Keringat adalah respons alami tubuh terhadap berbagai rangsangan. Ini adalah cara tubuh kita menjaga suhu tubuh dan mengeluarkan zat-zat beracun dari tubuh kita. Namun, ketika produksi keringat berlebih terjadi di area tertentu, seperti telapak tangan, masalah medis yang dikenal hiperhidrosis palmaris mungkin dapat terjadi. Mari kita ketahui penyebab telapak tangan berkeringat berlebih hingga cara mengatasinya di bawah ini.

Pasien gagal jantung mengalami perubahan dalam sistem saraf otonom sehingga menyebabkan telapak tangan berkeringat berlebihan.
Penyebab Telapak Tangan Berkeringat
Telapak tangan berkeringat berlebihan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah kondisi medis serius yang dapat memengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh, termasuk sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom adalah sistem yang mengatur fungsi tubuh secara tidak sadar, seperti peredaran darah, pernapasan, dan keringat.
Pada individu dengan penyakit jantung, terutama dalam kasus penyakit jantung yang lebih lanjut seperti gagal jantung, ada perubahan dalam cara tubuh mengatur suhu dan keringat. Sistem saraf otonom yang terganggu dapat merangsang kelenjar keringat berlebihan, termasuk daerah telapak tangan.
Baca Juga: Mencuci tangan: Kapan dan Bagaimana
2. Gangguan Psikis
Kecemasan dan stres merupakan reaksi normal tubuh terhadap situasi yang menegangkan atau mengancam. Salah satu respons tubuh terhadap stres adalah peningkatan aktivitas sistem saraf simpatik yang dapat menghasilkan peningkatan keringat. Gangguan psikis, seperti gangguan kecemasan sosial atau gangguan cemas umum adalah kondisi di mana seseorang mengalami tingkat kecemasan yang tidak proporsional terhadap situasi tertentu.
Dalam kasus ini, sistem saraf bisa menjadi terlalu aktif menyebabkan keringat berlebih, termasuk di telapak tangan. Ini sering kali disebut sebagai “keringat dingin” karena telapak tangan akan terasa basah saat seseorang mungkin merasa cemas dan dingin.
3. Menopause
Penyebab telapak tangan berkeringat selanjutnya adalah menopause, merupakan tahap dalam kehidupan wanita yang ditandai berhentinya siklus mesteruasi. Hal ini terjadi ketika ovarium berhenti menghasilkan hormon estrogen dan progesteron secara teratur.
Perubahan hormon ini dapat memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, termasuk sistem yang mengatur suhu tubuh dan keringat. Wanita yang mengalami menopause sering mengalami hot flashes atau gejala panas tiba-tiba yang disertai keringat berlebihan. Keringat berlebih ini bisa melibatkan seluruh tubuh, termasuk telapak tangan. Hal ini seringkali dianggap sebagai salah satu gejala menopause yang tidak nyaman.
4. Gangguan Hiperhidrosis Primer
Hiperhidrosis primer adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami keringat berlebihan tanpa adanya penyebab medis yang jelas. Ini berarti bahwa individu dengan hiperhidrosis primer mengalami keringat berlebih yang tidak dapat diatribusikan kepada penyakit, obat-obatan, atau kondisi medis lainnya.
Hiperhidrosis primer sering kali terjadi pada telapak tangan, ketiak, atau kaki, dan itu dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Meskipun penyebab pasti hiperhidrosis primer belum sepenuhnya dipahami, diduga bahwa faktor genetik dapat berperan dalam munculnya kondisi ini.
Hiperhidrosis primer dapat memengaruhi individu sejak masa kanak-kanak hingga dewasa dan memerlukan perawatan yang khusus untuk mengendalikan produksi keringat yang berlebihan. Terapi yang mungkin digunakan termasuk antiperspiran khusus, terapi iontophoresis, injeksi botox, atau bahkan pilihan bedah dalam kasus yang parah.
Baca Juga: Gejala Kanker Tiroid
5. Gangguan Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh dengan menghasilkan hormon tiroid. Gangguan pada kelenjar tiroid, seperti hipertiroidisme (produksi hormon tiroid yang berlebihan) atau hipotiroidisme (produksi hormon tiroid yang kurang) dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh. Hipertiroidisme yang seringkali disebabkan oleh penyakit Graves atau nodul tiroid berlebihan bisa meningkatkan laju metabolisme tubuh secara signifikan.
Ini dapat memengaruhi sistem pengaturan suhu tubuh dan keringat, sehingga menyebabkan keringat berlebih, termasuk pada telapak tangan. Di sisi lain, hipotiroidisme, yang terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon, dapat mengurangi fungsi metabolisme tubuh dan mengakibatkan perasaan dingin berlebihan yang bisa memicu produksi keringat berlebih sebagai respons tubuh untuk mempertahankan suhu.
6. Diabetes
Penyebab telapak tangan berkeringat berlebihan berikutnya adalah diabetes. Penderita diabetes sering mengalami fluktuasi gula darah yang dapat memengaruhi sistem saraf otonom. Sistem ini mengatur berbagai fungsi otomatis tubuh, termasuk produksi keringat.
Perubahan dalam sistem ini bisa menyebabkan keringat berlebih, termasuk pada telapak tangan. Selain itu, diabetes juga dapat mengganggu sirkulasi darah, yang penting dalam mengatur suhu tubuh. Kombinasi dari perubahan dalam sistem saraf otonom dan sirkulasi darah dapat memicu produksi keringat yang lebih banyak pada penderita diabetes, yang bisa memengaruhi kenyamanan mereka sehari-hari.
7. Merokok
Rokok mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat memengaruhi sirkulasi darah dan sistem saraf otonom. Akibatnya, orang yang merokok mungkin mengalami gangguan dalam cara tubuh mengatur suhu dan keringat. Ini bisa menyebabkan produksi keringat berlebihan termasuk di telapak tangan. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya yang dapat memperburuk masalah keringat berlebih.
8. Kebiasaan Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat berdampak negatif pada sistem saraf dan melemahkan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan keringat secara efektif. Alkohol memiliki efek menenangkan dan merelaksasi tubuh, tetapi dalam jumlah yang berlebihan, ini bisa memengaruhi respons tubuh terhadap suhu lingkungan. Sebagai hasilnya, individu yang sering mengonsumsi alkohol mungkin mengalami keringat berlebih, termasuk pada telapak tangan.
9. Infeksi
Beberapa jenis infeksi, seperti tuberkulosis (TBC) dan sepsis, dapat mengganggu sistem tubuh secara menyeluruh. Ketika tubuh berjuang melawan infeksi, respons imun dan perubahan fisiologis dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh, termasuk sistem pengaturan suhu dan produksi keringat. Keringat berlebih, termasuk di telapak tangan, dapat menjadi salah satu gejala dari infeksi.
Seringkali fenomena ini adalah respons alami tubuh terhadap peradangan dan stres yang diakibatkan oleh infeksi tersebut. Penting untuk mengidentifikasi dan mengobati infeksi ini secepat mungkin dengan bantuan profesional medis yang sesuai.
Rokok mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat ganggu sirkulasi darah dan sistem saraf sehingga menyebabkan keringat berlebih di tangan.
Cara Mengatasi Telapak Tangan Berkeringat
Berikut adalah lima metode yang dapat membantu mengurangi keringat berlebih pada telapak tangan:
1. Terapi Iontophoresis
Terapi ini dilakukan dengan cara merendam tangan Anda dalam air lalu dialirkan aliran listrik lemah ke dalam air tersebut. Hal ini membantu menghambat kelenjar keringat pada telapak tangan. Terapi ini memerlukan beberapa sesi untuk hasil yang optimal.
Baca Juga: Perbedaan Penyakit Autoimun dan Lupus
2. Botox (Botulinum Toxin) Injeksi
Botox dapat diinjeksikan langsung ke dalam telapak tangan untuk menghentikan kelenjar keringat dari berproduksi berlebihan. Efeknya biasanya bertahan beberapa bulan sebelum memerlukan penyuntikan ulang.
3. Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan obat oral, seperti antikolinergik untuk membantu mengurangi produksi keringat. Namun, obat-obatan ini mungkin memiliki efek samping, jadi penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.
4. Operasi Sympathectomy Simpatis
Ini adalah tindakan pembedahan yang dilakukan sebagai langkah terakhir jika semua upaya lain gagal. Prosedur ini melibatkan pemutusan sebagian atau seluruh saraf simpatis yang mengendalikan keringat pada tangan. Ini adalah opsi yang serius dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati.
Selain dari lima metode tersebut, penting juga untuk mencoba melakukan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengelola keringat berlebih, seperti menghindari makanan pedas, mengenakan pakaian yang longgar, dan menjaga kebersihan tangan. Jika keringat berlebih pada telapak tangan Anda mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kulit untuk mendiskusikan pilihan perawatan yang tepat.
Telah direview oleh dr. Gerry Dermawan
Sumber:
- Apa Penyebab Telapak Tangan Berkeringat (Palmar Hyperhidrosis)?
- Hiperhidrosis
- Cara Mengobati Telapak Tangan Berkeringat