Buat janji Ciputra HospitalWhatsapp Ciputra Hospital

Rumah Sakit Terbaik Berstandarisasi Internasional | Ciputra Hospital

  • Home
  • Rumah Sakit
    • CitraRaya Tangerang
    • CitraGarden City Jakarta
    • Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
    • Ciputra Hospital Surabaya
  • Fasilitas & Layanan
  • Center of Excellence
  • Cari Dokter
  • Artikel
  • Home
  • Artikel Kesehatan
  • Kenali Ciri-Ciri Campak pada Bayi & Pertolongan Pertamanya
Defara
Selasa, 09 April 2024 / Published in Artikel Kesehatan

Kenali Ciri-Ciri Campak pada Bayi & Pertolongan Pertamanya

Ditulis oleh Tim Konten Medis

Campak adalah penyakit menular yang terjadi karena infeksi virus. Gejalanya termasuk demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah sensitif terhadap cahaya. Penyakit ini rentan menginfeksi anak-anak dan bayi, terutama yang belu mendapatkan vaksinasi campak.

Campak terjadi karena infeksi virus.

Campak tetap menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan anak di seluruh dunia. Meskipun telah ada kemajuan besar dalam imunisasi dan pengendalian penyakit infeksi, campak masih menjadi ancaman serius terutama bagi anak-anak yang rentan.

Daftar Isi

Toggle
  • Mengenal Campak pada Bayi
  • Gejala Campak pada Bayi
  • Penyebab Sakit Campak pada Anak
    • 1. Belum Divaksin
    • 2. Memiliki Riwayat Bepergian ke Luar Negeri
    • 3. Kekurangan Vitamin A
  • Hal yang Harus Dilakukan saat Anak Campak
    • 1. Vaksinasi
    • 2. Suntikan Immune Serum Globulin
    • 3. Obat-obatan
    • 4. Mengisolasi Anak
    • 5. Memberikan Nutrisi yang Baik
    • 6. Menjaga Kebersihan
  • Komplikasi Campak pada Anak Jika Tidak Diobati
  • Pencegahan Campak pada Bayi
  • Kapan Harus ke Dokter?

Mengenal Campak pada Bayi

Campak adalah penyakit yang terjadi karena infeksi virus dengan gejala ruam merah di seluruh tubuh. Penularannya sangat cepat melalui air liur, bersin, dan benda yang terkontaminasi. Untuk mencegah penyebaran, isolasi diri sangat dianjurkan.

Bayi dan anak-anak rentan terhadap campak karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya terbentuk. Penyakit campak pada anak harus Anda waspadai karena tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat berujung pada kematian.

Imunisasi adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran campak semakin luas.

Gejala Campak pada Bayi

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala campak biasanya muncul pada 7 sampai 14 hari setelah terpapar virus campak. Gejala campak pada bayi biasanya menular dan dapat dengan mudah menyebar kepada orang lain.

Penularannya terjadi melalui udara ketika bayi yang terinfeksi batuk atau bersin sehingga partikel virus dapat tersebar di udara dan dapat dihirup oleh orang lain. Selain itu, penularan campak juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur.

Gejala campak yang perlu Anda waspadai meliputi:

  • Muncul ruam berwarna kemerahan di beberapa bagian tubuh.
  • Mengalami demam tinggi dan mata merah (konjungtivitis)
  • Muncul bercak putih di mulut
  • Mengalami batuk pilek
  • Merasaka sakit di area tenggorokan
  • Beberapa orang akan merasa pegal di seluruh tubuhnya

Baca Juga: Perbedaan Campak dan Rubella

Penyebab Sakit Campak pada Anak

Penyebab sakit campak pada anak umumnya karena infeksi virus yang berasal dari famili Paramyxovirus, termasuk rubeola dan rubella. Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini, di antaranya:

1. Belum Divaksin

Sejak ditemukannya vaksin untuk campak, penyakit ini dapat diatasi dengan efektif dan risiko untuk terkena kembali sangatlah kecil. Namun, bagi anak yang belum divaksin, risiko terkena campak jauh lebih tinggi.

Oleh karena itu, penting bagi bayi dan anak-anak untuk mendapatkan imunisasi campak sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan.

Manfaat imunisasi tidak hanya melindungi individu yang mendapatkan vaksin, tetapi juga membantu melindungi komunitas secara keseluruhan dengan menciptakan efek kekebalan kelompok.

2. Memiliki Riwayat Bepergian ke Luar Negeri

Penting untuk menyadari bahwa beberapa negara masih memiliki tingkat risiko campak yang tinggi. Jika Anda dan anak Anda pernah bepergian ke negara-negara tersebut, berisiko tinggi untuk terkena campak.

Negara yang masih berkembang seringkali memiliki tingkat vaksinasi yang rendah atau tidak teratur sehingga meningkatkan risiko penularan campak.

