Ditulis oleh Tim Konten Medis
Chlorpromazine atau eksimer adalah obat pil antipsikotik generasi pertama (FGA) yang digunakan untuk membantu mengatasi gangguan kejiwaan, bipolar I, menghilangkan rasa takut, hingga mengendalikan perilaku yang meledak-ledak.
Obat eksimer biasanya digunakan untuk mengobati orang dengan gangguan jiwa berat.
Chlorpromazine atau pil eksimer adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati seseorang dengan gangguan psikotik atau penyakit kejiwaan berat. Namun, obat ini juga bisa dipakai untuk mengobati gangguan kesehatan lain.
Pada orang dewasa, eksimer biasa digunakan untuk mengobati mual, muntah, cegukan kronis, hingga gejala tetanus. Sedangkan, pada anak-anak dengan rentan usia 1 hingga 12 tahun, eksimer digunakan untuk mengobati masalah perilaku agresif maupun hiperaktif.
Mengenal Obat Pil Eksimer
Eksimer adalah jenis obat antipsikotik generasi pertama (FGA). Obat eksimer biasa dikonsumsi melalui oral dengan dosis masing-masing.
Mekanisme kerja pil eksimer tidak diketahui secara pasti, namun obat ini akan diproses oleh tubuh dan keluar bersamaan dengan urin, feses, serta racun empedu.
Obat ini tergolong cukup keras jika tidak digunakan secara tepat. Eksimer tidak boleh dikonsumsi sembarangan dan tidak terjual secara bebas.
Maka dari itu, sebelum menggunakan obat ini disarankan untuk bertanya ke dokter lebih dulu sambil menjelaskan keluhan penyakit yang dialami.
Baca Juga: Inilah Rekomendasi 10 Tes Psikologi Depresi
Manfaat Pil Eksimer
Manfaat pil eksimer sangat banyak, di antaranya dapat digunakan untuk menggobati gangguan psikotik, gejala penyakit fisik, dan sejenisnya.
Fungsi pil eksimer juga bisa dipakai untuk mengatasi berbagai penyakit berikut ini:
- Gangguan kejiwaan kronis, seperti skizofrenia
- Gangguan bipolar I, tipe manic-depressive
- Agitasi akut yang ditandai dengan perilaku meledak-ledak
- Mengontrol mual dan muntah
- Singultus persisten atau cegukan kronis
- Menghilangkan rasa takut atau cemas sebelum operasi
- Porfiria intermiten akut atau gangguan metabolisme tubuh
- Pengobatan tambahan sindrom serotonin
- Meredakan mual dan muntah terkait migrain
Eksimer adalah jenis obat yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDS) untuk cegukan kronis lebih dari 48 jam. Kemanjuran eksimer pada gangguan bipolar mampu mengendalikan episode manik, seperti energi berlebihan, penurunan kebutuhan tidur, peningkatan rangsangan dan impulsif.
Eksimer juga diketahui mampu menjadi salah satu pengobatan efektif jangka pendek dalam mengendalikan perilaku agresif pada anak-anak.
Baca Juga: Depresi dan Kecemasan: Gangguan Kesehatan Mental yang Perlu Kita Waspadai
Dosis dan Penggunaan Eksimer
Obat eksimer (chlorpromazine) hadir dalam bentuk tablet atau obat oral. Dosis minum obat ini bisa beda pada tiap orang, tergantung jenis penyakit yang diderita. Pada umumnya, obat eksimer akan diminum 2-4 kali dalam sehari.
Eksimer juga dapat berupa cairan yang digunakan untuk keperluan medis, larutan suntik eksimer biasanya memiliki dosis 25 mg/mL.
Obat ini sebaiknya tidak dikonsumsi oleh seseorang yang memiliki alergi, suka mengonsumsi alkohol, penderita demensia, penderita gangguan jantung, parkinson, tumor otak, dan penyakit kronis lainnya.
Pastikan Anda memberitahu dokter terkait penyakit Anda agar dokter dapat mengantisipasi hal tersebut. Dokter akan memberikan resep obat eksimer yang sesuai untuk Anda dan jangan berhenti mengonsumsikan tanpa ada anjuran dari dokter.
Hindari membagikan resep obat eksimer kepada orang lain karena reaksi dan dosis dapat berbeda dengan yang mereka butuhkan.
Efek samping berkepanjangan pada obat ini bisa menyebabkan ruam pada kulit dan alergi.
Efek Samping Obat Eksimer
Efek samping obat eksimer yang paling umum terjadi adalah kantuk, mulut kering, hidung tersumbat, penglihatan kabur, sembelit, dan sulit mencapai orgasme (impotensi).
Efek samping ini akan hilang dalam beberapa waktu. Namun, segera berkonsultasi pada dokter jika mengalami gejala efek samping seperti:
- Reaksi alergi, seperti muncul ruam pada kulit, rasa gatal, bengkak di area wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
- Infeksi, ditandai oleh demam, menggigil, batuk, hingga sakit tenggorokan.
- Sindrom neuropletik, ditunjukkan dengan munculnya demam tinggi, otot kaku, keringat berlebih, jantung berdetak cepat dari biasanya, dan kebingungan.
- Tingkat prolaktin meningkat, dapat dilihat dari adanya pertumbuhan jaringan payudara yang tak terduga, keluar cairan dari puting susu, perubahan gairah seks, dan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.
- Cedera hati, ditandai dengan gejala nyeri perut kanan atas, kehilangan nafsu makan, mual, tinja berwarna terang, urin berwarna kuning tua atau coklat, kulit hingga mata menguning, dan lelah berlebihan.
- Tekanan darah rendah, akan merasa pusing, lemas, dan pandangan menjadi kabur.
- Gejala ekstrapiramidal (EPS), seperti gerakan tubuh tidak terkontrol atau berulang, otot kaku, kejang, gemetar, gelisah, dan jalan terseok-seok.
Baca juga: Cara Mengatasi Depresi Pascamelahirkan
Apakah Pil Eksimer Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil?
Penggunaan obat eksimer dalam 3 bulan terakhir masa kehamilan dapat menyebabkan masalah medis, seperti gangguan pernapasan, masalah makan, atau gejala penarikan diri terhadap bayi yang baru dilahirkannya.
Namun, mungkin akan timbul gejala penarikan atau masalah lain jika berhenti menggunakan obat eksimer selama masa kehamilan.
Jika hal itu terjadi dan atau Anda sedang dalam posisi hamil, segera beri tahu dokter agar diberikan solusi yang terbaik dan bayi dapat terselamatkan. Obat eksimer merupakan obat psikotik dengan kandungan yang cukup keras.
Penggunaan obat eksimer perlu dilakukan di bawah pengawasan dokter. Mayoritas orang yang menggunakan obat ini tidak menunjukkan efek samping apapun.
Namun, jika Anda mengalami gejala serius atau efek samping seperti yang telah disebutkan, segera hubungi Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.
Di sana, dokter akan membantu melihat permasalahan yang terjadi sekaligus memberikan penanganan yang cepat dan tepat. Ciputra Hospital menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).
Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr Lia Tanoto
Source:
- Medicover Hospitals. What is Chlorpromazine?. Diakses 2024.
- Cleveland Clinic. Chlorpromazine Tablets. Diakses 2024.