Ditulis oleh Tim Konten Medis
Ada berbagai perbedaan hipertensi sekunder dan primer. Hipertensi primer merupakan peningkatan tekanan darah tinggi yang belum diketahui secara pasti. Sementara itu, hipertensi sekunder terjadi akibat kelainan pada pembuluh darah arteri.

Perbedaan hipertensi primer dan sekunder dapat terlihat dari penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
Saat Anda berobat ke dokter, tes tekanan darah menjadi salah satu pemeriksaan umum yang mampu mendeteksi kadar tekanan darah normal atau tinggi. Jika mengalami tekanan darah tinggi, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.
Penyakit hipertensi terbagi atas 2 jenis utama, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Lantas, apa perbedaannya? Mari simak pembahasan di bawah ini.
Hipertensi Primer
Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah tekanan darah tinggi yang tidak memiliki penyebab yang jelas. Kondisi ini sering terjadi saat penderita memiliki kadar tekanan darah lebih dari 130 sistolik dan 80 diastolik.
Gangguan hipertensi primer termasuk penyakit paling umum dan sering menyerang banyak orang. Adapun faktor risiko yang menyebabkan seseorang rentan terkena hipertensi primer adalah:
- Faktor genetik atau keturunan: Hipertensi primer bisa terjadi pada penderita yang memiliki riwayat penyakit keluarga.
- Berat badan berlebih atau obesitas: Akibat gaya hidup dan pola makan tidak sehat. Penderita yang mengalami obesitas berisiko tinggi mengalami hipertensi sebanyak dua hingga enam kali lipat.
- Mengonsumsi kadar garam secara berlebihan: Misalnya, makanan cepat saji atau junk food. Jenis makanan ini dapat mengurangi cairan dan meningkatkan tekanan darah pada tubuh.
- Kurangnya konsumsi kalium: Berperan penting bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah menjaga keseimbangan cairan. Anda dapat memenuhi kebutuhan kalium dengan mengonsumsi ikan salmon, daging ayam, air kelapa, dan kentang.
- Memiliki kebiasan buruk. Dapat berupa kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, sering begadang, dan mengalami masalah tidur.
Sementara itu, ada cara mengatasi hipertensi primer yang bisa Anda lakukan, mulai dari rajin berolahraga hingga istirahat cukup. Selain itu, Anda juga perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti menghentikan kebiasaan merokok dan menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan.
Anda juga bisa menjalani aktivitas fisik, seperti olahraga bisa membakar kalori dan menurunkan tekanan darah tinggi. Jenis olahraga untuk penderita hipertensi primer dapat berupa bersepeda, jalan cepat, dan berenang.
Biasakan juga mengonsumsi makanan bergizi berupa mentimun, sayuran hijau, buah ceri, buah bit, dan yoghurt. Hindari makanan yang mengandung tinggi garam, seperti makanan kaleng, kemasan, dan beku.
Penderita hipertensi biasanya menyerang usia paruh baya sekitar umur 40 tahun. Jika Anda mengalami penyakit ini, sebaiknya lakukan pemeriksaan tekanan darah secara mandiri atau di layanan kesehatan.
Baca Juga: Penyebab Hipertensi di Usia Muda dan Cara Mengatasinya
Hipertensi Sekunder
Berbeda dengan primer, hipertensi sekunder merupakan kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan tekanan darah yang terjadi akibat gangguan kesehatan pada tubuh. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil.
Penyebab hipertensi sekunder terjadi karena adanya berbagai kondisi kesehatan, seperti:
- Nefropati diabetik yang mengakibatkan komplikasi ginjal. Hal ini dapat memengaruhi fungsi ginjal dalam menyaring darah. Akibatnya, tubuh mengalami tekanan darah tinggi.
- Gangguan ginjal polikistik. Kondisi ini disebabkan oleh kista atau benjolan yang menyumbat organ ginjal sehingga tidak dapat berfungsi secara normal.
- Konsumsi obat-obatan tertentu. Terdapat jenis obat yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan.
- Masa kehamilan. Ibu hamil bisa mengalami tekanan darah tinggi karena memiliki riwayat penyakit atau mengonsumsi asupan garam secara berlebihan.
- Obesitas. Berat badan berlebih dapat menimbulkan jumlah produksi darah semakin meningkat. Kondisi ini dipengaruhi oleh tekanan pada dinding arteri dan penurunan fungsi pembuluh darah.
- Penyakit tiroid. Penyakit ini terjadi akibat penurunan atau peningkatan hormon tiroid.
Pada kondisi awal, gejala hipertensi sekunder jarang menimbulkan gejala. Jika gangguan ini terjadi, biasanya penderita mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung dari kondisi kesehatan setiap orang.
Meskipun begitu, Anda perlu mewaspadai tanda seseorang yang dapat mengalami hipertensi sekunder, seperti tekanan darah tinggi resisten, tidak memiliki riwayat penyakit, dan tidak mengalami obesitas. Pada kondisi ini, penderita bisa mengalami masalah kesehatan berupa nyeri kepala, mudah lelah, perubahan detak jantung, dan mudah berkeringat.
Perlu diketahui bahwa diagnosis hipertensi sekunder tidak dapat diketahui dalam satu kali pemeriksaan. Perbedaan hipertensi primer dan sekunder dapat terlihat dari riwayat penyakit keluarga.
Setelah itu, dokter bisa melakukan pemeriksaan fisik, seperti kadar tekanan darah, berat badan, dan penumpukan cairan pada tubuh. Anda juga memerlukan pemeriksaan penunjang berupa tes darah, urine, elektrokardiogram, dan ultrasonografi.
Baca Juga: Cara Mengobati Hipertensi yang Aman dan Ampuh
Cara Mencegah Hipertensi
Terdapat berbagai cara mencegah hipertensi, antara lain:
- Mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat
- Membatasi asupan garam, seperti makanan cepat saji, makanan olahan, dan makanan kemasan atau kaleng.
- Menjalani aktivitas fisik secara rutin, seperti jogging, jalan santai, senam, bersepeda, dan berenang
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Mengelola stres
- Istirahat yang cukup
- Membatasi atau hindari konsumsi alkohol secara berlebihan
- Membatasi asupan kafein, seperti kopi
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur untuk mencegah gejala penyakit.
Jika Anda rentan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi karena mengidap diabetes, obesitas, gangguan jantung, dan penyakit ginjal, pastikan Anda melakukan pemeriksaan ke dokter secara teratur dan ikuti anjuran yang diberikan.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Surya S Pratama
Source:
- Healthline. Just the Essentials of Essential Hypertension. Mei 2024.
- Mayo Clinic. Secondary Hypertension. Mei 2024.