Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab telapak tangan mudah berkeringat dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit jantung, menopause, dan diabetes. Hal ini dapat mengakibatkan sistem saraf menjadi terlalu aktif yang kemudian merangsang kelenjar keringat untuk menghasilkan keringat secara berlebih dan menyebabkan tangan mudah basah.
Pasien gagal jantung mengalami perubahan dalam sistem saraf otonom sehingga menyebabkan telapak tangan berkeringat berlebihan.
Keringat adalah respons alami tubuh terhadap berbagai rangsangan. Ini adalah cara untuk menjaga suhu tubuh tetap normal sekaligus mengeluarkan zat-zat beracun dari tubuh kita. Namun, kelenjar keringat bisa bekerja berlebihan di area tertentu, seperti telapak tangan. Kondisi ini dapat menyebabkan tangan selalu basah dan mudah berkeringat, atau dalam istilah medis dikenal dengan hiperhidrosis palmaris.
Mari kita mengenal apa saja penyebab telapak tangan mengeluarkan keringat berlebih hingga cara mengatasinya seperti di bawah ini.
Penyebab Telapak Tangan Berkeringat
Telapak tangan basah umumnya terjadi ketika kita melakukan banyak aktivitas, seperti saat olahraga atau ketika kita sedang cemas. Namun, penyebab telapak tangan berkeringat berlebihan juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang lebih serius, seperti tanda penyakit jantung hingga gangguan kelenjar tiroid.
Berikut adalah penyebab telapak tangan mudah berkeringat yang perlu diwaspadai:
1. Penyakit Jantung
Tangan mudah basah dan berkeringat bisa menjadi tanda penyakit jantung. Penyakit jantung adalah kondisi medis serius yang dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh, termasuk sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom adalah sistem yang mengatur fungsi tubuh secara tidak sadar, seperti peredaran darah, pernapasan, dan keringat.
Pada individu dengan penyakit jantung, terutama dalam kasus penyakit jantung yang lebih lanjut seperti gagal jantung, ada perubahan dalam cara tubuh mengatur suhu dan keringat. Sistem saraf otonom yang terganggu dapat merangsang kelenjar keringat berlebihan, termasuk daerah telapak tangan.
Baca Juga: Mencuci tangan: Kapan dan Bagaimana
2. Gangguan Psikis
Kecemasan dan stres merupakan reaksi normal tubuh terhadap situasi yang menegangkan atau mengancam. Salah satu respons tubuh terhadap stres adalah peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik yang dapat menghasilkan peningkatan keringat. Gangguan psikis, seperti gangguan kecemasan sosial atau gangguan kecemasan umum adalah kondisi di mana seseorang mengalami tingkat kecemasan yang tidak proporsional terhadap situasi tertentu.
Dalam kasus ini, sistem saraf bisa menjadi terlalu aktif menyebabkan keringat berlebih, termasuk di telapak tangan. Ini sering kali disebut sebagai “keringat dingin” karena telapak tangan akan terasa basah saat seseorang mungkin merasa cemas dan dingin.
3. Menopause
Penyebab telapak tangan berkeringat selanjutnya adalah menopause, merupakan tahap dalam kehidupan wanita yang ditandai berhentinya siklus mesteruasi. Hal ini terjadi ketika ovarium berhenti menghasilkan hormon estrogen dan progesteron secara teratur.
Perubahan hormon ini dapat memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, termasuk sistem yang mengatur suhu tubuh dan keringat. Wanita yang mengalami menopause sering mengalami hot flashes atau gejala panas tiba-tiba yang disertai keringat berlebih. Keringat berlebih saat mengalami hot flashes ini bisa melibatkan seluruh tubuh, termasuk telapak tangan.
Baca juga: Penyebab Berkeringat di Malam Hari dan Cara Mengatasinya
4. Gangguan Hiperhidrosis Primer
Hiperhidrosis primer adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami keringat berlebihan tanpa adanya penyebab medis yang jelas. Ini berarti bahwa individu dengan hiperhidrosis primer mengalami keringat berlebih yang tidak dapat diatribusikan kepada penyakit, obat-obatan, atau kondisi medis lainnya.
Hiperhidrosis primer sering kali terjadi pada telapak tangan, ketiak, atau kaki, dan itu dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Meskipun penyebab pasti hiperhidrosis primer belum sepenuhnya dipahami, diduga bahwa faktor genetik dapat berperan dalam munculnya kondisi ini.
Hiperhidrosis primer dapat memengaruhi individu sejak masa kanak-kanak hingga dewasa dan memerlukan perawatan yang khusus untuk mengendalikan produksi keringat yang berlebihan. Terapi yang mungkin digunakan termasuk antiperspiran khusus, terapi iontophoresis, suntik botox, atau bahkan pilihan bedah dalam kasus yang parah.
5. Gangguan Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh dengan menghasilkan hormon tiroid. Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipertiroidisme (produksi hormon tiroid yang berlebihan) atau hipotiroidisme (produksi hormon tiroid yang kurang) dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh. Hipertiroidisme yang seringkali disebabkan oleh penyakit Graves atau nodul tiroid berlebihan bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh secara signifikan.