Sebelum bepergian ke luar negeri, penting untuk memeriksa status vaksinasi dan mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin tambahan apabila memerlukannya, sesuai dengan rekomendasi dari otoritas kesehatan internasional.

3. Kekurangan Vitamin A

Kekurangan vitamin A dapat memperburuk gejala dan komplikasi infeksi campak. Vitamin A memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh sehingga kekurangan vitamin ini dapat membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan asupan vitamin A tercukupi setiap hari melalui konsumsi makanan yang kaya akan vitamin ini, seperti wortel, bayam, ubi jalar, dan produk susu.

Suplemen vitamin A mungkin juga direkomendasikan oleh dokter sebagai langkah pencegahan.

Hal yang Harus Dilakukan saat Anak Campak

Saat anak mengalami campak, perawatan tepat dan langkah-langkah pencegahan yang benar sangatlah penting. Hal ini untuk memastikan pemulihannya serta mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain.

Berikut hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penularan penyakit campak pada bayi:

1. Vaksinasi

Anak yang belum di vaksin dapat diberikan vaksinasi campak dalam waktu 72 jam setelah terpapar virus campak. Fungsinya untuk memberikan perlindungan pada tubuh dari virus campak.

Namun, jika virus tetap berkembang, vaksin ini dapat memiliki manfaat bagi penderita berupa gejala yang lebih ringan dan lebih cepat sembuh. Hal ini dibandingkan dengan yang tidak diberikan vaksin dalam 72 jam setelah terpapar virus.

2. Suntikan Immune Serum Globulin

Perawatan suntikan Immune Serum Globulin umumnya diberikan pada wanita hamil, bayi, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Suntikan yang terpapar oleh virus campak ini akan sehingga tidak terlalu parah meredakan gejala yang timbul. 

3. Obat-obatan

Dalam penanganan campak pada anak, penting untuk memberikan obat penurun demam guna mengatasi demam tinggi yang sering terjadi.

Dokter juga mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang mungkin timbul seperti pneumonia atau infeksi telinga. Selain itu, pemberian suplemen vitamin A juga mampu mengurangi keparahan gejala dan komplikasi.

4. Mengisolasi Anak

Mengisolasi anak yang terinfeksi campak merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain. Ini sangat penting mengingat campak adalah penyakit yang sangat menular.

Anak yang terinfeksi campak sebaiknya diisolasi di rumah dan tidak berinteraksi dengan orang lain khususnya yang belum divaksinasi campak.

Isolasi ini biasanya selama periode infeksi yang berlangsung sekitar 1-2 minggu setelah munculnya ruam.

5. Memberikan Nutrisi yang Baik

Kesehatan anak yang sedang mengalami campak sangat bergantung pada asupan nutrisi. Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan dan membuat anak menjadi lemah.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi, seperti buah-buahan, sayuran, sumber protein, dan karbohidrat kompleks.

Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, terutama vitamin A, C, dan D, serta mineral seperti seng dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak dan mempercepat proses pemulihan.

6. Menjaga Kebersihan

Kebersihan diri dan lingkungan merupakan langkah penting lainnya dalam mengatasi campak. Anak yang terinfeksi campak harus tetap menjaga kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah bersin atau batuk.

Selain itu, lingkungan di sekitar anak juga harus Anda jaga kebersihannya dengan membersihkan permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, mainan, dan perabotan rumah tangga.

Hal ini dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus campak kepada orang lain di sekitarnya.

Baca Juga: Bagaimana Upaya untuk Mencegah Penyakit Campak?

Komplikasi Campak pada Anak Jika Tidak Diobati

Campak yang tidak segera mendapatkan penanganan memiliki risiko mengalami komplikasi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, terdapat beberapa kelompok yang rentan mengalami komplikasi campak, yaitu :

  • Anak-anak berusia di bawah usia 5 tahun termasuk bayi.
  • Wanita yang sedang hamil.
  • Orang dengan autoimun, HIV, dan leukimia.

Jika campak tidak mendapatkan pengobatan, anak berisiko mengalami berbagai komplikasi serius. Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah infeksi telinga, yang dapat menyebabkan nyeri dan gangguan pendengaran.

Selain itu, radang paru-paru juga merupakan komplikasi umum pada penderita campak, terutama pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pada kasus-kasus yang parah, radang paru-paru bisa berujung pada pneumonia yang mematikan. Komplikasi lain yang dapat terjadi adalah radang otak, di mana virus campak menyerang jaringan otak.

Hal ini dapat terjadi karena kerusakan pada beberapa fungsi tubuh, seperti kemampuan mendengar, dan bahkan dapat menyebabkan cacat intelektual jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Oleh karena itu, penting untuk segera mengobati campak dan memantau kemungkinan komplikasi yang mungkin muncul.

