Ditulis oleh Tim Konten Medis
Kista pilonidal menjadi salah satu peradangan kulit yang biasanya berkembang di area lipatan bokong. Jika kondisi ini terinfeksi, penderita dapat mengalami abses pilonidal sehingga perlu diwaspadai.
Kista pilonidal adalah benjolan yang muncul di bokong atau dekat tulang ekor.
Pada beberapa kasus, kista pilonidal sering dialami oleh penderita karena bersifat turun-menurun. Kondisi ini cenderung tidak menular dan bisa disembuhkan dengan pengobatan medis hingga perawatan mandiri di rumah.
Gejala kista pilonidal juga berkembang dengan cepat dan sering kali terjadi dalam waktu beberapa hari. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa memicu komplikasi serius dan infeksi berulang.
Apa Itu Kista Pilonidal?
Kista pilonidal adalah benjolan yang muncul di bokong atau dekat tulang ekor yang berisi jaringan kulit mati dan folikel rambut. Kondisi ini termasuk dalam penyakit yang bisa kambuh sekalipun Anda telah sembuh.
Umumnya, orang mengalami kista pilonidal adalah mereka yang sering duduk terlalu lama dan pria usia muda. Kondisi ini kerap terjadi ketika rambut menembus kulit dan akhirnya tertanam.
Jika kista pilonidal terinfeksi, kondisi ini dapat menyebabkan abses dan rasa nyeri. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi ini bisa sembuh dengan penanganan yang tepat. Oleh sebab itu, lakukan pemeriksaan medis secara rutin saat mulai timbul benjolan di sekitar bokong.
Baca Juga: Waspadai 8 Ciri-Ciri Kista Rahim Pada Remaja
Gejala Kista Pilonidal
Secara sekilas, gejala kista pilonidal tampak seperti jerawat. Sebagian orang sering mengabaikan gejala ini karena dianggap tidak berbahaya, seperti:
- Benjolan berwarna kemerahan dan bengkak
- Benjolan menyebabkan rasa nyeri saat tersentuh atau disentuh
- Keluar cairan berupa nanah atau darah dari benjolan
- Cairan yang keluar memiliki bau tidak sedap
- Mengalami demam dan mual
- Mengalami nyeri saat berdiri atau duduk
Penyebab Kista Pilonidal
Penyebab kista pilonidal belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa terjadi akibat rambut menembus kulit dan tertanam yang disebut sebagai ingrown hair.
Selain itu, faktor yang bisa meningkatkan risiko kista pilonidal, yaitu:
- Berjenis kelamin pria dan berusia di atas 20 tahun
- Mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
- Memiliki pekerjaan atau aktivitas yang mengharuskan duduk lama
- Jarang berolahraga
- Memiliki rambut yang tumbuh lebat disertai tekstur rambut yang kaku atau kasar
- Memiliki keluarga dengan riwayat menderita kista pilonidal
- Pernah menderita kista pilonidal sebelumnya
Operasi Kista Pilonidal
Operasi kista pilonidal dapat dilakukan apabila kondisinya kronis atau sudah parah. Sebelum melakukan operasi, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu.
Selama prosedur diagnosis, dokter akan bertanya tentang keluhan dan gejala yang Anda alami. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan kista.
Jika memang kondisi kista Anda tergolong kronis dan sudah parah, penderita diminta untuk menjalankan prosedur operasi. Namun, kista pilonidal yang tidak parah bisa ditangani dengan prosedur pengobatan dan perawatan mandiri di rumah.
Jadi, perlu diingat bahwa operasi tidak dapat dilakukan tanpa adanya diagnosis dari dokter. Lakukan konsultasi dan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Perawatan Kista Pilonidal
Perawatan kista pilonidal diperlukan apabila kista sudah mengganggu dan telah terjadi infeksi. Untuk melakukan perawatan, dokter akan menentukan tingkat keparahan dari kista pilonidal yang dialami. Perawatan ini dapat berupa:
1. Konsumsi Obat antibiotik
Obat antibiotik digunakan untuk mengatasi nyeri dan rasa tidak nyaman akibat munculnya benjolan. Selain itu, dokter akan merekomendasikan obat antibiotik apabila kista pilonidal baru saja muncul atau tidak ada peradangan. Sebab, obat antibiotik tidak dapat menyembuhkan kista yang sudah mengeluarkan nanah.
