Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit akibat infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan gejala seperti batuk kronis, demam, dan penurunan berat badan. Penderita perlu minum obat setiap hari selama 6-9 bulan untuk menyembuhkan infeksi dan mencegah penyebarannya.
Tuberkulosis membuat penderitanya mengalami batuk lebih dari 3 minggu, sesak napas, hingga demam.
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penularannya terjadi melalui udara, terutama saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Gejalanya bisa bervariasi dari ringan hingga berat, termasuk batuk yang berkepanjangan, demam, penurunan berat badan, dan kadang-kadang dahak berdarah.
Jika tidak ditangani dengan tepat, tuberkulosis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan paru-paru, infeksi organ lain, atau bahkan kematian. Oleh karena itu, deteksi dini dan pengobatan yang tepat waktu sangat penting untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
Apa Itu Tuberkulosis?
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat memengaruhi bagian tubuh lain seperti tulang belakang, otak, atau ginjal.
TB dapat menyebar melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bicara sehingga memungkinkan bakteri masuk ke udara dan kemudian dihirup oleh orang lain.
Gejala TB bisa bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi, tetapi gejala umumnya meliputi batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, demam, kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas, serta keringat malam hari.
Pengobatan TB melibatkan penggunaan antibiotik yang harus dikonsumsi secara teratur selama beberapa bulan untuk memastikan bahwa bakteri TB dihilangkan sepenuhnya. Penting untuk mengobati TB dengan serius karena jika tidak diobati, penyakit ini bisa berakibat fatal.
Baca Juga: Sadari 9 Gejala Paru-Paru Basah dan Bedanya dengan Flu
Penyebab Tuberkulosis
Penyebab tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit TB juga bisa menular dari satu orang ke orang lain, terutama jika orang tersebut memiliki penyakit TB aktif pada paru-paru.
Droplet yang mengandung bakteri dapat menular melalui udara saat penderita berbicara, bernyanyi, tertawa, batuk, atau bersin.
Penyakit TB lebih mudah menyebar di tempat-tempat di mana orang banyak menghabiskan waktu bersama dalam ruangan. Itulah sebabnya penyakit ini sering menyebar di tempat tinggal atau tempat kerja yang ramai.
Orang dengan infeksi TB laten tidak dapat menularkan penyakit kepada orang lain. Berbeda dengan penderita TB aktif yang bisa menularkan penyakit. Namun, setelah 2 hingga 3 minggu perawatan dengan obat, biasanya orang dengan TB aktif tidak lagi menularkan penyakit ini.
Faktor Risiko Penyebab Tuberkulosis
Beberapa kondisi tempat tinggal atau tempat kerja membuat penularan penyakit dari satu orang ke orang lain lebih mudah. Kondisi-kondisi ini meningkatkan risiko terinfeksi TB:
- Tinggal dengan seseorang yang memiliki penyakit TB aktif.
- Tinggal atau bepergian di negara di mana TB umum, termasuk beberapa negara di Amerika Latin, Afrika, Asia, dan Kepulauan Pasifik.
- Tinggal atau bekerja di tempat-tempat di mana orang-orang tinggal berdekatan, seperti penjara, panti jompo, dan tempat perlindungan bagi tunawisma.
- Bekerja di bidang kesehatan dan merawat orang-orang dengan risiko tinggi terhadap TB.
Sedangkan faktor risiko penyakit TB aktif terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang lemah meningkatkan kemungkinan infeksi TB. Beberapa kondisi atau pengobatan yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh meliputi:
- HIV/AIDS
- Diabetes
- Penyakit ginjal kronis parah
- Jenis kanker tertentu seperti pada kepala, leher, atau darah
- Kurang gizi atau berat badan yang rendah
- Pengobatan kanker seperti kemoterapi
- Penggunaan obat untuk mencegah penolakan organ yang ditransplantasikan
- Penggunaan steroid dalam jangka panjang
- Penggunaan obat-obatan suntik ilegal
- Penyalahgunaan alkohol
- Kebiasaan merokok dan menggunakan produk tembakau lainnya
Risiko infeksi TB berubah menjadi penyakit TB aktif juga dipengaruhi oleh usia seseorang:
- Anak-anak di bawah usia 5 tahun memiliki risiko tinggi karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Risiko lebih besar pada anak-anak di bawah usia 2 tahun, di mana TB dapat menyebabkan penyakit serius pada cairan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis).
- Orang-orang usia 15-25 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit TB aktif yang parah di paru-paru.
- Orang dewasa usia 65 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh cenderung melemah seiring bertambahnya usia, membuat TB lebih sulit diobati.
Baca Juga: Kenali Perbedaan Batuk Penyebab TBC dan Batuk Biasa
Gejala Tuberkulosis
Gejala Tuberkulosis tergantung dari jenis yang Anda rasakan. Berikut penjelasannya:
1. Infeksi TB Primer
Infeksi TB Primer terjadi saat kuman TB masuk ke dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh biasanya dapat mengontrolnya, tetapi kuman TB masih bisa hidup di paru-paru tanpa menimbulkan gejala pada kebanyakan orang. Beberapa orang mungkin merasa, seperti demam ringan, sakit kepala, dan batuk.
2. Infeksi TB Laten
Setelah infeksi primer, kuman TB bisa “tidur” di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala. Sistem kekebalan tubuh membatasi kuman-kuman ini dalam jaringan paru-paru sehingga mereka tidak aktif. Pada tahap ini, seseorang tidak merasakan gejala apapun.