Pencegahan Campak pada Bayi

Pencegahan paling ampuh yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari campak adalah dengan imunisasi.

Dokter menyarankan, suntikan pertama pada usia 12-15 bulan, dilanjutkan suntikan kedua saat usia 4-6 tahun. Hal ini untuk mencegah mereka tertular di kemudian hari.

Anak yang memiliki riwayat autoimun tidak bisa mendapatkan vaksinasi campak. Namun, Anda tidak perlu khawatir, masih ada beberapa cara mencegah campak, seperti:

  • Selalu menjaga kebersihan tangan. Pastikan untuk mencuci tangan Anda sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan sebelum menyentuh area wajah. Hal ini untuk mencegah masuknya virus ke dalam tubuh.
  • Hindari untuk berbagi barang atau makanan dengan orang lain yang sedang sakit. Misalnya saja, peralatan makan, gelas, sikat gigi, dan beberapa barang lainnya.
  • Hindari diri dari orang yang terindikasi sakit untuk mencegah masuknya virus atau bakteri dari orang sakit ke tubuh Anda.

Kapan Harus ke Dokter?

Anak yang terkena campak harus segera dibawa ke dokter untuk evaluasi medis jika muncul gejala yang mencurigakan. Gejala awal campak meliputi demam tinggi, batuk, pilek, dan mata merah yang sensitif terhadap cahaya.

Selain itu, munculnya ruam merah di seluruh tubuh, yang biasanya bermula di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya, juga merupakan tanda yang harus Anda pantau dengan seksama.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, terutama bila mereka belum mendapatkan vaksin campak atau memiliki riwayat perjalanan ke daerah dengan penyebaran campak yang tinggi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dan mungkin meresepkan tes darah untuk mengonfirmasi diagnosis serta memberikan perawatan yang sesuai.

Langkah ini sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi kepada orang lain dan memastikan anak mendapatkan perawatan yang tepat.

Imunisasi campak untuk bayi sangat penting. Sebab, dengan melakukan imunisasi sejak dini akan melindungi diri dan orang lain dari paparan virus campak. Pastikan Anda dan keluarga sudah mendapatkan vaksin campak. Terutama vaksin campak pada bayi.

Jika belum, segera periksakan diri ke Ciputra Hospital terdekat. Di sana, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai. Ciputra Hospital menawarkan layanan kesehatan lengkap, mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga Medical Check Up (MCU).

Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Hospital dan membuat janji dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp.

Telah direview oleh dr. Febriani K . H

Source:

  • CDC. Complications of Measles. April 2024.
  • Mayo Clinic. Measles. April 2024.

Diperbarui pada 26 Juli 2024

Artikel Terkait

  • Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Penyebabnya
    9 Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai
  • Jenis Kelainan Bawaan (Kongenital) pada Bayi Baru Lahir
    Jenis Kelainan Bawaan (Kongenital) pada Bayi Baru Lahir
  • Bagaimana Mengatasi Cegukan Pada Bayi?
    Bagaimana Mengatasi Cegukan Pada Bayi?
  • Mengatasi Alergi Telur pada Anak dan Orang Dewasa
    Penanganan Alergi Telur pada Anak dan Dewasa
  • 10 Cara Menyembuhkan Pilek Pada Bayi
    10 Cara Menyembuhkan Pilek Pada Bayi
Tagged under: Gangguan Penyakit

Artikel Terkait

  • Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Penyebabnya
    9 Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Penyebabnya yang Perlu Diwaspadai
  • Jenis Kelainan Bawaan (Kongenital) pada Bayi Baru Lahir
    Jenis Kelainan Bawaan (Kongenital) pada Bayi Baru Lahir
  • Bagaimana Mengatasi Cegukan Pada Bayi?
    Bagaimana Mengatasi Cegukan Pada Bayi?
  • Mengatasi Alergi Telur pada Anak dan Orang Dewasa
    Penanganan Alergi Telur pada Anak dan Dewasa
  • 10 Cara Menyembuhkan Pilek Pada Bayi
    10 Cara Menyembuhkan Pilek Pada Bayi

Ciputra Hospital

Ciputra Hospital menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan fasilitas teknologi canggih.

Unit Rumah Sakit:

Ciputra Hospital – CitraRaya Tangerang
Ciputra Hospital – CitraGarden City Jakarta
Ciputra Mitra Hospital Banjarmasin
Ciputra Hospital Surabaya

Unit Klinik:

Ciputra Medical Center
Ciputra SMG Eye Clinic
C Derma
Ciputra IVF

Lokasi Kami:

CitraRaya – Tangerang
CitraGarden – Jakarta
Banjarmasin
Surabaya

  • GET SOCIAL

© 2025 All rights reserved. Ciputra Hospital

TOP