Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kista payudara adalah suatu benjolan berisi cairan yang dapat muncul di dalam payudara. Meskipun umumnya bersifat non kanker, tetapi keberadannya bisa menimbulkan ketidaknyamanan fisik serta kecemasan. Oleh karena itu, penting untuk memahami aspek-aspek penyakit ini mulai dari gejala hingga pencegahannya di bawah ini.
Benjolan ini dapat tumbuh besar dan nyeri, terutama sebelum menstruasi karena adanya perubahan hormon.
Apa Itu Kista Payudara?
Kista payudara adalah suatu benjolan atau kantung berisi cairan yang dapat berkembang di dalam jaringan payudara. Kista ini umumnya bersifat non kanker (benign) dan seringkali tidak menyebabkan risiko serius terhadap kesehatan.
Penyakit ini bisa muncul pada wanita berbagai usia, meskipun lebih umum terjadi pada wanita usia reproduksi, terutama sebelum menopause. Penyakit ini dapat bervariasi ukuran dan bentuknya dan seringkali tidak terasa atau menimbulkan rasa sakit. Beberapa kista dapat tumbuh besar atau terasa nyeri, terutama sebelum menstruasi, ketika perubahan hormonal alami terjadi dalam siklus menstruasi.
Penting untuk diingat bahwa kebanyakan penyakit ini tidak bersifat ganas dan banyak dari mereka tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, dalam beberapa kasus, kista yang besar atau menimbulkan ketidaknyamanan dapat memerlukan perawatan medis.
Baca Juga: Kenali 12 Ciri-ciri Kanker Payudara dari Stadium Awal hingga Ganas
Jenis Kista Payudara
Ada 2 jenis penyakit ini yang perlu Anda waspadai, yaitu:
1. Mikrokista
Mikrokista merupakan jenis yang berukuran kecil, umumnya kurang dari 1 cm. Jenis ini seringkali tidak dapat dirasakan atau terasa saat pemeriksaan fisik dan dapat muncul sebagai perubahan mikroskopis dalam jaringan payudara.
Meskipun ukurannya kecil, jenis ini dapat ditemukan dalam jumlah yang banyak pada satu waktu. Beberapa mikrokista mungkin tidak menimbulkan gejala dan seringkali tidak memerlukan pengobatan khusus.
2. Makrokista
Makrokista adalah jenis yang memiliki ukuran lebih besar, berkisar antara 2,5 cm – 5 cm atau lebih. Kista ini seringkali dapat terasa atau dirasakan saat pemeriksaan fisik. Meskipun ukurannya lebih besar dibandingkan mikrokista, jenis ini umumnya masih bersifat non kanker.
Makrokista dapat berisi cairan yang jernih atau kental dan dalam beberapa kasus, pengobatan seperti aspirasi (mengeluarkan cairan dari kista dengan jarum) dapat dilakukan jika kista menyebabkan ketidaknyamanan atau jika dokter merasa perlu untuk mengonfirmasi diagnosis
Gejala Kista Payudara
Gejala penyakit ini dapat bervariasi antar individu dan sebagain besar kista tidak menimbulkan gejala atau rasa sakit. Namun, pada beberapa kasus, penyakit ini dapat menyebabkan gejala tertentu, termasuk:
- Benjolan atau Pembengkakan di Payudara
- Rasa Sakit atau Ketidaknyamanan
- Perubahan pada Kulit di Sekitar Kista
- Peningkatan Sensitivitas pada Payudara
- Pembesaran Payudara
- Keluar Cairan dari Puting
Penyebab Kista Payudara
Penyebab kista payudara sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Meskipun begitu, pembentukan kista dikaitkan dengan adanya penumpukan cairan di dalam kelenjar payudara, menyebabkan pembentukan benjolan yang bersifat non-kanker.
Adanya penyakit ini juga memiliki keterkaitan dengan fluktuasi hormon pada tubuh wanita, terutama selama siklus menstruasi bulanan. Diperkirakan bahwa pertumbuhan kista berkaitan dengan tingginya kadar hormon estrogen dalam tubuh. Tingginya hormon ini dapat memicu perubahan pada jaringan dan kelenjar payudara yang pada gilirannya dapat menyebabkan terbentuknya kista.
