Ditulis oleh Tim Konten Medis
Infeksi saluran kemih pada pria lebih jarang terjadi dibanding pada wanita. Meskipun begitu, keduanya memiliki penyebab dan pengobatan yang serupa. Ada beberapa kondisi yang memengaruhinya. Yuk, simak ulasan berikut!
Infeksi saluran kemih pada pria terbagi menjadi dua jenis, yakni saluran atas dan saluran bawah.
Tahukah Anda? Anda perlu mengetahui apa fungsi dari saluran kemih itu sendiri. Saluran ini merupakan bagian tubuh yang berfungsi memproduksi urin, dan membawanya keluar dari tubuh. Untuk pria, bagian termasuk ginjal, kandung kemih, ureter dan uretra. Ureter adalah tabung kembar yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih Anda. Sedangkan uretra adalah tabung tunggal yang membawa urin dari kandung kemih kemudian melewati prostat dan sampai ke ujung penis.
Infeksi saluran kemih pada pria
Jika ada bakteri yang masuk dan menumpuk di area mana saja dalam saluran kemih dapat menyebabkan timbulnya infeksi. Meskipun kondisi ini lebih sering menyerang wanita, jangan salah pria juga dapat menderitanya. Bahayanya, ketika infeksi kemih mulai berkembang pada pria, kondisi ini biasanya dianggap rumit dan memiliki potensi lebih tinggi untuk menyebar ke organ seperti ginjal dan saluran kemih bagian atas.
Pria yang mengalami infeksi berkepanjangan, atau sering kambuh dalam beberapa waktu, perlu pergi ke dokter untuk mendapatkan evaluasi terkait kondisi lain yang mungkin lebih parah seperti infeksi pada kelenjar prostat (prostatitis). Itulah mengapa pada beberapa kasus yang terjadi di pria, mungkin memerlukan pembedahan.
Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Pria
Gejala infeksi kemih pada pria mungkin tidak muncul begitu saja. Beberapa di antaranya justru tidak memiliki gejala sama sekali. Namun, jika gejala akhirnya terjadi, mereka dapat mencakup beberapa hal berikut ini:
- Nyeri saat buang air kecil
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Aliran urin melambat atau kebocoran urin
- Nyeri saat berkemih/anyang-anyangan
- Air kencing yang keluar biasanya sedikit-sedikit
- Terdapat darah dalam urin
- Nyeri di bagian tengah bawah perut
- Urin berubah warna menjadi keruh dan muncul bau tidak sedap
Pria dengan masalah infeksi kemih yang lebih rumit mungkin juga mengalami satu atau lebih dari gejala berikut ini:
Jika gejala di atas sudah mulai dirasakan oleh pria, maka bisa jadi itu adalah tanda bila penyakit telah menyebar ke ginjal atau saluran kemih bagian atas. Infeksi yang telah menyebar ini merupakan masalah yang lebih serius, dan memerlukan perawatan sesegera mungkin.
Jenis Infeksi Saluran Kemih pada Pria
Dokter biasa membagi infeksi saluran kemih pada pria menjadi dua jenis, pertama saluran atas, dan kedua saluran bawah. Infeksi saluran atas terkait dengan infeksi yang terjadi di ureter atau ginjal. Sedangkan infeksi saluran bawah merupakan infeksi yang terjadi di kandung kemih, prostat, atau uretra.
Minum banyak cairan terutama air putih sebagai salah satu upaya mencegah infeksi ini.
Faktor yang Menyebabkan Pria Berisiko Terkena Infeksi Saluran Kemih
Faktor usia, menjadi salah satu risiko tertinggi terjadinya infeksi kemih pada pria, terlebih jika mereka berada di usia 50 tahun ke atas. Adapun sebagian besar kasus pada pria yang lebih tua biasanya disebabkan oleh bakteri yang secara alami ada di dalam tubuh yaitu, bakteri Escherichia coli (E.coli). Bakteri ini masuk ke saluran kemih melalui uretra. Uretra adalah tabung yang mengalirkan urin dari kandung kemih ke penis Anda.
Pria lebih rentan karena mereka memiliki factor resiko pembesaran kelenjar prostat jinak, yang disebut dengan hiperplasia prostat jinak. Prostat membungkus leher kandung kemih, dimana uretra terhubung langsung ke kandung kemih. Pembesaran kelenjar prostat dapat mencekik leher kandung kemih, sehingga membuat urin lebih sulit mengalir dengan lancar.
Hal ini menyebabkan kandung kemih tidak benar-benar kosong setelah buang air kecil, dan bakteri yang biasanya dikeluarkan bersama urin mungkin dapat tertinggal dan berkembang biak serta menginfeksi saluran kemih. Selain usia, faktor-faktor lain juga dapat memperbesar risiko di antaranya:
- Tirah baring lama / Tidak dapat bergerak untuk waktu yang lama
- Tidak mengonsumsi cukup cairan
- Melakukan operasi saluran kemih baru-baru ini
- Diabetes
- Tidak dikhitan
- Melakukan seks anal, yang membuat uretra terpapar lebih banyak bakteri
- Memiliki diagnosis infeksi saluran kemih sebelumnya
- Kondisi kesehatan atau minum obat yang menekan sistem kekebalan tubuh
Upaya Preventif Mencegah Gangguan Infeksi
Meskipun tampak membahayakan jika sudah terlanjur terkena gangguan ini, tetapi pria dapat melakukan tindakan untuk mengurangi risikonya seperti cara-cara berikut:
- Jangan menahan air kencing
- Minum banyak cairan terutama air putih
- Hati-hati membersihkan area di bawah kulup setelah mandi, terlebih jika tidak dikhitan
- Hati-hati membersihkan alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seks, untuk menghilangkan bakteri
- Membersihkan kelamin dari depan ke belakang saat buang air
- Memakai alat pengaman saat berhubungan seks
- Buang air kecil setelah berhubungan seks, untuk menghilangkan bakteri yang mungkin lewat selama berhubungan
Paragraf ini mengakhiri informasi seputar infeksi kemih pria. Semoga informasi di atas bermanfaat bagi Anda, bagikan ke rekan atau orang terdekat supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Tetap jaga kesehatan dan sampai jumpa lagi di artikel lainnya.
Telah direview oleh dr. Surya Seftiawan Pratama
Source:
- Semua yang Ingin Anda Ketahui Seputar Infeksi Saluran Kemih pada Pria
- Infeksi Saluran Kemih pada Pria
- Semua yang Harus Anda Ketahui Seputar Infeksi Saluran Kemih pada Pria