Ditulis oleh Tim Konten Medis
Faktor risiko penyebab kista pada wanita bisa berbeda tergantung pada jenisnya. Namun, umumnya kista muncul akibat naik turunnya hormon dalam tubuh hingga terbentuknya penumpukan cairan pada jaringan.
Perempuan cenderung berisiko mengalami kista ovarium.
Berbeda dengan tumor yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan tubuh yang tidak normal. Kista merupakan benjolan yang berisi cairan atau zat semi padat seperti keratin. Kista dapat muncul pada bagian tubuh mana saja. Ada banyak jenis kista dan sering kali tidak diketahui penyebabnya.
Kebanyakan kista bersifat jinak atau non-kanker. Meskipun tidak berbahaya, kista dapat menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Kista biasanya tumbuh perlahan dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, nyeri bisa terjadi jika kista membesar dan menekan organ, pecah, terinfeksi, atau berkembang di bagian yang sensitif.
Penyebab Kista Secara Umum
Penyebab kista tergantung pada jenisnya. Namun, umumnya kista dapat terbentuk akibat kondisi berikut:
1. Penumpukan Cairan
Tubuh memiliki banyak kelenjar yang mengeluarkan cairan. Saat kelenjar tersumbat, maka cairan dapat menumpuk dan membentuk kista. Contohnya, kista sebaceous yang muncul tepat di bawah kulit karena kelenjar sebaceous tersumbat menyebabkan cairan minyak menumpuk dan kista sebaceous terbentuk.
2. Fluktuasi Hormonal
Terlihat sepele, ternyata ketidakseimbangan hormon dapat mengganggu Kesehatan tubuh. Misalnya saja, kista payudara dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Selain itu, ketidakseimbangan hormonal juga berkontribusi terhadap kista ovarium dan sindrom ovarium polikistik.
Baca juga: Ciri-Ciri Kista Rahim pada Remaja
3. Cedera
Kelainan atau cedera pada organ tubuh tertentu dapat menyebabkan kista. Terutama pada bagian kulit. Sel yang rusak atau pecahnya pembuluh darah dapat menyebabkan kista.
Faktor Risiko yang Menyebabkan Kista
Faktor risiko yang dapat meningkatkan terkena kista di antaranya adalah sebagai berikut:
- Usia: Seiring bertambahnya usia risiko orang menderita kista dapat meningkat, kista ginjal lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun.
- Jenis kelamin: Perempuan cenderung berisiko mengalami kista ovarium dan kista ginjal lebih sering terjadi pada pria.
- Kondisi genetik atau riwayat keluarga yang mengidap kista
- Cedera, infeksi, kelainan pada bagian tubuh tertentu
- Penyumbatan pada saluran di dalam tubuh
- Akibat parasite meskipun penyebab ini jarang terjadi
Baca Juga: Perawatan Kista Pilonidal dan Berapa Biayanya?
Penyebab Kista Berdasarkan Jenisnya
Selain ada berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang terkena kista. Penyebab kista juga beragam terkadang tergantung dari jenis kistanya. Berikut penyebab kista berdasarkan jenisnya meliputi.
1. Kista Epidermal
Kista ini terbentuk karena penyumbatan folikel rambut yang menyebabkan penumpukan pada sel-sel kulit di bawahnya. Beberapa kasus yang jarang terjadi terjadi karena penyakit genetik, seperti sindrom Gardner.
2. Kista Sebasea
Penyakit kista sebasea muncul ketika kelenjar minyak kulit dan folikel rambut rusak sehingga menyebabkan penumpukan sebum. Sebum adalah minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebaceous untuk menjaga kelembapan kulit dan rambut.
3. Kista Payudara
Penyakit kista payudara biasanya terjadi karena kelebihan cairan yang terkumpul di kelenjar payudara. Gejala kista payudara ditandai dengan rasa nyeri saat bagian tersebut di tekan.
Jika Anda menemukan benjolan pada payudara penting untuk membedakannya dari masalah payudara serius lainnya. Sebab ada banyak kemungkinan masalah lain yang serius dari benjolan di payudara.
4. Kista Ganglion
Penyakit kista ganglion sering muncul di sepanjang tendon atau sendi dan berbentuk bulat menonjol. Kista ganglion dapat terjadi karena cedera atau penggunaan sendi yang berlebihan. Penyebab pastinya seringkali tidak diketahui.
5. Kista Pilonidal
Kista pilonidal berkembang di celah bagian atas bokong dan sering disebabkan oleh perubahan hormonal, pertumbuhan rambut, dan gesekan pakaian atau duduk terlalu lama. Kondisi ini biasa terjadi setelah seseorang mengalami pubertas ditandai dengan munculnya lubang kecil yang berisi cairan (nanah) karena infeksi.
Baca juga: Warna Darah Haid Penderita Kista, Seperti Apa?
