Ditulis oleh Tim Konten Medis
Bahaya menggunakan alat bantu seks atau sex toy terlalu sering bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti memicu gangguan kesuburan, berisiko terkena infeksi saluran kemih, hingga kanker vagina.
Penggunaan alat bantu seks terlalu sering bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, ruam, dan alergi.
Alat bantu seks atau sex toy adalah produk yang digunakan untuk aktivitas seksual secara pribadi atau bersama orang lain. Alat ini mampu memberikan rangsangan atau stimulus pada bagian sensitif wanita, seperti klitoris.
Dalam dunia medis, alat ini memiliki manfaat bagi organ intim wanita. Misalnya, meningkatkan fungsi otot dasar panggul dan mengobati nyeri vulva. Namun, penggunaan alat ini sebaiknya tidak terlalu sering karena berbahaya bagi kesehatan organ intim.
Bahaya Sering Menggunakan Alat Bantu Seks (Sex Toy)
Jika ingin menggunakan alat bantu seks untuk meningkatkan gairah saat berhubungan intim, pastikan Anda memilih produk yang bersih dan aman. Jangan terlalu sering memakai benda ini karena bisa memicu berbagai gangguan kesehatan, mulai dari infeksi ringan sampai kanker.
Berikut ini adalah bahaya terlalu sering menggunakan sex toy:
1. Gangguan Kesuburan
Dampak penggunaan alat bantu sex adalah dapat mengalami gangguan kesuburan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh paparan bahan kimia, seperti Bisphenol A, ftalat, dan PVC.
Bahan kimia sering ditemukan pada mainan seks berbahan dasar plastik agar lebih lembut dan fleksibel. Penelitian membuktikan bahwa terlalu sering terkena paparan bahan kimia bisa menimbulkan infeksi penyakit pada organ intim. Oleh sebab itu, sebaiknya hindari atau batasi penggunaan alat bantu seks untuk meminimalisir masalah kesehatan yang tidak diinginkan.
Baca Juga: 8 Posisi Berhubungan Intim agar Cepat Hamil, Yuk Coba!
2. Tidak Melepaskan Stres Sepenuhnya
Perlu diketahui bahwa alat bantu seks tidak mampu melepaskan hormon kortisol atau stres dari tubuh sepenuhnya. Alat ini hanya memberikan stimulasi pada bagian sensitif sehingga memicu orgasme lebih cepat.
Padahal, orgasme membutuhkan waktu sedikit lebih lama untuk mencegah stres berlebihan. Sebaiknya, pertimbangkan kembali untuk menggunakan sex toy.
Anda dan pasangan dapat melakukan foreplay atau pemanasan seksual untuk merangsang produksi hormon oksitosin, yaitu hormon pemicu rasa bahagia. Hal ini bisa meningkatkan klimaks dan orgasme agar terhindar dari gangguan stres.
3. Mengalami Klamidia
Bahaya terlalu sering menggunakan sex toy, yaitu dapat mengalami klamidia. Penyakit ini ditandai dengan nyeri saat buang air kecil, keluarnya cairan berbau, dan nanah dalam urine.
Klamidia bisa disebabkan oleh infeksi bakteri dari mainan seks yang tidak dibersihkan dengan benar. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius apabila tidak segera diobati.
4. Meningkatkan Risiko Kanker Vagina
Efek negatif menggunakan alat bantu seks berlebihan adalah dapat meningkatkan risiko kanker vagina. Jenis kanker ini disebabkan oleh pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di vagina.
Kanker vagina menimbulkan berbagai gejala, seperti terdapat benjolan, nyeri di daerah panggul, dan keputihan berdarah. Kondisi ini bisa terjadi karena mainan seks disimpan sembarang. Akibatnya, alat bantu seks dapat terkena infeksi bakeri dan kotoran.
5. Mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Anda perlu berhati-hati dalam menggunakan alat bantu seks. Sebab, alat ini bisa memicu infeksi saluran kemih (ISK) yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
ISK ditandai dengan beberapa keluhan, seperti air kencing berwarna keruh, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan urine berbau menyengat. Kondisi ini bisa diatasi dengan perawatan mandiri di rumah dan pengobatan medis. Anda juga perlu membersihkan alat bantu seks dengan benar untuk mencegah penyebaran infeksi bakteri.
Baca Juga: Tips Berhubungan Intim yang Tahan Lama
6. Gangguan Herpes Genital
Alat bantu seks bisa menyebabkan penyakit menular seksual seperti herpes genital. Penyakit ini dapat menimbulkan rasa nyeri atau gatal di sekitar organ intim.
Bahkan, herpes genital juga memicu benjolan kecil dan luka lepuh. Sebaiknya, hindari penggunaan alat bantu seks bersama orang lain digunakan secara bergantian untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi penyakit.
7. Mengidap Trikomoniasis
Bahaya menggunakan alat bantu seks terlalu sering bisa menimbulkan gangguan trikomoniasis. Gangguan ini disebabkan oleh parasit yang menyerang tubuh seseorang.
Biasanya, trikomoniasis terjadi akibat memiliki banyak pasangan seksual dan seks tanpa kondom. Kondisi ini juga berisiko tinggi pada orang yang menggunakan alat bantu seks bergantian dengan pasangan.
Trikomoniasis memiliki gejala berupa rasa tidak nyaman di perut, keputihan berbau menyengat, dan ruam kemerahan. Cara mengatasinya bisa dengan pengobatan medis sesuai anjuran dokter.
8. Menimbulkan Luka
Penggunaan alat bantu seks yang mengandung listrik bisa menimbulkan luka di organ intim. Hal ini bisa terjadi akibat alat yang mengalami konslet.
Selain itu, perawatan sex toys yang kurang bersih juga dapat memicu iritasi kulit pada vagina. Anda dapat mencegah kondisi ini dengan membersihkan alat secara rutin.
9. Mengalami Kecanduan
Jika sering menggunakan alat bantu seks, kemungkinan besar Anda tidak puas saat berhubungan seksual dengan pasangan. Kondisi ini bisa terjadi karena sudah kecanduan dengan alat seks.
Anda dapat mengatasi kecanduan dengan cara membatasi penggunaan alat tersebut. Cobalah untuk berkomunikasi dengan pasangan agar dapat meningkatkan keintiman dan rangsangan seksual.
Baca juga: Manfaat Berhubungan Seks Saat Haid dan Risikonya
Tips Memilih Sex Toy yang Aman
Adapun sejumlah tips memilih mainan seks yang aman, antara lain:
1. Pilih Bahan yang Aman
Alat bantu seks cenderung bervariasi dan tersedia dalam berbagai jenis bahan, mulai dari lembut hingga keras. Misalnya, jeli, silikon, kaca, dan logam.
Setiap bahan memiliki sensasi seksual yang berbeda-beda. Sensasi ini bisa Anda tentukan sesuai dengan kebutuhan setiap individu.
Sebagai contoh, alat bantu seks yang terbuat dari kaca dan logam memiliki sensasi lebih keras dan stabil daripada yang terbuat dari silikon. Jika bahannya terlalu keras, alat ini bisa melukai organ intim dan memicu iritasi.
Oleh sebab itu, penting untuk memilih bahan mainan seks yang aman untuk mencegah masalah kesehatan. Anda juga perlu menghindari alat bantu seks yang mengandung zat flatat.
Zat ini sering digunakan untuk melembutkan plastik yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Apalagi, flatat mengandung bahan kimia sehingga memicu penyakit menular seksual.
2. Beli dari Merek Ternama
Jika ingin membeli alat bantu seks, pastikan untuk memilih produk dari merek ternama. Hal ini penting untuk memastikan kualitas produk yang aman.
Meskipun harganya lebih mahal, Anda dapat meyakini bahwa merk ternama sudah melakukan pemeriksaan dan pengujian lebih lanjut. Bahan yang digunakan juga berkualitas tinggi dan tidak mudah rusak.
3. Hindari Menggunakan Barang-Barang di Sekitar
Alat bantu seks dibuat khusus untuk dimasukkan ke dalam lubang organ intim. Alat ini terbuat dari bahan yang aman, sehat, dan tidak mengeluarkan bahan kimia.
Sebaiknya, hindari menggunakan barang lain untuk dijadikan sebagai mainan seks. Misalnya, remote televisi, mentimun, alat kosmetik, atau botol deodoran. Barang ini tidak aman dan bisa memicu infeksi penyakit.
Jika Anda mengalami gangguan kesehatan akibat sering menggunakan alat bantu seks, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital. Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat.
Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Telah direview dr. Muhamad Rizki Nanda Faozan
Source:
- Healthline. Everything You Need to Know About Sex Toys and STIs. Juli 2024.
- Health Shots. 4 Health Risks of Using a Vibrator That Will Shock You!. Juli 2024.
- NHS. Sex Activities and Risk. Juli 2024.