Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyebab gatal pada vagina bisa terjadi karena beberapa hal, mulai dari infeksi jamur, bakteri, iritasi, hingga penyakit menular seksual (PMS). Sebagian besar kasus vagina gatal bisa hilang dengan sendirinya tanpa perlu menjalani pengobatan medis.
Ada banyak kemungkinan penyebab gatal pada kemaluan wanita, salah satunya adalah mengalami infeksi jamur.
Gatal di area miss v bisa menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu penyebab gatal pada bibir vagina terjadi karena penggunaan bahan-bahan kimia, seperti sabun wangi atau pembersih vagina.
Anda perlu waspada apabila rasa gatal disertai dengan masalah kesehatan tertentu, seperti bau tidak sedap, vagina terasa perih, dan keputihan tidak normal. Kondisi ini menandakan adanya penyakit menular seksual, seperti gonore, herpes, atau klamia. Ketahui lebih lanjut penyebab gatal pada vagina melalui ulasan di bawah ini.
Penyebab Gatal pada Miss V
Normalnya, vagina gatal merupakan kondisi yang sering dialami oleh wanita dan tidak membahayakan kesehatan tubuh. Kondisi ini bisa berupa gejala ringan yang bisa sembuh dalam waktu singkat.
Namun, vagina gatal bisa menjadi suatu pertanda adanya kelainan organ intim sehingga memerlukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Adapun beberapa penyebab gatal pada kemaluan wanita, antara lain:
1. Mengalami Infeksi Jamur
Rasa gatal pada miss v bisa disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans secara berlebihan. Gejala yang dialami bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi kesehatan setiap orang, mulai dari gejala ringan hingga berat.
Selain rasa gatal, infeksi jamur pada vagina juga menimbulkan sensasi panas dan keputihan abnormal berwarna abu-abu atau hijau. Kondisi ini bisa menular melalui hubungan seksual tanpa kondom dan berbagi handuk atau pakaian.
Baca Juga: Infeksi Jamur pada Kulit Kelamin
2. Infeksi Bakteri
Selain jamur, rasa gatal pada vagina bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri. Kondisi ini juga menimbulkan bau tidak sedap, rasa perih, dan keputihan abnormal.
Anda dapat mengobati gatal pada vagina akibat infeksi bakteri dengan cara penggunaan obat antibiotik atau antiseptik. Obat ini mampu membunuh bakteri yang menjadi penyebab vaginosis bakterialis.
3. Mengalami Menopause
Menopause adalah kondisi ketika siklus menstruasi pada wanita berhenti. Kondisi ini sering dialami pada usia 45 hingga 55 tahun.
Menopause mampu menurunkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh sehingga memicu rasa gatal dan vagina kering. Kondisi ini juga menyebabkan perubahan suasana hati, kenaikan berat badan, dan rasa sakit saat berhubungan intim.
4. Stres
Mengalami stres atau gangguan psikologis bisa menyebabkan rasa gatal pada vagina. Kondisi ini bisa terjadi karena daya tahan tubuh menurun sehingga vagina mudah terinfeksi penyakit.
Mengatasi gejala stres bisa dengan mendatangi dokter kesehatan mental untuk mendapatkan tindakan terbaik. Sebelum mengatasi rasa gatal, Anda dapat mengatasi stresnya terlebih dahulu.
5. Mengalami Iritasi
Iritasi bisa menyebabkan rasa gatal luar biasa pada area organ intim. Kondisi ini bisa terjadi karena penggunaan bahan kimia, lotion, pelumas, sabun, dan kain tertentu.
Sebelum menggunakan produk perawatan kulit, Anda juga perlu meninjau ulang bahan-bahan yang tertera pada kemasan. Hal ini untuk mencegah alergi yang bisa muncul kapan saja. Selain itu, iritasi bisa terjadi akibat menggunakan pakaian ketat dan keringat berlebihan.
Baca Juga: 9 Jenis Penyakit Menular Seksual
6. Menggunakan Pisau Cukur
Perlu diketahui bahwa pisau cukur bisa menimbulkan rasa gatal dan luka bakar. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sebaiknya, gunakan pisau cukur yang tajam dan lakukan secara perlahan-lahan. Hindari pisau cukur yang tumpul untuk mencegah luka. Luka bakar akibat pisau cukur bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan yang disertai dengan benjolan kecil.
7. Memiliki Kutu Kemaluan
Kutu kelamin atau kutu kepiting (crabs) merupakan jenis serangga parasit yang sering ditemukan pada organ intim manusia. Serangga ini bisa menimbulkan rasa gatal pada vagina, benjolan merah, dan iritasi pada kulit.
Selain itu, rasa gatal juga bisa terjadi karena adanya tungau kecil yang berada di bawah kulit vagina. Jenis serangga ini mampu bertelur dan menyebabkan rasa gatal luar biasa. Jika Anda memiliki kutu kemaluan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
8. Mengalami Penyakit Kulit
Penyebab rasa gatal bisa karena kondisi kulit yang mengalami penyakit tertentu, seperti eksim atau dermatitis atopik, peradangan kronis pada kulit, dan gatal pada area selangkangan.
Sebagai contoh, eksim pada kulit vagina sering menimbulkan gejala dengan pembengkakan dan luka yang berkerak. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, baik wanita dan pria segala usia.
9. Mengidap Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual (PMS) seringkali menimbulkan rasa gatal dan sensasi panas di dalam vagina. Penyakit ini memiliki beberapa jenis, seperti infeksi HPV, herpes, klamidia, dan gonore.
Gejala PMS bisa berupa benjolan kecil yang muncul di organ intim. Cara mengatasi gatal pada vagina akibat PMS bisa dengan menjalani pengobatan medis.
Baca Juga: Ini Gejala Vaginismus yang Bikin Hubungan Intim Terasa Nyeri
10. Mengidap Penyakit Kronis di Area Organ Intim
Penyakit kronis bisa menyebabkan rasa gatal pada area organ intim. Meskipun jarang terjadi, kondisi ini dapat dialami oleh sebagian orang dengan penyakit tertentu, seperti:
- Penyakit Paget’s Extramammary Disease (EMPD): Jenis penyakit ini ditandai dengan ruam kemerahan pada organ intim, terasa nyeri, dan berdarah saat digaruk. EMPD sering dialami oleh wanita berumur 50-60 tahun.
- Kanker vulva: Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, pendarahan, dan gatal luar biasa pada vagina.
- Jenis kanker kulit lainnya: Gatal akibat kanker kulit bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan, seperti bercak merah, kulit kering atau mengeluarkan cairan, sensitif, dan rentan mengalami pendarahan.
Cara Mengatasi Gatal pada Kemaluan Wanita
Anda tidak perlu khawatir karena sebagian besar penyebab gatal pada kemaluan wanita bisa diatasi dengan menggunakan cara alami. Meskipun begitu, Anda perlu berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Berikut beberapa cara mengobati gatal pada vagina:
- Membasuh organ intim menggunakan air mengalir: Biasakan untuk mencuci vagina dari arah depan ke belakang. Hal ini untuk mencegah perkembangan bakteri dari anus masuk ke dalam vagina.
- Hindari menggunakan produk bahan kimia: Misalnya, sabun, semprotan pembersih kewanitaan, atau cairan pembersih vagina. Hal ini bisa mengganggu pH di dalam vagina dan memicu pertumbuhan bakteri.
- Menerapkan pola hidup sehat: Hal ini termasuk rajin berolahraga, istirahat cukup, dan mengonsumsi makanan gizi seimbang.
- Berhubungan seks yang aman: Anda perlu menghindari seks bebas atau tanpa kondom untuk mencegah infeksi menular seksual pada pasangan.
- Menggunakan pakaian berbahan katun: Jenis bahan ini mampu menyerap keringat dan menjaga kelembapan kulit vagina.
- Keringkan organ intim setelah mandi atau berenang: Pastikan Anda telah mengeringkan vagina setelah mandi atau berenang. Vagina yang lembap bisa menimbulkan infeksi jamur yang semakin parah.
Demikian informasi mengenai penyebab gatal pada vagina yang perlu Anda ketahui. Apabila Anda mengalami infeksi jamur vagina, seperti rasa gatal berlebih, bengkak, dan iritasi sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh Dr Sony Prabowo, MARS.
Source:
- Healthline. What to Know About Vaginal Itching. Agustus 2024.
- Medical News Today. What Causes Vaginal Itching?. Agustus 2024.
- WebMD. Vaginal Itching, Burning, and Irritation. Agustus 2024.