Ditulis oleh Tim Konten Medis
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit paru-paru yang mematikan jika tidak ditangani dengan baik. Berdasarkan artikel jurnal milik Ravimohan, Kornfeld, Weissman, dan Bisson menemukan bahwa sepertiga populasi dunia pernah terinfeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang menyebabkan penyakit tuberkulosis. Dilaporkan juga bahwa lebih dari 9 juta kasus baru tuberkulosis setiap tahunnya. Namun jangan khawatir, sebanyak 85% atau sebanyak 66 juta kasus penderita tuberkulosis berhasil diobati. Seberapa bahaya tuberkulosis dan bagaimana kondisi paru-paru pada penderita tuberkulosis tbc? Mari, simak penjelasan selengkapnya pada artikel berikut!
Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis.
Baca Juga: Tuberkulosis: Ancaman di Tengah Covid-19
Bagaimana Kondisi paru-paru pada penderita tuberkulosis TBC?
Kondisi paru-paru pada penderita tuberkulosis (TBC) dapat dikatakan mengkhawatirkan atau mematikan. Penderita tuberkulosis memiliki organ paru-paru yang tidak dapat bekerja dengan baik atau disfungsi paru-paru. Disfungsi paru-paru berawal dari kelainan ringan, sesak napas, hingga kerusakan jaringan yang dapat meningkatkan risiko kematian. Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menyebar di organ paru-paru atau organ lainnya dalam tubuh. Selain infeksi bakteri, penyebab penyakit tuberkulosis karena gaya hidup yang buruk, seperti merokok, dapat menyebabkan terancamnya kesehatan paru-paru dan menimbulkan penyakit paru-paru lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Tuberkulosis? Ini yang Perlu Diketahui
Bakteri tuberkulosis
Sebelum mengetahui, apakah penyakit tuberkulosis menular atau tidak? Baiknya kenali terlebih dahulu bakteri yang menyebabkan penyakit ini. Bakteri tuberkulosis yang menjadi penyebab utama timbulnya penyakit tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tuberkulosis biasa menyerang organ paru-paru ataupun organ lain, seperti ginjal, tulang belakang, hingga otak. Bakteri tuberkulosis lebih rentan menyerang pada penderita tuberkulosis yang pernah terinfeksi sebelumnya dan seseorang dengan sistem imun tubuh rendah. Akibat dari infeksi bakteri tuberkulosis terbagi menjadi dua kondisi, yaitu infeksi tuberkulosis laten atau tanpa gejala dan penyakit tuberkulosis atau disertai gejala. Seseorang yang menderita infeksi tuberkulosis laten lebih berbahaya dikarena mereka cenderung tidak memunculkan gejala sehingga sulit untuk dideteksi. Penderita tuberkulosis harus segera mendapatkan penanganan dari dokter. Jika tidak maka akan berdampak fatal bagi kesehatan tubuh dan dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Tuberkulosis, Penyakit Menular yang Dapat Disembuhkan
Penyakit tuberkulosis paru apakah menular
Penyakit tuberkulosis paru apakah menular? Jawaban dari pertanyaan ini adalah iya, bisa menular. Penyakit tuberkulosis di paru-paru atau tenggorokan bisa menular. Bakteri tuberkulosis dapat menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lainnya. Bakteri tuberkulosis disebarkan melalui udara ketika seseorang dengan penyakit tuberkulosis paru-paru atau tenggorokan sedang dalam kondisi batuk, berbicara, atau bernyanyi. Orang-orang di sekitar penderita tuberkulosis yang menghirup udara yang sama dapat terinfeksi bakteri tersebut. Tetapi tuberkulosis tidak dapat disebarkan melalui:
- Menjabat tangan seseorang
- Berbagi makanan atau minuman
- Menyentuh sprei atau kursi toilet
- Berbagi sikat gigi
- Berciuman
Ketika seseorang menghirup bakteri tuberkulosis, maka bakteri tersebut dapat menetap di paru-paru dan mulai berkembang. Setelah bakteri berhasil tumbuh, bakteri akan bergerak melalui aliran darah ke organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.
Pemeriksaan tuberkulosis dilakukan sesuai kesehatan pasien sehingga dapat ditentukan pengobatan yang tepat.
Pemeriksaan tuberkulosis apa saja
Pemeriksaan tuberkulosis apa saja? Banyak jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk penderita tuberkulosis. Pemeriksaan pertama yang biasa dilakukan adalah pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik meliputi:
- Pemeriksaan jari-jari kaki dan tangan pada penderita stadium lanjut.
- Pemeriksaan pada kelenjar getah bening di leher, karena biasanya akan terjadi pembesaran, peradangan dan rasa nyeri.
- Pemeriksaan cairan di sekitar paru-paru atau efusi pleura.
- Pemeriksaan suara dan tarikan napas yang tidak biasa atau serak.
Pemeriksaan lainnya yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan dahak untuk menilai apakah ada Mycobacterium tuberculosis (MTB), bronkoskopi, CT scan, rontgen, tes darah, thoracentesis, tes kulit, dahak, dan biopsi jaringan. Tetapi, biopsi jaringan merupakan metode yang jarang untuk dilakukan atau dipakai. Setiap pemeriksaan akan dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dan keadaan unik setiap penderita tuberkulosis sehingga dapat ditentukan pengobatan yang tepat.
Pencegahan tuberkulosis
Pencegahan tuberkulosis dapat dilakukan dengan berbagai metode. Tuberkulosis dapat dicegah bahkan pada penderita yang telah terinfeksi sekalipun. Tips pencegahan penularan penyakit tuberkulosis adalah sebagai berikut:
- Minumlah semua obat antibiotik sampai habis berdasarkan resep dokter.
- Biasakan untuk menutup mulut dengan tisu ketika batuk atau bersin.
- Cuci tangan dengan rutin, terutama setelah batuk atau bersin.
- Hindari mengunjungi atau mengundang orang lain jika Anda seorang penderita tuberkulosis.
- Gunakan kipas angin atau bukalah jendela untuk mendapatkan udara segar.
- Kurangi penggunaan transportasi umum.
Upaya-upaya pencegahan tersebut dapat Anda terapkan supaya tidak terjadi penyebaran yang meluas baik pada diri Anda sendiri maupun orang sekitar Anda. Pada beberapa bagian negara di dunia yang memiliki tingkat infeksi tuberkulosis yang tinggi, bayi biasanya akan diberikan vaksin Baciullus Calmette-Guerin sebagai salah satu upaya preventif.
Sekarang sudah terjawab bukan persoalan Penyakit tuberkulosis paru apakah menular atau tidak? Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit paru-paru yang menular. Diketahui penderita tuberkulosis meningkat pada tiap tahunnya. Tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis dapat diobati dan dapat dicegah dengan berbagai metode seperti yang telah dibahas di atas. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter jika Anda merasakan gejala terkait tuberkulosis.
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Pencegahan Tuberkulosis: Yang Harus Diketahui
- Tuberkulosis dan Kerusakan Paru-paru: Dari Epidemiologi Hingga Patofisiologi