Proses tersebut melibatkan perubahan hormonal yang terjadi secara berkala dalam siklus menstruasi, di mana payudara mengalami respons terhadap fluktuasi hormon tersebut. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang mendukung pembentukan benjolan yang tidak bersifat ganas dan pada akhirnya dapat muncul sebagai benjolan di dalam payudara.
Baca Juga: Kemoterapi Kanker Payudara: Prosedur, Obat, hingga Penyembuhan
Apabila benjolan terasa nyeri hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, dokter akan melakukan pembedahan.
Apakah Kista Payudara Bisa Menjadi Kanker?
Kehadiran kista payudara tidak meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Perkembangan kista menjadi kanker sangat langka. Meski demikian, kista dapat menyulitkan deteksi benjolan baru atau perubahan lain yang memerlukan penilaian lebih lanjut oleh dokter. Selain itu, penyakit ini berpotensi mengalami infeksi bakteri dan dapat berubah menjadi abses payudara.
Sebagian besar penyakit ini, bagaimanapun tidak memerlukan perawatan khusus karena dapat sembuh secara alami. Pada kista yang lebih besar dan menyebabkan rasa sakit, dokter dapat melakukan prosedur seperti aspirasi jarum halus untuk mengeluarkan cairan dari payudara sehingga gejala dapat mereda.
Diagnosis Kista Payudara
Untuk mendiagnosis adanya penyakit ini, dokter umumnya melakukan berbagai pemeriksaan, seperti:
1. USG Payudara
Ultrasonografi (USG) payudara adalah metode diagnostik yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar detil dari dalam payudara. USG dapat membantu dokter melihat struktur internal payudara, termasuk kista.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi sifat kista, ukurannya, dan apakah kista tersebut terisi cairan atau tidak. USG bersifat non-invasif dan sering digunakan sebagai langkah awal dalam mendeteksi dan mengkarakterisasi kista.
2. Mamografi
Mamografi adalah pemeriksaan radiologi yang menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar payudara. Meskipun lebih umum digunakan untuk deteksi dini kanker payudara, mamografi juga dapat membantu mengidentifikasi benjolan yang tidak bersifat ganas ini.
Mamografi memungkinkan dokter untuk melihat gambaran yang lebih rinci dari struktur internal payudara, sehingga membantu dalam membedakan antara benjolan yang tidak bersifat ganas ini dan massa lainnya. Pemeriksaan ini biasanya dijadwalkan sebagai bagian dari skrining rutin atau jika ada kekhawatiran mengenai perubahan pada payudara.
3. Histopatologi dengan Jarum Halus
Histopatologi dengan jarum halus, atau aspirasi jarum halus (FNA), adalah prosedur diagnostik di mana dokter mengambil sampel cairan atau jaringan dari kista menggunakan jarum halus untuk kemudian dianalisis di bawah mikroskop.
Prosedur ini biasanya dilakukan jika kista terasa nyeri atau jika hasil USG atau mamografi tidak memberikan kejelasan mengenai sifat kista. Hasil histopatologi dapat membantu memastikan apakah kista bersifat jinak, mengidentifikasi jenis cairan di dalamnya, atau mendeteksi adanya sel yang abnormal.
Cara Mengobati Kista Payudara
Umumnya, penyakit ini akan hilang dengan sendiri sehingga tidak perlu perawatan khusus. Namun, bila nyeri dan benjolan semakin besar, berikut beberapa pengobatan yang umum dilakukan:
- Aspirasi jarum halus l pembedahan
- Pembedahan
- Terapi hormon (pil KB)
- Operasi
Baca Juga: Kenali Benjolan di Payudara Tanda Kanker
Cara Mencegah Kista Payudara
Meskipun penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa cara pencegahan yang bisa menurunkan risikonya. Di antaranya:
- Lakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur
- Terapkan gaya hidup sehat
- Batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok
- Pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi kafein
- Jaga berat badan agar sehat dan stabil
Demikian informasi umum mengenai penyakit ini. Bila Anda merasakan gejala di atas, segera konsultasi dengan dokter.
Telah direview oleh dr Steffe Lie
Source:
- Cleveland Clinic. Breast Cysts. Diakses 19 Februari 2024
- Mayo Clinic. Breast Cysts Symptom & Causes. Diakses pada 22 Februari 2024