3. Penyakit TB Aktif
TB aktif terjadi jika sistem kekebalan tubuh tidak dapat mengendalikan kuman TB. Kuman ini bisa aktif berkembang biak di paru-paru atau bagian tubuh lain sehingga menyebabkan gejala, seperti:
- Batuk
- Batuk darah atau dahak
- Nyeri dada
- Nyeri saat bernapas atau batuk
- Demam
- Menggigil
- Keringat malam
- Penurunan berat badan
- Hilang nafsu makan
- Sakit kepala
- Merasa tidak sehat secara umum
4. TB Aktif di Luar Paru-Paru
Terkadang, kuman TB bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti ginjal, hati, otak, atau tulang. Gejalanya tergantung dari bagian tubuh yang terinfeksi, tetapi umumnya termasuk:
- Demam
- Menggigil
- Keringat malam
- Penurunan berat badan
- Hilang nafsu makan
- Sakit kepala
- Merasa tidak sehat secara umum
- Nyeri di sekitar lokasi infeksi
- Penyakit TB aktif di kotak suara berada di luar paru-paru, tetapi memiliki gejala mirip penyakit di paru-paru
5. Penyakit TB Aktif pada Anak-Anak
Gejala penyakit TB aktif pada anak-anak bervariasi. Umumnya, gejala berdasarkan usia dapat meliputi hal berikut:
- Remaja. Gejalanya mirip dengan gejala dewasa
- Usia 1 hingga 12 tahun. Anak-anak yang lebih muda mungkin mengalami demam yang tidak kunjung reda dan penurunan berat badan
- Bayi. Bayi tidak tumbuh atau mengalami penurunan berat badan, seperti kurang aktif, mudah rewel, muntah, gangguan makan, dan bintik lembut yang menonjol di kepala
Baca Juga: Penyebab Kanker Paru-paru, Tak Melulu Karena Rokok!
Diagnosis Penyakit Tuberkulosis
Bila Anda mengalami gejala di atas, dokter biasanya akan melakukan beberapa diagnosis untuk menentukan apakah Anda menderita penyakit TB atau tidak. Berikut diagnosis yang umum dilakukan:
- Pemeriksaan Fisik
- Tes Kulit
- Tes Darah
- Rontgen Dada
- Tes Dahak
Komplikasi Tuberkulosis
Bila TB tidak segera ditangani dengan cepat dan tepat, akan menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:
- Penyakit TBC paru aktif
- Penyakit TBC ekstraparu
- Efusi pleura
- Pneumotoraks
- Penyakit jantung
- Kerusakan ginjal
- Infeksi tulang dan sendi
- Meningitis tuberkulosa
- Gangguan saraf
- Tuberkulosis milier
Baca juga: Apakah TBC Bisa Sembuh Total?
Cara Mengatasi Tuberkulosis
Pengobatan tuberkulosis tergantung pada apakah seseorang memiliki tuberkulosis aktif atau laten. Untuk tuberkulosis laten, dokter akan merekomendasikan terapi pencegahan dengan menggunakan antibiotik isoniazid setiap hari selama 6-9 bulan.
Orang dengan tuberkulosis aktif biasanya membutuhkan kombinasi antibiotik seperti isoniazid, rifampin, etambutol, dan pirazinamid selama 6-12 bulan. Sebagian besar orang dapat menerima perawatan di rumah, meskipun beberapa mungkin memerlukan kunjungan singkat ke rumah sakit.
Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan sesuai petunjuk dokter untuk mencegah kambuhnya penyakit dan menghindari resistensi obat. Tuberkulosis yang resisten terhadap obat jauh lebih sulit diobati dan dapat berbahaya jika menularkan kepada orang lain.
Cara Mencegah Tuberkulosis
Bila Anda atau orang sekitar Anda memiliki TB aktif, perlu mengambil beberapa langkah untuk mencegah tertular. Berikut di antaranya:
- Tetap di rumah dan hindari pergi bekerja atau sekolah.
- Isolasi diri di rumah, berusaha sekecil mungkin berinteraksi dengan anggota rumah tangga. Lebih baik tidur di kamar terpisah.
- Pastikan ruangan terventilasi baik dengan membuka jendela jika cuaca memungkinkan.
- Gunakan masker wajah ketika harus berada di dekat orang lain. Minta anggota keluarga juga memakai masker untuk melindungi diri mereka sendiri.
- Tutup mulut dengan tisu saat bersin atau batuk, kemudian buang tisu bekas ke dalam kantong yang bisa disegel sebelum dibuang.
Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TB), terutama pada anak-anak. Vaksin ini mengandung bakteri yang dilemahkan yang mirip dengan bakteri TB, tetapi tidak menyebabkan penyakit TB aktif pada individu yang divaksinasi.
Meskipun tidak sepenuhnya melindungi terhadap infeksi TB paru-paru, BCG dapat membantu melindungi anak-anak dari bentuk TB yang lebih berat seperti TB milier atau TB yang menyerang sistem saraf.
Baca Juga: Pantangan Makanan untuk Penderita TBC
Pengobatan Tuberkulosis ke Dokter
Gejala tuberkulosis (TB) seperti batuk yang berlangsung lebih dari 2 minggu, terutama dengan dahak berdarah atau berdahak banyak, hingga demam yang tidak hilang-hilang, harus segera dibawa ke perhatian dokter. Jika seseorang memiliki gejala seperti ini, penting untuk segera mencari perawatan medis untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Artikel ini telah direview oleh dr. Farra Assyifa Rizqy
Source:
- Mayo Clinic. Tuberculosis. Diakses 2024.
- Cleveland Clinic. Tuberculosis. Diakses 2024.