Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Tipes dan Tifus Tidak Sama, Ini Perbedaan Keduanya
Riva
Kamis, 31 Oktober 2024 / Published in Artikel Kesehatan

Tipes dan Tifus Tidak Sama, Ini Perbedaan Keduanya

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Penyakit tipes seringkali dianggap sama dengan tifus, padahal keduanya berbeda. Perbedaan tipes dan tifus adalah dari penyebabnya. Penyebab tipes atau demam tifoid adalah infeksi bakteri Salmonella Typhi, sedangkan penyebab tifus adalah akibat bakteri Rickettsia hingga Orientia.

perbedaan tipes dan tifus

Meskipun terlihat mirip, penyakit tipes dan tifus memiliki perbedaan yang signifikan.

Tipes dan tifus bukanlah kondisi yang sama. Tipes, demam tifoid, atau typhoid fever adalah infeksi penyakit yang menyerang saluran usus dan aliran darah dan cenderung menular.

Sementara itu, tifus adalah istilah umum untuk menggambarkan infeksi yang disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang berbeda. Pada artikel kali ini, akan dibahas tentang perbedaan tipes dan tifus lebih lanjut. Mari simak selengkapnya di bawah ini.

Daftar Isi

Toggle
  • Perbedaan Tipes (Demam Tifoid) dan Tifus
    • 1. Penyebab Tipes
    • 2. Penyebab Tifus
  • Perbedaan Gejala Tipes dan Tifus
    • 1. Gejala Tipes
    • 2. Gejala Tifus
  • Perbedaan Cara Mengobati Tipes dan Tifus
    • 1. Cara Mengobati Tipes
    • 2. Cara Mengobati Tifus

Perbedaan Tipes (Demam Tifoid) dan Tifus

Perbedaan tipes dan tifus dapat terlihat dari penyebab dan faktor risiko yang terjadi. Berikut ini adalah penyebabnya:

1. Penyebab Tipes

Tipes atau demam tifoid terjadi karena adanya infeksi bakteri Salmonella Typhi. Jenis bakteri ini dapat menular melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri.

Salmonella Typhi mudah berpindah dari tangan ke bagian tubuh lainnya apabila penderita tidak menjaga kebersihan dengan baik. Bahkan, bakteri ini mampu bertahan lama di dalam tubuh, terutama di feses.

Oleh sebab itu, dokter menganjurkan masyarakat untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir agar terhindar dari penularan penyakit tipes. Anda dapat melakukannya setelah atau sebelum makan dan buang air besar.

Penyakit tipes merupakan ancaman serius yang bisa menyerang jutaan orang setiap tahun. Penyakit ini sering menyerang wisatawan yang datang dan pergi dari negara dengan kasus tipes tinggi. Misalnya, Afrika, India, dan Bangladesh.

Bahkan, wisatawan bisa menularkan bakteri penyebab tipes saat kembali pulang ke negara asalnya. Berikut ini adalah faktor risiko tipes:

  • Tidak menjaga kebersihan diri
  • Mengonsumsi makanan yang tidak higienis, seperti jajanan di pinggir jalan
  • Kontak dekat dengan penyakit tipes
  • Bekerja menjadi seorang ahli mikrobiologi klinis bakteri Salmonella Typhi

Baca Juga: 15 Makanan untuk Penderita Tipes agar Cepat Sehat

2. Penyebab Tifus

Berbeda dengan tipes, penyakit tifus cenderung tidak menular dari orang ke orang seperti pilek atau flu. Penyakit ini terdiri atas 3 bagian yang disebabkan oleh jenis bakteri berbeda-beda, antara lain:

  • Tifus epidemik: Penyakit ini terjadi akibat bakteri Rickettsia prowazekii yang menular melalui kutu badan. Tipus epidemik sering berada di lingkungan populasi tinggi dan akses sanitasi yang buruk.
  • Gangguan tifus endemik: Penyebabnya adalah bakteri Rickettsia typhi yang dibawa oleh kutu tikus atau kutu kucing. Tifus endemik dapat menular melalui kontak langsung tikus atau kucing.
  • Gangguan tifus scrub: Kondisi ini terjadi karena adanya infeksi bakteri Orientia tsutsugamushi yang ditularkan oleh tungau pada tahap larva. Tifus scrub sering kali berada di sprei tempat tidur yang bisa menular melalui gigitan serangga.

