Ditulis oleh Tim Konten Medis
Abses payudara merupakan komplikasi dari infeksi payudara yang disebut mastitis. Mastitis cenderung mempengaruhi wanita yang sedang menyusui, tetapi siapa pun dapat mengalami jenis infeksi ini dapat menjadi abses. Artikel ini akan menjelaskan secara rinci, termasuk gejala, cara penanganan abses payudar.

Mastitis adalah kondisi nyeri pada payudara yang ditandai merah, panas, dan perih (meradang).
Baca Juga: Penyebab Kanker Payudara
Apa itu Abses Payudara?
Abses payudara adalah benjolan berisi nanah yang tumbuh di bawah kulit payudara akibat infeksi. Abses payudara dapat merupakan komplikasi dari mastitis (infeksi payudara). Abses ini dapat terjadi selama masa menyusui. Menurut beberapa sumber, mastitis laktasi terjadi pada 2-3% wanita menyusui, dan 5-11% di antaranya dapat terbentuk satu atau lebih abses di payudaranya. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin. Mereka yang tidak menyusui biasanya mengalami abses payudara akibat obesitas dan merokok.
Tanda dan Gejala Abses Payudara
Jika Anda menderita abses payudara, beberapa gejala berikut ini mungkin Anda rasakan:
- Produksi ASI rendah
- Nyeri dan sakit di bagian payudara
- Kulit memerah dan hangat
- Keluarnya cairan dari bagian payudara
- Pembengkakan
- Suhu tinggi
- Sakit kepala
- Mual / Muntah
Jika Anda menderita infeksi, Anda mungkin akan mengalami demam, kedinginan, dan kelelahan secara bersamaan. Temui dokter jika Anda mengalami gejala-gejala ini. Anda juga harus mencari perawatan medis jika saat ini Anda sedang dirawat dengan antibiotik untuk infeksi payudara, tetapi kondisi tidak kunjung membaik dalam 2 hari.
Baca Juga: Kanker Payudara Apakah Itu?
Perbedaan Mastitis dan Abses
Abses payudara dapat terjadi jika Anda mengalami mastitis (infeksi payudara) dan tidak segera diobati.
Mastitis adalah kondisi nyeri pada payudara yang ditandai merah, panas, dan perih (meradang). Sedangkan abses adalah kumpulan nanah yang menyebabkan benjolan keras, merah, dan lunak. Mastitis paling sering menyerang wanita menyusui. Meskipun wanita yang tidak menyusui juga dapat terserang mastitis.
Jika semua pengobatan telah diusahakan untuk mengatasi mastitis dan area payudara ibu menyusui tetap keras, menjadi merah dan menyakitkan abses mungkin telah terbentuk. Pengobatan untuk mastitis sesegera mungkin dapat membantu mengurangi risiko terkena abses.
Baca Juga: Cara Melakukan SADARI

Deteksi dini benjolan payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
Penanganan Abses Payudara
Langkah awal dalam penanganan abses payudara adalah dokter perlu mengeluarkan cairan nanah dari dalam benjolan terlebih dahulu. Dalam prosesnya, mereka mungkin akan mengeluarkan cairan nanah tersebut menggunakan jarum atau membuat sayatan kecil di kulit. Aspirasi jarum akan digunakan jika pasien sedang menyusui atau ukuran benjolan lebih kecil dari 3 cm. Pada penderita yang tidak menyusui, proses pengeluaran cairan nanah dapat dilakukan lebih dari satu kali, karena abses dapat terbentuk berulang.
Jika abses yang sudah dikeringkan meninggalkan rongga besar, dokter akan menutupnya untuk membantu proses pengeringan serta penyembuhan. Untuk membantunya, dokter juga akan memberikan resep antibiotik yang dapat dikonsumsi selama 5-7 hari. Obat-obatan yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen, dapat membantu meringankan keluhan rasa sakit.
Cara Membersihkan Nanah pada Payudara
Proses membersihkan nanah dapat dilakukan dengan bantuan dokter. Caranya. pertama dokter akan memberikan pembiusan lokal untuk membuat kulit Anda mati rasa dan tidak merasakan sakit. Setelah itu, dokter akan mulai mengeluarkan nanah dengan membuat sayatan kecil dan mengeluarkan abses, atau dengan mengeluarkan nanah menggunakan jarum.
Setelah nanah selesai dibersihkan, dokter akan meresepkan antibiotik dan menyarankan Anda untuk mengkompres bagian yang terasa sakit dengan kompres air hangat. Kompres air hangat ini juga bermanfaat untuk meredakan peradangan. Kondisi di atas dapat ditangani dengan cepat, jika Anda segera mengambil langkah medis saat pertama merasakan gejalanya. Informasi di atas semoga menambah pengetahuan Anda dan bagikan informasi ini ke orang-orang terdekat Anda. Semoga tetap sehat, dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source: