Perawatan kista pilonidal beragam, salah satunya adalah dengan melakukan operasi. Prosedur operasi hanya boleh dilakukan oleh dokter ahli. Biayanya pun beragam. Simak ulasan lengkap tentang perawatan kista pilonidal di bawah ini.

Kista pilonidal adalah benjolan yang muncul di bokong atau dekat tulang ekor.
Baca Juga: Apa Itu Onkologi dan Peran Pada Kanker?
Kista Pilonidal adalah
Kista pilonidal adalah benjolan yang muncul di bokong atau dekat tulang ekor. Benjolan yang muncul berisi jaringan kulit mati dan folikel rambut. Umumnya, orang mengalami kista pilonidal adalah mereka yang sering duduk terlalu lama. Selain itu, kebanyakan orang yang mengalami penyakit ini adalah pria dengan usia muda. Kista pilonidal merupakan penyakit yang bisa kambuh sekalipun telah sembuh.
Kista pilonidal biasanya terjadi saat rambut menembus kulit dan akhirnya tertanam. Jika kista pilonidal terinfeksi, maka dapat menyebabkan abses dan rasa nyeri. Meski demikian, Anda tidak perlu khawatir. Kista pilonidal dapat diobati dan sembuh jika segera ditangani. Oleh karena itu, jangan terlambat melakukan pemeriksaan medis jika sudah timbul benjolan di sekitar bokong.
Baca Juga: Mengatasi Kanker: Meredakan Stres dan Bantuan Medis
Gejala Kista Pilonidal
Secara sekilas, gejala kista pilonidal tampak seperti jerawat. Sebagian orang sering mengabaikan gejala ini karena dianggap tidak berbahaya. Selain itu, gejala kista pilonidal yang perlu Anda ketahui antara lain:
- Benjolan berwarna kemerahan dan bengkak.
- Benjolan menyebabkan rasa nyeri saat tersentuh atau disentuh.
- Keluar cairan berupa nanah atau darah dari benjolan.
- Cairan yang keluar memiliki bau tidak sedap.
- Mengalami demam dan mual.
- Mengalami nyeri saat berdiri atau duduk.
Baca Juga: 18 Tanda dan Gejala Kanker
Penyebab Kista Pilonidal
Penyebab kista pilonidal belum diketahui secara pasti. Namun, dokter menyatakan umumnya kista pilonidal terjadi karena rambut menembus kulit dan tertanam. Kondisi itu disebut dengan ingrown hair. Selain karena ingrown hair, faktor lain yang dapat menjadi penyebab kista pilonidal antara lain:
- Berjenis kelamin laki-laki.
- Berusia rentan terkena kista pilonidal yaitu 20 tahun ke atas.
- Mengalami obesitas.
- Memiliki pekerjaan atau aktivitas yang mengharuskan duduk lama.
- Kurang berolahraga.
- Memiliki rambut yang tumbuh lebat disertai tekstur rambut yang kaku atau kasar.
- Memiliki keluarga dengan riwayat menderita kista pilonidal.
- Pernah menderita kista pilonidal sebelumnya.

Salah satu faktor risiko penyebab kista pilonidal yakni, aktivitas yang mengharuskan duduk terlalu lama.
Baca Juga: Pengobatan Kanker di Ciputra Hospital CitraRaya Tangerang
Operasi Kista Pilonidal
Operasi kista pilonidal dilakukan jika kondisinya kronis atau sudah parah. Sebelum melakukan operasi, dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu. Selama prosedur diagnosis, dokter akan bertanya tentang keluhan dan gejala yang Anda alami. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan kista. Jika memang kondisi kista Anda tergolong kronis dan sudah parah.
