Ditulis oleh Tim Konten Medis
Penyakit anemia terbagi ke dalam beberapa jenis, salah satunya adalah anemia mikrosistik. Anemia mikrosistis adalah penyakit kelainan pada produksi sumsum tulang yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi sel-sel darah merah. Akibatnya, ukuran sel darah merah tidak normal dan lebih kecil.
Gejala anemia mikrositik adalah mudah lelah, pusing, hingga wajah pucat.
Anemia seringkali dialami oleh wanita. Penyakit ini terjadi karena tubuh mengalami sel darah merah sehat. Akibatnya, penderita kerap merasa lemas, lemah, hingga kehilangan kesadaran.
Penyakit anemia memiliki banyak jenis, salah satunya adalah anemia mikrositik. Jenis anemia ini jarang dibicarakan oleh banyak orang sehingga seringkali tidak disadari oleh penderita.
Apa Itu Anemia Mikrositik?
Anemia mikrositik adalah kondisi ketika sel darah merah memiliki ukuran lebih kecil dari biasanya. Kondisi ini juga menyebabkan sel darah merah cenderung sedikit beredar sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada tubuh.
Ukuran sel darah merah yang kecil diakibatkan oleh tubuh yang tidak cukup memproduksi komponen hemoglobin. Komponen ini berperan penting dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Seiring berjalannya waktu, penyakit ini dapat menimbulkan gejala ringan hingga barat. Biasanya gejala awal kerap tidak disadari oleh penderita. Kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi serius apabila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, Anda perlu memeriksakan kadar eritrosit di dalam tubuh untuk mencegah terjadinya gejala penyakit anemia.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Kelainan Darah?
Jenis Anemia Mikrositik
Terdapat beberapa jenis anemia mikrositik yang menimbulkan penyebab dan gejala yang berbeda-beda. Kondisi ini mengakibatkan tubuh sulit memproduksi sel darah merah yang sehat. Berikut tiga jenisnya, antara lain:
1. Anemia Mikrositik Hipokromik
Anemia mikrositik hipokromik menjadi salah jenis yang paling umum terjadi. Istilah “hipokromik” memiliki arti sebagai sel berwarna pucat. Kondisi ini ditandai dengan perubahan warna pucat pada komponen hemoglobin akibat tubuh kekurangan zat besi.
Jenis hipokromik disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Kekurangan zat besi. Kondisi ini menyebabkan sel darah merah tidak mampu berkembang dengan baik. Anda perlu mengonsumsi makanan penambah darah yang kaya akan zat besi, seperti daging, ikan, dan kacang-kacangan. Selain itu, terdapat kelainan sehingga tubuh kesulitan dalam menyerap zat besi pada makanan. Pada wanita premenopause, kondisi ini mampu mengakibatkan anemia defisiensi zat besi.
- Anemia sideroblastik. Penyakit ini terjadi karena sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah merah yang sehat. Sumsum tulang cenderung membentuk sel darah merah dalam bentuk cincin bukan kepingan cakram. Akibatnya, tubuh mengalami disfungsi dalam menyerap zat besi.
- Talasemia. Kondisi ini menyebabkan kerusakan pada hemoglobin. Talasemia merupakan penyakit genetik yang dapat memengaruhi pembentukan hemoglobin.
2. Anemia Mikrositik Normokromik
Jenis normokromik terjadi karena tubuh memproduksi sel darah merah yang berukuran kecil tetapi memiliki warna yang sesuai seperti sel darah merah sehat. Kondisi ini menunjukkan bahwa jumlah zat besi dan hemoglobin cenderung normal.
Penyakit ini disebabkan oleh peradangan kronis, infeksi, atau jenis penyakit tertentu, seperti:
- Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis
- Kanker
- Penyakit crohn
- Diabetes
- HIV/AIDS
- Endokarditis
- Penyakit Ginjal
3. Anemia Mikrositik Hiperkromik
Jenis anemia hiperkromik adalah kondisi ketika sel darah merah memiliki lebih banyak hemoglobin dari biasanya. Tingginya kadar hemoglobin dalam sel darah merah membuat warna sel menjadi lebih merah.
Anemia mikrositik hiperkromik adalah penyakit langka yang jarang terjadi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi genetik yang dikenal sebagai anemia sferositik kongenital atau disebut juga sferositosis herediter.
Pada kelainan ini, membran sel darah merah tidak terbentuk dengan benar. Hal ini menyebabkan sel menjadi kaku dan berbentuk seperti bola.
Karena memiliki kelainan, sel darah merah kemudian akan dipecah dan dibuang. Inilah yang menyebabkan seseorang kekurangan sel darah merah sehat dan mengalami anemia.
