Ditulis oleh Tim Konten Medis
Efek tato pada tubuh ternyata memiliki dampak negatif terhadap kesehatan. Membuat tato tanpa pertimbangan matang cenderung berbahaya. Namun, masih saja ada orang yang mencoba mentato. Orang memilih membuat tato untuk mengekspresikan perasaan, emosi atau nilai pada orang tersebut. Bentuknya pun mulai beragam dan punya berbagai corak. Tapi tahukah Anda, bahwa tato memiliki risiko berbahaya bagi tubuh. Kenali beberapa hal penting tentang tato lewat ulasan berikut!

Tutupi “Bekas Luka” dengan Tato
Orang yang mempunyai bekas luka di tubuh bisa menurunkan kepercayaan diri. Apalagi jika bekas luka terlihat mencolok dan berada di tempat yang terlihat. Ada orang yang membuat tato untuk menutupi bekas luka. Mereka memilih gambar menarik sehingga bekas luka dapat tersamarkan dan lebih percaya diri.
Warna Kulit yang Bertato
Warna kulit ternyata memainkan peran besar terhadap seberapa baik warna tato yang bertahan. Contohnya saja, kulit putih lebih baik dengan tinta putih, ungu atau merah daripada warna kulit yang lebih gelap. Biasanya warna yang lebih terang terlihat lebih cerah pada warna kulit lebih cerah terutama putih, ungu, dan merah. Warna yang lebih gelap akan bertahan lebih baik pada warna kulit lebih gelap daripada warna pastel. Semua warna akan memudar seiring waktu termasuk warna hitam.
Warna Tato
Pilihan warna tato beragam mulai dari warna cerah hingga gelap. Namun, apakah Anda tahu? Pemilihan warna tato bisa memberikan risiko terhadap kesehatan kulit.
- Warna Cerah Neon
Tinta warna cerah neon mengandung bahan kimia dan merkuri. Seperti warna merah mengandung oksida besi dan cadmium yang beracun bagi kulit. Begitu juga ketika Anda ingin menghapus tato, warna cerah neon seperti merah, kuning dan oranye biasanya akan sulit untuk dihapus. Jadi, warna cerah ini biasanya banyak memberikan risiko bagi kesehatan kulit Anda. - Warna Gelap
Tinta warna gelap biasanya dikenal paling aman. Seperti hitam, biru, atau hijau mengandung pigmen phthalocyanine tembaga yang masih tergolong aman dan tidak memberikan dampak signifikan. - Warna Alami
Warna alami ini bisa menjadi alternatif pilihan keamanan kulit Anda. Seperti warna kuning yang terbuat dari bahan alami dapur, yaitu kunyit. Namun, sayangnya belum semua warna dapat menggunakan bahan alami.
Bukan hanya warna tinta, warna asli kulit juga memengaruhi penggunaan tato. Melanin yang ada dalam kulit akan bertindak sebagai filter. Warna hitam dan hijau digunakan untuk warna kulit yang cenderung gelap.
Area Kulit yang Bertato
Sebelum membuat tato, ternyata ada area kulit yang perlu dipertimbangkan. Beberapa area tersebut ialah sebagai berikut:
- Area tulang selangka luar
- Bagian lengan dalam
- Area punggung belakang
- Area paha atas
- Area kulit tulang rusuk
- Bagian belakang leher
- Area bahu dan betis
- Area pusar atau perut tengah
- Area lipatan (pergelangan tangan, ketiak, lutut atau siku)
- Area kaki
- Area jari dan tangan
- Area telinga bagian dalam
- Area yang sering bergosokan dengan pakaian

Risiko Dibalik Tato
Dibalik keindahan tato, tersimpan bahaya yang mengintai kesehatan Anda. Membuat tato bukan berarti Anda terbebas dari masalah kesehatan pada kulit Anda. Berikut beberapa risiko yang pada umumnya terjadi ketika membuat tato.