Baca Juga: Mengenal Kista Pilar, Ini Penyebab hingga Pengobatannya
2. Perawatan Insisi dan drainase
Insisi dan drainase adalah metode perawatan benjolan di celah bokong yang dilakukan dengan cara membuat sayatan pada kista. Perawatan ini mampu mengeluarkan cairan yang ada di dalam kista hingga menjadi kering.
Jika sudah, dokter akan menutup bekas sayatan dengan kain kasa. Selama kista belum sembuh total, Anda diwajibkan untuk mengganti kain kasa beberapa kali sehari agar mencegah infeksi. Biasanya, prosedur ini akan memakan waktu 3 minggu hingga kista sembuh total.
3. Prosedur Marsupialisasi
Prosedur perawatan marsupialisasi dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pada kista. Dokter dapat menjahit ujung sayatan dengan kulit yang ada di sekitar kista untuk mengatasi benjolan yang terjadi.
Tujuan prosedur marsupialisasi adalah membuat kista terbuka dan mencegah munculnya kista baru. Perawatan ini membutuhkan waktu hingga 6 minggu untuk bisa sembuh total.
4. Operasi Bedah
Operasi menjadi pilihan perawatan yang tepat apabila kista pilonidal sudah tergolong kronis dan terjadi infeksi. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat kista dan membersihkan semua kotoran dan cairan di dalamnya.
Jika sudah, dokter akan menutup luka tersebut dengan cara menjahitnya. Setelah prosedur operasi selesai dilakukan, dokter dapat menyarankan penderita untuk menjaga kebersihan bekas operasi agar terhindar dari infeksi.
5. Suntikan
Suntikan dilakukan dengan menyuntikan cairan senyawa kimia asam. Perawatan dengan cara suntikan hanya diberikan apabila kista pilonidal berada pada kondisi ringan atau sedang.
Perlu diingat bahwa cara mengatasi benjolan di celah bokong harus berdasarkan rekomendasi dokter. Jika Anda mengalami kondisi ini, sebaiknya tanyakan ke dokter terkait pilihan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Kista Mulut (Mukokel): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Lainnya
6. Perawatan Rumahan
Satu-satunya cara untuk menghilangkan kondisi ini adalah melalui prosedur bedah kecil. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah untuk meredakan nyeri dan rasa tidak nyaman, seperti:
- Kompres kista dengan air hangat beberapa kali dalam sehari
- Merendam area yang terkena kista dalam bak mandi air hangat dan dangkal
- Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen (Advil)
Komplikasi Kista Pilonidal
Pada beberapa kasus, orang dengan jenis kista ini dapat mengalami infeksi berulang dalam jangka waktu lama. Bahkan, hal ini juga meningkatkan risiko terjadinya komplikasi serius.
Tanpa pengobatan, penderita berisiko lebih tinggi mengalami jenis kanker kulit yang disebut dengan karsinoma sel skuamosa. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti bercak kulit kasar, luka terbuka, dan kuku tangan atau kaki menyusut.
Biaya Operasi Kista Pilonidal
Kebanyakan penderita selalu direkomendasikan untuk melakukan operasi. Sebab, operasi merupakan salah satu perawatan yang dapat menyembuhkan kista pilonidal secara cepat.
Namun, untuk biaya operasi benjolan kista biasanya tidak murah. Karena selain operasi, masih ada biaya kontrol untuk memastikan kista telah sembuh dan tidak terjadi infeksi pasca operasi.
Secara umum, operasi kista pilonidal berkisar mulai dari 24 juta rupiah. Namun, biaya ini bisa berubah-ubah tergantung pada layanan kesehatan dan kondisi kesehatan penderita.
Semakin kronis dan parah kondisi kista yang dialami, maka biayanya juga semakin mahal. Hal ini karena kista yang berukuran kecil dan besar memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dalam penanganannya.
Pencegahan Kista Pilonidal
Adapun sejumlah cara pencegahan kondisi ini meliputi:
- Hindari duduk terlalu lama
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Hindari duduk terlalu lama
- Mencuci dan mengeringkan area bokong secara rutin
- Mencukur bulu di sekitar bokor sekitar seminggu sekali atau lebih
Jika Anda mengalami gejala kista pilonidal, seperti benjolan kemerahan, terasa nyeri, dan demam yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan.
Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview oleh dr. Febriani K. H
Source:
- Everyday Health. What Is Pilonidal Cyst? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Diakses 2024.
- Mayo Clinic. Pilonidal Cyst. Diakses 2024.
- WebMD. Pilonidal Cysts: Symptoms and Treatment. Diakses 2024.