Sebentar lagi kita akan memperingati Pekan Imunisasi Dunia yang jatuh pada minggu ke-4 bulan April. Imunisasi dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan memasukkan vaksin agar terbentuk antibodi sehingga membentuk imunitas terhadap virus tertentu. Lalu, seberapa pentingkah imunisasi anak? Cari tahu lebih lengkap tentang imunisasi anak lewat ulasan berikut!
Tujuan imunisasi dilakukan untuk mendapatkan imunitas atau kekebalan anak secara individu terhadap suatu penyakit.
Pengertian Imunisasi
Anda mungkin sudah tidak asing lagi mendengar kata imunisasi. Ya imunisasi diambil dari kata imun yang artinya, kebal atau resisten. Ketika seseorang diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Imunisasi dilakukan sebagai upaya untuk menimbulkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit. Jadi, saat seseorang terserang penyakit tertentu kemungkinan tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Imunisasi Anak
Tahukah Anda? Cukup banyak anak-anak di Indonesia yang tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Padahal imunisasi merupakan cara terbaik untuk melindungi buah hati Anda dari penyakit. Pasalnya bayi masih rentan terhadap berbagai penyakit. Selain melindungi diri sendiri, imunisasi turut melindungi keluarga dan orang yang ada di sekitarnya.
Saat ini, imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah melalui Program Pengembangan Imunisasi (PPI), seperti Hepatitis B, BCG, Polio, Difteri-Pertusis-Tetanus (DPT), Hib, dan Campak. Selain itu, ada juga vaksin yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tetapi belum diwajibkan pemerintah meliputi, Rotavirus, PCV, Influenza, Varicella, Thypoid, dan lain-lain.
Jenis Imunisasi
Lalu, apa saja jenis imunisasi anak yang perlu Anda ketahui. Jenis-jenis imunisasi anak dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu yang diwajibkan pemerintah dan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah meliputi:
1. Vaksin BCG
Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) dapat diberikan pada bayi sejak lahir untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit TBC. Jika diberikan pada bayi di atas usia 3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin. Jika hasilnya negatif vaksin BCG baru boleh diberikan.
2. Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B harus diberikan sebelum 24 jam dan dilanjutkan saat usia 2, 3, dan 4 bulan dengan jarak antara dua imunisasi Hepatitis B minimal 4 minggu. Vaksin Hepatitis B diberikan pada anak untuk mencegah penyakit Hepatitis B.
3. Polio
Imunisasi polio dapat diberikan dalam bentuk tetes atau suntikan untuk mencegah poliomielitis yang bisa menyebabkan kelumpuhan.
4. DPT
Imunisasi DPT diberikan pada bayi usia lebih dari 6 minggu untuk mencegah penyakit difteri, pertusias (batuk rejan), dan tetanus. Vaksin DPT dapat diberikan secara bersamaan dengan vaksin Hepatitis B. Imunisasi DPT akan diberikan lagi pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
5. MR
Imunisasi MR diberikan pada bayi usia 9 bulan untuk mencegah measles (campak) dan rubella. Pengulangan imunisasi MR akan dilakukan pada usia 6 tahun melalui program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah).
6. HIB
Imunisasi HIB diberikan mulai usia 2 bulan untuk mencegah penyakit meningitis dengan jarak pemberian vaksin minimal 4 minggu dari vaksin pertama ke vaksin selanjutnya.
Jenis imunisasi ada dua yakni, yang diwajibkan pemerintah dan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Sedangkan jenis imunisasi yang belum diwajibkan oleh pemerintah meliputi:
1. Pneumokokus (PCV)
Imunisasi PCV diberikan pada anak usia 2, 4, dan 6 bulan dengan pengulangan di usia 12-15 bulan untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri Pneumokokus. Jika imunisasi belum diberikan pada usia 7-12 bulan maka berikan vaksin PCV 2 kali dengan jarak minimal 1 bulan dan pengulangan setelah usia 12 bulan (jarak minimal 2 bulan dari dosis sebelumnya).
2. Rotavirus
Vaksin rotaviorus terbagi menjadi 2 jenis, yaitu monovalen dan pentavalen. Monovalen diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 4 minggu dan harus selesai pada usia 6 bulan. Sedangkan pentavalen diberikan sebanyak 3 kali pada dosis pertama usia 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga diberikan dengan interval 4-10 minggu dan harus selesai pada usia 8 bulan.
3. Influenza
Imunisasi influenza dimulai sejak usia 6 bulan diulang setiap tahun. Imunisasi pertama direkomendasikan 2 dosis dengan jarak minimal 4 minggu pada usia 6 bulan-8 tahun. Sedangkan pada usia >9 tahun imunisasi pertama 1 dosis.
4. MMR
Imunisasi MMR dapat diberikan pada usia 12 bulan untuk mencegah penyakit gondongan (mumps), campak (measles), dan campak jerman (rubela). Jika vaksin MMR belum diberikan di usia 9 bulan maka imunisasi ulangnya diberikan pada usia 6 tahun.
5. Hepatitis A
Imunisasi Hepatitis A biasanya diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 6-36 bulan. Pemberian vaksin Hepatitis A direkomendasikan pada usia di atas 2 tahun.
6. Tifoid
Imunisasi Tifoid dapat diulang setiap 3 tahun dan disarankan untuk usia di atas 2 tahun.
7. Varicella
Imunisasi varicella biasa diberikan sebanyak 2 kali dengan interval 6 minggu-3 bulan pada usia 12-18 bulan. Jika pada anak usia sama dengan 13 tahun diberikan 2 kali dengan interval 4-6 minggu.
Manfaat Imunisasi
Mengapa sih imunisasi itu penting? Imunisasi penting dilakukan karena dapat memberikan banyak manfaat antara lain:
- Menurunkan angka kesakitan (morbiditas)
- Eradikasi penyakit yang terjadi di suatu daerah atau negeri
- Menurunkan kematian
- Terhindari dari kecacatan akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
Sekarang kita semua mengetahui imunisasi anak penting dilakukan. Bahkan pemberian vaksin merupakan investasi kesehatan yang bermanfaat untuk jangka panjang. Dukung Pekan Imunisasi Dunia dengan terus menyebarluaskan manfaat imunisasi untuk melindungi anak-anak dari berbagai macam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Yuk, rutinlah membawa Si Kecil untuk memantau pertumbuhan dan melakukan imunisasi lengkap. Jangan lupa bawa buah hati Anda ke Dokter Spesialis Anak di Ciputra Hospital CitraRaya Tangerang untuk mengetahui jadwal vaksin dan rekomendasi vaksin sesuai usia anak.
Direview oleh: dr. Kornelia Ranti, Sp.A
Source:
- Soedjatmiko. Jadwal Imunisasi Anak 0-18 tahun Rekomendasi IDAI tahun 2020.
- Efran Syah Diterbitkan Monday, January 20, 2014.
- Pentingnya Imunisasi