Seseorang berisiko tinggi mengalami tifus apabila mengalami kondisi, sebagai berikut:

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Menghabiskan waktu di tempat ramai
  • Kontak dekat dengan hewan atau orang dengan kebersihan buruk
  • Bersentuhan dengan kutu, baik dari hewan peliharaan atau pun hewan liar
  • Pernah mendaki atau berkemah yang memiliki semak belukar tinggi

Perbedaan Gejala Tipes dan Tifus

Berikut ini perbedaan gejala tipes dan tifus yang perlu Anda ketahui:

1. Gejala Tipes

Ciri-ciri gejala tipes dapat muncul sekitar 1-3 minggu setelah terpapar infeksi bakteri Salmonella Typhi. Kondisi ini meliputi beberapa keluhan umum, antara lain:

  • Demam dengan suhu 40 derajat Celcius
  • Tubuh mengalami panas dingin
  • Nyeri kepala
  • Kelelahan dan tubuh cenderung lemah
  • Sakit di bagian otot dan perut
  • Sulit buang air besar
  • Ruam kemerahan
  • Batuk
  • Mudah berkeringat
  • Nafsu makan makan menurun

Setelah mengalami keluhan tersebut, gejala tipes bisa berkembang menjadi gejala lanjutan sehingga memerlukan penanganan medis segera mungkin. Gejalanya dapat berupa pembengkakan pada perut dan mengalami sepsis.

2. Gejala Tifus

Tifus memiliki gejala yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Gejala penyakit ini hampir serupa dengan penyakit tipes tetapi tidak terlalu berbahaya.

Penyakit tifus biasanya berlangsung selama 10-12 hari tergantung dari kondisi kesehatan setiap orang. Adapun sejumlah gejala yang bisa menyerang penderita, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Panas dingin
  • Ruam kemerahan
  • Tubuh menggigil
  • Nyeri otot

Baca juga: Jenis Penyakit Musim Hujan yang Sering Menyerang Tubuh

Perbedaan Cara Mengobati Tipes dan Tifus

Cara mengobati tipes dan tifus cenderung berbeda-beda. Anda bisa mengatasinya dengan menjalani vaksin oral dan suntikan sedangkan tifus hanya mengonsumsi obat-obatan medis saja.

Tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit tifus sehingga tingkat penularannya cukup tinggi. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh pengobatan yang tepat.

Berikut ini adalah cara mengobati penyakit tipes dan tifus:

1. Cara Mengobati Tipes

Cara mengobati tipes adalah dengan menjalani terapi antibiotik. Terapi ini dapat diresepkan oleh dokter untuk menghilangkan bakteri penyebab tipes secara efektif. Adapun sejumlah antibiotik yang bisa diberikan oleh penderita tipes, yaitu:

  • Karbapenem: Jenis obat ini berperan penting untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang mampu membangun dinding sel. Hasilnya, tubuh tidak mengalami gejala parah.
  • Sefalosporin: Antibiotik ini sering digunakan untuk menghilangkan bakteri yang membentuk dinding sel secara menyeluruh.
  • Fluoroquinolones: Jenis obat ini mampu mencegah pembentukan bakteri, seperti menggandakan diri.
  • Makrolida: Jenis obat ini dapat digunakan apabila terdapat resistensi antibiotik dan mampu mencegah bakteri pembuat protein.

Selain itu, Anda juga bisa meredakan gejala sakit tipes dengan melakukan perawatan mandiri di rumah. Misalnya, mengonsumsi makanan sehat.

Adapun sejumlah makanan yang direkomendasikan untuk penderita tipes, yakni:

  • Sayuran yang dimasak hingga matang, seperti brokoli dan tomat
  • Bij-bijian olahan, seperti pasta, nasi putih, dan roti putih
  • Buah segar, seperti anggur, semangka, melon
  • Protein, seperti telur, ayam, dan ikan
  • Susu dan produk olahannya yang rendah lemak atau bebas lemak, seperti yoghurt dan keju

Penderita juga memiliki pantangan makanan yang perlu dihindari. Jenis makanan pantangan sakit tipes dapat berupa makanan pedas dan mengandung banyak serat karena bisa menyebabkan gejala kambuh.

Baca Juga: Waspadai Bakteri Pemakan Daging: Gejala dan Pengobatan

2. Cara Mengobati Tifus

Dokter dapat merekomendasikan terapi antibiotik untuk infeksi tifus endemik dan epidemik. Jenis antibiotik yang digunakan bisa berupa azitromisin, doksisiklin, tetrasiklin, atau kloramfenikol.

Penyakit tifus membutuhkan pengobatan sedini mungkin untuk mencegah komplikasi serius yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Misalnya, gangguan ginjal, paru-paru, dan sistem saraf.

Pada kondisi yang parah, tifus bisa menyebar ke seluruh tubuh hingga mengancam nyawa. Penyakit ini bisa dicegah dengan cara menghindari kontak langsung dengan kutu atau kotoran hewan pengerat dan menjaga akses sanitasi dengan baik.

Diagnosis tipes dan tifus perlu dilakukan oleh dokter di layanan kesehatan terdekat. Ketika seseorang didiagnosis penyakit ini, dokter dapat memberi tahu penyebab dan jenis yang dideritanya.

Dengan mengetahui perbedaan tipes dan tifus, Anda akan semakin waspada terhadap gejala dan faktor risiko yang bisa dialami oleh siapa saja. Hal ini dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan ruam kemerahan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.

Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.

Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.

Telah direview oleh dr. Ratu Nadia Cahyaningtias

Source:

  • MedicineNet. Typhus Fevers. Juli 2024.
  • MedlinePlus. Typhus. Juli 2024.
  • Passport Health. What’s the Difference Between Typhoid and Typhus?. Juli 2024.

Diperbarui pada 31 Oktober 2024

Artikel Terkait

  • Perbedaan Darah Rendah dan Darah Tinggi, Mana yang Lebih Bahaya?
    Jangan Keliru! Ini Perbedaan Darah Rendah dan Darah Tinggi
  • perbedaan hipertensi sekunder dan primer
    Ini Perbedaan Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder
  • perbedaan anoreksia dan bulimia
    Ini Perbedaan Anoreksia Nervosa dan Bulimia, Jangan Tertukar!
  • Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi
    Catat, Ini Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi
  • Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2
    5 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2 yang Mudah Dikenali
  • Perbedaan penyakit autoimun dan lupus
    Perbedaan Penyakit Autoimun dan Lupus
  • Perbedaan Stres dan Depresi
    Perbedaan Stres dan Depresi
Tagged under: Gangguan Penyakit

Artikel Terkait

  • Perbedaan Darah Rendah dan Darah Tinggi, Mana yang Lebih Bahaya?
    Jangan Keliru! Ini Perbedaan Darah Rendah dan Darah Tinggi
  • perbedaan hipertensi sekunder dan primer
    Ini Perbedaan Hipertensi Primer dan Hipertensi Sekunder
  • perbedaan anoreksia dan bulimia
    Ini Perbedaan Anoreksia Nervosa dan Bulimia, Jangan Tertukar!
  • Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi
    Catat, Ini Perbedaan Susu UHT dan Evaporasi
  • Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2
    5 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2 yang Mudah Dikenali
  • Perbedaan penyakit autoimun dan lupus
    Perbedaan Penyakit Autoimun dan Lupus
  • Perbedaan Stres dan Depresi
    Perbedaan Stres dan Depresi

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP