Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit tipes seringkali dianggap sama dengan tifus, padahal keduanya berbeda. Perbedaan tipes dan tifus adalah dari penyebabnya. Penyebab tipes atau demam tifoid adalah infeksi bakteri Salmonella Typhi, sedangkan penyebab tifus adalah akibat bakteri Rickettsia hingga Orientia.
Meskipun terlihat mirip, penyakit tipes dan tifus memiliki perbedaan yang signifikan.
Tipes dan tifus bukanlah kondisi yang sama. Tipes, demam tifoid, atau typhoid fever adalah infeksi penyakit yang menyerang saluran usus dan aliran darah dan cenderung menular.
Sementara itu, tifus adalah istilah umum untuk menggambarkan infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang berbeda. Pada artikel kali ini, akan dibahas tentang perbedaan tipes dan tifus lebih lanjut. Mari simak selengkapnya di bawah ini.
Perbedaan Tipes (Demam Tifoid) dan Tifus
Perbedaan tipes dan tifus dapat terlihat dari penyebab dan faktor risiko yang terjadi. Berikut ini adalah penyebabnya:
1. Penyebab Tipes
Tipes atau demam tifoid terjadi karena adanya infeksi bakteri Salmonella Typhi. Jenis bakteri ini dapat menular melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri.
Salmonella Typhi mudah berpindah dari tangan ke bagian tubuh lainnya apabila penderita tidak menjaga kebersihan dengan baik. Bahkan, bakteri ini mampu bertahan lama di dalam tubuh, terutama di feses.
Oleh sebab itu, dokter menganjurkan masyarakat untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir agar terhindar dari penularan penyakit tipes. Anda dapat melakukannya setelah atau sebelum makan dan buang air besar.
Penyakit tipes merupakan ancaman serius yang bisa menyerang jutaan orang setiap tahun. Penyakit ini sering menyerang wisatawan yang datang dan pergi dari negara dengan kasus tipes tinggi. Misalnya, Afrika, India, dan Bangladesh.
Bahkan, wisatawan bisa menularkan bakteri penyebab tipes saat kembali pulang ke negara asalnya. Berikut ini adalah faktor risiko tipes:
- Tidak menjaga kebersihan diri
- Mengonsumsi makanan yang tidak higienis, seperti jajanan di pinggir jalan
- Kontak dekat dengan penyakit tipes
- Bekerja menjadi seorang ahli mikrobiologi klinis bakteri Salmonella Typhi
Baca Juga: 15 Makanan untuk Penderita Tipes agar Cepat Sehat
2. Penyebab Tifus
Berbeda dengan tipes, penyakit tifus cenderung tidak menular dari orang ke orang seperti pilek atau flu. Penyakit ini terdiri atas 3 bagian yang disebabkan oleh jenis bakteri berbeda-beda, antara lain:
- Tifus epidemik: Penyakit ini terjadi akibat bakteri Rickettsia prowazekii yang menular melalui kutu badan. Tipus epidemik sering berada di lingkungan populasi tinggi dan akses sanitasi yang buruk.
- Gangguan tifus endemik: Penyebabnya adalah bakteri Rickettsia typhi yang dibawa oleh kutu tikus atau kutu kucing. Tifus endemik dapat menular melalui kontak langsung tikus atau kucing.
- Gangguan tifus scrub: Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi bakteri Orientia tsutsugamushi yang ditularkan oleh tungau pada tahap larva. Tifus scrub sering kali berada di sprei tempat tidur yang bisa menular melalui gigitan serangga.
Seseorang berisiko tinggi mengalami tifus apabila mengalami kondisi, sebagai berikut:
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
- Menghabiskan waktu di tempat ramai
- Kontak dekat dengan hewan atau orang dengan kebersihan buruk
- Bersentuhan dengan kutu, baik dari hewan peliharaan atau pun hewan liar
- Pernah mendaki atau berkemah yang memiliki semak belukar tinggi
Perbedaan Gejala Tipes dan Tifus
Berikut ini perbedaan gejala tipes dan tifus yang perlu Anda ketahui:
1. Gejala Tipes
Ciri-ciri gejala tipes dapat muncul sekitar 1-3 minggu setelah terpapar infeksi bakteri Salmonella Typhi. Kondisi ini meliputi beberapa keluhan umum, antara lain:
- Demam dengan suhu 40 derajat Celcius
- Tubuh mengalami panas dingin
- Nyeri kepala
- Kelelahan dan tubuh cenderung lemah
- Sakit di bagian otot dan perut
- Sulit buang air besar
- Ruam kemerahan
- Batuk
- Mudah berkeringat
- Nafsu makan makan menurun
Setelah mengalami keluhan tersebut, gejala tipes bisa berkembang menjadi gejala lanjutan sehingga memerlukan penanganan medis segera mungkin. Gejalanya dapat berupa pembengkakan pada perut dan mengalami sepsis.
