atau kesuburan. Metode bayi tabung untuk mendapatkan keturunan juga bisa menjadi pilihan yang tepat untuk Anda dan pasangan dengan kondisi seperti berikut:
- Memiliki masalah pada tuba folopi. Organ tuba falopi yang tersumbat atau rusak akan mengganggu proses pembuahan sel telur oleh sperma.
- Endometriosis. Penyakit endometriosis adalah kondisi ketika jaringan seperti lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Kondisi ini bisa memengaruhi fungsi ovarium, rahim, hingga tuba falopi.
- Fibroid rahim. Ini adalah masalah reproduksi yang menyebabkan sel telur yang telah dibuahi sulit untuk menempel pada lapisan rahim.
- Mempunyai masalah pada sperma. Ini termasuk jumlah sperma rendah, kualitas sperma tidak bagus, ukuran, bentuk dan gerak sperma sulit untuk membuahi sel telur
- Kelainan genetik. Jika Anda dan pasangan berisiko mewariskan kelainan genetik pada pasangan, prosedur kehamilan IVF mungkin akan direkomendasikan oleh dokter.
- Mengidap kanker. Perawatan kanker seperti kemoterapi dan radiasi bisa menyebabkan masalah pada kesuburan.
Selain itu, IVF juga bisa dipilih sebagai metode kehamilan jika Anda memiliki risiko kesehatan serius dalam kehamilan atau memilki gangguan fungsi rahim lainnya untuk mengandung.
Adakah Risiko dari Program Bayi Tabung?
Seperti semua pengobatan dan prosedur medis lainnya, IVF juga memiliki beberapa risiko dan kemungkinan efek samping. Risiko dan efek samping dari program bayi tabung di antaranya adalah:
- Perut kembung
- Kram
- Nyeri payudara
- Perubahan suasana hati
- Sakit kepala
- Memar akibat suntikan
- Reaksi alergi terhadap obat-obatan
- Pendarahan
- Infeksi
Program bayi tabung juga bisa berpengaruh secara emosional. Banyak orang yang menjalani perawatan IVF berjuang melawan depresi dan kecemasan selama proses tersebut. Ini karena proses bayi tabung mungkin saja gagal dan memakan waktu yang cukup lama.
Selain itu, IVF juga bisa menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang, seperti:
- Kehamilan ektopik. Ini adalah kondisi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada jaringan di luar rahim, contohnya seperti pada tuba falopi. Kondisi ini dapat menyebabkan keguguran.
- Kehamilan ganda. Program bayi tabung meningkatkan risiko untuk hamil dengan lebih dari 1 bayi. Hamil ganda adalah kondisi kehamilan yang berisiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi, diabetes, persalinan dini, berat badan lahir rendah, dan cacat lahir.
- Cacat lahir. Teknologi reproduksi berbantuan seperti IVF memiliki risiko sedikit lebih tinggi pada bayi yang lahir dengan masalah jantung, masalah pencernaan, atau kondisi lainnya.
- Persalinan prematur. Penelitian menunjukkan bahwa IVF sedikit meningkatkan risiko bayi akan lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah.
Harga Bayi Tabung
Harga bayi tabung ivf (in vitro fertilization) dapat bervariasi tergantung pada fasilitas dan tindakan medisnya. Beberapa rumah sakit mematok biaya di bawah 20 juta, yakni mulai Rp. 15.000.000, sedangkan rumah sakit lainnya dapat mematok harga hingga Rp. 200.000.000. Adapun biaya ini meliputi obat-obatan, prosedur, anestesi, USG, tes darah, dan penyimpanan embrio.
Biaya di atas dapat bertambah, terlebih jika dokter menyarankan Anda untuk melakukan beberapa siklus bayi tabung sampai Anda bisa hamil. Oleh karena itu, temukan rumah sakit yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Nah sekarang Anda sudah membaca tentang apa itu bayi tabung. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda dan orang terdekat. Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kandungan di Ciputra Hospital atau mengunjungi Ciputra IVF untuk konsultasi masalah kesuburan dan bayi tabung.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- IVF Australia. IVF Treatment and Process. Agustus 2024
- Mayoclinics. In Vitro Fertilizations (IVF). Agustus 2024
- Planned Parenthood. What Is IVF?. Agustus 2024