Ditulis oleh Tim Konten Medis
Munculnya benjolan di payudara adalah salah satu tanda penyakit kanker. Jika benjolan saat diraba terasa lunak dan seperti berisi cairan, mungkin itu merupakan kista. Meski begitu, tidak semua penyebab adanya benjolan pada payudara adalah kanker. Kondisi ini juga bisa disebabkan karena tumor jinak.
Benjolan payudara dapat muncul baik pada pria maupun wanita.
Benjolan di payudara seringkali menjadi sumber kekhawatiran dan kebingungan bagi banyak wanita. Namun, sebelum panik, penting untuk memahami bahwa tidak semua benjolan di payudara adalah tanda kanker. Sebenarnya, ada berbagai faktor yang bisa menjadi penyebabnya.
Penyebab Munculnya Benjolan di Payudara
Benjolan di payudara merupakan pembengkakan atau tonjolan yang terasa berbeda di jaringan payudara atau area sekitarnya. Ada berbagai alasan mengapa seseorang memiliki benjolan tersebut.
Meski adanya benjolan bisa menjadi tanda kanker payudara, namun pada beberapa kasus kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kista jinak yang tidak menimbulkan risiko apapun.
Kenali bahwa benjolan pada payudara bisa muncul pada pria maupun wanita karena perubahan hormon, dan dalam beberapa kasus, benjolan tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Selain itu, benjolan payudara juga dapat terjadi pada usia berapapun, bahkan pada bayi yang mengalami pengaruh estrogen dari ibu mereka, serta pada remaja laki-laki dan perempuan selama masa pubertas, yang umumnya akan hilang seiring dengan perubahan hormon mereka.
Benjolan pada payudara dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Kanker payudara: Kanker ganas yang berkembang di jaringan payudara.
- Kista payudara: Kantung lunak yang berisi cairan.
- Kista susu: Benjolan biasanya teraba lunak.
- Payudara fibrokistik: Jaringan payudara terasa padat dan terkadang disertai rasa sakit, karena perubahan hormon saat siklus menstruasi.
- Fibroadenoma: Benjolan non kanker yang mobile dan dapat bergerak dengan mudah di dalam jaringan payudara, tanpa potensi menjadi kanker.
- Hamartoma: Tumor jinak yang dapat terjadi di bagian tubuh lainnya selain payudara.
- Papiloma intraduktal: Tumor non kanker berukuran kecil yang terdapat di saluran susu.
- Lipoma: Benjolan yang tumbuh lambat, tidak bersifat kanker, dan mengandung lemak.
- Mastitis: Infeksi pada payudara.
- Cedera: Trauma atau cedera pada payudara.
- Faktor genetik dan riwayat keluarga: Risiko kanker payudara meningkat jika ada riwayat keluarga dengan kondisi serupa.
- Usia yang lebih tua: Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
- Radiasi terapi pada dada: Paparan radiasi pada dada, terutama pada usia muda, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Obesitas: Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara.
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan: Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko kanker payudara, terutama pada wanita pra-menopause.
- Penggunaan terapi hormon untuk menopause: Terapi hormon selama menopause dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Menstruasi yang dimulai pada usia muda: Memulai menstruasi pada usia muda dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Tidak memiliki anak atau melahirkan anak pertama setelah usia 30 tahun: Wanita yang tidak pernah hamil atau melahirkan anak pertama setelah usia 30 tahun memiliki risiko lebih tinggi.
- Terapi penggantian hormon jangka panjang: Menggunakan terapi penggantian hormon untuk jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko.
- Kondisi payudara padat (densitas payudara tinggi): Payudara yang padat memiliki lebih sedikit jaringan lemak dan lebih banyak jaringan kelenjar, yang dapat meningkatkan risiko.
- Keterlambatan menopause: Wanita yang mengalami menopause pada usia yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi.
- Paparan bahan kimia tertentu, seperti bisfenol A (BPA) dan paraben: Beberapa bahan kimia dalam produk sehari-hari dapat berkontribusi pada perkembangan kanker payudara.
Baca Juga: 10 Faktor Risiko Penyebab Kanker Payudara
Benjolan payudara tanda kanker dapat muncul selama siklus menstruasi
Ciri-Ciri Benjolan Tanda Kanker Payudara
Ciri khas benjolan di payudara yang berbahaya dan merupakan tanda kanker adalah sebagai berikut:
- Bentuk payudara berbeda dari satu dan lainnya
- Benjolan payudara atau area sekitarnya muncul selama siklus menstruasi
- Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara
- Keluar cairan bening atau berdarah dari puting payudara
- Kulit memerah di area payudara atau puting
- Benjolan terasa keras dan tidak beraturan
- Melekat pada kulit atau jaringan dalam payudara
- Tidak menimbulkan rasa sakit pada awalnya
- Sering terjadi di bagian luar atas payudara
- Menyebabkan nyeri saat tumbuh besar
- Menekan struktur lain dalam payudara
- Dapat mengalami luka terbuka jika sudah parah
Baca Juga: Kenali 5 Stadium Kanker Payudara dan Gejalanya
Makanan Penyebab Benjolan di Payudara
Makanan dan minuman yang harus diwaspadai karena dapat memicu benjolan di payudara tanda kanker di antaranya adalah sebagai berikut:
- Makanan cepat saji: Tidak hanya kanker payudara, makanan cepat saji sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung diabetes, dan obesitas.
- Gorengan: Dalam sebuah penelitian, makanan yang digoreng menjadi faktor risiko terbesar seseorang mengembangkan penyakit kanker payudara.
- Daging olahan: Berdasarkan penelitian, daging olahan seperti bacon dan sosis meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara lebih tinggi sebanyak 9%.
- Karbohidrat olahan: Diet tinggi karbohidrat termasuk jenis diet yang banyak dilakukan orang Barat. Coba ganti karbohidrat olahan seperti roti putih dan makanan manis yang dipanggang (cake) dengan produk gandum utuh dan sayuran yang kaya akan nutrisi.
- Konsumsi gula: Hal ini secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dengan meningkatkan peradangan dan ekspresi enzim tertentu yang terkait dengan pertumbuhan dan penyebaran kanker.
- Alkohol: Berbagai sumber telah menyebutkan bila konsumsi alkohol, terutama minuman berat dapat secara signifikan meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara.
Jika Anda mengonsumsi salah satunya, sebaiknya kurangi atau hindari sesegera mungkin untuk mencegah tingkat risiko terkena kanker payudara. Benjolan payudara tidak selalu berarti berbahaya, tetapi Anda tetap dapat berlaku waspada dengan memeriksakan diri ke dokter yang Anda percaya.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Kanker Payudara Stadium Awal hingga Ganas
Ciputra Hospital memiliki Dokter Spesialis Bedah Onkologi terbaik yang bisa membantu mengatasi masalah penyakit kanker, beberapa di antaranya adalah:
- dr. Sasongko Hadi Priyono, Sp.B(K)Onk
- dr. Abdul Muhaimin Husein, MSc. Sp.B(K)Onk
Cek jadwal dokter spesialis Ciputra Hospital sekarang dan buat janji untuk konsultasi.
Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum, pusat kanker, hingga Medical Check Up (MCU).
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp.
Telah direview oleh dr. Stephanie Esperansa
Source:
- WebMD. Breast Lumps: Causes and When to Call a Doctor. Diakses 2024.