2. Gejala Tifus
Tifus memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Gejala penyakit ini hampir serupa dengan penyakit tipes tetapi tidak terlalu berbahaya.
Penyakit tifus biasanya berlangsung selama 10-12 hari tergantung dari kondisi kesehatan setiap orang. Adapun sejumlah gejala yang bisa menyerang penderita, antara lain:
- Sakit kepala
- Demam
- Panas dingin
- Ruam kemerahan
- Tubuh menggigil
- Nyeri otot
Baca juga: Jenis Penyakit Musim Hujan yang Sering Menyerang Tubuh
Perbedaan Cara Mengobati Tipes dan Tifus
Cara mengobati tipes dan tifus cenderung berbeda-beda. Anda bisa mengatasinya dengan menjalani vaksin oral dan suntikan sedangkan tifus hanya mengonsumsi obat-obatan medis saja.
Tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit tifus sehingga tingkat penularannya cukup tinggi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh pengobatan yang tepat.
Berikut ini adalah cara mengobati penyakit tipes dan tifus:
1. Cara Mengobati Tipes
Cara mengobati tipes adalah dengan menjalani terapi antibiotik. Terapi ini dapat diresepkan oleh dokter untuk menghilangkan bakteri penyebab tipes secara efektif. Adapun sejumlah antibiotik yang bisa diberikan oleh penderita tipes, yaitu:
- Karbapenem: Jenis obat ini berperan penting untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang mampu membangun dinding sel. Hasilnya, tubuh tidak mengalami gejala parah.
- Sefalosporin: Antibiotik ini sering digunakan untuk menghilangkan bakteri yang membentuk dinding sel secara menyeluruh.
- Fluoroquinolones: Jenis obat ini mampu mencegah pembentukan bakteri, seperti menggandakan diri.
- Makrolida: Jenis obat ini dapat digunakan apabila terdapat resistensi antibiotik dan mampu mencegah bakteri pembuat protein.
Selain itu, Anda juga bisa meredakan gejala sakit tipes dengan melakukan perawatan mandiri di rumah. Misalnya, mengonsumsi makanan sehat.
Adapun sejumlah makanan yang direkomendasikan untuk penderita tipes, yakni:
- Sayuran yang dimasak hingga matang, seperti brokoli dan tomat
- Bij-bijian olahan, seperti pasta, nasi putih, dan roti putih
- Buah segar, seperti anggur, semangka, melon
- Protein, seperti telur, ayam, dan ikan
- Susu dan produk olahannya yang rendah lemak atau bebas lemak, seperti yoghurt dan keju
Penderita juga memiliki pantangan makanan yang perlu dihindari. Jenis makanan pantangan sakit tipes dapat berupa makanan pedas dan mengandung banyak serat karena bisa menyebabkan gejala kambuh.
Baca Juga: Waspadai Bakteri Pemakan Daging: Gejala dan Pengobatan
2. Cara Mengobati Tifus
Dokter dapat merekomendasikan terapi antibiotik untuk infeksi tifus endemik dan epidemik. Jenis antibiotik yang digunakan bisa berupa azitromisin, doksisiklin, tetrasiklin, atau kloramfenikol.
Penyakit tifus membutuhkan pengobatan sedini mungkin untuk mencegah komplikasi serius yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Misalnya, gangguan ginjal, paru-paru, dan sistem saraf.
Pada kondisi yang parah, tifus bisa menyebar ke seluruh tubuh hingga mengancam nyawa. Penyakit ini bisa dicegah dengan cara menghindari kontak langsung dengan kutu atau kotoran hewan pengerat dan menjaga akses sanitasi dengan baik.
Diagnosis tipes dan tifus perlu dilakukan oleh dokter di layanan kesehatan terdekat. Ketika seseorang didiagnosis penyakit ini, dokter dapat memberi tahu penyebab dan jenis yang dideritanya.
Dengan mengetahui perbedaan tipes dan tifus, Anda akan semakin waspada terhadap gejala dan faktor risiko yang bisa dialami oleh siapa saja. Hal ini dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kemerahan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Ratu Nadia Cahyaningtias
Source:
- MedicineNet. Typhus Fevers. Juli 2024.
- MedlinePlus. Typhus. Juli 2024.
- Passport Health. What’s the Difference Between Typhoid and Typhus?. Juli 2024.