- Alergi Terhadap Tinta
Biasanya alergi terhadap tinta akan timbul pada pembuatan tato pertama atau kedua. Reaksi yang timbul bisa berupa gatal-gatal pada area kulit. - Risiko dalam Mendeteksi Dini Kanker Kulit
Banyak dokter yang mengatakan bahwa membuat tato bisa memberikan kesulitan dalam mendeteksi dini, jika seseorang ternyata terkena kanker kulit. Tato akan menyulitkan dokter untuk deteksi dini kanker kulit, sehingga kebanyakan dari mereka yang bertato akan terlambat ditangani. - Mengganggu Produksi Keringat
Tato dapat mengganggu produksi keringat dalam tubuh. Orang dengan tato akan mengeluarkan keringat sekitar 50% lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang tidak bertato. Pada seseorang yang memiliki tato cukup besar akibatnya, tubuh tidak bisa mendinginkan dirinya sendiri dan mempertahankan nutrisi dalam tubuh. - Mengalami Infeksi Bakteri
Riset di Amerika mengatakan bahwa tato yang Anda buat dapat menyebabkan infeksi bakteri. Bakteri Streptococcus Pyogenes dapat menyebabkan impetigo, erysipelas dan septikemia. Bakteri Staphylococcus Aureus dapat menyebabkan toxic shock syndrome. Bakteri Treponema Pallidium dapat menyebabkan penyakit sifilis dan bakteri Mycobacterium menyebabkan penyakit kusta.
Mengangkat Area Kulit untuk Infeksi Tato
Pada tahap awal untuk mengatasi infeksi yang disebabkan tato, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan bakteri. Namun, saat infeksi sudah pada tahap parah, maka harus dilakukan pengangkatan area kulit yang terinfeksi. Tujuannya adalah mencegah penyebaran infeksi ke area kulit yang lain.
Menghilangkan Tato dengan Laser
Seperti kita ketahui efek tato yang berbahaya. Berniat untuk menghilangkannya? Cara menghilangkan tato yang aman, yakni menggunakan laser. Anda dapat menggunakan metode laser. Metode laser dilakukan dengan menghancurkan tinta yang ada di kulit menjadi partikel-partikel kecil. Waktu penghilangannya butuh waktu yang lama. Anda membutuhkan beberapa kali laser agar tato di kulit Anda benar-benar hilang.
Metode lain yang dapat dilakukan untuk dapat menghilangkan tato adalah dengan cara eksisi bedah dan dermabrasi. Namun, untuk pemilihan metode yang tepat, Anda perlu melakukan diskusi dengan para ahli seperti dokter kulit.
Merawat Tato
Banyak orang berpikir, punya tato berarti tidak memerlukan perawatan. Justru ketika memutuskan untuk bertato, maka perlu melakukan perawatan rutin. Merawatan yang dilakukan dengan menjaga kebersihan area yang baru di tato karena tato baru merupakan luka yang terbuka. Jika ada kotoran atau bakteri yang masuk akan memperlambat proses penyembuhan kulit.
Selain itu, area kulit yang sudah ditato dilarang untuk sering tergosok karena menyebabkan kerusakan pada tinta yang belum kering. Jika terasa gatal oleskan salep anti gatal khusus kulit. Perawatan untuk tato baru ini biasanya harus dilakukan intens selama kurang lebih 2 minggu sampai kulit benar-benar sembuh.
Sedangkan untuk perawatan jangka panjangnya, pastikan area tato tetap bersih dan terhidrasi. Karena tato akan rusak jika terpapar secara langsung dengan sinar matahari. Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi agar kulit tidak kering dan kusam.
Itulah penjelasan seputar tato yang perlu Anda pahami. Sebelum berencana membuat tato, sebaiknya pikirkan baik-baik efek negatif yang ditimbulkannya. Jika perlu urungkan niat untuk menato demi menjaga kesehatan tubuh Anda. Dengan mengetahui efek sampingnya, sekarang Anda akan berpikir dua kali untuk membuat tato?
Telah direview oleh dr. Febriani K . H
Source: