Ditulis oleh Tim Konten Medis
Apa itu gangguan hipertiroidisme? Ini adalah penyakit yang terjadi karena adanya gangguan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan penderitanya mengalami gejala seperti detak jantung berdebar cepat dan tidak teratur, mudah berkeringat, sering buang air besar, hingga mengalami kelemahan otot dan gangguan tidur.
Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.
Hipertiroidisme atau kelebihan hormon tiroid adalah masalah kesehatan pada kelenjar tiroid yang umum terjadi. Gangguan ini sering dikenal dengan sebutan kelenjar tiroid yang terlalu aktif karena mempercepat fungsi tubuh secara menyeluruh.
Hipertiroidisme melibatkan sintesis dan sekresi hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. Kondisi ini dapat memengaruhi perubahan fisik hingga psikologis.
Apa Itu Gangguan Hipertiroidisme?
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika tubuh mengalami kelebihan hormon tiroid sehingga mengganggu kesehatan tubuh. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar tiroid yang berbentuk menyerupai kupu-kupu di bagian leher bawah, tepat di atas tulang selangka.
Kelebihan hormon tiroid bisa mempercepat metabolisme tubuh sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa perawatan tersedia untuk mengatasi kondisi ini secara efektif.
Pada beberapa kasus, kelebihan hormon tiroid bisa membaik tanpa perlu pengobatan medis. Anda bisa mengatasinya dengan menjalani pola hidup sehat.
Jenis Gangguan Hipertiroidisme
Berdasarkan jumlah produksi hormon, gangguan hipertiroidisme terbagi atas 2 jenis, sebagai berikut:
1. Hipertiroidisme Primer
Hipertiroidisme primer ditandai dengan masalah pada kelenjar tiroid itu sendiri, seperti memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Dokter atau ahli medis profesional dapat mengenali kondisi ini melalui tes laboratorium yang menunjukan terlalu banyak triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) di dalam tubuh.
Penyebab hipertiroidisme primer meliputi beberapa kondisi:
- Penyakit graves
- Gangguan gondok multinodular toksik
- Adenoma toksik
- Peradangan tiroid atau tiroiditis
Baca juga: Gejala Seseorang Terkena Krisis Tiroid
2. Hipertiroidisme Sekunder
Kelenjar tiroid tidak menyebabkan hipertiroidisme secara langsung. Namun, kondisi ini terjadi akibat masalah pada organ tubuh lainnya, seperti kelebihan sekresi hormon tiroid dari otak.
Pada beberapa kasus, kanker juga bisa memicu kelebihan hormon tiroid pada triiodotironin dan tiroksin. Penyebab meliputi:
- Kanker testis
- Tumor di rahim
- Tumor otak atau adenoma hipofisis
- Kanker ovarium
Penyebab Gangguan Hipertiroidisme
Penyebab hipertiroidisme dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu yang perlu diwaspadai. Kondisi ini meliputi:
- Penyakit graves: Kondisi ini merupakan kelainan autoimun yang mengakibatkan sistem imun menyerang kelenjar tiroid. Gejalanya dapat berupa tremor pada tangan dan mudah merasa cemas.
- Nodul tiroid: Kondisi ini dapat diketahui dengan adanya benjolan berisi cairan dan padat yang bermula di dalam tiroid. Sebagian besar nodul tiroid tidak menimbulkan gejala yang serius.
- Tiroiditis: Gangguan ini terjadi karena adanya peradangan pada kelenjar tiroid. Gejalanya dapat berupa sulit tidur, denyut jantung cepat, dan nafsu makan meningkat.
Faktor Risiko Penyebab Gangguan Hipertiroidisme
Anda kemungkinan besar mengalami kelebihan kadar hormon tiroid apabila memiliki kondisi, sebagai berikut:
- Wanita hamil
- Berusia antara 40-60 tahun
- Memiliki riwayat penyakit keluarga
- Mengonsumsi banyak yodium
- Mengidap masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes tipe 1, penyakit addison, dan anemia pernisiosa
Gejala Gangguan Hipertiroidisme
Adapun sejumlah gejala hipertiroidisme yang dapat mengganggu kesehatan tubuh, sebagai berikut:
- Berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas
- Detak jantung berdebar cepat dan tidak teratur
- Mudah merasa lapar
- Sering merasa gugup dan cemas
- Mudah merasa tersinggung
- Tremor berupa getaran kecil pada tangan dan jaru
- Berkeringat
- Perubahan siklus menstruasi
- Sensitif dan peka terhadap panas
- Sering buang air besar
- Terdapat pembengkakan di pangkal leher akibat pembesaran kelenjar tiroid
- Mudah merasa lelah
- Kelemahan otot
- Gangguan tidur
- Kulit cenderung menipis, hangat, dan lembap
- Rambut halus dan rapuh
Selain itu, efek samping hipertiroidisme pada lansia cenderung memiliki gejala yang sulit dikenali. Gejala ini dapat berupa detak jantung tidak teratur, penurunan berat badan, dan merasa lelah.