Ini dapat memengaruhi sistem pengaturan suhu tubuh dan keringat, sehingga menyebabkan keringat berlebih, termasuk pada telapak tangan. Di sisi lain, hipotiroidisme yang terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon dapat mengurangi fungsi metabolisme tubuh dan mengakibatkan perasaan dingin berlebihan yang bisa memicu produksi keringat sebagai respons untuk mempertahankan suhu tubuh.
Baca Juga: Gejala Kanker Tiroid
6. Diabetes
Penyebab telapak tangan berkeringat berlebihan berikutnya adalah diabetes. Penderita diabetes sering mengalami fluktuasi gula darah yang dapat memengaruhi sistem saraf otonom. Sistem ini mengatur berbagai fungsi otomatis tubuh, termasuk produksi keringat.
Perubahan dalam sistem ini bisa menyebabkan keringat berlebih, termasuk pada telapak tangan. Selain itu, diabetes juga dapat mengganggu sirkulasi darah, yang penting dalam mengatur suhu tubuh. Kombinasi dari perubahan dalam sistem saraf otonom dan sirkulasi darah dapat memicu produksi keringat yang lebih banyak pada penderita diabetes, yang bisa memengaruhi kenyamanan mereka sehari-hari.
7. Merokok
Rokok mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat memengaruhi sirkulasi darah dan sistem saraf otonom. Akibatnya, orang yang merokok mungkin mengalami gangguan dalam cara tubuh mengatur suhu dan keringat. Ini bisa menyebabkan produksi keringat berlebihan termasuk di telapak tangan. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya yang lebih berbahaya.
8. Kebiasaan Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat berdampak negatif pada sistem saraf dan melemahkan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan keringat secara efektif. Alkohol memiliki efek menenangkan dan merelaksasi tubuh, tetapi dalam jumlah yang berlebihan, ini bisa memengaruhi respons tubuh terhadap suhu lingkungan. Sebagai hasilnya, individu yang sering mengonsumsi alkohol mungkin mengalami keringat berlebih, termasuk pada telapak tangan.
Baca juga: Cara Mengatasi Keringat Dingin karena Asam Lambung, Mudah Diterapkan
9. Infeksi
Beberapa jenis infeksi, seperti tuberkulosis (TBC) dan sepsis, dapat mengganggu sistem tubuh secara menyeluruh. Ketika tubuh berjuang melawan infeksi, respons imun dan perubahan fisiologis dapat memengaruhi berbagai fungsi, termasuk sistem pengaturan suhu dan produksi keringat. Keringat berlebih di telapak tangan dapat menjadi salah satu gejala dari infeksi.
Seringkali fenomena ini adalah respons alami tubuh terhadap peradangan dan stres yang diakibatkan oleh infeksi tersebut. Penting untuk mengidentifikasi dan mengobati infeksi ini secepat mungkin dengan bantuan profesional medis yang sesuai.
Rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat ganggu sirkulasi darah dan sistem saraf sehingga menyebabkan keringat berlebih di tangan.
Cara Mengatasi Telapak Tangan Berkeringat
Berikut adalah lima metode yang dapat membantu mengurangi keringat berlebih pada telapak tangan:
1. Terapi Iontophoresis
Terapi ini dilakukan dengan cara merendam tangan Anda dalam air lalu dialirkan aliran listrik lemah ke dalam air tersebut. Hal ini membantu menghambat kelenjar keringat pada telapak tangan. Terapi ini memerlukan beberapa sesi untuk hasil yang optimal.
Baca Juga: Perbedaan Penyakit Autoimun dan Lupus
2. Botox (Botulinum Toxin) Injeksi
Botox dapat diinjeksikan langsung ke dalam telapak tangan untuk menghentikan kelenjar keringat dari berproduksi berlebihan. Efeknya biasanya bertahan beberapa bulan sebelum memerlukan penyuntikan ulang.
3. Konsumsi Obat
Dokter dapat meresepkan obat oral, seperti antikolinergik untuk membantu mengurangi produksi keringat. Namun, obat-obatan ini mungkin memiliki efek samping, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.
4. Operasi Sympathectomy Simpatis
Ini adalah tindakan pembedahan yang dilakukan sebagai langkah terakhir jika semua upaya lain gagal. Prosedur ini melibatkan pemutusan sebagian atau seluruh saraf simpatis yang mengendalikan keringat pada tangan. Ini adalah opsi penanganan yang serius dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
5. Mengelola Gaya Hidup Sehat
Selain dari lima metode tersebut, penting juga untuk mencoba melakukan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola keringat berlebih. Beberapa kebiasaan yang bisa mengurangi keringat berlebih pada telapak tangan seperti menghindari makanan pedas, mengenakan pakaian yang longgar, dan menjaga kebersihan tangan.
Jika keringat berlebih pada telapak tangan Anda mengganggu kehidupan sehari-hari, segera berkonsultasi pada dokter. Anda bisa mencari rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan yang sesuai. Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU). Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Percayakan kesehatan Anda dan keluarga kepada Ciputra Hospital.
Telah direview oleh dr. Gerry Dermawan
Sumber:
- WebMD. What Causes Sweaty Palms (Palmar Hyperhidrosis)?. Diakses 2024.
- Mayo Clinic. Hyperhidrosis. Diakses 2024.
- Medical News Today. How to Treat Sweaty Palms. Diakses 2024.