Dokter akan menjalankan prosedur operasi. Namun, jika kista pilonidal yang muncul dapat diatasi tanpa operasi. Maka dokter akan menyarankan prosedur pengobatan yang lainnya. Jadi perlu Anda ingat, operasi tidak dapat dilakukan tanpa diagnosis dari dokter. Lakukan konsultasi dan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Memakai Deodoran Menyebabkan Kanker
Perawatan Kista Pilonidal
Perawatan kista pilonidal diperlukan jika kista mengganggu dan telah terjadi infeksi. Untuk melakukan perawatan, dokter biasanya akan mengategorikan berdasarkan tingkat keparahan dari kista pilonidal yang dialami. Perawatan kista pilonidal yang direkomendasikan dokter antara lain:
- Obat antibiotik
Obat antibiotik digunakan untuk mengatasi nyeri dan rasa tidak nyaman akibat munculnya benjolan. Selain itu, dokter akan merekomendasikan obat antibiotik jika kista pilonidal baru saja muncul atau tidak ada peradangan. Sebab, obat antibiotik tidak dapat menyembuhkan kista yang sudah mengeluarkan nanah. - Insisi dan drainase
Insisi dan drainase adalah metode perawatan kista pilonidal yang dilakukan dengan cara membuat sayatan pada kista. Selanjutnya, dokter akan mengeluarkan cairan yang ada di dalam kista hingga kering. Jika sudah, dokter akan menutup bekas sayatan dengan kain kasa. Selama kista belum sembuh total, Anda diwajibkan untuk mengganti kain kasa beberapa kali sehari agar mencegah infeksi. Biasanya, prosedur ini akan memakan waktu tiga minggu hingga kista sembuh total. - Marsupialisasi
Prosedur perawatan marsupialisasi dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pada kista. Kemudian, dokter akan menjahit ujungnya dengan kulit yang ada di sekitar kista. Tujuan prosedur ini adalah membuat kista terbuka dan mencegah munculnya kista baru. Perawatan dengan prosedur marsupialisasi membutuhkan waktu hingga 6 minggu untuk bisa sembuh total. - Operasi
Operasi menjadi pilihan perawatan jika kista pilonidal sudah tergolong kronis dan terjadi infeksi. Prosedur ini dilakukan dengan mengangkat kista dan membersihkan semua kotoran dan cairan di dalamnya. Jika sudah, dokter akan menutup luka tersebut dengan cara menjahitnya. Setelah prosedur operasi dilakukan, dokter menyarankan Anda untuk menjaga kebersihan bekas operasi. Tujuannya untuk menghindari infeksi pasca operasi. - Suntikan
Suntikan dilakukan dengan menyuntikan cairan senyawa kimia asam. Perawatan dengan cara suntikan hanya diberikan jika kista pilonidal berada pada kondisi ringan atau sedang. Anda perlu ingat, pilihan perawatan untuk mengatasi kista pilonidal harus berdasarkan rekomendasi dokter. Jadi, jika Anda menderita kista pilonidal. Tanyakan ke dokter tentang pilihan perawatan yang tepat bagi Anda.
Baca Juga: Jenis Terapi Kanker yang Wajib Diketahui
Biaya Operasi Kista Pilonidal
Kebanyakan penderita kista pilonidal selalu direkomendasikan untuk melakukan operasi. Sebab, operasi merupakan salah satu perawatan yang dapat menyembuhkan kista pilonidal secara cepat. Namun, untuk biaya operasi kista pilonidal biasanya tidak murah. Karena selain operasi, masih ada biaya kontrol untuk memastikan kista telah sembuh dan tidak terjadi infeksi pasca operasi.
Untuk menentukan biaya operasi kista pilonidal. Dokter akan mengacu pada kondisi kista yang Anda alami. Semakin kronis dan parah kondisi kista yang Anda alami. Maka biayanya juga semakin mahal. Sebab, kista yang berukuran kecil dan berukuran besar memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dalam penanganannya.
Selain itu, pilihan rumah sakit yang Anda pilih juga dapat menentukan harga operasi yang harus dibayarkan. Perawatan kista pilonidal dapat dilakukan dengan melalui operasi. Namun, operasi bukan satu-satunya perawatan yang dapat dilakukan untuk mengobati kista. Anda harus mengonsultasikan terlebih dahulu ke dokter tentang perawatan yang tepat. Sekian informasi tentang perawatan kista pilonidal. Semoga bermanfaat.
Telah direview oleh dr. febriani K. H.
Source:
- Kista Pilonidal
- Apa itu Kista Pilonidal?
- Apa itu Kista Pilonidal? Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan