Ditulis oleh Tim Konten Medis
Salah satu gejala penyakit TBC yang paling sering dialami oleh penderita adalah batuk kronis. Batuk ini biasanya berlangsung selama lebih dari 3 minggu. Anda mungkin batuk mengeluarkan lendir (dahak) atau lendir yang disertai darah.
Penderita TBC biasanya gejala batuk berkelanjutan yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular dan berbahaya yang menyerang paru-paru. Penyebab TBC terjadi karena adanya infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit TB dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain paru-paru, penyakit ini juga bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti otak, kelenjar getah bening, atau tulang belakang.
Gejala TBC
Gejala tuberkulosis atau TBC cenderung bervariasi, tergantung bagian tubuh yang terinfeksi bakteri. Kondisi ini biasanya berkembang secara bertahap dan memerlukan waktu beberapa minggu untuk menyadarinya.
Pada kondisi awal, infeksi TBC tidak menimbulkan gejala apa pun yang dikenal dengan sebutan TBC laten. Sementara itu, infeksi yang telah menyebabkan gejala disebut sebagai TBC aktif.
Gejala penyakit TBC tidak dapat muncul hingga berbulan-bulan atau hitungan tahun setelah pertama kali terinfeksi bakteri. Kondisi ini dapat diketahui dengan adanya:
- Nafsu makan menurun
- Berat badan menurun
- Demam tinggi
- Keringat di malam hari
- Kelelahan ekstrem
Gejala TBC pada orang dewasa juga dapat menjadi indikasi dari masalah kesehatan lainnya sehingga memerlukan diagnosis lebih lanjut. Penyakit TBC yang menyerang paru-paru ditandai dengan:
- Batuk berkelanjutan selama lebih dari 3 minggu
- Batuk mengeluarkan dahak berdarah
- Sesak napas secara bertahap
Sementara itu, gejala awal penyakit TBC yang terjadi di luar paru-paru, sebagai berikut:
- Pembengkakan kelenjar secara terus-menerus
- Muncul rasa sakit di area perut dan persendian
- Mulai memengaruhi sistem gerak, seperti tulang dan sendi
- Mudah bingung dan sakit kepala
- Kejang pada waktu tertentu
Baca juga: Gejala TBC pada Anak
Ciri-Ciri TBC Berdasarkan Tingkatannya
Tingkat keparahan gejala infeksi TBC terbagi menjadi 3 jenis, yaitu TBC primer, TBC laten, dan TBC aktif atau penyakit TBC. Berikut penjelasannya:
1. Infeksi TBC Primer
Infeksi TBC primer atau awal terjadi ketika seseorang menghirup bakteri TBC yang ada di udara. Kondisi ini disebabkan oleh kontak langsung dengan penderita TBC aktif saat sedang batuk atau bersin.
Penularan TBC bisa melalui udara dari satu orang ke orang lain. Bakteri penyebab TBC dapat masuk ke dalam tubuh seseorang apabila penderita TBC aktif sedang batuk, bersin, atau berbicara tanpa menggunakan masker.
Pada kebanyakan orang, bakteri yang masuk ke dalam tubuh bisa langsung dimatikan oleh sistem kekebalan tubuh. Namun, orang yang berisiko mengalami infeksi TBC, seperti bayi, lansia, dan ibu hamil mampu membuat gejala TBC menjadi aktif dalam beberapa minggu setelah terinfeksi.
Umumnya, penyakit TBC tidak menyebar melalui:
- Berjabat tangan dengan seseorang
- Berbagi makanan atau minuman
- Menyentuh sprei atau dudukan toilet
- Berbagi sikat gigi
- Berciuman
2. Infeksi TBC Laten
Ciri-ciri orang yang menderita TBC laten biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Kondisi ini juga tidak menularkan bakteri kepada orang lain karena sistem kekebalan tubuh telah mengendalikannya.
Ketika melakukan tes kulit dan darah, hasilnya akan positif. Artinya, kondisi ini menunjukkan bahwa seseorang memiliki infeksi bakteri penyebab tuberkulosis.
Infeksi TBC laten tidak perlu diobati sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun, Anda perlu berhati-hati karena infeksi ini bisa berubah menjadi aktif apabila sistem kekebalan tubuh melemah.
Dokter dapat merekomendasikan berbagai pengobatan untuk mencegah perkembangan dan penularan bakteri pada tubuh penderita.
Baca Juga: 9 Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah, Waspada!
3. Infeksi TBC Aktif
Ketika bakteri penyebab TBC tidak bisa dihentikan oleh sistem kekebalan tubuh atau tidak segera diobati, kondisi ini dapat memicu penyakit TBC aktif. Kondisi ini juga menyebabkan bakteri berkembang biak dan mudah menyebar di dalam tubuh.
Penderita TBC aktif mampu menularkan bakteri kepada orang sehingga perlu Anda waspadi, terutama bagi mereka yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Segera periksakan diri ke dokter agar kondisi ini bisa mendapatkan pengobatan secepat mungkin.
Jika mengalami infeksi TBC laten, Anda hanya perlu mengonsumsi 1-2 jenis obat saja. Namun, penyakit TBC aktif memerlukan beberapa jenis obat, seperti:
- Isoniazid
- Rifampisin (Rimactane)
- Rifabutin (Mikobutanin)
- Rifapentin (Priftin)
- Pirazinamid
- Etambutol (Myambutol)
Penderita TBC laten hanya boleh mengonsumsi obat ini sesuai anjuran dokter dan tidak boleh secara sembarangan. Oleh sebab itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar terhindar dari infeksi penyakit yang semakin parah.
Bagaimana Cara Mengetahui Kita Terkena TBC?
Cara mengetahui apakah kita terkena TBC atau tidak bisa dengan beberapa pemeriksaan, seperti:
- Tes kulit: Pemeriksaan ini menyuntikkan sejumlah kecil zat tuberkulin di kulit bagian dalam pada lengan bawah. Dalam waktu, 48-72 jam, petugas kesehatan akan memeriksa lengan penderita untuk melihat pembengkakan di tempat suntikan.
- Tes darah: Dokter dapat mengambil sampel darah yang akan dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. Tes ini bertujuan untuk mengetahui jenis infeksi yang menyerang penderita, seperti TB laten atau penyakit TB aktif.
- Sinar-X: Pemeriksaan ini dapat mengetahui bercak-bercak tidak teratur pada paru-paru yang merupakan ciri khas penyakit TB aktif.
- Tes dahak: Petugas kesehatan dapat mengambil sampel lendir yang keluar saat penderita batuk atau keluar dahak. Kemudian, sampel ini akan dikirimkan ke laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut.
Kapan Harus ke Dokter?
Anda sebaiknya segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami ciri-ciri penyakit TBC yang sudah parah, seperti:
- Nyeri dada
- Sakit kepala parah dan tiba-tiba
- Kebingungan
- Kejang
- Sulit bernapas
- Batuk berdarah
- Terdapat darah pada urine atau feses
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Yuk, jaga dan cek kondisi kesehatan Anda sekeluarga bersama Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Surya S Pratama
Source:
- Department of Health. What is the Difference Between Latent TB Infection and Active TB Disease?. Agustus 2024.
- Mayo Clinic. Tuberculosis. Agustus 2024.
- NHS. Tuberculosis (TB). Agustus 2024.