Diagnosis Gangguan Hipertiroidisme
Dokter dapat mendiagnosis gejala kelebihan hormon tiroid melalui riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes darah. Berikut penjelasannya:
- Pemeriksaan fisik: Dokter dapat memeriksa tremor pada tangan, perubahan mata, dan kondisi kulit penderita. Pemeriksaan ini juga dapat mengetahui pembesaran pada kelenjar tiroid.
- Tes darah: Tes ini dilakukan dengan cara mengukur T4, T3, dan hormon perangsang tiroid. Tes darah dapat mendiagnosis hipertiroidisme secara akurat.
- Ultrasonografi tiroid: Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membuat visual pada kelenjar tiroid. Ultrasonografi cenderung lebih efektif dalam menemukan nodul tiroid daripada tes lainnya.
Baca Juga: Pembengkakan Kelenjar Tiroid
Komplikasi Gangguan Hipertiroidisme
Jika tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat, kelebihan hormon tiroid bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius, antara lain:
- Detak jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, stroke, dan pembekuan darah
- Penyakit mata, seperti kepekaan terhadap cahaya, penglihatan ganda, dan nyeri mata
- Masalah kesuburan pada wanita
- Penipisan tulang dan osteoporosis
- Gangguan kehamilan, seperti bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, tekanan darah tinggi
Cara Mengatasi Gangguan Hipertiroidisme
Adapun sejumlah cara mengatasi kelebihan hormon tiroid, sebagai berikut:
1. Konsumsi Obat Medis
Anda dapat meredakan gejala hipertiroidisme dengan mengonsumsi obat-obatan medis. Jenis obat ini dapat berupa antitiroid untuk mengurangi lebih sedikit hormon tiroid.
Pada beberapa kasus, penderita perlu mengonsumsi obat antitiroid selama beberapa tahun agar terhindar dari gejala kambuh. Meskipun sederhana, obat ini tidak mampu menyembuhkan hipotiroidisme secara permanen.
2. Penghambat Beta atau Beta-Blockers
Obat penghambat beta biasanya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi. Jenis obat ini juga mampu meredakan masalah emosional akibat kadar hormon tiroid yang tinggi.
Sebagai contoh, penghambat beta dapat mengurangi gejala, seperti rasa cemas, gemetar, atau detak jantung yang cepat. Sebelum konsumsi obat ini, pastikan Anda sudah berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu.
3. Terapi Radioiodine
Salah satu cara yang umum dan efektif untuk mengatasi kelebihan hormon tiroid adalah menjalani terapi radioiodine. Terapi ini melibatkan penderita untuk mengonsumsi yodium radioaktif melalui mulut dalam bentuk kapsul atau cairan.
Perawatan radioiodine mampu menghancurkan sel-sel kelenjar tiroid yang memproduksi hormon tiroid secara perlahan. Terapi ini tidak memengaruhi jaringan tubuh lainnya sehingga dapat meredakan gejala hipertiroidisme, seperti mudah gugup, detak jantung cepat, dan tremor.
4. Operasi Bedah
Cara mengatasi hipertiroidisme bisa dengan operasi bedah meskipun jarang terjadi. Prosedur ini mengangkat sebagian kelenjar tiroid pada tubuh penderita.
Operasi bedah dapat menjadi pilihan bagi orang dengan gondok besar atau wanita hamil yang tidak mampu mengonsumsi obat antitiroid. Jika seluruh kelenjar tiroid diangkat, penderita bisa mengonsumsi obat seumur hidup.
Baca Juga: Fungsi Kelenjar Tiroid dan Hormon yang Dihasilkan bagi Tubuh
Cara Mencegah Hipertiroidisme
Tidak ada langkah pencegahan untuk hipertiroidisme. Namun, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya kondisi ini dengan cara melakukan pemeriksaan ke dokter.
Jika mengalami keluhan, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik hingga penunjang serta memberikan pengobatan yang tepat. Anda juga bisa menjalani pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan gizi seimbang, berhenti merokok, dan memastikan asupan selenium terpenuhi.
Pengobatan Gangguan Hipertiroidisme ke Dokter
Jika Anda mengalami ciri-ciri hipertiroidisme kambuh, seperti detak jantung cepat, meningkatnya rasa lapar, dan tremor parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Leonardo
Source:
- Cleveland Clinic. Thyroiditis. Juli 2024.
- Health. What Is Hyperthyroidism?. Juli 2024.
- Mayo Clinic. Hyperthyroidism (Overactive Thyroid). Juli 2024.
- WebMD. Hyperthyroidism: Signs and Treatment. Juli 2024.