Ditulis oleh Tim Konten Medis
Sejak masa pandemic COVID-19 menyerang seluruh negara di dunia, PCR test menjadi buming dan sering disebutkan oleh hampir semua orang. Mungkin Anda juga sering sekali mendengar tentang tes PCR ini. Meski sering mendengarnya, apakah Anda mengerti sebenarnya tes PCR ini tes apa? Apakah tes ini hanya untuk tes COVID-19 saja? Yuk, simak penjelasannya berikut!
Tes PCR adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi bakteri, sel, atau virus di dalam tubuh manusia.
Apakah yang dimaksud dengan Tes PCR?
Tes PCR (Polymerase chain reaction) adalah tes yang dilakukan untuk mendeteksi dan menganalisis sebuah bakteri, sel, atau virus di dalam tubuh manusia. Tes PCR ini pada umumnya dilakukan dengan cara mengambil sampel darah yang kemudian akan di lakukan tes laboratorium.
Sebelum metode tes PCR ini ditemukan, para tim medis mengalami kesulitan untuk dapat mendeteksi sebuah spesimen, virus atau bakteri. Mereka membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk dapat mendeteksi suatu partikel.
Namun, sejak tes ini ditemukan tahun 1983, oleh seorang ahli kimia Kary B. Mullis, yang bekerja di bioteknologi kimia, tes ini banyak membantu para tim medis. Sejak saat itu, metode tes PCR ini sangat membantu tim medis untuk bisa mendiagnosis suatu penyakit genetik, menemukan masalah biologis dan menemukan bakteri atau virus dalam tubuh manusia dengan waktu yang cepat.
Tes PCR HIV
PCR test pada umumnya sering digunakan untuk mendiagnosis apakah seseorang menderita HIV atau tidak. Tes ini membantu mendeteksi paparan virus HIV pada empat minggu pertama.
Akurasi Tes PCR HIV
Akurasi tes PCR HIV ini tergolong memiliki akurasi yang sangat baik. Prosesnya pun tergolong cepat dan mudah dilakukan, yaitu sekitar 7 hari setelah terpapar virus HIV
Tes PCR COVID-19
Selama masa pandemic COVID-19, PCR test menjadi tren di pakai untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak. Prosedur tes PCR untuk COVID-19 ini dilakukan dengan cara mengambil cairan dari bagian hidung dengan tenggorokan (nasofaring) atau bagian antara mulut dengan tenggorokan (orofaring).
Proses pengambilan PCR test untuk COVID-19 sendiri biasanya berlangsung cepat, kurang dari lima menit dan tidak menimbulkan rasa sakit. Apabila sampel telah di ambil, maka selanjutnya biasanya akan dilakukan uji laboratorium untuk melihat hasil tes positif atau negatif.
Fungsi tes PCR Dalam Kesehatan Kedokteran
Meski saat ini PCR test ini sering digunakan untuk melakukan tes COVID-19. Sebenarnya tes PCR ini bisa digunakan untuk melakukan beberapa tes diagnostik lainnya. Karena tes PCR ini mendeteksi keberadaan DNA dan RNA di dalam tubuh yang dapat membantu untuk diagnosis suatu penyakit. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat di diagnosis dengan menggunakan PCR test:
- HIV atau Human Immunodeficiency virus
- Hepatistis B dan C
- CMV atau Cytomegalovirus
- Infeksi virus HPV atau Human Papillomavirus
- Gangguan kencing nanah atau Gonore
- Penyakit seksual Klamidia
- Infeksi bakteri atau penyakit Lyme
- Batuk rejan atau Pertusis
- COVID-19
Pengambilan sampel tes PCR Covid-19 berupa cairan dari bagian antara hidung dengan tenggorokan.
Kenali Prosedur Tes PCR
Prosedur untuk tes PCR pada umumnya dilakukan dengan mengambil sampel darah. Namun, setiap penyakit memiliki prosedur yang berbeda-beda tergantung penyakitnya. Biasanya, pengambilan sampel yang akan di uji dapat dilakukan melalui pengambilan darah, urine, atau lendir di nasofaring atau cairan serebrospinal. Berikut ini adalah tahapan yang biasa dilakukan oleh tim medis ketika akan melakukan Tes PCR untuk COVID-19 :
1. Anda biasanya akan diminta untuk menghadapkan kepala Anda keatas agar mempermudah proses pengambilan cairan di nasofaring (bagian antara hidung dengan tenggorokan)
2. Dokter akan memasukkan sebuah alat yang bentuknya hampir mirip dengan cotton bud ke dalam hidung Anda hingga mencapai bagian nasofaring
3. Setelah mencapai nasofaring, biasanya dokter akan mulai menggerakkan alat tersebut beberapa kali dengan tujuan agar lendir di nasofaring menempel di alat tersebut
4. Apabila proses pengambilan sudah selesai, maka dokter akan segera manerik alat tersebut dan kemudian di simpan untuk dilakukan uji laboratorium
Efek Samping Setelah Tes PCR
Tes PCR ini sebenarnya tidak memberikan efek samping yang berkepanjangan. Hanya saja, biasanya yang dialami oleh oleh para peserta yang telah melakukan tes PCR adalah mengalami ketidaknyamanan di area hidung seperti rasa nyeri atau rasa memar sesaat setelah diambil darah. Jadi mengenai tes PCR ini sangat aman kok.
Meski tes ini dapat mendeteksi berbagai penyakit di dalam tubuh manusia, namun fungsi tes PCR dalam kesehatan kedokteran ini juga memberikan kontribusi dalam hal kriminologi dan arkeologi. Misalnya saja untuk kasus pembunuhan, biasanya polisi akan mencari sampel DNA dari pelaku di area kejadian untuk dilakukan uji laboratorium. Hasil uji DNA tersebut yang biasanya digunakan oleh polisi sebagai data mencari pelaku kejahatan.
Hingga saat ini, tes PCR ini dianggap sebagai sebuah kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan. Sebab, tes PCR ini memiliki validasi yang cukup akurat untuk dapat mendeteksi secara klinis mengenai sesuatu hal. Bayangkan saja, tanpa adanya tes PCR ini, mungkin tim medis akan sangat kesusahan untuk mendeteksi sebuah penyakit dalam diri seseorang.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source