6. Kista ovarium
Penyebab kista ovarium terbentuk adalah ketika folikel yang melepaskan sel telur tidak terbuka dengan baik atau ketika folikel menutup dan menumpuk banyak cairan. Kista ovarium juga dikaitkan dengan risiko menderita kanker bila perempuan mengalaminya setelah menopause.
7. Kista Baker (Poplitea)
Penyakit kista Baker merupakan kantung yang berisi cairan biasa berkembang di belakang lutut. Kista baker dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang memengaruhi sendi, seperti radang sendi atau cedera tulang rawan. Anda akan mengalami peradangan dan nyeri yang dapat menurunkan fungsi gerak pada lutut Anda.
8. Kista Pilar
Kista pilar merupakan benjolan yang muncul di bawah permukaan kulit kepala dan disebabkan oleh penumpukan protein di folikel rambut. Kondisi ini akan memengaruhi bagian kulit kepala sehingga saat ukurannya membesar membuat penderita merasa tidak nyaman.
9. Kista Mukosa
Kista mukosa merupakan benjolan yang terbentuk di sekitar bibir atau mulut akibat penyumbatan kelenjar ludah dan sering kali berkaitan dengan kebiasaan menggigit bibir atau tindik bibir. Uniknya, kista mukosa dapat hilang dengan sendirinya.
Baca Juga: Mengenal Kista Bartholin dan Pengobatannya
10. Kista Celah Brankial
Kista celah brankial adalah kelainan pertumbuhan di mana benjolan dapat berkembang di leher atau di bawah tulang selangka selama perkembangan embrio. Akibat kondisi ini penderita akan mengalami iritasi kulit, infeksi kulit hingga kanker dalam kasus yang sangat jarang terjadi.
11. Kista Perineural
Kista perineural merupakan cairan yang terbentuk di tulang belakang, Meskipun penyebab pasti dari kista perineural belum diketahui. Namun, cedera punggung atau aktivitas berat dapat berperan dalam perkembangannya.
12. Kista Folikulitis
Folikulitis merupakan kista rambut yang tumbuh ke dalam. Peyebabnya adalah infeksi jamur atau bakteri pada folikel rambut. Folikulitis biasa terjadi pada orang yang sering mencukur atau menggunakan metode menghilangkan rambut seperti waxing. Pseudofolliculitis barbae adalah jenis folikulitis yang disebabkan oleh pisau cukur.
Pengobatan Kista
Perawatan kista tergantung pada penyebab yang mendasari dan apakah kista menyebabkan masalah bagi pasien. Sebab, ada kista yang sifatnya jinak dan tidak membutuhkan pengobatan khusus.
Adapun sejumlah tindakan medis yang dilakukan untuk menangani kista ganas, meliputi:
1. Sedot Kista
Penggunaan jarum halus (fine needle aspiration) dilakukan dengan menusuk kista dan menyedot cairan kista (isi kista) melalui jarum atau kateter sehingga kista mengempis. Cairan yang diambil dapat dijadikan sampel untuk memeriksa kandungan apa yang terdapat dalam cairan tersebut.
2. Prosedur Bedah
Cara mengatasi kista yang bersifat ganas umumnya melalui tindakan operasi bedah. Misalnya saja, kista ovarium dapat ditangani dengan tindakan laparoskopi atau prosedur operasi lubang kunci.
Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan kecil di perut untuk memudahkan dokter menjangkau ovarium. Kemudian dokter akan mengangkat kista dan menutup bekas luka dengan jahitan.
Baca juga: Cara Membedakan Darah Haid dan Darah Kista
Pencegahan Kista
Meskipun kista tidak dapat dihindari dan cenderung sulit untuk dicegah. Anda dapat melakukan beberapa cara berikut untuk meminimalkan risiko terbentuknya beberapa jenis kista di antaranya.
- Pencegahan terbentuknya kista ovarium bisa dengan cara menggunakan alat kontrasepsi hormonal (konsumsi pil KB) bagi wanita yang berisiko tinggi mengalami kista ovarium.
- Pencegahan kista pilonidal dengan menjaga kebersihan bagian kulit agar tetap kering dan bersih. Anda juga dapat mengurangi kebiasaan duduk terlalu lama dengan bangun secara teratur daripada duduk dalam waktu lama juga dapat membantu mencegah kista ini.
- Membersihkan lembut kelopak mata untuk mengurangi risiko penyumbatan saluran minyak dan mencegah kista kalazion. Hal ini dapat membantu mencegah kalazion.
Meski tidak berbahaya dan sebagian besar penyebab terbentuknya kista tidak pasti, kista menjadi kondisi yang perlu mendapatkan penanganan dengan tepat untuk menghindari risiko komplikasi. Jika Anda mempunyai benjolan yang mengganggu dan menyebabkan rasa sakit sebaiknya bicarakan dengan dokter.
Anda bisa mengunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lengkap. Yuk, jaga kesehatan Anda dan keluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Sony Prabowo
Source:
- Healthline. What Causing The Cyst?. Agustus 2024
- VeryWell Family. Cause and Risk Factor of Cyst. Agustus 2024