Ditulis oleh Tim Konten Medis
Gejala vaginismus ditandai dengan rasa sakit saat berhubungan seksual dan tidak dapat melakukan penetrasi. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan fisik atau emosional, seperti infeksi saluran kemih dan mengalami stres berat. Anda dapat mengatasi vaginismus, salah satunya dengan cara rutin latihan kontrol panggul.

Gejala umum vaginismus adalah nyeri pada vagina.
Wanita kerap mengalami berbagai macam masalah kesehatan seksual, salah satunya adalah gangguan vaginismus. Gangguan ini menyebabkan pengencangan otot-otot vagina yang tidak disadari. Akibatnya, vaginismus menimbulkan rasa sakit, terutama saat berhubungan seksual.
Perlu disadari bahwa vaginismus tidak memengaruhi gairah atau hasrat seksual wanita. Namun, kondisi ini dapat menghambat hubungan seksual bersama dengan pasangan. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui gejala vaginismus yang perlu diwaspadai. Mari simak pembahasan berikut ini.
Apa Itu Vaginismus?
Vaginismus adalah kondisi medis yang mengakibatkan pengencangan otot-otot di area vagina tanpa disadari. Biasanya, kondisi ini terjadi saat penetrasi hubungan seksual. Akibatnya, penderita akan merasakan sakit saat berhubungan intim seperti ada yang mengganjal dan penetrasi tidak bisa dilakukan.
Selain itu, vaginismus juga menimbulkan rasa tidak nyaman saat memakai tampon atau menjalani pemeriksaan pap smear. Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena vaginismus, yaitu rasa takut atau gelisah pada tubuh penderita.
Vaginismus dapat dialami oleh berbagai usia, khususnya wanita. Gangguan ini bersifat primer (seumur hidup) atau sekunder (sementara waktu).
Baca Juga: 10 Cara Merawat Organ Reproduksi Wanita
Tanda dan Gejala Vaginismus
Vaginismus memiliki gejala umum, seperti kejang otot, rasa nyeri, dan sesak napas sementara. Umumnya, kejang otot terjadi pada bagian pubococcygeus muscle group, yaitu kumpulan otot yang berfungsi sebagai proses pengeluaran urine, penetrasi, orgasme, dan persalinan.
Gejala vaginismus dapat berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan dari setiap tubuh wanita. Misalnya, rasa nyeri saat berhubungan intim, rasa sakit saat menggunakan tampon, kesulitan bernapas, hingga otot menegang akibat rasa takut.
Adapun beberapa gejala dan tanda yang dapat dialami oleh penderita vaginismus, antara lain:
1. Rasa Sakit Saat Berhubungan Seksual
Kondisi ini dikenal dengan sebutan dispareunia, yaitu nyeri yang terjadi secara berulang-ulang pada bagian organ intim. Dispareunia seringkali terjadi ketika sebelum, saat, dan sesudah melakukan hubungan seksual.
Penderita juga kerap mengalami rasa nyeri dan sensasi terbakar atau menyengat pada organ intim. Gejala penyakit ini dapat diatasi dengan pemeriksaan medis dan penanganan psikologis.
2. Tidak Dapat Melakukan Penetrasi
Gagal penetrasi merupakan ciri-ciri utama vaginismus yang sering terjadi. Penetrasi tidak dapat dilakukan akibat miss v yang menegang atau seolah-olah tertutup oleh daging.
Kondisi ini sebenarnya tidak membahayakan tetapi dapat mengurangi hubungan intim yang intens. Biasanya ada beberapa hal yang menyebabkan vaginismus, salah satunya adalah memiliki rasa tegang dan kecemasan berlebih.
Baca juga: Penyebab Sakit Perut Setelah Berhubungan, Tanda Penyakit?
3. Nyeri Seksual dalam Jangka Panjang
Vaginismus bisa semakin parah apabila tidak segera ditangani. Rasa sakit atau nyeri dapat terjadi dalam jangka waktu panjang sehingga perlu diwaspadai.
Dokter biasanya memberikan saran berupa pemeriksaan medis untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi. Anda juga dapat mengatasi nyeri seksual dengan cara melakukan foreplay atau pemanasan terlebih dahulu sebagai tindakan pertama.
4. Rasa Sakit saat Memakai Tampon
Pengencangan otot-otot vagina juga bisa terjadi saat memasukkan tampon ke dalam organ intim. Penderita kerap tidak merasakan sakit saat berhubungan seksual tetapi rasa sakit timbul akibat menggunakan pembalut atau tampon. Tentu, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas seksual.
5. Nyeri Saat Menjalani Pemeriksaan Ginekologis
Ginekologis merupakan prosedur medis yang berperan penting dalam mengetahui masalah kesehatan pada organ intim wanita. Ginekologis dapat berupa pap smear yang mampu mendeteksi infeksi penyakit kanker serviks.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara berbaring dengan bagian lutut terangkat dan dibuka secara lebar-lebar. Dokter dapat memeriksa bagian vulva dan vagina untuk mendiagnosis infeksi penyakit yang tepat.
Penderita vaginismus biasanya merasakan nyeri ketika menjalani proses pemeriksaan ginekologis. Pemeriksaan yang dilakukan cenderung sulit karena vagina yang tertutup oleh daging.
Baca Juga: Gejala Penyakit Menular Seksual yang Penting Diwaspadai
6. Kejang Otot
Gangguan vaginismus menyebabkan kejang pada otot-otot vagina. Kondisi ini biasanya terjadi akibat rasa takut saat penetrasi atau memakai tampon. Kejang otot merupakan salah satu gejala awal terjadinya vaginismus.
Sebagian wanita mengalami ketakutan terhadap rasa sakit penetrasi seperti robekan atau perasaan tertabrak oleh sesuatu. Sebab itulah, otot-otot menjadi menegang dan cenderung mengalami kejang.
7. Berhenti Bernapas Sementara
Kondisi ini bisa disebabkan oleh trauma atau pandangan negatif di pikiran wanita. Jika mengalami gejala ini, segera lakukan pengobatan medis segera mungkin.
Kondisi ini juga menimbulkan sesak napas dan perasaan kurang nyaman saat berhubungan intim. Akibatnya, wanita tidak bisa mendapatkan kepuasaan seksual.
8. Ketakutan Berlebih
Ketakutan menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami vaginismus. Salah satu ketakutan yang mungkin terjadi pada wanita, yaitu takut hamil dan melahirkan atau dikenal dengan sebutan tokophobia.
Penderita kerap mengalami rasa takut berlebih untuk hamil dan melahirkan. Tokophobia dapat menyebabkan wanita tidak ingin mengandung dan melahirkan.
Baca Juga: Kenali Gejala HPV pada Wanita dan Pencegahan
Cara Mengatasi Vaginismus
Terdapat beberapa cara mengatasi vaginismus yang perlu diketahui, antara lain:
- Melakukan senam kegel untuk membantu melemaskan otot-otot di area vagina
- Menjalani terapi topikal atau penggunaan obat oles pada vagina untuk mengurangi rasa sakit
- Menggunakan dilator vagina yang berbentuk seperti tabung
- Melaksanakan terapi perilaku agar mampu mengontrol emosi dan perilaku
- Menjalani terapi seks untuk mengatasi masalah seksual pada pria maupun wanita
- Teknik relaksasi agar dapat otot-otot menjadi rileks dan nyaman saat berhubungan seksual.
Apabila gejala vaginismus, seperti rasa sakit pada vagina tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Kamu bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Stella Kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Vaginismus. Juni 2024.
- Healthline. What Is Vaginismus?. Juni 2024.