Baca juga: Waspadai Penyebab Trombosit Turun
Penyebab Anemia Mikrositik
Anemia mikrositik disebabkan oleh sumsum tulang yang memproduksi sel darah merah abnormal. Pada beberapa kasus, penderita mengalami kekurangan zat besi sehingga menimbulkan gangguan pada sistem imun tubuh.
Penelitian membuktikan bahwa anemia mikrositik diidentifikasi sebagai kelainan genetik yang bisa memengaruhi perkembangan sel-sel darah merah. Namun, hal ini tergantung dari kondisi kesehatan dari setiap tubuh penderita.
Gejala Anemia Mikrositik
Adapun beberapa gejala anemia mikrositik yang sering dialami oleh penderita, antara lain:
- Mudah lelah
- Tubuh cenderung lemas
- Kepala pusing
- Wajah lebih pucat dari biasanya
- Detak jantung terlalu cepat
- Sesak napas
- Kulit kering dan mudah memar.
Diagnosis Penyakit Anemia Mikrositik
Untuk mendiagnosis penyakit anemia mikrositik, biasanya dokter melakukan pemeriksaan tes darah terlebih dahulu. Berikut beberapa tes darah yang dilakukan:
- Tes darah lengkap atau Complete Blood Count (CBC). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui jumlah produksi komponen darah utama, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, (leukosit), dan trombosit (platelet atay keping darah).
- Apus darah tepi. Pemeriksaan ini digunakan untuk menyelidiki sel-sel darah merah melalui mikroskop.
- Tes hitung retikulosit. Tes ini dilakukan untuk mengetahui jumlah kadar retikulosit di bagian sumsum tulang.
- Tes kadar Zat besi darah. Untuk mengetahui penyebab anemia dan tatalaksana yang tepat.
Komplikasi Anemia Mikrositik
Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti peradangan dan penyakit kronis. Infeksi atau peradangan kronis menyebabkan gangguan pada jaringan tubuh sehingga tidak mampu memproduksi zat besi secara optimal.
Penyakit kronis yang dapat timbul, seperti penyakit ginjal, kanker hodgkin, limfoma non-Hodgkin, dan peradangan radang usus. Selain itu, penyakit ini juga mengakibatkan penyakit menular, mulai dari HIV hingga infeksi jantung dan tulang.
Cara Mengatasi Anemia Mikrositik
Pengobatan anemia mikrositik dilakukan untuk mengatasi gejala penyakit dan membantu tubuh dalam memproduksi sel darah merah yang sehat.
Berikut beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi anemia mikrositik:
1. Transfusi Darah
Transfusi darah dilakukan untuk mengurangi gejala anemia berat. Pengobatan ini juga dapat mengatasi gejala, seperti kehilangan banyak darah akibat trauma kecelakaan.
Pada kondisi anemia kronis, transfusi darah perlu dijalani selama beberapa kali untuk mengurangi gejala kambuh yang mungkin terjadi. Selain itu, pengobatan ini juga disertai dengan beberapa perawatan seperti, perbaikan luka yang berdarah dan mengonsumsi suplemen zat besi.
2. Menerapkan Pola Hidup Sehat
Dokter biasanya memberikan saran kepada penderita untuk menjalani pengobatan atau penanganan lanjutan. Terdapat beberapa saran yang dapat mengurangi gejala anemia mikrositik, seperti:
- Mengonsumsi makanan gizi seimbang, terutama makanan kaya akan zat besi, vitamin B12, dan vitamin B9
- Istirahat yang cukup
- Konsumsi air putih yang cukup untuk menjaga cairan tubuh
- Rutin mencuci tangan untuk menghindari infeksi penyakit.
Cara Mencegah Anemia Mikrositik
Anda mungkin mengalami kesulitan untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Sebab, penyakit ini memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah sehat akibat tubuh kekurangan zat besi.
Penderita biasanya mengonsumsi makanan kaya akan zat besi untuk meningkatkan nutrisi di dalam tubuh. Namun, tubuh kerap mengalami kesulitan dalam menyerap zat besi pada makanan. Hal ini dikarenakan penderita memiliki kelainan untuk mengembangkan sel darah merah di dalam tubuh.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis Kanker Darah dan Gejalanya
Pengobatan Anemia Mikrositik ke Dokter
Apabila merasakan gejala, seperti mudah lelah, kepala pusing, dan badan lemas yang dirasakan tidak kunjung membaik setelah dilakukan perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Stella Kartolo
Source:
- Cleveland Clinic. Microcytic Anemia. Diakses 2024.
- Very Well Health. What Is Microcytic Anemia?. Diakses 2024.